Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN IV
SKRINING FITOKIMIA
OLEH:
KELOMPOK
KELAS
NAMA
: II
:C
: RAHMI ARDANI
ANDI IQMAL J.P
UMI WIDIYATI E.
FADHIL MUHAMMAD
SERLYANA B. ATAMBUNAN
RAHISWARI PRAMUDITA L.
EGA RINA
YULYANA
KARTINI KALUHU
RAHMAD MADI
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
HALAMAN PERSETUJUAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG 4
B.
RUMUSAN MASALAH
C.
TUJUAN
D.
MANFAAT
A.
B.
C. SKRINING FITOKIMIA
D. URAIAN BAHAN
6
9
10
B.
C.
PROSEDUR KERJA 12
11
11
HASIL14
B.
PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
15
20
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA 21
20
14
HALAMAN PERSETUJUAN
PERCOBAAN IV
UJI KANDUNGAN KIMIA
TTD
1.
Hendra Sendana
2.
Muh. Jefriyanto B.
3.
4.
Azhar S.Farm
5.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luasan lautan
terbesar di dunia. Indonesia memiliki jumlah pulau 17.807 yang dimana
memiliki panjang garis pantai mencapai ratusan kilometer. Hal ini yang
menyebabkan Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah.
Kekayaan laut yang sangat beragam pun dapat kita jumpai di Indonesia.
Tanaman dan obat-obatan nabati merupakan dasar dari banyak obatobatan modern yang kita gunakan saat ini. Zat yang diturunkan dari tanaman
baru-baru ini menjadi dari minat yang besar karena aplikasi serbaguna
mereka karena itu nilai obat tanaman terletak pada beberapa bahan kimia
konstituen yang menghasilkan tindakan fisiologis yang pasti dalam tubuh
manusia. Yang paling penting dari bioaktif ini konstituen tanaman adalah
alkaloid, tanin, flavonoid dan fenolik. Untuk penemuan dan pengembangan
obat-obatan baru, para ilmuwan berharap untuk alternatif sumber dan dalam
beberapa dekade terakhir, tanaman obat telah dipelajari secara ekstensif untuk
prinsip-prinsip bioaktif mereka untuk mengembangkan molekul petunjuk
baru untuk keperluan farmasi karena itu tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui fitokimia aktif konstituen tanaman ekstrak L. camara L.
(Mamta, 2012).
Salah satu bahan alami yang aman dan dapat digunakan sebagai
insektisida nabati untuk larvasida adalah ekstrak daun Tembelekan. Daun
tembelekan juga dapat mengatasi demam berdarah karena banyak kandungan
yang dimilikinya yaitu mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin,
flavonoid, dan tanin (Wardani,dkk., 2010).
Untuk itu kami melakukan sebuah kegiatan praktikum untuk
mengelola dan memanfaatkan sebuah sumberdaya alam yang ada sehingga
dapat digunakan dalam waktu jangka panjang. Praktikum yang dilakukan
ialah melakukan pengujian metabolit sekunder dari sampel simplisia tanaman
L camara L. yang selanjutnya akan dilakukan beberapa identifikasi fitokimia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah :
1. Bagaimanakah prinsip dasar uji kandungan kimia ekstrak?
2. Bagaimanakah melakukan identifikasi kandungan kimia dalam ektrak
bahan alam?
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Untuk mengetahui prinsip dasar uji kandungan kimia ekstrak
2. Untuk mengetahui cara melakukan proses identifikasi kandungan kimia
dalam ektraks bahan alam.
D. Manfaat
Manfaat dari laporan ini yaitu :
1. Mengetahui prinsip dasar uji kandungan kimia ekstrak
2. Melakukan proses identifikasi kandungan kimia dalam ektraks bahan
alam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lantana camara Linn.
Tembelekan (Lantana camara L) merupakan tumbuhan perdu dari
suku Verbenaceae berasal dari Amerika dan terdapat di Indonesia. Tumbuhan
tersebut telah lama digunakan sebagai salah satu bahan ramuan obat
tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit antara lain untuk
pengobatan penyakit kulit, batuk, keracunan (Salmayanti, 2013).
Di Indonesia, L. camara L. telah digunakan secara tradisional sebagai
obat bengkak, rematik, keputihan, dan penurun panas. Perlu dilakukan
penelitian tentang khasiat L. camara sebagai obat dalam hal ini obat anti
inflamasi agar pemakaiannya dapat dipertanggung jawabkan. Minyak atsiri
daun L. camara mengandun geugenol dan beberapa senyawa terpen yang
diduga memiliki efek anti inflamasi. Eugenol yang merupakan penyusun
minyak atsiri L. camara dilaporkan dapa tmenghambat agregasi platelet
dengan cara menghambat pembentukan tromboksan sehingga juga berperan
dalam efek anti inflamasi. Eugenol juga dapat menghambat aktivitas
Prostaglandin H (PGH) sintase karena berkompetisi dengan asamara khidonat
pada sisi aktif PGH sintase sehingga menghambat pembentukan PG
Seskuiterpen dapat menghambat inflamasi dengan menghambat beberapa
faktor transkripsi yang berperan dalam pengaturan ekspresi gen yang terlibat
dalam respon inflamasi. Mekanisme yang pasti tentang aktivitas anti
inflamasi minyak atsiri juga belum banyak diketahui (Hidayati dkk., 2005).
Dalam
beberapa
tahun
terakhir
penelitian
meningkat
untuk
fumigan dan aktivitas repellency dari minyak esensial, dari L. camara, telah
dipelajaridi salah satu hama penyimpanan yang paling penting secara
ekonomi (Sohani, 2012).
L. camara umumnya dikenal sebagai tanaman liar atau merah bijak
adalah sebagian besar spesies luas dari genus ini dan dianggap baik sebagai
gulma terkenal dan tanaman kebun hias populer. Namun, terdaftar sebagai
salah satu tanaman obat penting di dunia.
L. camara
mengandung
sumber seperti tanaman obat. Pencarian untuk agen antibakteri baru harus
dilanjutkan dengan skrining banyak keluarga tanaman (Remya dkk., 2013).
Ekstrak kasar L. camara digunakan untuk perlindungan kubis melawan
kutu Lipaphis erysimi. L. camara
D. Uraian Bahan
1. Lantana camara Linn ( Setiawan, 2010).
a. Klasifikasi Lantana camara L.
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Lamiales
Family : Verbenaceae
Genus
: Lantana
Spesies : Lantana camara Linn
b.
Deskripsi Tanaman
Lantana
camara
Linn
: AQUA DESTILLATA
Nama Lain
Rumus Kimia
: H2O
Rumus Molekul
:HOH
Berat Molekul
: 18,02
Pemerian
Kegunaan
: pelarut
: ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain
: Asam Klorida
Rumus Kimia
: HCL
Berat Molekul
: 36,46
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
: Larutan Baku
: ACIDUM SULFURICUM
Nama Lain
: asam Sulfat
Rumus Kimia
: H2SO4
Berat Molekul
: 98,07
Pemerian
jika
di
tambahkan
ke
dalam
air
menimbulkan panas
Penyimpanan
Kegunaan
: Larutan Baku
: KALII IODIDUM
Nama Lain
: Kalium Iodida
Rumus Kimia
: KI
Berat Molekul
: 166
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
: pereaksi
: Acidum Aceticum
Sinonim
Rumus molekul
: CH3COOH, C2H4O2
Berat molekul
: 60.05
Pemerian
Penyimpanan
: DIMETIL KETON
Nama lain
: Aseton
RM / BM
: (CH3)2CO / 69,0801
Rumus struktur
: CH3 CO CH3
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
: CHLOROFORM
Nama lain
: Kloroform
RM / BM
: CHCl3 / 119,38
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
: Natrium Chloridum
Nama Lain
: Natrium klorida
Berat Molekul
: 32.04 g/mol
Rumus Molekul
: NaCl
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Khasiat
: FERRI CHLORIDA
Nama Lain
RM/BM
: FeCl3 / 162,5
Pemerian
dari
garam
hidrat
yang
telah
Penyimpanan
Kegunaan
: Sebagai pereaksi
BAB III
METODE PRAKTIKUM
C. Prosedur Kerja
1. Uji Alkaloid
Fraksi Kloroform
-
Diambil 3 mL
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan 2 mL HCl 2 N
Diaduk dan didinginkan pada suhu
ruang
Ditambahkan 0,5 gram NaCl lalu
diaduk dan disaring
Filtrat
-
Tabung 1
-
Tabung 2
Ditambahkan 3 tetes
pereaksi
Lieberman
Buchard
2. Uji Saponin
Fraksi kloroform
-
Ditambahkan 3 tetes
pereaksi Dragendorff
4. Uji Flavonoid
Fraksi kloroform
-
Diambil 1 mL
Diuapkan hingga kering
Dibasahkan sisanya dengan aseton
Ditambahkan sedikit serbuk asam borat dan
asam oksalat
Ditambahkan eter 10 mL
Diamati dibawah sinar UV 366 nm
Diambil 2 mL
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Diuapkan
Dilarutkan dengan 0,5 mL kloroform
Ditambahkan 0,5 mL asam asetat anhidrat
Ditambahkan asam sulfat pekat 2 mL melalui
dinding tabung
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
NO
HASIL
KETERANGAN
Uji Alkaloid
Gambar 1:
Warna hijau, maka negatif (-)
Gambar 2:
Warna jingga, maka positif (+)
1
2
Uji Flavonoid
Uji tannin
Uji saponin
B. Pembahasan
Pada percobaan ini akan diuji kandungan senyawa pada fraksi
kloroform yang mengandung ekstrak Lantana camara yakni senyawa
alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid dan steroid.
Uji alkaloid
Tujuan dari
antara asam tannin dan alkaloid yang terikat secara ionik dimana atom N dari
alkaloid berikatan saling stabil dengan gugus hidroksifenolik dari asam tannin
tersebut. Dengan terputusnya ikatan tersebut alkaloid akan bebas sedangkan
asam tannin akan terikat pada kloroform. Ekstrak yang mengandung garam
organik dari alkaloid akan bereaksi dengan NH 4+ dengan menarik H+ dari
gugus organik membentuk alkaloid bebas dalam kloroform. Fraksi kloroform
ditambahkan HCl untuk membentuk garam alkaloid sehingga alkaloid dapat
tertarik dari larutannya.
Dilakukan
penyaringan untuk mendapatkan residu dan filtrat yang berwarna hijau tua.
Filtrat
yang
diperoleh
ditambahkan
HCl
yang
dimaksudkan
untuk
Iodida.
Pereaksi
ini
juga
paling
sering
digunakan
untuk
menghasilkan
mengandung alkaloid.
warna
jingga
yang
menunjukkan
bahwa
positif
bidang
pengobatan,
misalnya
untuk
pengobatan
diare,
hemostatik
menyatakan
bahwa
positif
mengandung
tanin.
Semua
tanin
sterik yang besar dari molekul steroid sehingga senyawa kompleks yang
dihasilkan lebih stabil dari kompleks asetil steroid. Hasil menunjukkan bahwa
fraksi kloroform tidak mengandung steroid ataupun terpenoid karena tidak
terbentuk cincin kecoklatan/violet atau cincin biru kehijauan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini, yaitu :
1. Prinsip dasar uji kimia adalah adanya reaksi dari campuran pereaksi dan
fraksi sehingga menghasilkan warna, bau atau bentuk tertentu yang
disesuaikan dengan kandungan metabolit sekundernya masing-masing.
2. Uji kandungan kimia ekstrak bahan alam yaitu ektrak kloroform L.
camara meliputi uji alkaloid, terpenoid, steroid, flavonoid dan saponin.
B. Saran
Diharapkan praktikan dalam melakukan skrining fitokimia harus lebih
hati-hati agar dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha., 2013, Lantana camara, Department of Agriculture, Fisheries and
Forestry, Biosecurity Queensland: 1-2.
Hidayati,N.,A., Shanti L dan Ahmad D, S., 2008, Kandungan Kimia dan Uji
Antiinflamasi Ekstrak Etanol Lantana camara L. pada Tikus Putih
(RattusnorvegicusL.) Jantan, Bioteknologi, 5 (1): 78-79.
J. Mariajancyrani, G. Chandramohan, P. Brindha, dan P. Saravanan., 2014, GCMS Analysis of Terpenes from Hexane Extract of Lantana camara Leaves,
IJAPBC, 3(1) : 37-38.
Khan, Kishwar H., Deepak G. dan Silviya S., 2009, Biochemical Compositions
and Antibacterial Activities of Lantana camara Plants with Yellow,
Lavender, Red and White Flowers, Eur Asian Journal of BioSciences, 3(1):
3-4.
Mamta, Saxena., 2012, Phytochemical Screening Of Acorus Calamus And
Lantana camara, International Research Journal Of Pharmacy, 3 (5): 324.
Mariajancyrani, Chandramohan dan Ravikumar., 2014, Terpenes and
Antimicrobial Activity from Lantana camara Leaves, Research Journal of
Recent Sciences, 3(9): 52 53.
Marliana, E., 2007, Analisis Senyawa Metabolit Sekunder Dari Batang
Spatholobus Ferrugineus (Zoll & Moritzi) Benth Yang Berfungsi Sebagai
Antioksidan, Jurnal Penelitian Mipa, 1(1): 29.
Nohong., 2009, Skrining Fitokimia Tumbuhan Ophiopogon Jaburan Lodd dari
Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, Jurnal Pembelajaran Sains,
5 (2).
Remya, M., Nimhor V., dan Subha S., 2013, Bioactivity Studies On Lantana
camara Linn, Int J Pharm Bio Sci , 4(1) : 81 -90
Salmayanti, Ariyanti dan Abdul H., 2013, Pengaruh Konsentrasi Dan Lama
Perendaman Bahan Pengawet Daun Tembelekan (Lantana camara L.) Pada
Kayu Bayur (Pterospermum Sp.) Terhadap Serangan Rayap Tanah
(Coptotermes Sp.), WartaRimba, 1 (1).
Setiawan, Y, F., 2010, Efek Granul Ekstrak Daun Tembelekan (Lantana camara
L.) Terhadap Mortalitas Larva Aedesaegypti L, Skripsi, Surakarta.
Sohani, N., Z., M. Hojjati dan A. Carbonell-B., 2012, Bioactivity Of Lantana
camara L, Essential Oil Against Callosobruchus Maculatus (Fabricius),
Chilean Journal Of Agricultural Research, 72(4).