Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2.Metode Magnetik
Dilakukan berdasarkan pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan
oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh
cebakan dari daerah sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu
diakibatkan oleh perbadaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic,
diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya
digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal
yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode ini juga
sangat disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic
akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur
Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai
mempunyai potansi Geothermal.
Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding
dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis
umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan panjang
gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin
diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas
yang tinggi seperti potongan PROTON MAGNETOMETER dan lain-lain
Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan
magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi
benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur
(anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi
intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk
distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan
dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik
memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua
metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya
sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi
besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang
mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar
vektor magnetisasi. sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar
vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan
sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki
3.Metode Seismik
Merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi
sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan
bantuan gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan
menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan
minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk
bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan
interpretasi dari penampang seismiknya.Dalam metoda seismik pengukuran
dilakukan dengan menggunakan sumber seismik (ledakan, vibroseis dll).
Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam
medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala
arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel
tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah (batuan)
Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi
maupun refraksi.
Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan
sebagai berikut :
1. Anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara
lain :
Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan
gelombang seismik dengan kecepatan berbeda.
Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.
2. Anggapan yang dipakai untuk penjalaran gelombang seismik adalah :
Panjang gelombang seismik << ketebalan lapisan bumi. Hal ini
memungkinkan setiap lapisan bumi akan terdeteksi.
Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang memenuhi hukum
Snellius dan prinsip Huygens.
4.Metode Geolistrik
Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan
bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus
ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain : metode
potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced
Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain. Dalam bahasan ini
dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode geolistrik
tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda
arus.Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda
potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak
elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan
jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur (sounding point). Metoda ini
lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang
memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500
feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti
penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan
dalam eksplorasi geothermal.Berdasarkan letak (konfigurasi) elektrodaelektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis,
antara lain :
Konfigurasi
Konfigurasi
Konfigurasi
Konfigurasi
Konfigurasi
Schlumberger
Wenner
Dipole-dipole
Pole-dipole
pole-pole