Anda di halaman 1dari 14

Experiment 4

Praktikum 3 Telekomunikasi 1

Oleh:
M. Bagus. Budianto
12050514210
ELKOM-A/2012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014

EXPERIMENT 4

1.1 Tujuan
Untuk menghasilkan gelombang AM untuk nilai yang berbeda dari index modulasi
(m < 1, m = 1 & m > 1) dengan menggunakan Matlab.
1.2 Dasar Teori
Sinyal AM merupakan salah satu bentuk modulasi dimana sinyal informasi
digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier) berdasarkan perubahan amplitudonya.
Bentuk modulasi dimana amplitude sinyal carrier di variasikan secara
proporsional berdasarkan sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Frekuensi
pembawa tetap konstan.
Besarnya amplitudo sinyal informasi mempengaruhi besarnya amplitudo dari
carrier, tanpa mempengaruhi besarnya frekuensi sinyal pembawa. Parameter sinyal yang
mengalami perubahan adalah amplitudonya, Amplitudo sinyal pembawa berubah-ubah
sesuai dengan perubahan amplitudo sinyal informasi. Rentang frekuensi AM adalah 500
Hz 1600 KHz dan panjang gelombang atau amplitudo AM adalah 1600 KHz 30000
KHz. Jika direntangkan dengan satuan meter, jangkauan sinyal AM bisa mencapai
puluhan ribu kilometer.
AM adalah metode pertama kali yang digunakan untuk menyiarkan
radio komersil. Kelemahan dari sistem AM adalah mudah terganggu
oleh gangguan atmosfer dan kualitas suara terbatasi oleh bandwidth
yang sempit.
Berikut ini adalah bentuk Sinyal AM (Amplitudo Mudolation)

Gambar 1.2.1 Gambar Gelombang AM


Sinyal pembawa berupa gelombang sinus dengan persamaan matematisnya:
eC EC sin C t
Sinyal pemodulasi untuk memudahkan analisa, diasumsikan sebagai gelombang
sinusoidal juga dengan persamaan matematisnya:

em EC sin mt
Dimana:
Ec
= amplitudo maksimum sinyal pembawa
C
2f c dengan f adalah frekuensi sinyal pembawa
=
c

Em
m

= amplitudo maksimum sinyal pemodulasi


2f m
=
dengan f adalah frekuensi sinyal pemodulasi
m

Sinyal AM yakni sinyal proses modulasi amplitudo diturunkan dari:


eS EC em sin C t
Menjadi:
eS EC 1 m sin mt sin C t
mEC
mEC
eS EC sin C t
cos c m t
cos c m t
2
2
Sehingga index modulasi (m) adalah:
E
E Emin
m m max
EC
Emax Emin

Indeks Modulasi AM
Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut indeks
modulasi AM, dinotasikan dengan m. Parameter ini merupakan perbandingan antara
amplitudo puncak sinyal pemodulasi (V ) dengan amplitudo puncak sinyal
m
pembawa (V ). Besarnya indeks modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1.
c
Indeks modulasi sebesar nol, berarti tidak ada pemodulasian, sedangkan indeks
modulasi sebesar satu merupakan pemodulasian maksimal yang dimungkinkan.
Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:
m

Vm
Vc

Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen dan dinotasikan dengan
M,
m

Vm
100
Vc
%

Index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi


sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal
termodulasi AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka
daya sinyal termodulasi tidak maksimal.

Untuk menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang


pembawa termodulasi lebih dari 100%, maka kita harus dapat membatasi besarkecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai
index modulasi (m). Pengaruh indeks modulasi terhadap proses modulasi sinyal
pembawa dapat di pahami dari gambar berikut:

Gambar 1.2.2 Gambar Pengaruh Index Mudulasi


Kondisi index modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi
amplituda menghasilkan output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal
AM dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.2.2 Gambar Pengaruh Index Mudulasi


Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplituda memerlukan bandwidth 2x
bandwidth sinyal pemodulasi (= 2fm). Daya total sinyal AM dapat dituliskan dalam
persamaan matematik sebagai berikut :

m2
P m2
PC C
Pt PC 1
2
2

Dimana:
Pc adalah daya sinyal pembawa
PC m 2
2 adalah daya total sideband (LSB +USB)

Jenis-Jenis Modulasi Sinyal AM


1. AMDSBFCAM
Double Side Band-Full Carrier merupakan jenis modulasi sinyal dengan
sisiganda. Jenis ini juga sering dikenal sebagai Full AM atau Standard AM.

Bandwidthdari gelombang yang termodulasi adalah dua kali bandwidth sinyal


informasi.
2. AMDSBSCAM
Double Side Band-Suppresed Carrier merupakan jenis modulasi sinyal
dengansisi ganda. Dibuat dengan mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah
secaraproporsional sesuai perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal
informasi).
3. AMSSBSCAM
Single Side Band-Suppresed Carrier merupakan jenis modulasi sinyal dengansisi
tunggal. Pada modulasi ini hanya salah satu pita spektrum frekuensi
yangdigunakan untuk pentransmisian informasi (LSB atau USB). Dibuat
denganmengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional sesuai
perubahanamplitudo pada sinyal pemodulasi (sinyal informasi).
Analisis Domain Modulasi Sinyal AM
Komponen frekuensi bisa ditunjukkan dari persamaan 4:
v(t) = Vc(1 + m sin wmt) sin wct
= Vc sin wct + mVc sin wct sin wmt

(1)

Kemudian dengan menggunakan identitas trigonometri:


sin A sin B = (1/2)[cos(A-B) - cos(A+B)]
Persamaan 1 dijabarkan menjadi:

Dan dapat diubah menjadi 3 suku sebagai berikut:

(2)
Dari persamaan 2 di atas terdapat 3 komponen frekuensi, yaitu sinyal carrier
original dan dua sinyal sinusoida, satu di atas frekuensi carrier dan satu di bawah.
Jika sinyal digambarkan dalam domain frekuensi maka akan terlihat seperti gambar
berikut:

Gambar 1.2.3 Sinyal AM dalam domain frekuensi


Pada gambar di atas terdapat dua frekuensi di tiap sisi frekuensi carrier.
Frekuensi di samping frekuensi carrier disebut side frekuensi atau lebih sering
disebut dengan sideband. Amplitudo sideband dibandingkan dengan amplitudo
carrier adalah proporsional terhadap nilai m, dan bernilai setengah amplitudo carrier
pada m = 1.
Secara matematis dapat dituliskan:

Dimana:

1.3 Alat dan Bahan


S.N.
1.
2.

Alat yang dibutuhkan


Komputer

Spesifikasi
HP Pavillion 15.6 A6-

Matlab

4455M with Radeon 7500G


Matlab 7.8.0

1.4 Prosedur Percobaan


1. Siapkan sebuah komputer berserta software MATLAB.
2. Hidupkan komputer.

Jumlah
1
1

3. Buka software MATLAB.


4. Setelah muncul windows MATLAB.
5. Tulislah program dibawah ini pada comand windows di MATLAB
%Amplitude modulation ----Single Tone Modulation
%Carrier Amplitude
Ac=1;
%Carrier frequency
Fc=0.4;
%baseband frequency
Fm=0.05;
%sampling
Fs=10;
%%undermodulation
mu=0.5;
t=0:1/Fs:200;
mt=cos(2*pi*Fm*t);
st=Ac*(1+mu*mt).*cos(2*pi*Fc*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,st,t,Ac*(mu*mt+ones(1,length(mt))),'r');
title('\mu=0.5 undermodulationAc(1+\mucos(2\pi0.05t))cos(2\pi0.4t)');
xlabel('time (s)');ylabel('amplitude');
st_fft=fft(st);
st_fft=fftshift(st_fft);
st_fft_fre=Fs/2*linspace(-1,1,length(st_fft));
% st_fft=abs(st_fft(1:length(st_fft)/2+1));
% st_fft_fre=[0:length(st_fft)-1]*Fs/length(st_fft)/2;
subplot(2,1,2);
plot(st_fft_fre,abs(st_fft));
title('spectrumside frequency amplitude=carrier frequency amplitude*\mu/2');
xlabel('Frequency (Hz)');axis([-1 1 0 1000*Ac+100]);
55
%total modulation
Fs=10;
Fm=2;
figure;
mu=1;
t=0:1/Fs:200;
mt=cos(2*pi*Fm*t);
st=Ac*(1+mu*mt).*cos(2*pi*Fc*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,st,t,Ac*(mu*mt+ones(1,length(mt))),'r');
title('\mu=1 total modulationAc(1+\mucos(2\pi0.05t))cos(2\pi0.4t)');
xlabel('time (s)');ylabel('amplitude');
st_fft=fft(st);
st_fft=fftshift(st_fft);
st_fft_fre=Fs/2*linspace(-1,1,length(st_fft));
subplot(2,1,2);
plot(st_fft_fre,abs(st_fft));
title('spectrumside frequency amplitude=carrier frequency amplitude*\mu/2');
xlabel('Frequency (Hz)');axis([-1 1 0 1000*Ac+100]);
%%overmodulation
figure;

6.
7.
8.
9.

mu=2;
t=0:1/Fs:200;
mt=cos(2*pi*Fm*t);
st=Ac*(1+mu*mt).*cos(2*pi*Fc*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,st,t,Ac*(mu*mt+ones(1,length(mt))),'r');
title('\mu=2 overmodulationAc(1+\mucos(2\pi0.05t))cos(2\pi0.4t)');
xlabel('time (s)');ylabel('amplitude');
st_fft=fft(st);
st_fft=fftshift(st_fft);
st_fft_fre=Fs/2*linspace(-1,1,length(st_fft));
subplot(2,1,2);
plot(st_fft_fre,abs(st_fft));
title('spectrumside frequency amplitude=carrier frequency amplitude*\mu/2');
xlabel('Frequency (Hz)');axis([-1 1 0 1000*Ac+100]);
Ganti nilai fm dengan 2 digit terakhir NIM.
Rubah juga nilai fc dengan mengalikan 10 kali nilai fm.
Hapus (array operator) yang tertera pada program.
Tambahkan tiga baris program ini axis([xmin xmax ymin ymax]) yang didapat
pada HELP PRODUCT HELP. pada masing baris di bawah baris program

plot(mt), plot(c), dan plot(yt).


10. Setelah itu RUN/tekan ENTER.
11. Kemudian muncul dialog figure 1 yang berisi tiga gambar gelombang berurut,
yaitu gelombang mt, ct, dan yt.
12. Perhatikan masing-masing gelombang tersebut, buatlah agar bentuk gelombang
tersebut menjadi jelas dengan mengubah sebagaian program yang telah ditulis.
13. Analisislah gelombang yang telah terbentuk.

1.5 Program
%Amplitude modulation ----Single Tone Modulation
%Carrier Amplitude
Ac=1;
%Carrier frequency
Fc=1;
%baseband frequency
Fm=0.1;
%sampling
Fs=10;
%%undermodulation
mu=0.5;
t=0:1/Fs:200;
mt=cos(2*pi*Fm*t);
st=Ac*(1+mu*mt).*cos(2*pi*Fc*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,st,t,Ac*(mu*mt+ones(1,length(mt))),'r');
title('\mu=0.5 undermodulationAc(1+\mucos(2\pi0.1t))cos(2\pi1t)');
xlabel('time (s)');ylabel('amplitude');

st_fft=fft(st);
st_fft=fftshift(st_fft);
st_fft_fre=Fs/2*linspace(-1,1,length(st_fft));
% st_fft=abs(st_fft(1:length(st_fft)/2+1));
% st_fft_fre=[0:length(st_fft)-1]*Fs/length(st_fft)/2;
subplot(2,1,2);
plot(st_fft_fre,abs(st_fft));
title('spectrumside frequency amplitude=carrier frequency amplitude*\mu/2');
xlabel('Frequency (Hz)');axis([-1 1 0 1000*Ac+100]);
%total modulation
Fs=10;
Fm=0.01;
figure;
mu=1;
t=0:1/Fs:200;
mt=cos(2*pi*Fm*t);
st=Ac*(1+mu*mt).*cos(2*pi*Fc*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,st,t,Ac*(mu*mt+ones(1,length(mt))),'r');
title('\mu=1 total modulationAc(1+\mucos(2\pi0.1t))cos(2\pi1t)');
xlabel('time (s)');ylabel('amplitude');
st_fft=fft(st);
st_fft=fftshift(st_fft);
st_fft_fre=Fs/2*linspace(-1,1,length(st_fft));
subplot(2,1,2);
plot(st_fft_fre,abs(st_fft));
title('spectrumside frequency amplitude=carrier frequency amplitude*\mu/2');
xlabel('Frequency (Hz)');axis([-1 1 0 1000*Ac+100]);
%%overmodulation
figure;
mu=2;
t=0:1/Fs:200;
mt=cos(2*pi*Fm*t);
st=Ac*(1+mu*mt).*cos(2*pi*Fc*t);
subplot(2,1,1);
plot(t,st,t,Ac*(mu*mt+ones(1,length(mt))),'r');
title('\mu=2 overmodulationAc(1+\mucos(2\pi0.1t))cos(2\pi1t)');
xlabel('time (s)');ylabel('amplitude');
st_fft=fft(st);
st_fft=fftshift(st_fft);
st_fft_fre=Fs/2*linspace(-1,1,length(st_fft));
subplot(2,1,2);
plot(st_fft_fre,abs(st_fft));
title('spectrumside frequency amplitude=carrier frequency amplitude*\mu/2');
xlabel('Frequency (Hz)');axis([-1 1 0 1000*Ac+100]);

1.6 Analisis

Berikut ini adalah gelombang keluaran dari MATLAB.

Gambar 1.6.1 Undermodulation Signal AM

Gambar 1.6.2 Total Modulation Signal AM

Gambar 1.6.3 Over Modulation Signal AM


Keterangan warna gambar gelombang :
-

Gambar 1.6.1 Undermodulation Signal AM menunjukkan Y = time dan


amplitudo X pada program Matlab. Agar gelombang dapat muncul aturlah time
(Y) dengan limit -2 sampai 2, andai limit kurang dari -2 sampai 2 maka garis
merah tidak tampak dan amplitudo (X) atur sampai 0 sampai 200, jika lebih dari
200 maka gelombang akan rapat. Untuk frekuensi gambar X = -1 sampai 1
(karena NIM terakhir 10, jika NIM lebih dari 10 tidak keluar gambar
gelombangnya), Y = 0 sampai 1000 (jika X>1000 maka gambar gelombang tidak
sempurna, jika X<1000 gambar gelombang tidak akan keluar).

Gambar 1.6.2 Total Modulation Signal AM menunjukkan Y = time dan


amplitudo X pada program Matlab. Agar gelombang dapat muncul aturlah time
(Y) dengan limit -2 sampai 2, andai limit kurang dari -2 sampai 2 maka garis
merah tidak tampak dan amplitudo (X) atur sampai 0 samapai 200, jika lebih dari
200 maka gelombang akan rapat. Untuk frekuensi gambar X = -1 sampai 1
(karena NIM terakhir 10, jika NIM lebih dari 10 tidak keluar gambar
gelombangnya), Y = 0 sampai 1500 (jika X>1000 maka gambar gelombang tidak
sempurna, jika X<1000 gambar gelombang tidak akan keluar).

Gambar 1.6.3 Over Modulation Signal AM menunjukkan Y = time dan


amplitudo X pada program Matlab. Agar gelombang dapat muncul aturlah time
(Y) dengan limit -5 sampai 5, andai limit kurang dari -5 sampai 5 maka garis
merah tidak tampak dan amplitudo (X) atur sampai 0 samapai 200, jika lebih
dari 10 maka gelombang akan rapat. Untuk frekuensi gambar X = -1 sampai 1

(karena NIM terakhir 10, jika NIM lebih dari 10 tidak keluar gambar
gelombangnya), Y = 0 sampai 1000 (jika X>1000 maka gambar gelombang
tidak sempurna, jika X<1000 gambar gelombang tidak akan keluar).
1.7 Kesimpulan
Amplitudo Modulation (AM) adalah proses menumpangkan sinyal informasi ke
sinyal pembawa (carrier) dengan sedemikian rupa sehingga amplitudo gelombang
pembawa berubah sesuai perubahan simpangan (gelombang) sinyal informasi.
Index Modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi
sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m > 1) maka hasil sinyal
termodulasi AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah (m < 1)
maka daya sinyal termodulasi tidak maksimal.
Gambar 1.6.1 Undermodulation Signal AM
Gambar 1.6.2 Total Modulation Signal AM
Gambar 1.6.3 Over Modulation Signal AM

1.8 Daftar Pustaka


1. Getting started with MATLAB7 by Rudra Pratap (Oxford press).
2. Contemporary communication systems using MATLAB by Proakis, Salehi and
Bauch (Cenage learning).
3. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/modulasi-amplitudo-amplitudemodulation-am/. Di akses pada 20 November 2014.

4. https://www.scribd.com/doc/93313270/Amplitudo-Modulation. Di akses pada 27


November 2014. http://numb.web.id/e-book/bahan-ajar-sistem-komunikasianalog.html
5. R.Dennis,1986,"Komunikasi Elektronika",Jakarta:Erlangga
6. http://ngs-electrical.blogspot.com/2013/04/sinyal-am-vs-sinyal-fm.html, Posted
on 06.27 by Nizam Gondo Saputro
7. http://www.radio-electronics.com/info/rf-technology-design/am-amplitudemodulation/theory-equations.php, By Ian Poole. Di akses pada 27 November 2014.

1.9 Pertanyaan
1. Jelaskan index modulasi untuk gelombang AM!
Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut
indeks

modulasi

AM,

dinotasikan

dengan

m.

Parameter

ini

merupakan perbandingan antara amplitudo puncak sinyal pemodulasi (Vm)


dengan amplitudo

puncak

sinyal

pembawa

(Vc).

Besarnya

indeks

modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol,


berarti tidak ada pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar satu
merupakan pemodulasian maksimal yang dimungkinkan.
2. Gambarkan AM envelope?
Berikut ini adalah gambar AM envelope

Yang berwarna merah merupakan gambar dari AM envelope.

3. Tuliskan rumus dari power transimitter AM dalam imdex modulasi!


Berikut ini adalah rumus dari power transmitter AM

P m2
m2
Pc c
Pt Pc 1
2
2

Pc m 2
Dimana Pc adalah daya sinyal pembawa dan 2 adalah daya total sideband

(LSB + USB).

Anda mungkin juga menyukai