Anda di halaman 1dari 1

Pencegahan Endometritis (radang uterus)

Faktor predisposisi terjadinya endometritis adalah distokia, retensi plasenta,


musim, kelahiran kembar, infeksi bakteri, dan penyakit metabolit. Hasil studi kasus
banyak menunjukkan bahwa retensi plasenta memiliki pengaruh besar terjadinya
kasus ini. Pencegahan endometritis yang dilakukan yaitu dengan penanganan
prepartus, partus, dan postpartus sangat penting untuk mencegah infeksi uterus.
Mikroorganisme yang sering masuk melalui cervic dan vagina adalah
Strepthococcus, Staphylococcus, dan E. coli. Bakteri ini kemungkinan berasal dari
feses yang terkontaminasi saat dilakukan inseminasi buatan, pertolongan distokia
maupun retensi plasenta. Endometritis penyebab utama kemajiran (Toelihere, 1985).
Sanitasi dan kebersihan harus terpelihara ketika inseminator atau dokter hewan
melakukan inseminasi maupun penanganan kesehatan pada sapi. Pencegahan kasus
endometritis dipengaruhi tatalaksana pemeliharaan sapi dan internal ternak.
Tatalaksana pemeliharaan sapi yaitu dengan pemberian pakan pada sapi,
mutu genetik sapi yang dipelihara, pengelolaan reproduksi. Pakan sangat
mempengaruhi kesehatan pada sapi, sehingga kekurangan dalam pemberian nutrisi
banyak menyebabkan munculnya penyakit pada sapi.
Faktor internal sapi ditentukan oleh alat-alat reproduksi. Kerusakan ini
disebabkan penyakit, kelainan fungsi hormonal, dan kelainan bentuk anatomis dari
alat-alat reproduksi, sehingga kurang/tidak berfungsi.
Daftar Pustaka
[Deptan] Departemen Pertanian RI. 2007. Petunjuk Teknis Penanganan Gangguan
Reproduksi pada Sapi Potong. Bogor (ID). Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan.
Toelihere M.R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Bogor (ID)
Universitas Indonesia Pr.

Anda mungkin juga menyukai