Anda di halaman 1dari 4

ANALISA DATA

DATA
49,16% bak mandi atau
tendon air warga ter-dapat
jentik

52,53%

KK

kebiasaan

Mobilisasi
masyara
kat tinggi

RESIKO BERJANGKITNYA
PENYAKIT DEMAM
BERDARAH DI WILAYAH RW
2

memiliki

menguras

bak

mandi seminggu sekali dan


31,46%

ANALISA MASALAH

dengan

Tingginya tingkat
kepadatan vektor

Lingkungan rumah:
Pencahayaan Kurang
Sirkulasi udara kurang
Adanya penampungan
air yang tidak ter-kontrol

kebiasaan

lebih dari seminggu

49,72 % memiliki rumah


dengan ventilasi kurang

50,56%

KK

jarang

membuka ventilasi ru-mah

Mobilisasi

Perilaku Masyarakat:
Kebiasaan menguras bak
mandi
Menggantung pakaian
dalam rumah

penduduk

tinggi.

Informasi
kesmas

kepala

wiyung

pusbahwa

pembinaan lansia di RW2

RESIKO TERJADINYA PENURUNAN STATUS


KESEHATAN PADA LANSIA

belum berjalan

Dari

survey

yang

dilaksanakan terhadap 356

Depresi
Merasa tidak berguna

Menarik
diri

Biologis

KK, diketahui jumlah lansia


129 orang.

74,4% lansia tidak ada


Psikologis

kegiatan yang terorga-nisir

Sosial spiritual

Penurunan fungsi
tubuh

22,48 lansia mengeluh-kan


sakit (hipertensi 5 orang, DM
4 orang, pusing-pusing 4

Proses menua

orang dan sesak 3 orang)

Keterangan kepala pus-

Deteksi resti kurang

kesmas bahwa dari 25 kader


yang ada, 8 diantaranya kader
aktif.

Dari

hasil

survey

di-

ketahui 27,5% masyara-kat


tidak rutin ke posyandu setiap
bulan-nya.

Berdasarkan

data

pus-

kesmas diketahui indika-tor


program sbb:
K/S (jangkauan prog-ram):

Pembinaa
n LP/LS
(kes,
pemda,
BKKBN)

Mutu Pelayanan
PEMANFAATAN POSYANDU
OLEH

WARGA

KURANG

Sistem :
Pencatatan
Pelaporan
Pengerahan
sasaran

EFEKTIF

Pelayanan posyandu kurang efektif


Penyebarluasa imformasi tidak merata
Kurangnya reward u/ kader kesehatan
Kesibukan warga
Lokasi yang jauh dari posyandu

..
D/S

(peran

serta

masy.):

.
N/D (keberhasilan prog-ram):
.

Dari hasil survey diketahui


226 KK menjadi akseptor KB

Dari

jumlah

39,3%

Rendahnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang/kontap


diwilayah RW 2.

tersebut

mempergunakan

metode

suntik,

19,7%

menggunakan metode PIL,


dan hanya 3,1% dengan IUD.

Dari hasil survey diketahui


jumlah

remaja

Kurang pemanfaatan waktu luang remaja di wilayah RW2.

orang

Baik

Dari

jumlah

tersebut

sebagian besar (.% )


tidak

memiliki

kegiatan,

remaja

memiliki

.%

Kenakalan remaja
Penyalahgunaan
NAPZA

Mendukung
Tidak Mendukung

kebiasaan merokok, .
% remaja memiliki kebiasaan
minum-minum.

RW2 termasuk wilayah


perkotaan,

yang

mana

peredaran narkoba marak.


DIAGNOSA KEPERAWATAN dan RENCANA STRATEGIS
1.

Resiko terjangkit penyakit demam berdarah (DHF) diwilayah RW2 berhubungan dengan tingginya
kepadatan vector.
Tujuan jangka pendek:
Menekan kepadatan vektor diwilayah RW2
Rencana jangka pendek:

Penyuluhan kesehatan tentang penyebab, siklus hidup nyamuk dan upaya pemutusan siklus
hidup nyamuk.

Pencanangan Gerakan Jumat Bersih dengan melakukan PSN

Pemantauan jentik berkala.

Tujuan jangka panjang:


Terbentuk POKJAKES dimasing-masing RT

Rencana jangka panjang:

2.

Memfasilitasi terbentuknya Pokjakes

Memberikan training pada anggota Pokjakes

Memfasilitasi penyusunan rencana kerja Pokjakes

Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Pokjakes.

Resiko penurunan status kesehatan lansia di RW2 berhubungan dengan belum adanya pembinaan
kesehatan lansia di RW2
Tujuan jangka panjang:
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu hidup lansia dalam menjalani masa tua yang bahagia dan
berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata
masyarakat.
Tujuan jangka pendek:

Terbentuknya sarana pembinaan kesehatan lansia di RW2

Adanya pembinaan kesehatan lansia secara berkala.

Rencana Strategis:

3.

Memfasilitasi terbentuknya sarana pembinaan kesehatan lansia (posyandu lansia) di RW2

Pembinaan kesehatan lansia

Memfasilitasi penyusunan rencana kegiatan pembinaan kesehatan lansia

Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan lansia.

Kurang efektifnya pemanfaatan posyandu berhubungan dengan sistem pendukung yang kurang
memadai.
Tujuan jangka panjang:
Termonitornya status kesehatan balita di RW2
Tujuan jangka pendek:

Terbentuknya sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan posyandu yang baik

Cakupan kegiatan posyandu mencapai lebih dari 90 %

Berfungsinya sistem posyandu secara optimal

Rencana Strategis

Koordinasi lintas sektoral dan lintas program terkait dengan pembinaan posyandu.

Penataan kembali sestem yang terkait dengan posyandu.

Kaderisasi kader posyandu

Penyegaran kader posyandu melalui pelatihan kader

Penyebaran posyandu melalui sarana peribadatan, kegiatan social masyarakat, tokoh agama dan
tokoh masyarakat.

4.

Potensia meningkatkan pemakaian metode KB jangka panjang


Tujuan jangka panjang:
Tujuan jangka pendek:
Rencana Strategis:

5.

Identifikasi penyebab rendahnya penggunaan ketode KB dengan IUD / kontap.

Koordinasi LP / LS terkait dengan permasalahan tersebut

Desiminasi informasi tentang metode IUD / kontap.

Kurangnya pemanfaatan waktu luang remaja di RW2


Tujuan jangka panjang:
Tujuan jangka pendek:
Rencana strategis:

Kerjasama dengan tokoh masyarakat

Memotivasi remaja

Memanfaatkan.

Anda mungkin juga menyukai