Anda di halaman 1dari 4

STUDI OPTIMASI POLA TANAM PADA DAERAH IRIGASI BAGO

DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM LINIER

BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Daerah Irigasi Bago secara administratif berada
yang meliputi 3 (tiga)

Kecamatan,

yaitu

di

wilayah

Kabupaten

Jember

Kecamatan Balung, Kecamatan Puger dan

Kecamatan Gumukmas. Jaringan Irigasi DI Bago memanfaatkan sumber air dari Sungai
Gambiran dan Sungai Bangsalsari melalui Bendung Bago sebagai penangkap airnya.
Bendung Bago mengalirkan air dengan sistem gravitasi untuk mengairi areal pertanian
seluas 2.188 Ha. Jenis tanaman yang ada pada daerah irigasi ini terdiri dari padi, palawija
serta tanaman tebu dengan pola tanam yang digunakan adalah padi palawija/padi palawija
dan pada setiap masa tanam terdapat tanaman tebu.
Dalam perkembangannya selama ini, pengoperasian Daerah Irigasi Bago telah
mengalami banyak perubahan kondisi. Kualitas air di saluran primer berkurang karena
letaknya yang berdekatan dengan pemukiman penduduk yang juga memanfaatkan air
irigasi untuk keperluan sehari-harinya seperti mandi, mencuci, buang air, serta untuk
memandikan ternak dan kendaraan. Selain itu, areal persawahan yang berada di daerah
hilir sungai tidak mendapat ketersediaan air yang cukup di musim kemarau.
Ketersediaan air merupakan salah satu unsur pokok bagi pertumbuhan tanaman, dan
juga salah satu faktor terpenting bagi peningkatan produksi pangan. Cara pemberian air,
banyaknya hujan yang turun, waktu penanaman, pengolahan tanah, pengaturan pola tanam
dan cara pengelolaan serta pemeliharaan saluran dan bangunan yang ada merupakan salah
satu faktor penting yang mempengaruhi ketersediaan air. Keterbatasan air yang tersedia dapat
mengakibatkan lahan pertanian sulit berkembang karena pasokan air yang dibutuhkan
tanaman tidak cukup tersedia sehingga produktivitas hasil pertanian dapat terganggu.
Tolak ukur utama dari banyaknya air yang diperlukan terletak pada masa tanam yang
dilakukan, masa pertumbuhan tanaman dari mulai penyiapan lahan sampai dengan masa
panen sehingga dapat menghasilkan produksi panen yang baik. Oleh karena itu perlu
dilakukan optimasi untuk meningkatkan kinerja irigasi dalam meningkatkan hasil pertanian
serta keuntungan yang didapatkan.
Salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian pada tiap satuan luasnya
adalah dengan menggunakan pengaturan cara pemberian air irigasi yang baik dan juga

pengaturan pola tanam yang lebih optimal. Hal ini bisa dipresentasikan salah satu
caranya ialah dengan studi optimasi pola tata tanam dan juga studi optimasi luas lahan.
Untuk analisa ini digunakan program linear dengan program bantu Quantity Methods for
Windows 2.
1.3 Rumusan Masalah
1. Berapa besar debit andalan di Sungai Bangsalsari yang dapat digunakan untuk
kebutuhan irigasi DI Bago?
2. Berapa besar kebutuhan air irigasi untuk masing masing jenis tanaman yang
direncanakan?
3. Berapa besar luasan tanaman yang dapat dilayani dari setiap alternatif awal tanam?
4. Berapa besarnya keuntungan maksimum (Rp) dari hasil produksi dan bagaimana
pola tanamnya?
1.4 Tujuan
1. Dapat diketahui besar debit andalan dari Sungai Bangsalsari yang tersedia untuk
irigasi.
2. Dapat diketahui besar kebutuhan air irigasi untuk masing masing jenis tanaman
yang direncanakan.
3. Dapat diketahui besarnya luasan tanam dari tiap-tiap alternatif awal tanam
4. Dapat diperoleh keuntungan yang maksimum

dari

hasil

optimasi

dan

pola

tanamnya.
1.5 Manfaat
Manfaat dari studi ini adalah menerapkan program linier untuk mendapatkan
gambaran pembagian debit air irigasi yang tersedia di daerah irigasi Bago pada setiap
bangunan baginya. Selain itu adalah supaya untuk dapat menentukan pola tanam yang sesuai
sehingga didapatkan hasil pertanian yang maksimum dalam rupiah.
1.6 Batasan Masalah
1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang ada di lapangan.
2. Periode pemberian air untuk irigasi dilakukan setiap 10 harian.
3. Studi ini hanya membahas areal daerah irigasi Bago seluas 2.188 Ha, dengan
Sungai Bangsalsari sebagai sumber airnya.
4. Dalam studi ini direncanakan dengan 5 awal tanam yang berbeda yaitu awal tanam

Nopember I Desember II dengan musim tanam sebagai berikut :


a. Musim Hujan : Nopember Februari
b. Musim Kemarau I : Maret Juni
c. Musim Kemarau II : Juli Oktober
5. Studi ini mencakup perhitungan debit andalan dari data debit
Bangsalsari dengan peluang keandalan 80%.

Sungai

Anda mungkin juga menyukai