Anda di halaman 1dari 5

DISFUNGSI OTONOM SOMATOFORM

Keluhan keluhan fisik yang ditampilkan oleh pasien seakan-akan merupakan gejala dari sistem
saraf otonom. Misalnya saja sistem kardiovaskular, gastrointestinal atau pernapasan (beberapa aspek dari
sistem genitourinaria juga termasuk disini). Contoh yang paling mencolok dan lazim terjadi adalah yang
mengenai sistem kardiovaskular (cardiac neurosis), sistem pernapasan (hiperventilasi psikogenik dan
cegukan) dan sistem gastrointestinal (gastric neurosis dan nervous diarrhea). Gejala-gejalanya biasanya
ada dua jenis, yang keduanya tidak menunjukkan adanya gangguan fisik dari sistem ataupun organ yang
terlibat. Jenis pertama, yaitu yang merupakan gejala utama dari katagori gangguan ini, diwarnai oleh
keluhan-keluhan yang didasarkan atas tanda-tanda objektif dari rangsangan otonom seperti
palpitasi,berkeringat, muka panas/merah (flushing) dan tremor. Jenis gejala kedua lebih merupakan gejala
yang idiosinkratik, subjektif dan tak khas, seperti perasaan sakit, nyeri, rasa terbakar, rasa berat, rasa
kencang, atau perasaan badan seperti mengembang dan keluhan-keluhan tersebut oleh pasien
dihubungkan dengan organ atau sistem tubuh yang spesifik (seperti juga sistem otonomik). Keadaan ini
merupakan kombinasi dari adanya keterlibatan otonomik dengan keluhan-keluhan subjektif nonspesifik,
serta kegigihan yang menetap mengaitkannya dengan organ atau sistem tertentu sebagai penyebab
penyakitnya yang merupakan ciri khas dari gambaran klinis gangguan ini.
Pada banyak pasien dengan gangguan ini juga akan ditemukan bukti adanya stress psikologis
atau kesulitan atau problem yang tampaknya berkaitan dengan gangguan ini ; namun, tidak demikian
halnya dengan sebagian besar pasien yang bagaimanapun juga jelas memenuhi kriteria untuk gangguan
ini. Pada beberapa gangguan ini, beberapa gangguan ringan fungsi fisiologis mungkin ada, seperti
cekukan, perut kembung dan hiperventilasi, tetapi keadaan ini tidak dengan sendirinya mengganggu
fungsi fisiologis yang esensial dari organ atau sistem yang bersangkutan
Pedoman diagnostic
Diagnostik pasti memerlukan semua hal berikut :
(a) Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat, tremor,muka merah,
yang menetap dan mengganggu
(b) Gejala subjektif tambahan yang mengacu kepada sistem atau organ tertentu.

(c) Preokupasi dengan dan distress mengenai kemungkinan adanya gangguan yang serius (sering
tidak begitu khas), dari sistem atau organ tertentu, yang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan
berulang, maupun penjelasan dan peneguhan oleh para dokter
(d) Tidak terbukti adanya gangguan yang bermakna pada struktur atau fungsi dari sistem atau organ
yang dimaksud
Karakter kelima dapat digunakan untuk mengklasifikasikan gangguan-gangguan individual dalam
kelompok ini, yang menunjukkan pada organ atau sistem yang oleh pasien dijadikan fokus penyebab
keluhannya.
F.45.30 Jantung dan sistem kardiovaskular
Termasuk : Neurosis jantung (cardiac neurosis)
Sindrom Da Costa
Astenia Neurosirkulatorik

F.45.31 Saluran pencernaan bagian atas


Termasuk ; Neurosis lambung (gastric neurosis)
Aerofagia/ kembung lambung psikogenik (psychogenic aerophagy), cekukan (hiccough),
dyspepsia dan pilorospasme

F.45.32 Saluran pencernaan bagian bawah


Termasuk : Kembung psikogenik (psychogenic flatulence), irritable bowel syndrome, diarrhea gas
syndrome

F.45.33 Sistem pernapasan


Termasuk : Batuk dan hiperventilasi psikogenik

F.45.34 Sistem genitourinaria


Termasuk : Sering buang air kecil dan disuria psikogenik

F.45.38 Sistem atau organ lainnya

F.45 GANGGUAN SOMATOFORM


Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan- keluhan gejala fisik yang berulang ulang
disertai dengan permintaan pemeriksaan medik, meskupin sudah berkali kali terbukti hasilnya negatif dan
sudah dijelaskan oleh dokternya bahwa tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya.
Penderita juga menolak untuk membahas kemungkinan kaitan antara keluhan fisiknya dengan problem
atau konflik dalam kehidupan yang dialaminya, bahkan meskipun gejala-gejala anxietas dan depresi.
Tidak adanya saling pengertian antara dokter dan pasien mengenai kemungkinan penyebab keluhankeluhannya menimbulkan frustasi dan kekecewaan pada keduabelah pihak
F.45.0 Gangguan Somatisasi
Pedoman diagnostik
Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
a) Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-macam yang tidak dapat dijelaskan atas
dasar adanya kelaianan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2 tahun
b) Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik
yang dapat menjelaskan keluhan-keluhannya;
c) Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga yang berkaitan dengan sifat-sifat
keluhannyadan dampak dari perilakunya.
F.45.1 Gangguan somatoform tak terinci
Pedoman diagnostik

Keluhan keluhan fisik bersifat multiple, bervariasi dam menetap, akan tetapi gambaran klinis
yang khas dan lengkap dari gangguan tidak terpenuhi

Kemungkinan ada ataupun tidak faktor penyebab psikologis belum jelas, akan tetapi tidak boleh
ada penyebab fisik dari keluhan-keluhannya

F.45.2 Gangguan hipokondrik


Pedoman diagnostik

Untuk diagnostic pasti kedua hal ini harus ada :


a. Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya 1 penyakit fisik yang melandasi
keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan yang berulang-ulang tidak menunjang adanya
alasan fisik yang memadai ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan
deformitas atau perubahan bentuk penampakan fisiknya (tidak sampai waham)
b. Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa dokter bahwa tidak
ditemukan penyakit ataupun abnormalitas fisik yang melandasi keluhan-keluhan.

F.45.3 Disfungsi Otonom Somatoform


Pedoman Diagnostik. Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
a) Adanya gejala-gejala bangkitan otonomik, seperti palpitasi, berkeringat,tremor, muka panas
flushing yang menetap dan mengganggu
b) Gejala subjektif tambahan mengacu pada sistem atau organ tertentu (gejala tidak khas)
c) Preokupasi dengan dan penderitaan (distress) mengenai kemungkinan adanya gangguan yang
serius (sering tidak begitu khas) dari sistem atau organ tertentu , yang tidak terpengaruh oleh hasil
pemeriksaan- pemeriksaan berulang, maupun penjelasan-penjelasan dari para dokter
d) Tidak terbukti adanya gangguan yang cukup berarti pada struktur/fungsi dari sistem atau organ
yang dimaksud
e) Karakter kelima : F.45.30 = Jantung dan system kardiovaskular
F.45.31 = Saluran percernaan bagian atas
F.45.32 = Saluran pencernaan bagian bawah
F.45.33 = Sistem pernapasan
F.45.34 = Sistem Genito-urinaria
F.45.38 = Sistem atau organ lainnya

F.45.4 Gangguan Nyeri Somatoform Menetap


Pedoman diagnostik :
Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan menetap, yang tidak dapat dijelaskan

sepenuhnya atas dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan fisik.


Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik emosional atau problem psikososial yang

cukup jelas untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut.
Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan dukungan, baik personal maupun medis, untuk
yang bersangutan.

F.45.8 Gangguan Somatoform lainnya


Pedoman diagnostik:

Pada gangguan ini keluhan-keluhan tidak melalui system saraf otonom, dan terbatas secara
spesifik pada bagian tubuh atau system tertentu. Ini sangat berbeda dengan gangguan somatisasi
(F.45.0) dan somatoform tak terinci (F.45.1) yang menunjukkan keluhan yang banyak dan
berganti ganti.

Tidak ada kaitan dengan adanya kerusakan jaringan

Gangguan-gangguan berikut juga di masukkan dalam kelompok ini :

(1) Globus hystericus ( perasaan ada benjolan di kerongkongan yang menyebabkan disfagia) dan
bentuk disfagia lainnya
(2) Tortikolis psikogenik dan gangguan gerakan spasmodic ainnya ( kecuali sindrom Tourette)
(3) Pruritus psikogenik
(4) Dismenore psikogenik
(5) Teeth grinding

Anda mungkin juga menyukai