mKALAH SOSPED JADI
mKALAH SOSPED JADI
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Pengertian Desa
Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsurunsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan
pengaruh timbal balik dengan daerah lain (Bintarto, 1977). Desa menurut UU no.5
tahun 1979 adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan
berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut UU no.22 tahun 1999 desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten. Desa
menurut UU no.32 tahun 2004 adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa dalam UU no.6 tahun 2014 adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Desa
Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan
Desa (BPD). Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat
diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan. Kepala Desa juga memiliki
wewenang menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan
bersama BPD.
Istilah Lurah seringkali rancu dengan jabatan Kepala Desa. Memang,
di Jawa pada umumnya, secara historis pemimpin dari sebuah Desa
dikenal dengan istilah Lurah. Namun dalam konteks Pemerintahan
Indonesia, sebuah Kelurahan dipimpin oleh Lurah, sedang Desa dipimpin
oleh Kepala Desa. Tentu saja keduanya berbeda, karena Lurah adalah
Pegawai Negeri Sipil yang bertanggung jawab kepada Camat; sedang
Kepala Desa bisa dijabat siapa saja yang memenuhi syarat (bisa berbedabeda antar Desa) yang dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan
Kepala Desa (Pilkades).
Wewenang kepala desa antara lain:
(BPD)
Mengajukan rancangan peraturan desa
Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan
bersama BPD
Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) untuk dibahas
dan ditetapkan bersama BPD
Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa
3.
4.
5.
6.
7.
pemangku adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka
masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD adalah 6 tahun dan dapat
diangkat/diusulkan kembali untuk 1 kali masa jabatan berikutnya.
Pimpinan dan Anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan
sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa. BPD berfungsi
menetapkanPeraturan Desa bersama Kepala
Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.Wewenang
BPD antara lain:
Membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa
dan
Peraturan Kepala Desa.
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa.
Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa.
Menggali,menampung, menghimpun, merumuskan dan
menyalurkan aspirasi
masyarakat.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi
kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APB Desa), bantuan pemerintah dan bantuan pemerintah daerah.
Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh
pemerintah desa didanai dari APBD. Penyelenggaraan urusan pemerintah
yang diselenggarakan oleh pemerintah desa
Sumber pendapatan desa terdiri atas:
royong
Bagi hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota
Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
urusan pemerintahan.
Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.
APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa dan
Pembiayaan. Rancangan APB Desa dibahas dalam musyawarah
perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa bersama BPD menetapkan
APB Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.
1.5. Pengertian Sistem Sosial
Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian atau
elemen-elemen yang satu sama lainnya saling ketergantungan (interdependent).
Dalam suatu sistem, setiap elemen satu bagian saling berinteraksi dan saling
bergantungan satu sama lainnya. Sebagai contoh dalam suatu sistem adalah kue,
dimana kita harus menyiapkan bahan-bahannya yang kita katakana sebagai bagian
dari kue. Komponen-komponen yang kita namakan bahan merupakan suatu
kesatuan yang saling bergantung dan saling membutuhkan bagian-bagian lainnya.
Sistem mempunyai beberapa sifat yang sama, terutama yang erat kaitannya
dari segi struktur sehingga perubahan dalam satu bagian mengakibatkan
perubahan pada bagian lainnya. Suatu system dapat pula bersifat kompleks atau
luas serta berbeda-beda, seperti system ekonomi, sistem hukum, sistem social,
system pemerintahan, sistem pertahanan dll.
Para ahli dalam membuat rumusan-rumusan atau pembahasan tentang
system social lebih membicarakan elemen-elemen atau bagian-bagian dari sistem
sosial saja serta hubungan antara elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut.
Sistem sosial mencakup interaksi antara aktir-aktor dengan norma-norma
situasional yang mengatur proses-proses interaksi diantara satuan-satuan. Sebagai
warga system sosial menurut Pearsons akan selalu patuh pada aturan-aturan yang
sama dalam system sosial tersebut, oleh karena itu interaksi akan terjadi secara
harmonis dan terjadi integrasi secara penuh dalam sistem sosial tersebut.
Charles P. Loomis melihat sistem sosial sebagai interaksi yang konkret
dalam suatu struktur sosial. Sistem sosial terdiri dari interaksi yang berpola antara
anggota-anggotanya. Ia terdiri dari interaksi yang lebih sering atau lebih berarti di
antara warganya atau anggotanya dibandingkan dengan interaksi dari luar.
Interaksi ini berlangsung menjadi mantap dan berlangsung membentuk pola yang
tersusun secara sistematis dan menggunakan lambing-lambang serta mengandung
harapan-harapan yang menjadi milik bersama. Dengan demikian, pusat atau inti
daripada system sosial adalah interaksi.
Interaksi merupakan suatu peristiwa dimana seseorang atau satu pihak
berusaha mempengaruhi atau dipengaruhi oleh orang atau pihak lain. Interaksi
social merupakan hubungan yang dinamis yang menyangkut hubungan orang
seorang, antar kelompok maupun antar orang dengan kelompok. Interaksi yang
terus menerus terjadi disebut hubungan social. Hubungan sosial yang mengatur
diri dalam satu system disebut sistem sosial.
Kepercayaan (belief)
Norma-norma (norms)
Norma aadalah aturan atau tata tertib yang dipatuhi oleh warga
system social. Norma dapat dipersamakan dengan rule of the game
atau cara-cara penggunaan alat-alat untuk mencapai tujuan. Bagaimana
seseorang berbuat atau berkelakuan sebagai pemegang peranan dalam
suatu system ditentukan oleh-oleh norma-norma system tersebut.
Sanksi (Sanction)
Sanksi dapat merupakan suatu pujian atau ganjaran bagi warga
yang mematuhi norma-norma dan merupakan suatu hukum bagi warga
yang tidak mematuhi norma-norma yang telah diterima oleh warga
system sosial.
Kekuasaan (Power)
Fasilitas (facilities)
Fasilitas adalah alat-alat, harta, barang-barang atau kemudahankemudahan lainnya yang tersedia dan digunakan dalam system social
tersebut untuk mencapai tujuannya.
Wilayah (territoriality)
Wilayah adalah ruang tempat dimana system social tersebut
bertahan.
Komunikasi
Komunikasi adalah proses bagaimana pesan (penerangan,
keputusan, peraturan-peraturan) diteruskan dalam system social.
Proses Bertahan
Merupakan proses yang mengukuhi rasa solidaritas, identitas dan
pola-pola interaksi didalam system. Suatu proses bertahannya suatu
system dari pengaruh luar yang hendak mengubah atau masuk ke dalam
sistem.
Pelembagaan (Institutionalization)
Merupakan proses tumbuh dan berkembangnya suatu peristiwa
sehingga menjadi lembaga.
Kontrol sosial
Tujuan
Tujuan biasanya dinyatakan secara tidak nyata (implisit) dalam nilainilai dan tindakan-tindakan desa sebagai system social. Misalnya desa bagi
seorang warga des merupkan tempat mereka hidup untuk selama-lamanya,
untuk mencari ketentraman, kehidupan dan kadang-kadang perlindungan.
Digambarkan oleh Koejaraningrat di Desa celapar bahwa yang diinginkan
keluarga tani dijawa adalah keadaan selamat dimana suatu keadaan
aman, tentram, dengan tidak ada kejadian-kejadian yang mengganggu
ketentraman itu. Ketakutan akan bencana yng terjadi dihadapi dengan
berlaku prihatin yaitu menyadarkan pikiran akan adanya kemungkinankemungkinansegala macam bahayadan menyesuaikan dirinya dengan
kesadaran.
Kepercayaan
Pada mulanya kepercayaan suku-suku bangsa Indonesia, pada
khususnya di Pedesaan, ditandai oleh unsur-unsur rasa hormat dan patuh
kepada roh-roh nenek moyang yang tetap memperhatikan keturunannya.
Kepercayaan ini disebut dengan animisme. Biasanya ditempat-tempat yang
dianggap ditempati oleh yang berkuasa itu dilakukan semedi atau upacaraupacara yang disebut sedekah desa. Sedekah desa ialah berkumpul
bersama di tempat yang dianggap keramat dengan menghidangkan
makanan dan minuman bagi Dia yang berkuasa atas desa itu dan oleh
mereka dinamakan Dayang Desa.
Norma
Norma-norma sosial yang ada didalam masyarakat yang menentukan
bagaimana seseorang itu harus berbuat atau berkelakuan dalam system
social tersebut. Norma dituruti warga system social karena norma adalah
suatu peraturan umum mengenai kelakuan atau perbuatan yang
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan kesusilaan, kebiasaan, atau
paham yang sehat sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat tersebut.
Untuk membedakan masing-masing kekuatan dari dari norma-norma
tersebut terdapat empat pengertian yaitu cara (usage), kebiasaan
(folkways), tata kelakuan (mores), dan adat (customs). Norma-norma yang
ada di pedesaan biasanya berasal dari kepercayaan, sentiment dan tujuan
tertentu.
Sanksi
Tingkah laku seseorang atau warga desa selalu diatur oleh normanorma yang berlaku di desa tersebut. Bagi warga desa yang tingkah
lakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di desa itu, maka
warga desa tersebut akan dikenakan suatu sanksi yang bersifat negative
berupa hukuman.
Status Peranan
Kehidupan masyarakat di pedesaan yang sebagian besar merupakan
petani. Setiap status masyarakat desa mempunyai peranaan yang berbedabeda. Status yang dinilai tinggi misalnya kepala desa.
Kekuasaan
Kekuasaan yang berdasarkan wewenang dapat dimiliki karena
seseorang memegang suatu jabatan misalnya kepala desa. Sedangkan
kekuasaan karena pengaruh yang dimilikinya diperoleh karena ia disegani
dan dipercaya bahwa ia memiliki kelebihan dari warga lainnya.
Fasilitas
Fasilitas utama didaerah pedesaan adalah tanah yang merupakan
sumber kehidupan yang utama bagi warga desa tersebut. Tanah dapat
erupa tanah sawah, lading, kebun atau hutan serta sungai-sungai dan
danau-danau yang ada di sekitarnya. Rumah gadang di minagkabau
sebagai tempat resmi upacara perkawinan dan pertemuan dewan keluarga.
Wilayah
Setiap desa mempunyai wilayah yang membatasi dari satu desa
dengan desa yang lainnya. Di daerah pedesaan yang jumlah penduduknya
Proses bertahan
Desa sebagai system social selalu berusaha agar system tersebut
tetap tangguh dan bertahan khususnya terhadap penyimpanganpenyimpangan dari warganya sendiri maupun terhadap pengaruh dari
luar. Kekuatan system mempertahankan diri tergantung dari sifat
integrasi dari masyarakat itu sendiri. Karena itu, integrasi dapat
menggambarkan kuatnya bersatu dalam suatu sistem sosial.
Pelembagaan
Suatu peristiwa yang berulang secara terus menerus dapat
menjadi lembaga. Di desa banyak peristiwa-peristiwa yang menjadi
lembaga. Misalnya derep atau bawon adalah suatu lembaga. Seorang
pemilik sawah akan memberikan sekian persen hasilnya yang sesuai
dengan adat atau aturan di desanya kepada seseorang yang
membantunya memotong padi.
Control social
Kontrol sosial dapat berupa usaha-usaha mencegah dari segala
penyimpangan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Warga
desa secara spontan akan memberikan sanksi kepada seseorang yang
berani bertindak tidak sesuai dengan norma atau nilai dalam
masyarakat.
III
KESIMPULAN
hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain. Sistem sosial sebagai
interaksi yang konkret dalam suatu struktur sosial. Desa dianggap sebagai sistem
sosial karena desa merupakan perwujuadan dari keseluruhan interaksi-interaksi
sosial yang mantap yang ada didalamnya.
DAFTAR PUSTAKA