Anda di halaman 1dari 15

BIOSINTESIS ALKALOID

KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH:
Ida Marwa 082210101034
I Gede Nala Arya 082210101046
Muzairotun Rizqiyah Sulaiman 082210101052
Faiqoh A.082210101062
Yeni Rahmawati
092210101079
Putu Setia
092210101082
M. Nuril Huda 092210101089
Ajeng Maharani Sri P
102210101006
Shinta Cholifatu R.
102210101014
Siti Zhulaikha 102210101018
Septian Cahya Dinata
102210101029
Andika Dewi R.
102210101032
Theresa Nurpeni Eka Putri 102210101035
Rennysasi Maria Ulfa 102210101037
Anita Meilina Akhmad
102210101043

BIOSINTESIS ALKALOID
Alkaloida adalah kelompok alami senyawa kimia
yang mengandung paling sedikit satu atom nitrogen
yang biasanya bersifat basa dan sebagian besar
atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin
heterosiklik.
Semua alkaloida yang ditemukan dialam
mempunyai keaktifan biologis tertentu

Ex:

kuinin, morfin dan strikhnin alkaloida yang


mempunyai efek fisiologis dan psikologis

Alkaloida dapat ditemukan dalam berbagai


tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit
batang

Dari segi biogenetikalkaloid diketahui berasal dari


sejumlah kecil asam amino yaitu
ornitin

dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik,


fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis
isokuinolin,
triptofan yang menurunkan alkaloid indol

Biosintesis merupakan proses pembentukan suatu


metabolit (produk metabolis) dari molekul yang
sederhana sehingga menjadi molekul yang lebih
kompleks yang terjadi pada organisme hidup.
Biosintesis alkaloid melalui reaksi Mannich, juga
melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan
metilasi. Dapat juga melalui jalur poliketida dan jalur
mevalonat.

PRINSIP DASAR PEMBENTUKAN


ALKALOID
Biosintesis alkaloid mula-mula didasarkan pada hasil
analisa terhadap ciri struktur tertentu yang samasama terdapat dalam berbagai molekul alkaloid.
Alkaloid aromatik mempunyai satu unit struktur
yaitu -ariletilamina.
Alkaloid-alkaloid tertentu dari jenis 1benzilisokuinolin seperti laudonosin mengandung
dua unit -ariletilamina yang saling berkondensasi,
yang disebut reaksi Mannich

Menurut reaksi Mannich, suatu aldehid berkondensasi


dengan suatu amina menghasilkan suatu ikatan karbonnitrogen dalam bentuk imina atau garam imnium, diikuti
oleh serangan suatu atom karbon nukleofilik ini dapat
berupa suatu enol atau fenol.
-ariletilamina berasal dari asam-asam amino fenil
alanin dan tirosin yang dapat mengalami dekarboksilasi
menghasilkan amina.
Asam-asam amino ini dapat menyingkirkan gugus-gugus
amin (dekarboksilasi oksidatif) diikuti dekarboksilasi
menghasilkan aldehid. Kedua hasil transformasi ini yaitu
amina dan aldehid melakukan kondensasi Mannich.
Reaksi-reaksi sekunder lain metilasi dari atom
oksigen menghasilkan gugus metoksil dan metilasi
nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi
dari gugus amina.

BIOSINTESIS TIROSIN

Tirosin merupakan produk awal dari sebagian besar


golongan alkaloid
Sintesis benzylisoquinolin,
dimulai dengan dua molekul
tirosin
Dua cincin mengalami
kondensasi dan
membentuk struktur dasar
dari morfin

Berikut ini merupakan ringkasan jalur biosintesis dari L-tirosin ke morfin


menununjukkan alkaloid isoquinolin, (S)-norlaudanosolin, perubahan
konfigurasi dari (S)- ke (R) reticulin dan terbagi atas dua jalur dari tebain
dan morfin.

Penggabungan unit feniletil menjadi feniletilamina


menyebabkan terbentuknya kerangka
benziltetrahidroisoquinolin dengan modifikasi
selanjutnya yang terjadi secara umum pada tanaman
yang mengandung alkaloid
Banyak data yang menunjukkan adanya hubungan enzim
dan kode genetik yang terakumulasi dalam alkaloid ini
Contoh alkaloid benziltetrahidroisoquinolin dan
modifikasi struktur orto dioksigenasi pada tiap cincin
aromatik, pola ini merupakan hasil potensial dari
turunan dari dua molekul DOPA. Meskipun dua molekul
tirosin digunakan dalam jalur biosintesis, hanya fragmen
feniletilamin dari sistem cincin tetrahidroisoquinolin
yang terbentuk dari DOPA, sisa atom karbon yang
berasal dari tirosin melalui 4-hidroksifenil asetaldehid.

Reaksi subsequen yang melibatkan perubahan


tebain menjadi morfin melalui jalur kodein
Proses tersebut melibatkan reaksi oksidasi pada
cincin diena, akan lebih terlihat pada lepasnya dua
gugus O-metil, satu dalam bentuk enol eter
membentuk neopinon, yang mana juga terbentuk
kodeinon dan kodein melalui bantuan enzim ketoenol tautomerasi dan reduksi NADPH secara
berturut turut.

Gambar diatas menunjukkan beberapa total sintesis dari


senyawa turunan opioid dan morfin
Pemindahan jembatan eter dan gugus fungsi pada cincin
sikloheksana dan pemanjangan pada levometorfan dan
dekstrometorfan.

Levometorfan:

analgesik dengan proses enansiomer akan


membentuk senyawa kodein yang memiliki aktifitas sebagi
antitusif.

Pentazocine contoh senyawa yang memiliki struktur


seperti morfin dimana jembatan eternya juga telah
dihilangkan dan cincin sikloheksan diganti dengan gugus
metal yang sederhana.
Fentanil memiliki 4-anilin dan lebih baik dibandingkan
dengan struktur 4-fenil-piperidin dan 50.000 lebih aktif
dari morfin karena memiliki lipopolisitas dan sifat
transport yang sangat baik menyebabkan ia dapat
diberikan melalui kulit dalam bentuk sediaan plester.

Alfentanil dan remifentanil turunan fentanil yang


baru, sistem cincin piperidinnya mudah berubah dan
menjadi metadon, dimana turunan difenilpropifamin
terlebih dahulu terbentuk dari langkah ini lalu
terbentuk konformasi baru pada cincin piperidin.

Anda mungkin juga menyukai