Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan penelitian dan riset merupakan kegiatan yang terus menerus dilakukan
baik oleh masyarakat maupun oleh para ahli. Banyak objek dan hal-hal yang telah
diteliti. Namun dalam melakukan penelitian selalu terdapat serangkaian cara atau proses
dalam melakukan suatu penelitian. Rangkaian dan cara tersebut dapat membuat
penelitian berjalan secara rapi dan sistematis mulai dari pemikiran sampai laporan
penelitian. Dalam sebuah metode penelitian terdapat beberapa aspek yang tidak bisa
dilepaskan begitu saja. Aspek-aspek tersebut sangat membangun dalam sebuah
metodologi penelitian.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah.
1. Menjelaskan secara umum tentang metodologi penelitian.
2. Menjelaskan aspek-aspek yang terdapat dalam sebuah penelitian ilmiah.
3. Menjelaskan langkah langkah dalam melakukan penelitian ilmiah.
1.3 Batasan masalah
Adapun batasan masalah dari penulisan ini adalah.
1. Adapun penjelasan mengenai metodologi penelitian ini bersifat umum.
2. Pembahasan yang dibahas hanya seputar metode penelitian saja.

1.4 Metodologi Penelitian


Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah.
1. Pengumpulan Data
Metode ini dilakukan dengan mengambil data dari berbagai referensi lalu
menganalisa dan mengambil kesimpulan dari referensi tersebut.
1.5 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya ini adalah sebagai berikut.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, tujuan penulisan, batasan masalah,
BAB II
BAB III

metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.


PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penjelasan dari hal yang dibahas dalam karya ini.
PENUTUP
1

Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan saran dari penulis.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metodologi Penelitian


Asal kata metodologi adalah metode yang berasal dari bahasa Yunani Metha
yang berarti melalui dan Hodos jalan atau cara. Metodologi sendiri juga berasal dari
bahasa Yunani methodos yang berarti jalan atau cara atau proses. Artinya, metodologi
secara bahasa berarti suatu jalan, cara, atau proses yang dilalukan dengan urutan tertentu
untuk mencapai suatu tujuan.
Penelitian merupakan suatu proses pendekatan atau peninjauan secara mendetail
tentang suatu objek atau suatu hal.
Dari pengertian metodologi tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi
penelitian adalah suatu rangkaian cara atau proses dalam meneliti atau meninjau suatu
hal untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Secara umum, tujuan dari sebuah penelitian adalah sama, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam mengetahui suatu hal dan untuk mengetahui cirri atau data
dari suatu objek.

2.2 Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif


Secara umum, penalaran adalah proses berpikir atau pemikiran yang
membuahkan hasil. Dalam proses berpikir ini, agar tersusun pemikiran yang sistematis
diperlukan adanya susunan penalaran yang baik. Untuk itu, dalam penulisan sebuah
karya ilmiah, dikenal dua jenis penalaran yaitu penalaran deduktif dan penalaran
induktif.

2.2.1 Penalaran Deduktif


Penalaran Deduktif adalah penalaran atau pemikiran yang di mulai dari hal-hal
yang bersifat umum lalu memiliki ke bagian-bagian yang bersifat khusus. Biasanya halhal umumnya adalah hal-hal yang berupa fakta dan hasilnya adalah kesimpulan yang
berupa pendapat atau opini.
Dalam penarika kesimpulannya, penalaran di bagi dua, yaitu penarik simpulan
langsung dan penarik simpulan tak langsung.

2.2.1.1 Penarikan Simpulan Langsung


Penarikan simpulan langsung merupakan penarikan kesimpulan yang berasal
dari satu pokok utama (premis).
1. Semua simpulan (S) adalah Premis (P) (Premis). Sebagian P adalah S
(Simpulan).
Contoh:
- Seluruh siswa memakai seragam (P)
- Separuh yang memakai seragam adalah siswa (S)
2. Semua S adalah P (Premis). Tidak ada satupun S adalah tak P (Simpulan).
Contoh:
- Semua pisau tajam (P)
- Tidak ada pisau yang tak tajam. (S)
3. Tidak satupun S adalah P (Premis). Semua S adalah tak P (Simpulan).
Contoh:
- Tidak seekorpun semut adalah ulat. (P)
- Semua semut adalah bukan ulat. (S)

4. Semua S adalah P (Premis). Tidak satupun S adalah tak P (Simpulan). Tidak


satupun tak P adalah S (Simpulan).
Contoh:
- Semua gajah memiliki gading. (P)
- Tidak satupun gajah adalah tak bergading. (S)
- Tidak satupun bukan gajah yang bergading. (S)

2.2.1.2 Penarikan simpulan tak langsung


Dalam penarikan simpulan tak langsung diperlukan dua pernyataan sebagai
premis. Penyataan atau premis pertama merupakan premis yang bersifat umum.
Sedangkan premis kedua merupakan premis yang bersifat khusus. Lalu ditutup dengan
simpulan.
Berikut adalah beberapa macam jenis penarikan simpulan tak langsung.
1. Silogisme
Silogisme disusun dari dua premis dan sebuah simpulan.
Contoh :
Semua bunga itu harum (P)
Mawar termasuk bunga (P)
Jadi, mawar itu harum (S)
2. Entimen
Dalam entimen, silogisme utama tidak disebutkan atau dihilangkan karena kedua
premis telah jelas.

Contoh:
Tumbuhan menghirup oksigen pada malam hari.
Malam hari tidak ada proses fotosintesis.
Tumbuhan menghirup oksigen saat tidak proses fotosintesis.

2.2.2

Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah pemikiran yang awalnya di ambil dari hal-hal yang

besifat khusus ke kesimpulan yang bersifat lebih umum. Biasanya, penalaran


induktif diambil setelah ada beberapa data dari lapangan dikumpulkan lalu diambil
suatu kesimpulan keseluruhan dari seluruh data.
Jenis-jenis penalaran induktif:
1. Generalisasi
Generalisasi adalah penarikan kesimpulan secara umum dari data yang
dikumpulkan.
Generalisasi terbagi dua:
a. Generalisasi sempurna, dimana seluruh fenomena menjadi dasar
penyelidikan dari peneliti.
b. Generalisasi tidak sempurna, dimana kesimpulan dari sebagian fenomena
yang diselidiki dan diterapkan. Generalisasi ini memiliki kebenaran jika
melalui pengujian yang benar.
2. Analogi
Analogi adalah penarikan kesimpulan dengan membandingkan dua hal yang
memiliki sifat sama.

Contoh:
Deni adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaiikan skripsi.
Agar mampu melakukan semua tugasnya dengan baik, Deni mengkonsumsi
makanan bergizi dan meminum suplemen. Begitu pula Ratna, agar dapat lulus
dalam sidang. Keduanya menjaga kesehatan dan stamina agar tidak gampang
sakit. Oleh karna itu, kegiatan akhir dibangku kuliah harus diimbangi dengan
menjaga kesehatan.
3. Hubungan Kausal
Penalaran hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari hal-hal
yang saling berhubungan.
Macam-macam hubungan kausal:
a. Sebab Akibat
Contoh : Penebangan hutan tanpa izin menyebabkan air resapan tanah
berkurang dan akhirnya menyebabkan banjir.
b. Akibat - Sebab
Contoh: Kecelakaan lalu lintas meningkat karena tidak maksimalnya
penggunaan lampu lalu lintas.
c. Akibat Akibat
Contoh: Air sungai meluap menjadikan daerah disekitarnya teredam
banjir. Akibatnya, banyak penduduk kehilangan tempat tinggal.

2.3 Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah


Dalam melakukan sebuah penelitian ilmiah diperlukan tahap-tahap atau rangkaian
prosedur. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut.

1. Perumusan masalah
Perumusan masalah adalah menentukan objek atau hal yang akan diteliti. Dalam
perumusan masalah akan ditemukan tujuan dari masalah yang ingin deselesaikan
atau diketahui.
2. Perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis dalam langkah penelitian ilmiah adalah menentukan
anggapan awal dari suatu masalah. Hipotesis awal ini akan menjadi panutan
dalam melakukan penelitian dan menjadi perbandingan pada kesimpulan
penelitian. Walaupun masih berupa dugaan, sebuah hipotesa dapat dibuktikan
dengan penelitian.
3. Rancangan penelitian
Ketika telah diketahui hal dasar atau hipotesa awal dari suatu masalah, dapat
dilakukan perencanaan penelitian. Perencanaan penelitian merupakan rangkaian
atau daftar kegiatan yang ingin dilakukan dalam penelitian tersebut.
4. Pelaksanaan penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah keterlibatan langsung dalam mencari data atau
informasi yang berhubungan dengan perumusan masalah. Dalam hal ini terlibat
segala macam proses mencatat baik tempat, waktu, dan objek yang diteliti.
5. Analisa
Setelah pengumpulan data dilakukan dan dilihat hasilnya, dilakukan analisa
yaitu membandingkan hasil data yang diperoleh memlalui penelitian dengan
hipotesa awal.
6. Penarikan kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian akhir proses penelitian. Ditulis berdasarkan
perbandingan data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian dan hipotesa

awal. Kesimpulan akan memperjelas apakah data hasil penelitian sama tau
bertolak belakang dengan hipotesa awal.
7. Laporan penelitian
Laporan penelitian merupakan penelitian ilmiah secara tertulis. Ditulis secara
sistematis agar pembaca mengetahui detail proses pelaksanaan penelitian ilmiah.

2.4 Variabel
2.4.1 Pengertian Variabel
Variabel memiliki banyak pengertian. Dalam suatu penelitian, variable berarti
suatu objek yang akan menjadi pusat penelitian. Variabel tersebut akan di
jadikan media pembelajaran dan ditarik kesimpulan.

2.4.2 Jenis-Jenis Variabel


Variabel terbagi menjadi:
1. Variabel Independen (Bebas)
Variabel bebas merupakan variable yang mempengaruhi atau menjadi sebab
timbulnya perubahan atau timbulnya variable Dependen.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel Dependen merupakan variable yang terjadi karena adanya variable
bebas. Variabel terikat inii biasa juga disebut Variabel Indogen.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variable antara variable bebas dan variable terikat.
Variabel ini mempengaruhi hubungan antara dua variable tersebut, baik
pengaruh untu memperkuat hubungan antara variable bebas dan terikat atau
malah memperlemah hubungan antara keduanya.

4. Variabel Intervening
Variabel Intervening merupakan variable antara variable bebas dan variable
terikat. Adanya variable intervening antara kedua variable tersebut membuat
tidak langsung munculnya variable terikat.
5. Variabel Kontrol
Variabel control adalah variable yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variable bebas dengan variable terikat tidak terganggu factor
luar yang tidak diteliti.

2.5 Data
2.5.1 Pengertian Data
Data berasal dari kata Latin datum yang berarti sesuatu yang di berikan. Secara
umum, data adalah sekumpulan atau catatan fakta. Dalam pengembangannya, data
dijabarkan dengan kata dan penjelasan sehingga orang yang membaca mengerti maksud
dari data yang ditampilkan.

2.5.2 Jenis-Jenis Data


1. Macam-macam data menurut cara memperolehnya.
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diambil langsung dari objek penelitiannya.
Misalnya, melakukan wawancara pada seorang narasumber atau mencatat data
harian tentang pertumbuhan tanaman.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung dari objek
yang diteliti. Pihak peneliti mendapatkan data dari pihak lain baik

10

mendapatkannya secara komersial ataupun tidak. Misalnya, mendapatkan data


dari survey koran atau majalah.
2. Macam-macam data berdasarkan sumber data.
a. Data Internal
Data yang ada menggambarkan keadaan internal dari objek yang diteliti.
Misalnya, data penelitian tentang suatu organisasi, mulai dari data karyawan
sampai tingkat kesejahteraan karyawan.
b. Data Eksternal
Data yang menggambarkan keadaan diluar objek yang diteliti. Misalnya
meneliti produk sebuah merek. Penelitian mencakup kepuasan konsumen serta
manfaat produk bagi konsumen.
3. Macam-macam data berdasarkan jenis data.
a. Data Kuantitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk angka angka. Misalnya, data berat
dan tinggi badan anak-anak kelas 3.
b. Data Kualitatif
Data yang dipaparkan dalam bentuk kata-kata sehingga memiliki arti yang
mampu membuat pembaca mengerti maksud dari data tersebut.
4. Macam-macam data berdasarkan sifat data.
a. Data Diskrit
Data yang nilainya adalah bilangan asli. Misalnya, kurs rupiah dari waktu
ke waktu.
b. Data Kontinyu
Data kontinyu merupakan data yang nilainya terletak pada interval tertentu
atau berada pada nilai yang satu kenilai yang lainnya. Dalam penggunaannya,

11

data kontinyu menggunakan kata-kata sekitar, kurang lebih, dan kira-kira.


Misalnya, jumlah pasokan beras Kota Batam sekitar 1000 ton.
5. Macam-macam data berdasarkan waktu pengumpulannya.
a. Data Cross Section
Data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Misalnya, laporan keuangan
bulan Maret.
b. Data Time Series/ Berkala
Data yang menggambarkan kondisi dari waktu ke waktu. Misalnya,
Laporan keuangan bulanan selama 2013.

2.6 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

2.6.1 Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berupa angka angka atau
pernyataan-pernyataan yang datanya diangkakan.
2.6.2 Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya diperoleh melalui prosedur
statistic atau bentuk hitungan lainnya. Data kualitatif memungkinkan dianalisis melalui
proses perhitungan.
2.6.3 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Adapun perbedaan dari penelitian kuantitatif dan kualitatif terdapat pada table
berikut.

12

Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
Penelitian kuantitatif disebut juga penelitan Penelitian kualitatif disebut juga penelitian
rasionalistik, fungional, positivisme, dan

naturalistik, interpretatif, konstruktivis,

penelitan dengan pola pencarian kebenaran

naturalistik-etnografik, pendekatan

dari luar

fenomenologis dan penelitian dengan pola

Mengisolasi variabel-variabel dan

pencarian dari dalam


Memulai kegiatannya dengan konsep-

kemudian menghubungkannya dalam

konsep yang sangat umum, kemudian

hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis

selama penelitian, konsep-konsep yang

itu dengan data yang dikumpulkan.

sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi


sampai bertemu dengan kesimpulan yang
sangat kuat. Dengan kata lain, variabel
ditemukan dan dirumuskan kembali,
bukan di awal.

Variabel-variabel menjadi alat atau

Variabel merupakan produk penelitian

komponen utama dalam melakukan

yang ditemukan kemudian.

analisis
Penelitian kuantitatif memandang melalui

Penelitian kualitatif menggunakan lensa

lensa kecil, melihat dan memilih serta

besar dan menampak serta memperhatikan

memperhatikannya hanya beberapa buah

pola-pola saling berhubungan antara

variabel saja.

berbagai variabel yang sebelumnya belum


pernah ditemukan. Pendekatan kualitatif
adalah pendekatan holistik, menyeluruh.

Penelitian kuantitatif menggunakan

Penelitian kualitatif menjadikan peneliti

instrumen yang ditentukan terlebih dahulu,

sendiri sebagai instrumen penelitian untuk


13

dan instrumennya sangat tidak fleksibel

mengumpulkan data atau informasi.

dan juga tidak reflektif yaitu tidak

Peneliti diminta luwes dan mampu

mengandung interpretasi.

membuat atau memberikan pandangan


sendiri atas hal-hal atau fenomenafenomena yang dilihatnya.

Penelitian kuantitatif menuntut jawaban

Penelitian kualitatif masalah penelitian

yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan oleh

tidak dapat di formulasikan secara jelas

karena itu instrumen dalam bentuk

dan jawaban dari responden juga sangat

kuesioner mungkin sangat tepat dalam

kompleks, sehingga wawancara mendalam

pengumpulan data.

mungkin sangat efektif dalam


pengumpulan data.

Penelitian kuantitatif bermain dengan

Penelitian kualitatif tertarik dengan

angka-angka, yaitu mengkuantifikasi

konsep-konsep, bukan berapa kalinya

sampel terhadap populasi, dan

sesuatu.

mengangkakan karakteristik variabelvariabel penelitian.

Tabel 1. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

14

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Metodologi penelitian merupakan system atau cara dalam meneliti suatu objek.
2. Penulisan metodologi penelitian memiliki cara yang sistematis.

3.2 Saran
1. Sebaiknya metodologi penelitian dilakukan secara sistematis agar mudah
dimengerti.
2. Dalam penulisan metodologi penelitian ada beberapa aspek yang jangan sampai
hilang.

15

DAFTAR PUSTAKA
[1]

Setiawan, Topan. 2012. Pengertian dan Definisi Metode, Penelitian dan Metode
Penelitian. Tersedia: http://setiawantopan.wordpress.com/2012/02/22/metodepenelitian-dan-metode-penelitian/. [30 Maret 2013]

[2]

Puspita, Tanti. 2012. Penalaran Deduktif. Tersedia:


http://albantantie.blogspot.com/2012/10/penalaran-deduktif.html. [30 Maret 2013]

[3]

Karnesia, Anna. 2013. Penalaran Induktif. Tersedia:


http://inezjohn.blogspot.com/2013/03/penalaran-induktif.html. [30 Maret 2013]

[4]

Al-Rimbany, Umi Nurvitasari. 2011. Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah dalam


Perspektif Ilmu Pengetahuan Alam. Tersedia:
http://surgaditelapakibu.blogspot.com/2011/05/langkah-langkah-penelitian-ilmiahdalam.html. [30 Maret 2013]

[5]

Pradiptavian. 2012. Metode Pengumpulan Data, Pengertian Data, Jenis Data,


Pengertian Variabel, Macam-Macam Variabel. Tersedia:
http://pradiptavian.wordpress.com/2012/04/28/metode-pengumpulan-datapengertian-data-jenis-data-pengertian-variabel-macam-macam-variabel/. [30
Maret 2013]

[6]

Rahmatullah, Taufik. 2012. Perbedaan Mendasar Penelitian Kualitatif dan


Penelitian Kuantitatif. Tersedia:
http://taufikrahmatullah.wordpress.com/2012/11/12/perbedaan-mendasarpenelitian-kualitatif-dan-kuantitatif/. [30 Maret 2013]

16

Anda mungkin juga menyukai