Anda di halaman 1dari 1

1.

Untuk bahan obat,


Sterilisasi dapat dilakukan dengan penambahan bakterisida, Fl.ed.III (cara B).
Sediaan dibuat dengan melarutkan atau mensuspensikan bahan obat dalam larutan klorokresol P 0,2 %
b/v dalam air untuk injeksi, atau dalam larutan bakterisida yang cocok dalam air untuk injeksi.
Isikan ke dalam wadah, kemudian ditutup kedap. Jika volume dalam tiap wadah tidak lebih dari 30 ml,
panaskan pada suhu 98o sampai 100o selama 30 menit. Jika volume dalam tiap wadah lebih dari 30 ml,
waktu sterilisasi diperpanjang hingga seluruh isi tiap wadah berada pada suhu 98 o sampai 100o selama
30 menit. Cara ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi injeksi dosis tunggal secara intravena, injeksi
intratekal / intrasisternal / peridural.
2. Untuk alat-alat
Sterilisasi dapat dilakukan menggunakan zat-zat : alkohol-alkohol, kresol, fenol, formaldehida, garam
raksa organik / anorganik, amonium kwartener.
Caranya :
Alat yang disterilkan direndam dalam larutan bakterisida, untuk logam tambahkan zat yang dapat
mencegah perkaratan (Natrium nitrat, Natrium borat). Didihkan selama 20 menit bersama dengan
Natrium karbonat 1-2 % sefirol 1 % fenol 5 %, lisol 2 %.
3. Untuk ruangan
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara :
Disemprot dengan larutan bakterisida kemudian didiamkan beberapa waktu. Udara diisap dan diganti
dengan udara yang sudah steril (dilewatkan melalui penyaring udara).
Zat yang digunakan :
uap formaldehida
Campuran 1 bagian etilen oksida dan 9 bagian gas karbondioksida (CO 2) , dapat dipanaskan hingga
suhu 60o. Jika hanya etilen oksida saja dengan udara akan mudah terbakar atau meledak.

Anda mungkin juga menyukai