Peningkatan kerusakan protein pada penuaan ada hubungannya dengan penurunan produksi HSP
(contoh pada sel liver, neuro dan muskulo), dan kehilangan sebagian dari fungsi control
protein.
Kontraksi otot pada saat latihan dapat meningkatkan produksi HSP. Sedangkan sel liver yang
sudah tua tidak dapat memproduksi HSP dalam jumlah yang cukup, padahal HSP sendiri
disana berperan untuk proteksi dari hepatic toxic.
Peningkatan produksi HSP sering dikaitkan dengan kejadian abnormalitas sel dan apoptosis.
Sedangkan peningkatan produksi HSP bisa dikaitkan dengan long lived.
Peningkatan produksi HSP dapat meningkatkan kualitas kontrol protein, yang dimana nantinya
dapat memperpanjang umur sel dan sekaligus menunda penuaan.
SO : Stimulasi HSP adalah strategi baru anti penuaan.
Stimulasi HSP bisa dengan meningkatkan suhu dan dengan secara kimia atau fisik (seperti logam
berat, stress oksidatif dan osmotik, infeksi virus, UV dan radiasi). Dari semua cara tersebut ada
efek samping yang membahayakan. Namun, ada satu yang sudah terbukti tidak menimbulkan
efek samping yang membahayakan, yaitu RMHS (Repeted Mild Heat Stress).
RMHS dilakukan 2x seminggu, dimana setiap perlakuan selama 1 jam dengan suhu 41-42 derajat
celcius. Jika menggunakan prosedur lain maka hasilnya akan kurang maksimal karena akan
terjadi peningkatan produksi HSP yang cepat dan dramastis, namun diikuti dengan penurunan
produksi HSP yang cepat juga (hanya dalam hitungan beberapa jam).
RMHS memiliki efek hormetik pada keratinosit dan fibroblast yang penting untuk terapi kulit
antipenuaan.
Gelombang Ultrasound (US) adalah agen fisik yang menarik dan potensial untuk mengaktivasi
HSP karena terdapat efek local dan dapat memungkinkan untuk mengatur kedalaman dengan
mengubah frekuensi.
Berdasarkan hasil penelitian sampai sekarang masih kontraindikatif.