Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGANTAR
B. PROFIL PERUSAHAAN
C. TEORI DAN PENERAPAN
1. DASAR TEORI
2. PENERAPAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
A.
PENGANTAR
Perkembangan industri otomotif yang terus meningkat mempengaruhi perkembangan industri penunjangnya untuk dapat mengiringi perkembangan industri tersebut. Industri penunjang otomotif
akan terus berjalan mengikuti permintaan untuk
pemenuhan produksi kendaraan baru serta sebagai perlengkapan pengganti (sparepart) apabila
terjadi kerusakan komponen kendaraan.
PT. Mitsubishi Electric Automotive Indonesia merupakan anak perusahaan Mitsubishi Electric Corporation yang berdiri di Indonesia memproduksi
otomotif equipment. PT. Mitsubishi Electric Automotive Indonesia telah berdiri sejak tahun 1997
memproduksi Alternator dan Starter Mobil berbagai tipe untuk pabrikan Mobil yang ada di pasar Indonesia, serta pusat utama untuk produksi bracket
alumunium di pasar ekspor.
Untuk meningkatan pendapatan ke level yang lebih
tinggi dibutuhkan perkembangan penjualan dan
efisiensi yang tinggi. Untuk itu diperlukan perkembangan yang berkelanjutan. Indonesia telah men-
jadi pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dengan melakukan pembaharuan tertinggi pada
4
tahun berturut-turut sehingga PT. Mitsubishi Electric Automotive Indonesia memiliki posisi penting
dalam lingkungan global (President & CEO Mitsubishi Electric, Masaki Sakuyama).
Untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan, sebuah Perusahaan harus melakukan langkah
yang kongkrit. Tahapan perbaikan dalam proses
produksi yang terus menerus harus diutamakan
agar dapat meningkatakan efisiensi yang tinggi.
Langkah perkembangan yang berkelanjutan disusun berdasarkan tahapan dan ukuran yang tepat
agar memperoleh hasil yang optimimal. Oleh karena itu dalam laporan kunjungan Company Visit ini
kami memaparkan kegiatan yang telah dilakukan
PT. Mitsubishi Electric Automotive Indonesia dan
teori apa yang terkait dalam kegiatan tersebut.
B. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Mitsubishi Electric Automotive Indonesia (MEAINA) yang berlokasi di Bekasi International Industrial Estate (Kawasan Hyundai) Blok C - 11 No. 1 Cikarang Selatan, Bekasi 17550 didirikan pada tahun 1997. Sejauh
ini perusahaan telah melakukan 2 kali ekspansi pada kawasan yang tersedia dan sesuai dengan grand design
yang telah dibuat perusahaan ini akan melakukan ekspansi pabrik yang ketiga pada lahan kosong yang tersedia. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur sparepart produk otomotif dengan produk utamanya
yaitu Alternator dan Starter. Selain menyasar pasar dalam negeri, perusahaan ini juga melakukan ekpor ke
Jepang, Thailand, Philippina, USA, Malaysia, China, India, Brazil, dan Perancis. Sparepart yang diproduksi oleh
MEAINA tidak hanya dapat digunakan untuk produk otomotif Mitsubishi tapi juga digunakan oleh Suzuki,
Honda, Nissan, dan Daihatsu.
Jumlah total karyawan di perusahaan ini yaitu 560 orang, separuhnya adalah operator. Komposisi operator
berdasarkan gender saat ini yaitu 60% wanita dan 50% laki-laki. Kapasitas produksi untuk masing-masing line
Alternator dan Starter untuk 3 shift produksi yaitu 1000 unit. Dengan kapasitas produksi yang tersedia saat
ini MEAINA masih dapat memenuhi permintaan pasar. Namun, bukan berarti MEAINA berhenti melakukan
perbaikan untuk meningkatkan produktivitasnya. MEAINA terus melakukan inovasi misalnya melakukan otomasi di line produksi dengan sistem robotic dan memperbaiki tingkat error di line produksi.
Sebagai anak perusahaan dari Mitsubishi Corporation, MEAINA memiliki value, visi, dan misi yang
sama dengan perusahaan induknya di Jepang. Namun, sebagaimana kekhasan perusahaan multinasional
Jepang, manajemen lokal diberi kewenangan yang luas untuk menerapkan strategi untuk memajukan perusahaan. Beberapa konsep produksi khas Jepang juga terasa kental diimplementasikan pada line produksi
MEAINA misalnya Kaizen, Just In Time, Visual Sign, dan Kanban. Tentunya konsep-konsep tersebut disesuaikan dengan situasi dan kebutuhan MEAINA. Untuk melihat secara lebih jelas mengenai budaya perusahaan
yang menjiwai MEAINA pada bahasan selanjutnya akan dijelaskan sejarah, visi, dan misi dari Mitsubishi se-
Sesuai dengan corporate statement yang dikeluarkan oleh president Mitsubishi perusahaan memiliki visi change for better, artinya perusahaan akan
selalu berubah untuk menjadi lebih baik sehingga
bisa memberikan masa depan yang lebih baik bagi
konsumennya.
PT Mitsubishi Electric Automotive Indonesia
Trust
Quality
Technology
Citizenship
Ethics
Environment
Growth
Siklus PDCA berputar secara terus menerus dengan diselingi oleh siklus Standarize-Do-CheckAct (SDCA) di antaranya. Dalam langkah Standar
(Standarize) pada siklus ini, segala prosedur baru
yang telah diputuskan pada langkah Tindak (Act)
dalam siklus PDCA sebelumnya disahkan menjadi
pedoman yang wajib dipenuhi. SDCA fokus pada
kegiatan pemeliharaan, sedangkan PDCA lebih
mengacu pada perbaikan.
Berbicara dengan Data
Masalah yang terjadi baru dapat ditemukan
pemecahannya dengan mengumpulkan dan mengobservasi berbagai data yang berkaitan dengan
masalah tersebut. Tanpa adanya data yang terintegrasi dan relevan, manajemen tidak dapat menemukan solusi yang paling efektif.
Proses adalah Konsumen
Terdapat dua macam konsumen dalam Kaizen:
Konsumen internal
Konsumen yang berada di perusahaan. Yang dianggap sebagai konsumen internal adalah proses,
sehingga proses harus diperhatikan dan diperlakukan layaknya konsumen secara nyata.
Konsumen eksternal
Konsumen yang berada di pasar, baik individu
maupun organisasi.
Produksi ramping (lean production, lean manufacturing) adalah praktik produksi yang mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya yang
ada untuk mendapatkan nilai ekonomis terhadap
Company Visit Report
pelanggan tanpa adanya pemborosan, dan pemborosan inilah yang menjadi target untuk dikurangi. Lean selalu melihat nilai produk dari sudut
pandang pelanggan, dimana nilai sebuah produk
didefinisikan sebagai sesuatu yang mau dibayar
oleh pelanggan.
Pada dasarnya, lean berpusat pada mendapatkan
nilai dengan sesedikit mungkin pekerjaan. Lean
manufaktur merupakan filosofi yang dikembangkan oleh Toyota dalam Toyota Production System
(TPS). TPS dikenal karena fokusnya mengurangi
7 pemborosan atau yang dikenal dengan istilah
MUDA (bahasa jepang), untuk meningkatkan
nilai pelanggan secara keseluruhan, namun ada
beberapa perspektif tentang cara pencapaiannya.
Prinsip lean datang dari industri manufaktur
Jepang. Istilah ini dicetuskan oleh John Krafcik
tahun 1988 dalam artikel berjudul Triumph of
the Lean Production System yang dipublikasikan
dalam Sloan Management Review.
Istilah lean juga sering diartikan sebagai kumpulan
dari peralatan yang membantu untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan. Dengan
mengurangi pemborosan kualitas produk akan
meningkat dan waktu produksi serta biaya produksi akan dapat dikurangi. Contoh peralatan dari
lean adalah Value Stream Mapping (VSM), Metode
5R, Kanban, serta Poka-yoke.
Hal kedua yang diperkenalkan Toyota yang berhubungan dengan lean adalah meningkatkan aliran atau kelancaran pekerjaan, dengan cara menPT Mitsubishi Electric Automotive Indonesia
2. PENERAPAN
PT Mitsubishi Electric Automotive Indonesia
(MEAINA) memiliki pabrik di Cikarang. Pabrik
ini memproduksi alternator dan starter masingmasing sebanyak 2400 buah. Tipe alternator yang
diproduksi ada dua jenis yaitu tipe hidrolik dan
tipe elektrik yang lebih hemat bensin.
Penjualan dilakukan melalui 1 pintu, layanan after
sales-nya juga 1 pintu. MEAINA memiliki total 600
pegawai. Semua produk yang diproduksi dan dijual
adalah mengikuti keputusan dan kebijakan dari
headquarter di jepang. Produk mereka tidak dijual
bebas ke pasaran. Mereka sudah memiliki customer sendiri, untuk dalam negeri diantaranya adalah:
Honda, Daihatsu dan Nissan. Untuk Toyota belum menjadi customer Mitsubishi. Konsumen luar
negeri adalah: MELCO (jepang), META(thailand),
LAMCOR (filipina), MEAA (usa), MEAC (chezh rep),
APM-AE(malaysia), MESAC(china), MEAI (india),
MEAB (brazil) , dan MEUF (france).
Dalam proses produksinya, semua bahan-bahan
atau pun material baik dari dalam maupun dari
luar/supplier harus sesuai dengan spesifikasi dan
Company Visit Report
lakukan manual, ada bagian patrol yang berkeliling melakukan pengecekan. Papan pengecekan
diganti oleh bagian patrol. Operator pabrik adalah
the king supaya mereka fokus hanya pada pekerjaannya saja tidak melakukan lagi pengecekan terhadap material/bahan baku, sehingga bagian lain
harus men-support-nya yaitu bagian patrol.
Dalam prosesnya, dibutuhkan 43 detik untuk membuat 1 alternator. Di akhir line produksi terdapat
noise control, dimana suara yang dihasilkan tidak
boleh melebihi 5 db. Pemeriksaan ini memakai
mesin yang dikalibrasi 6 bulan sekali di Sucofindo.
Output pengetesan alternator adalah ampere.
Untuk line produksi starter, masih manual dengan
standar gerakan, investasi mesin otomasi untuk
produksi starter masih tergolong mahal. Dilakukan
standarisasi gerakan bagi karyawan supaya tercapai gerakan yang optimal. Output pengetesan
starter adalah torsi. Dilakukan pengetesan dengan
daya 7 volt bukannya 12 volt sehingga mobil masih
bisa menggerakkan starter walaupun kondisi aki
mobil sudah drop dari daya 12 volt. Ada juga line
produksi rotor, yang merupakan bagain dalam dari
alternator.
Warna-warna lantai di area produksi pabrik MEAINA memiliki arti tertentu yaitu:
Biru - material area/finished good
Hijau muda - line produksi
Abu-abu - jalan
Merah - material reject
Pink - sampah
Orange - stock ( material menunggu)
Didalam produksi tersebut terdiri menjadi 4 bagian yaitu :
1. Produksi dari bahan mentah
2. Proses pemasangan, seluruh bahan-bahan untuk dijadikan barang jadi
3. Proses penyelesaian
4. Proses screening atau quality control dimana
terdapat pengklasifikasian barang yang sudah
dapat di jual ke market atau reject atau nama
lainnya NG (Not Good). Setiap pagi seluruh barang yang reject akan di pajang di meja pasar
pagi. Disini akan dilihat mengapa part tersebut
di-reject, kemudian dilakukan analisa lagi untuk perbaikan kedepannya.
Terkait barang reject, MEAINA menerapkan quality
asurance yg selektif, contoh: jika barang tersebut
terkena kuku, ukuran berbeda dalama satuan mm,
terjatuh, terdapat baretan, ataupun penyok, maka
barang tersebut tidak dapat digunakan. Hal ini daCompany Visit Report
pengiriman ke customer.
Sistem terintegrasi/ERP sudah digunakan dan
merupakan buatan internal (custom development)
yang disebut Mitsubishi Electric System. Mesin perakitan yang berada di pabrik adalah buatan tahun
1997 sudah ada sampai saat ini dan yang baru adalah buatan tahun 2014. Depresiasi mesin dihitung
selama 8 tahun.
Safety stock untuk kebutuhan ekspor adalah 15
hari kerja. Karena untuk mengcover masa pengiriman ke luar negeri pada umumnya 45 hari, safety
stock untuk kebutuhan impor produksi adalah 3
hari kerja. Standar defect di MEAINA adalah 5%.
MEAINA melakukan Kaizen continuous improvement pada line produksinya. Salah satu Kaizen yang
dilakukan adalah mesin CNC (pembuatan alternator bracket) dengan sistem robotik yang tidak memerlukan operator dalam operasionalnya. Proyek
ini direncanakan berjalan pada Oktober 2015, dengan uji coba terlebih dahulu, untuk melihat kualitas dari produk machining yang dihasilkan. Saat ini
sudah dalam tahap 90% percobaan. Tujuan dari
proyek ini adalah untuk mengoptimalisasikan proses produksi, dalam hal ini cycle time, dan selain itu
proyek ini juga untuk mengatasi tuntutan gaji operator yang sudah mengalami kenaikan yang tidak
wajar. Efisiensi diharapkan akan lebih meningkat
dan biaya upah operator dapat dikurangi.
MEAINA belum seluruhnya menggunakan robotik dan penggunaan alat-alat produksi masih
memerlukan operator, dikarenakan untuk ketentuan pendirian sebuah manufaktur di Indonesia,
pemerintah Indonesia mengharuskan perusahaan
manufaktur juga memperhatikan sumber daya
tenaga kerja yang ada. Sehingga MEAINA masih
memerlukan operator untuk melaksanakan proses
produksi.
Dengan kenaikan upah UMR yang tiap tahun naik
30%, manajemen berpendapat kenaikan tersebut
tidak selaras dengan efisien atas kinerja buruh.
Untuk menanggulangi kenaikan biaya tenaga kerja, maka manajemen melakukan implementasi robotik di masa yang akan datang walaupun CAPEX
yang akan timbul cukup besar.
Penerapan budaya organisasi yang mendukung
kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan produk-produk tersebut adalah dengan
penerapan Kaizen. Di MEAINA sendiri Kaizen dilakukan setiap bulan yang melibatkan seluruh levCompany Visit Report
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay et.al. 1988. Operations Management Sustainability and Supply Chain Management 11th Edition.
England Pearson Education Limited.
Editorial Board. 2014. Fresh MEAINA. Bekasi. MEAINA.
Ohno, Taiichi, 1988, Toyota Production System: Beyond Large-Scale Production, Productivity Press
Ohno, Taiichi, 1988, Just-In-Time for Today and Tomorrow, Productivity Press
Shingo, Shigeo, 1989. A Study of the Toyota Production System from an Industrial Engineering Viewpoint.
Productivity Press
Tayur, Sridhar, 1993. Structural Properties and a Heuristic for Kanban-Controlled Serial Lines. Management Science
Imai, Masaaki, 1986. Kaizen: The Key to Japans Competitive Success. New York: Random House.