Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen karena bertujuan untuk mengetahui efektivitas
daya antimikroba alami ekstrak daun, buah, dan kulit buah maja (Aegle marmelos
(L.) Corr.) terhadap diameter zona hambat bakteri Staphylococcus aureus, dan untuk
mengetahui bagian organ tanaman yang paling efektif sebagai antimikroba alami
terhadap diameter zona hambat bakteri bakteri Staphylococcus aureus yang akan
dilakukan sebanyak 4 perlakuan termasuk kontrol dengan 10 kali ulangan.
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) karena
perlakuan, kondisi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hasil penelitian
dibuat sama.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah organ tanaman maja
(Aegle marmelos (L.) Corr.)
2. Variabel terikat
Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat
pada cawan petri
3. Variabel kontrol
Varriabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. konsentrasi (100%)
b. massa bahan uji (50 g)
c. diameter dan ketebalan paper disk (0,7mm x 0,1mm)
d. ukuran cawan petri
e. suhu inkubator
f. lama waktu inkubasi
g. waktu pengukuran

C. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini terdiri atas populasi dan sampel yaitu:
a. populasi

: Bakteri Staphylococcus aureus

b. sampel

: 1 cawan petri bakteri Staphylococcus aureus

D. Lokasi dan Waktu Penelitian


a. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gedung Biologi Ruang 305 Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 07 November 2014 sampai 16 November.
Penelitian ini dilakukan selama 1 minggu.
E. Instrumen Penelitian
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam

Bahan yang dignakan dalam

penelitian ini yaitu:

penelitian ini yaitu:

Mortar

Daun maja

Pistil

Buah maja

Beaker glass 500 ml

Kulit buah maja

Beaker glass 50 ml

Paper disk

Gelas ukur 100 ml

Medium NA

Pipet tetes

Akuades

Makropipet

Korek api

Kompor

Alkohol 70%

Otoklaf

Kertas saring

Cawan petri

Kertas label

Gelas arloji

Aseton

Pinset

Benang

Lampu spiritus

Kain lap

Kain pel

Inkubator

Neraca analitik

Pisau

Spatula
LAF (Laminair Air Flow)

Gunting

Alat tulis

Stopwatch

Kertas sampul
Pepton
Vaselin

F. Prosedur Kerja
1. Persiapan
Menstrerilisasi alat-alat yang akan digunakan terlebih dahulu dengan otoclaf pada
suhu 121 C

selama 15 menit dengan tekanan 15 lbs.

2. Pembuatan Medium Agar


a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Menimbang bahan sebanyak 8 gr dengan menggunakan neraca analitik.
c. Memasukkan bahan tersebut kedalam beaker glass dan menambahkan akuades
sebanyak 400 ml.
d. Memanaskan bahan tersebut di atas kompor yang sudah diberi kawat kassa dan
mengaduknya sampai bening seperti minyak.
e. Menuang bahan tersebut kedalam cawan petri dengan menggunakan
makropipet sebanyak 10 ml
f. Meratakan bahan pada medium dan diusahakan tidak terdapat gelembung.
g. Membungkus medium lempeng dengan kertas sampul sebanyak tiga buah
dalam satu sampul dan mengikatnya dengan tali.
h. Memasukkan air kedalam otoclaf sebanyak 600 ml dan menutupnya dengan
sarangan.

i. Memasukkan Medium lempeng kedalam otoclaf. Sebelum ditutup, mengolesi


dahulu penutup dengan vaselin agar tidak ada uap yang masuk atau keluar dari
tutupnya. Setelah ditutup, membuka penutup uapnya sampai uap keluar, seelah
itu menutupnya kembali dan menunggu sampai tekanan 15 lbs selama 15 menit.
Setelah proses sterilisasi selesai.
j. Memasukkan medium dalam inkubator.
3. Pembuatan Ekstrak Aegle marmelos (L.) Corr
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Mengambil dan menimbang A. marmelos sebanyak 50 gram dengan neraca
analitik.
c. Menggerus A. marmelos dengan mengguanakan mortar dan pistil sampai halus.
d. Melarutkan hasil gerusan A. marmelos

dengan acetone sebanyak 100 ml.

Metode ini dimaksudkan agar kandungan kimia yang ada pada P. indica dapat
keluar. Menyaring ekstrak dengan menggunakan kertas saring
4. Proses Menginokulasi
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Membuka penutup kapas pada tabung reaksi tempat biakan S. aureus
c. Memfiksasinya dengan cara melewatkan ujungnya pada pembakar spiritus.
d. Mengambil koloni bakteri S. aureus dengan cotton bud lalu menggoreskannya
pada medium lempeng secara zig-zag rapat dari ujung.
e. Memfiksasi medium agar yang telah ditanam bakteri Staphylococcus aureus
dengan melewatkannya pada pembakar spiritus dan memasukkan medium ke
dalam inkubator.
5. Pengujian Bahan Antimikroba
a. Menyiapkan hasil ekstraksi dari daun, buah, dan kulit buah ke dalam gelas
arloji sebanyak 25 ml.
b. Memasukkan kertas cakram yang telah dibuat kedalam ekstrak selama 10
menit.
c. Memfikasai pinset dengan melewatkannya diatas pembakar spiritus. Setelah 10
menit, mengangkat kertas cakram tersebut dengan menggunakan pinset lalu
memasukkannya kedalam medium agar.
d. Memfiksasi medium agar dengan cara melewatkan diatas pembakar spiritus
lalu memasukkanya ke dalam inkubator.

6. Pengamatan
Melakukan pengamatan selama 1 x 24 jam, 2 x 24 jam, 3x24 jam, 4x24
jam,5x24 jam, 6x24 jam, dan 7x 24 jam setelah pemberian antimikroba. Kemudian
mengukur diameter zona hambat yang tidak ditumbuhi bakteri S. aureus dengan
penggaris dan mencatat hasilnya pada lembar observasi.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Analisis Varian (ANAVA) Tunggal dan uji BNT. Analisis Varian (ANAVA) Tunggal yang
terdiri atas Uji Homogenitas dan Uji Normalitas

Anda mungkin juga menyukai