Anda di halaman 1dari 15

ASKARIASIS

Oleh:
Istiqamah Sawir
DOKTER
PEMBIMBING

dr. Idris Nasution, Sp.A


Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Aceh
FAKULTASTamiang
KEDOKTERAN
Fakultas
Kedokteran
Universitas
UNIVERSITAS
ABULYATAMA
Abulyatama

Pendahuluan
2

Askariasis adalah infeksi yang disebabkan


oleh Ascaris Lumbricoides yang
merupakan nematoda usus terbesar.
Angka kejadiannya di dunia lebih banyak
dari infeksi cacing lainnya
Infeksi paling sering pada anak prasekolah
atau umur sekolah awal.
Askariasis berada paling banyak pada
negara bermusim panas.

Etiologi
3

Ascaris lumbricoides
Penyebaran : seluruh dunia
Infeksi cacing tersering

A
4

(A)
(B)
(C)

telur stadium dibuahi (fertilized egg).


telur stadium tidak dibuahi (unfertilized egg)
telur stadium dibuahi (decorticated)

Cara Penularan
5

Menelan telor cacing yang infeksius ( telor


mengandung larva )
Sumber penularan : makanan / minuman
yang tercemar
Di Daerah Tropis :
Hampir seluruh lapisan masyarakat
terkena
Anak >> terkena
Pencemaran tanah oleh tinja anak

Manifestasi Klinis
7

Migrasi larva
Kerusakan hati terjadi saat larva
melakukan siklus usus melalui hati ke
paru
Paru-paru : terkena larva menembus
pembuluh darah saat masuk ke alveoli
Pada infeksi ringan : trauma yang terjadi bisa
berupa perdarahan
infeksi yang berat, kerusakan jaringan paru
dapat terjadi dan edema pada organ paru.

Cacing Dewasa
8

Hidup di usus halus


Yokogawa & Wakeshima : inf. A.
lumbricoides
pertumbuhan fisik & mental terganggu
Gejala klinis : rasa tidak enak di perut,
kolik akut
di epigastrium, anoreksia, mencret
( terjadi
saat proses inflamasi dinding usus ),
demam
Komplikasi :

Ileus obstruksi usus oleh cacing


Appendicitis cacing masuk ke lumen :
appendix
Obstruksi ampula Vater atau saluran
empedu atau masuk ke hati
Saat masa inkubasi : hasil metabolisme
cacing -sensitisasi phenomena
( urtikaria, bronchial asthma,
conjunctivitis akut, fotofobia, hematuria )

10

Diagnosis
11

pemeriksaan apus tinja langsung dan


dihitung dengan metode hapus tebal Kato.
Adanya telur dalam tinja memastikan
diagnosis askariasis.
Selain itu diagnosis dapat dibuat bila
cacing dewasa keluar sendiri baik melalui
mulut atau hidung karena muntah
maupun melalui tinja.

Penatalaksanaan
12

Pyrantel pamoate
Dosis 10 mg / kg BB / hari, d tunggal
hasil memuaskan
Mebendazole
Dosis :100 mg, 2 x / hari selama 3
hari hasil baik
iritasi terhadap cacing cacing
terangsang bermigrasi ke tempat lain

13

Oxantel-Pyrantel pamoate
Dosis10 mg / kg BB, d tunggal hasil
baik
Albendazole
Anak > 2 th : 2 tablet ( 400 mg ) atau 20
ml suspensi,
Dosis : tunggal hasil cukup memuaskan

Pencegahan
14

Perbaiki sanitasi & higiene pribadi &


lingkungan
E. Kosin ( 1973 ) penelitian kontrol Ascaris
di Belawan Sumatera Utara :
Prevalensi pada anak 85%
Setelah pengobatan masalinf. menjadi 10%
3 bulan kmd angka inf. menjadi 100%
cacing yang keluar saat pengobatan
sumber infeksi

15

sekian

TERIMA KASIH .

Anda mungkin juga menyukai