BAB III Makalah Steril
BAB III Makalah Steril
PEMBAHASAN JURNAL
Proses aseptis adalah proses steril tanpa proses sterilisasi akhir.
Metode aseptik memiliki resiko mengalami kontaminasi daripada metode
sterilisasi akhir. Untuk menghindari kontaminasi terhadap produk, ruang
proses (clean room) harus bebas kontaminasi mikrooorganisme. Jurnal
berjudul Sterilisasi Udara dan Clean Room Menggunakan Peralatan Fogging
AEROSEPT 8000 merupakan jurnal penelitian yang menemukan metode
sterilisasi baru yang lebih efektif terhadap ruang proses (clean room). Tujuan
penelitian ini adalah untuk menemukan cara yang tepat dan efektif dalam
mematikan mikroorganisme baik berupa bakteri maupun jamur sehingga
didapatkan ruang proses (clean room) yang steril dan dapat dipergunakan
sebagai ruang proses aseptis. Metode yang digunakan dalam kegiatan
sterilisasi ini adalah Airbone disinfection yaitu proses disinfeksi dengan
menggunakan suatu peralatan untuk mendifusikan disinfektan dari suatu
jarak tertentu dengan memakai udara sebagai media (carrier). Mesin aerosol
terlebih
dahulu
didisinfeksi
dengan
dilap
secara
sempurna
seluruh
permukaannya dengan larutan saflon dan alcohol 70% lalu selang mesin
kompresor dihubungkan dengan mesin aerosol. Semua sistem pendingin
udara (AC), exhause dan blower dimatikan, jerigen yang berisi larutan
disinfektan ANIOS 2R ditempatkan pada mesin aerosol dan selang penyedot
dimasukkan ke dalam jerigen.
dihidupkan, lampu power menyala, cover dibuka dengan kunci yang ada,
tombol pressure reducer diatur sampai tekanan udara 4 bar. Selanjutnya,
start up mesin dimulai sesuati setting waktu. Lamanya penyemprotan
(fogging) 4,5 menit untuk volume ruang proses (clean room) 75 m 3 dengan
kapasitas loading 8000 ml/60 menit, tekanan udara 4 bar, contact time
selama 90 menit dan recovery ruangan selama 60 menit. Untuk menentukan
lamanya waktu penyeprotan dihitung berdasarkan volume ruang dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
kontaminan
yang
dapat
memengaruhi
kualitas
secara
130 sampel (13.3%) positif ditumbuhi mikroba dan 854 sampel lainnya
(86.8%) tidak menunjukkan pertumbuhan mikroba.
cawan
kontak
dari
ruang
produksi
dan
laboratorium
Gemella
1.3%,
Klebsiella
pneumonia
1.0%
dan
Stenotrophomonas
terhadap galur bakteri utama yang terdapat pada ruang bersih (clean room)
dan cara identifikasi atau karakterisasi bakteri tersebut. Tujuan penelitian ini
adalah untuk melihat galur bakteri utama yang terdapat pada ruang bersih
(clean room) dan menganalisa hubungan filogenetiknya.
Isolasi bakteri dilakukan dengan cara bakteri yang terdapat di udara,
permukaan dan personalia ruang bersih (clean room) diisolasi dalam uji
kontrol aseptis secara rutin dari ruang bersih pada industri farmasi,
menggunakan cawan tetap untuk mikroba udara, penyeka untuk mikroba
pada permukaan area kerja, dan tangan personalia setelah prosedur
disinfeksi rutin. Untuk sampel udara medium yang digunakan adalah medium
SCDA yang diletakkan pada ruang bersih (clean room) setelah disinari sinar
UV. Untuk sampel permukaan, area lantai seluas 25 cm 2 diseka
menggunakan tampon setelah didisinfeksi menggunakan larutan fenol 5%
(b/v). Dari tangan personalia diambil sampel bakteri setelah didisinfeksi
menggunakan larutan CHG 1% (b/v). Selanjutnya tangan personalia dicuci
menggunakan air axenic untuk mengisolasi bakteri. Seluruh cawan diinkubasi
pada suhu 30oC selama 96 jam dan selanjutnya bakteri dimurnikan
menggunakan metode gores.
Selanjutnya, galur bakteri dipilih berdasarkan morfologi koloninya.
Dilakukan pewarnaan Gram, uji oksidase dan katalase dilakukan untuk koloni
yang berbeda-beda. Dengan proses ini, diperoleh 5 galur bakteri utama yaitu
F01~F05. Morfologi sel selanjutnya diidentifikasi menggunakan mikroskopi
transmisi electron JEM-1200EX dengan pewarnaan uranil asetat, dan
karakteristik fisiologi/biokimia diuji berdasarkan metode yang terdapat pada
John et al. (1994). Untuk karakterisasi molekuler bakteri utama dilakukan
dengan
ektraksi
DNA menggunakan
metode freezing
and
thawing.
jangka
pendek
(short
term
treatment
test)
dengan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bakteri yang
terdapat pada ruang bersih umumnya merupakan bakteri Gram positif,
menunjukkan resistensi tinggi terhadap disinfektan tertentu.
Pengujian
yang
ketat
dibutuhkan
untuk
memperoleh
dan
dalam desain