Anda di halaman 1dari 13

Nama

No. Absen
Kelas

: Kunreza Oktaviansyah
: 16
: XII IPA 1

Generator
Generator adalah suatu sistem yang menghasilkan tenaga listrik dengan masukan tenaga
mekanik. Jadi disini generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
listrik yang mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:
Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan memotong gaya-gaya magnit pada
kutub magnit, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik,
arus melalui kabel/kawat yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin geser. Pada
cincin-cincin tersebut menggeser sikat-sikat, sebagai terminal penghubung keluar.
Bagian-bagian generator :
1. Rotor, adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian terdiri dari poros, inti,
kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat.
2. Stator, adalah bagian yang tak berputar (diam) yang mempunyai bagian terdiri dari rangka
stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator yang terbuat dari besi tuang
dan ini merupakan rumah dari semua bagian-bagian generator, kutub utama beserta
belitannya, kutub-kutub pembantu beserta belitannya, bantalan-bantalan poros.

Konstruksi sederhana sebuah generator


Macam Generator
Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan
(teganganoutput) berupa tegangan bolak-balik.
2. Generator Arus Searah (DC)
Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan output)

berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa
berupa oleh komutator atau menggunakan dioda.
A. GENERATOR DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1.Generator penguat terpisah
2.Generator shunt
3.Generator kompon

Gambar rangkaian Generator DC


1. Konstruksi Generator DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan
menggunakanmagnet permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis,
serta bagian rotor. Gambar berikut menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi
generator DC.

Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan
dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.
2. Prinsip kerja Generator DC
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3:

Gbr2. Pembangkitan Tegangan Induksi


Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi
ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi
jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah
medan ini disebut daerah netral.

Gbr3.Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik)
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin
Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positif.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah
komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
3. Jangkar Generator DC
Jangkar adalah tempat lilitan pada rotor yang berbentuk silinder beralur. Belitan tersebut
merupakan tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada umumnya jangkar terbuat dari bahan
yang kuat mempunyai sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang cukup besar.
Permeabilitas yang besar diperlukan agar lilitan jangkar terletak pada derah yang induksi
magnetnya besar, sehingga tegangan induksi yang ditimbulkan juga besar. Belitan jangkar
terdiri dari beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap-tiap kumparan
terdiri dari lilitan kawat atau lilitan batang.

Gbr4.Jangkar Generator DC

4. Reaksi Jangkar
Fluks magnet yang ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah generator saat tanpa
beban disebut Fluks Medan Utama (Gambar 5). Fluks ini memotong lilitan jangkar sehingga
timbul tegangan induksi.

Gbr5. Medan Eksitasi Generator DC


Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks
Medan Jangkar (Gambar 6).

Gbr6. Medan Jangkar dari Generator DC (a) dan Reaksi Jangkar (b)
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri
kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara.
Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi
bergeser sebesar sudut . Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral
akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu
(interpole atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar 7(a).

Gbr7.Generator dengan Kutub Bantu (a) dan Generator Kutub Utama, Kutub Bantu, Belitan
Kompensasi (b)
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama.
Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan
tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi
semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi
menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai
dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat
terhubung dengan penghantar yang mengandung tegangan. Reaksi jangkar ini dapat juga
diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub utama baik pada lilitan kutub
utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkanpada gambar 7 (a) dan (b), generator dengan
komutator dan lilitan kompensasinya. Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga
lilitan magnet, yaitu:
lilitan magnet utama
lilitan magnet bantu (interpole)
lilitan magnet kompensasi5. Jenis-Jenis Generator DC
Seperti telah disebutkan diawal, bahwa generator DC berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker) dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Generator penguat terpisah
2. Generator shunt
3. Generator kompon
Penjelasan jenis generator DC
1. Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi
satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik (Gambar 8.a)
2. Magnet permanent / magnet tetap (Gambar 8.b)

Gbr8. Generator Penguat Terpisah.


Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator ini
bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari
terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya.
Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gbr9. Karakteristik Generator Penguat Terpisah

Gambar 9 menunjukkan:
a. karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat eksitasi
setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus beban.Tegangan output
generator akan sedikit turun jika arus beban semakin besar.
b. Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
c. Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga tegangan induksi
menjadi kecil.
2. Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet
stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan
memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus
eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus
eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal
meningkat sampai mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat
dilihat pada Gambar 10.

Gbr10. Diagram Rangkaian Generator Shunt


Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada,
atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubungsingkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator
tersebut.

Karakteristik kerja Generator

Gbr11. Karakteristik Generator Shunt.


Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan
tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari
generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah
generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.3. Generator Kompon Generator kompon mempunyai dua penguat
eksitasi pada inti kutub utama yang sama. Satu penguat eksitasi merupakan penguat shunt,
dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram rangkaian generator kompon ditunjukkan pada
Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2) terletak di depan belitan shunt.

Gbr12. Diagram Rangkaian Generator Kompon

Karakteristik Generator Kompon

Gbr13. Karakteristik Generator Kompon


Gambar 13 menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat
konstan dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%.
Hal ini disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika
arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.Karakteristik generator DC.
Karakteristik motor DC Torsi tinggi pada kecepatan rendah. Pengaturan kecepatan bagus
pada seluruh rentang (tidak ada low-end cogging). Kemampuan mengatasi beban-Iebih lebih
baik. Lebih mahal dibandingkan motor ac. Secara fisik lebih besar dibandingkan dengan
motor ac untuk HP yang sama. Pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan lebih rutin.
B. GENERATOR AC
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus
bolak-balik. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator,
generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron
karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator.
Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan medan
putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.

Rangkaian Ekivalen Generator AC


Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu kumpulan kumparan
yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak diperhatikan banyaknya
lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satu dijelaskan dengan huruf besar X dan ujung yang
satu lagi dengan huruf U.
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang
mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada
lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi
tanda dengan huruf V Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan
huruf W Z.
Konstruksi Generator Arus Bolak-balik
Konstruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1) stator, yakni
bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, dan (2) rotor, yakni bagian bergerak
yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator terdiri dari
badangenerator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator,
kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan
ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).

Prinsip Kerja Generator AC

Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika
sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar
tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. Prinsip generator ini secara
sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila
konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya.
Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapathubungan
antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang
terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan
arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga
berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan.
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet
dibuat diam dan medan magnet berputar.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
3. Konstruksi Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari
ggl yang dibangkitkan.
Eksitasi Generator ACSistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolakbalik terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui
cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus searah yang
digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan penggerak mula generator
bolak-balik. Setelah datangnya zat padat, beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah
dikembangkan dan digunakan. Salah satunya adalah daya diambil dari terminal generator ac,
diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan kemudian dicatu ke medangenerator ac
dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan sikat-sikat. Dalam sistemserupa yang
digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya dicatukan ke
penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas alur stator generator.
Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk
generator. Sistem pembangkitan lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron

tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana
generator ac kecil dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan
untuk pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya
kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada poros
utama. Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan
hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan
dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah. Berarti tegangan
yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan
medan pengeksitasi ac. Jadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator
yang akan memperbaiki keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.
Karakteristik
Karakteristik motor ac Harga lebih murah. Pemeliharaannya lebih mudah. Ada berbagai
bentuk displai untuk berbagai lingkungan pengoperasian. Kemampuan untuk bertahan pada
lingkungan pengoperasian yang keras. Secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan motor dc
dari HP yang sama. Biaya perbaikan lebih murah. Kemampuan untuk berputar pada
kecepatan di atas ukuran kecepatan kerja yang tertera di nameplate.

Anda mungkin juga menyukai