Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengertian
Baja adalah logam aloy yang
komponen
utamanya
adalah besi,
dengan karbon sebagai material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras,
mencegah atom besi, yang secara alami teratu dalam lattice, begereser melalui satu sama lain.
Memvariasikan jumlah karbon dan penyebaran alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja
dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga
lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1
persen; ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi
Sekarang ini ada beberapa kelas baja di mana karbon diganti dengan material aloy
lainnya, dan karbon, bila ada, tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy
berdasar-besi yang dapat dibentuk secara plastik.
Dan umumnya baja juga menjadi bahan pelapis rompi anti peluru, yang dimana baja
menjadi bahan pelapis bahan inti rompi tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.
Pembuatan baja modern menggunakan blast furnance yang juga digunakan untuk
memurniakan besi oleh pembuat besi yang lamapu. Proses pemurnian besi cair dengan
peledakan udara diakui oleh penemu Inggris Sir Henry Bessemer yang mengembangkan
Bessemer furnance, atau pengkonversi, pada tahun 1855. Sejak tahun 1960 telah diproduksi
baja dari besi bekas secara kecil-kecilan pada furnance elektrik, sehingga dinamakan mini
mills. Mini mills adalah komponen yang sangat sangat penting bagi produksi baja Amerika.
Mills yang lebih besar digunakan pada produksi baja dari bijih besi.
Proses pertama
1.
2.
3.
Komponen dasar : iron ore (biji besi), limestone (tanah kapur), coke (dibuat dari coal,
khusus untuk pembuatan steel) dimasukkan ke dalam blast furnance.
Coke : bahan bakar untuk furnance, dibuat dari coal dengan proses tertentu.
Cairan besi : (molten metal) yang panas di dalam furnance terpisah menjadi 2 bagian, yang
atas adalah slag (wasted,impurities), dan yang bawah adalah besi yang hendak dipakai. Besi
yang dihasilkan ini kemudian dicetak menjadi pig iron. Kadar C dalam pig iron bisa
mencapai 2 %
Proses kedua
1.
Pig iron dimasukkan ke dalam primary steelmaking furnace, bisa berupa oxygen furnace,
electric arc furnace, atau open hearth furnace. Ke dalam furnace ini, berbagai bahan kimia
ditambahkan untuk mendapatkan material properties yang diinginkan. Seringkali scrap juga
dimasukkan ke dalam furnace ini.
2.
3.
Didalam proses dengan oksigen, carbon di dalam molten metal bereaksi dengan oksigen
mmenghasilkan gas karbonmonoksida. Gas ini harus keluar, kalau tidak akan membentuk gas
pockets (rimming) saat menjadi dingin (rimmed steel). Untuk menghindari, digunakan
doxidizer : silicon, aluminum baja yang dihasilkan: killed steel atau semi-killed steel.
Baja yang dihasilkan dicetak dalam bentuk slab, blom, atau billet.
Proses ketiga
1.
Baja yang telah dicetak dalam bentuk slab, blom, atau billet tersebut selanjutnya dibentuk
menjadi berbagai macam profit seperti H-beam, angle (siku), channel, rel kereta, pelat, pipa
(seamless pipe), dsb.
untuk lapisan bagian dalam Konvertor dapat bersifat asam atau basa tergantung dari sifat baja
yang diinginkan.
Secara umum proses kerja konverter adalah:
a. Dipanaskan dengan kokas sampai suhu 15000C.
b. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja (+1/8 dari volume konverter).
c. Konverter ditegakkan kembali.
d. Dihembuskan udara dengan tekanan 1,5 2 atm dengan kompresor.
e. Setelah 20 25 menit konverter dijungkirkan untuk mengeluarkan hasilnya.
Proses Bessemer diinginkan baja bersifat asam sehingga batu tahan apinya harus
bersifat asam (Misal : kwarsa atau aksid asam SiO2). Besi mentah cair yang digunakan dalam
proses Bessemer harus mempunyai kadar unsur Si <= 2%; Mn <= 1,5%; kadar unsur P dan S
sekecil mungkin. Ketika udara panas dihembuskan lewat besi mentah cair, unsur-unsur Fe, Si
dan Mn terbakar menjadi oksidasinya.
Sebagian oksida besi yang terbentuk pada reaksi di atas akan berubah menjadi terak
dan sebagian lagi akan bereaksi dengan Si dan Mn. Reaksi-reaksi di atas diikuti dengan
kenaikan temperatur dari 1250 ke 1650 . Dari reaksi di atas akan terbentuk terak asam kirakira 40 - 50% Si O2. Periode ini disebut periode pembentukan terak (The slag forming
period). Periode ini disebut juga periode Silicon blow. Periode ini berlangsung sekitar 4 5 menit yang ditandai adanya bunga api dan ledakan keluar dari mulut Konvertor.
Pada periode ke dua yang disebut The brilliant flame blow atau Carbon blow
dimulai setelah Si dan Mn hampir semuanya terbakar dan keluar dari besi mentah cair.
Pada periode ke dua ini unsur C akan terbakar oleh panas FeO dengan reaksi yang diikuti
dengan penurunan temperatur + 50 - 80% dan berlangsung + 8 - 12 menit. CO akan keluar
dari mulut Konvertor dimana CO ini akan teroksider oleh udara luar dengan ditandai dengan
timbulnya nyala api bersinar panjang di atas Konvertor. Periode ketiga disebut Reddisk
Smoke period yang merupakan periode brilliant flame terakhir.
Periode ini ditandai adanya Reddish smoke (nyala api ke merah-merahan) keluar
mulut Konvertor . Hal ini menunjukkan bahwa unsur campuran yang terdapat dalam besi
mentah telah keluar dan tinggal oksida besi FeO. Periode ini berlangsung + 1 - 2 menit.
Kemudian Konvertor diputar sehingga posisinya menuju posisi horizontal, lalu ditambahkan
oksider (ferromanganesh, ferrosilicon atau Al) untuk mengikatO2 dan memadunya dengan
baja yang dihasilkan. Baja Bessemer yang dihasilkan dengan proses di atas mengandung
sangat
sedikit
unsur
C.
Untuk baja Bessemer, kadar unsur C dapat dinaikkan dengan cara :
a.mengurangi
udara
penghembus
terutama
pada
periode
ke
dua.
b. menambah C pada periode ke tiga hampir berakhir yaitu dengan menambahkan besi
mentah.
mengandung + 22 % P2O5 merupakan hasil ikatan yang diperoleh dan dapat digunakan
sebagai pupuk tanaman. Baja yang dihasilkan digunakan sebagai bahan dalam proses
pengecoran seperti pembuatan baja tuang atau baja profil (steel section) seperti baja siku, baja
profil I, C.
C.
a)
kualitas baja cair sebelum dituang ke dalam cetakan. Jenis Baja yang dihasilkan oleh proses
ini adalah Baja karbon & Baja paduan 0,1 % < c < 2,0 %
b)
D.
Cara ini biasa dikerjakan pada perusahaan dapur tinggi (blast furnace) dimana besi mentah
cair dari dapur tinggi tersebut langsung diproses pada open-hearth furnace.
Proses Basic Open-Hearth
Pada proses basic open-hearth ini, mula-mula ke dalam dapur dimasukkan baja bekas (scarap
steel) yang ringan kemudian baja bekas yang berat. Setelah itu ditambahkan bahan tambah
(batu kapaur) dan bijih besi yang diperlukan untuk membentuk terak pertama. Pada akhir
proses peleburan, sebagian Phospor (P) yang terdapat dalam besi mentah akan berubah
menjadi
terak
Untuk menjaga agar terak tidak masuk/berekasi kembali dengan logam cair, maka kira-kira
40% - 50% terak tersebut lekas dikeluarkan dan juga perlu ditambahkan batu kapur untuk
membentuk terak yang baru.
Macam-macam baja paduan dapat dihasilkan dalam open-hearth furncae, yaitu
dengan menambahkan bahan paduan yang dikehendaki seperti : tembaga, chrome, nikel dan
sebagainya. Untuk deoxidasi terakhir, biasanya dengan menambahkan Alumunium ke dalam
kowi tempat menampung/mengetap baja cair yang dihasilkan agar kadar silicon dapat
dibatasi. Pertama-tama baja bekas dan batu kapur dimasukkan ke dalam dapur. Kemudian
dipanaskan sampai temperatur yang cukup, lalu bahan isian cair dimasukkan lewat pintu
pemasukan. Reaksi kimia terjadi serupa dengan di atas.
Produksi baja dalam ton tiap m2 luasan tungku dihitung berdasarkan produksi out put dapur
dalam ton berat dibagi luasan tungku Q/m2.
Cara untuk menaikkan efisiensi ekonomis adalah dengan cara menggunakan udara
yang banyak mengandung Oksigen untuk membakar bahan bakar. Dengan cara ini,
temperatur nyala api (flame) dapat naik sehingga radiasi dari nyala api dapat bertambah dan
pembakaran dapat lebih sempurna. Dengan penambah Oksigen ini akan dapat pula
mengurangi kadar Carbon ( C ) dalam baja. Dengan cara ini produksi dapat naik + 25 - 30 %.
Dengan memakai Auotmatic control, akan menaikan efisiensi bb (5%); output (8%); umur
lapisan dalam (9%). - See more at:
E.
Pada dinding pelindung tanur terdapat batu tahan api sebagai isolator panas bagian
dalam yang dihasilkan tanur tersbut. Pada dinding tanur ini tidak diperlukan
lagi lining karena pada bagian ini tidak lagi bersentuhan dengan cairan. Sedangkan kotruksi
luar dari dinding di tutupi oleh pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada dinding bagian luar
ini juga terdapat sistem pendingin yang menggunakan fluida air sebagai media pendinginan.
Pada bagian tungku oval (spherical hearth) terdapat 3 lapisan yaitu
lapisan lining kemudian lapisan batu tahan api dan sebagai kontruksi bagian luar digunakan
pelat baja dengan ketebalan tertentu. Pada bagian ini juga terdapattapping spout atau yang
lebih dikenal dengan istilah saluran penuangan, yang digunakan untuk proses penungan
cairan yang akan di cetak atau diatur komposisinya di ladle furnance. Pada bagian yang
berhadapan dengan tapping spout adalah slaging door atau yang lebih dikenal dengan
pintu slag, yang digunakan untuk mengeluarkan slag.Untuk mengatur posisi penuangan dan
pengeluaran slag, terdapat mekanisme pada dasar bagian luar tanur yang berbentuk roda gigi
berpasangan yang digerakkan oleh screw bar.
Banyak tipe dapur listrik yang digunakan, tetapi secara praktek hanya tipe berikut
yang digunakan dalam industry pembuatan baja :
1.
2.
3.
Dalam dapur listrik arus searah, arus listrik melewati satu elektroda turun kebahan
yang akan dilebur melelui busur listrik, yang kemudian mengalir menuju elektroda
pasangannya yang berada dibawah dapur.
Dapur listrik ini dikembangkan oleh Dr. Paul Heroult ( USA ). Dapur busur listrik
Heroult yang pertama dibuat untuk memproduksi baja, dibangun oleh Halcomb steel
company di Syracuse, New York pada tahun 1906.
Pada dapur induksi, arus listrik diinduksikan kedalam baja dengan osilasi medan
magnet. Berdasarkan frekwensinya, dapur induksi dikelompokkan sebagai berikut:
1.
Dapur induksi frekwensi rendah. Menggunakan prinsip trafo, dimana bahan logam
yang akan dilebur bertindak sebagai kumparan sekunder, sedang gulungan dengan inti besi
bertindak sebagai kumparan primer.
2.
Dapur induksi frekwensi medium atau tinggi. Arus dengan frekwensi mediumatau
tinggi dilewatkan kumparan yang meliliti bejana ( crucible ) yang berisi bahan logam yang
akan dilebur.
Dapur listrik dapat digunakan untuk pembuatan baja, baik dengan proses asam
maupun basa. Hampir semua dapur listrik yang digunakan untuk melayani
produksi ingot baja, baja cetak kontinya dan industry pengecoran saat ini menggunakan
pelapis bata tahan api basa.
Dapur listrik dapat digunakan untuk memproduksi hampir semua jenis baja. Untuk
kapasitas dibawah 1.500.000 ton/tahun, dapur listrik lebih ekonomis digunakan daripada
kombinasi blast furnace dan proses oxygen steel makingbasa. Hal tersebut khususnya berlaku
pada daerah dimana tersedia banyak scrap dan harga tenaga listrik yang murah. Dapur listrik
lebuh fleksibel untuk melayani operasi produksi yang intermittent ( misal, akibat permintaan
pasar yang fluktuatif ).
Dapur listrik mempunyai keterbatasan antara lain sebagai berikut :
1.
http://rafdisatu.blogspot.com/2013/12/proses-pembuatan-baja-dan-besi-tuang.html