Disusun Oleh:
Nama
: ETIK NUROCHMAH
NIM
: 22020113120046
Kelas
: A.13.2
masyarakat. Profesi merupakan mengetahui yang lebih baik tentang sesuatu hal dari orang
lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya
(Hughes,1962 [seperti] dikutip oleh Hidayat, 2004). Kumpulan pekerjaan yang membangun
norma khusus yang berasal dari peran khusus di masyarakat merupakan profesi ( Schein E.H,
1962 [seperti] dikutip oleh Kusnanto, 2004). Pekerjaan dinyatakan sebagai profesi jika
memenuhi syarat seperti adanya aktivitas intelektual, pekerjaannya berdasarkan ilmu dan
belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan, dapat diajarkan, dan terorganisir secara internal
secara altruistik (untuk kepentingan masyarakat) (Flexner, 1915 [seperti] dikutip oleh
Hidayat, 2004).
Menurut Greenwood (1759) dalam Hidayat (2004) Ciri pekerjaan sebagai profesi
adalah adanya teori yang sistematik, otoritas, wibawa (martabat), kode etik dan budaya
professional(hal.13). Memiliki teori yang sistematis, mempunyai otoritas, memiliki wibawa,
memiliki kode etik, mempunyai budaya professional, dan menjadi sumber utama penghasilan
merupakan elemen suatu profesi (Moore dan Rosenblum, 1970 [seperti] dikutip oleh
Kusnanto, 2004).
Keperawatan sebagai suatu profesi tumbuh dan berkembang sesuai zaman. Perubahan
dalam keperawatan dimulai dari persepsi pekerjaan yang bersifat vokasional diubah menuju
pekerjaan yang professional. Perkembangan keperawatan menuju ke profesi ini didasari
dengan perkembangan pendidikan ilmu keperawatan yang tadinya hanya pendidikan
vokasional berkembang menjadi pendidikan professional. Menurut Muwarni (2008),
pendidikan keperawatan dimulai dari SPK (Sekolah Perawat Kesehatan), lalu Diploma III,
saat ini berkembang S1 Keperawatan dan pendidikan profesi.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan biopsikososio dan spiritual yang komprehensif, ditunjukan pada individu,keluarga,
masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia(Lokakarya, 1983 [seperti] dikutip oleh Kusnanto dan Hidayat, 2004 ).
Elemen utama keperawatan sebagai berikut:
a. Keperawatan adalah ilmu dan kiat. Keperawatan lebih merupakan sains terapan yang
menggunakan pengetahuan, konsep, dan prinsip-prinsip sains.
b. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan. Kegiatan dan tindakan
keperawatan bersifat membantu.
c. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien yaitu pasien individual, keluarga,
kelompok dan komunitas.
d. Pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang kesehatan. Hal inmi ditujukan untuk
mencapai tujuan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnose dini,
penyembuhan dan kesembuhan dari penyakit atau kecelakaan, dan rehabilitasi
(Kusnanto, 2004).
Asuhan keperawatan adalah proses kegiatan praktik keperawatan langsung diberikan
kepada pasien, dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan, dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan yang berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik
dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggungjawab keperawatan. Praktik
keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat professional (Konsorsium Ilmu
Kesehatan-Kelompok Kerja Keperawatan, 1992 [seperti] dikutip oleh Kusnanto, 2004 )
Keperawatan yang terus berkembang dan telah dianggap profesi ini, dalam
perkembangannya sangatlah tidak mudah dan penuh perjuangan. Karena perawat sebagai
profesi perlu adanya syarat-syarat ataupun kriteria agar perawat bisa dianggap suatu profesi.
Banyak tokoh mengungkapkan tentang kriteria keperawatan sebagai profesi. Secara umum
menurut Lindberg, Hunter dan Krueszewski (1993), Leddy dan Pepper (1993), dan Berger
dan Williams (1992) dalam Kusnanto (2004), keperawatan sebagai profesi memiliki kriteria
sebagai berikut:
Perkembangan perawat dari yang tadinya dianggap pekerjaan menjadi suatu profesi
juga diikuti dengan perkembangan proses profesialisasi keperawatan. Profesionalisasi yaitu
proses perubahan karakteristik untuk meningkat menjadi profesi, dengan adanya pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima langsung oleh masyarakat. Penentu
keberhasilan profesionalisasi keperawatan adalah berubahnya proses keperawatan yang
menjadi lebih baik akibat tersedianya tenaga keperawatan professional yang cukup. Sistem
pemberian pelayanan / asuhan keperawatan professional dikembangkan secara terintegrasi
dalam system pelayanan kesehatan kepada masyarakat (Kusnanto, 2004).
Proses profesionalisasi perawat ditujukan dalam asuhan keperawatan, bahwa dalam
asuhan keperawatan menggunakan metode menyelesaikan masalah secara menyeluruh (biopsiko-sosio, dan spiritual) dengan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
secara tepat guna serta menggunakan ketrampilan professional perawat. Ketrampilan
professional perawat yaitu ketrampilan interpersonal perawat menguasai hubungan yang
bersifat membantu, komunikasi terapeutik dan konseling, kemampuan teknis dalam
melaksanakan tindakan keperawatan dan menguasai berbagai teknik intervensi keperawatan,
dan kemampuan intelektual yang menguasai penyelesaian masalah dan berpikir kritis
(Kusnanto, 2004).
Secara perlahan keperawatan di Indonesia telah menuju terpenuhinya ciri-ciri suatu
profesi yaitu adanya pengetahuan dan ilmu keperawatan yang terus berkembang, pendidikan
keahlian yang berada pada jenjang perguruan tinggi terbukti dengan adanya perguruan tinggi
yang telah memfasilitasi pendidikan keperawatan tingkat S1 dan profesi, dan telah memiliki
perhimpunan dalam bidang keprofesian yaitu PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia),
serta telah memiliki kode etik keperawatan yang dikeluarkan oleh PPNI.
Bibliography
Hidayat, A. A. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. (M. Ester, Ed.)
Jakarta: EGC.
Murwani, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Fitramaya.