Anda di halaman 1dari 3

TEORI HUKUM

A. Dua Pandangan Besar


Teori hukum tentu berbeda dengan apa yang kita pahami dengan hukum positif. Ada kajian
filosofis didalam teori hukum sebagaimana dikatakan Radbruch bahwa tugas teori hukum adalah
membikin jelas nilai-nilai oleh postulat-postulat hukum sampai kepada landasan filosofinya yang
tertinggi. Sehingga akan nampak kesulitan untuk membedakannya dengan kajian yang disebut
filsafat hukum, karena teroi hukum juga akan mempersalahkan hal mengenai :
Mengapa hukum berlaku.
Apa dasar kekuatan mengikatnya.
Apa yang menjadi tujuan hukum.
Bagaimana seharusnya hukum itu dipahami, dan sebagainya.

Meski agak rumit untuk memahami semua hal diatas karena ragam teori masing-masing
memiliki cara pandangan yang berbeda, dalam tulisan ini dilihat cara pendekatannya ada dua
karakteristik besar atau pandangan besar (grand theory) yang keduanya bertolak belakang namun
ada dalam satu realitas.
1. Pandangan Pertama.
Pandangan yang didukung oleh tiga argumen yaitu pandangan bahwa hukum sebagai suatu
system yang pada prinsipnya dapat diprediksi dari pengetahuan yang akurat tentang konisi sistem
itu sekarang, perilaku system ditentukan sepenuhnya oleh baian-bagian yang terkecil dari sistem
itu, dan teori hukum mampu menjelaskan persoalannya sebagaiana adanya tanpa keterkaitan
dengan pengamatnya. Dalam pandangan yang pertama ini sistem digunakan secara bebas
terhadap banyak hal dalam kehidupan, alam semesta, masyarakat, termasuk hukum digambarkan
dalam bentuk yang jelas-jelas dapat diakui sebagai istilah mekanisme dan sistem. Dalam
pandanagan ini pula berpendapat bahwa kebanyakan teori hukum berpusat pada salah satu dari
ketiga jenis sistem (sumber dasar, kandungan dasar dan fungsi dasar)
2. Pandangan Kedua.
Pandangan yang menyatakan bahwa hukum bukanlah sebagai suatu sistem yang teratur tetap
merupakan sesuatu yang berkaitan dengan ketidakberaturan, tidak dapat diramalkan, dan bahwa
hukum sangat dipengaruhi oleh persepsi pengamat dalam memaknai hukum tersebut. Menurut
pandangan ini teori hukum sama sekali tidak berada pada jalur yang disebut sebagai sistem.
Pandanagan ini menolak bahwa teori hukum harus selalu bersifat sistematis dan teratur, tetapi

sebaliknya dimana teori hukum dapat juga muncul dari situasi yang disebut dengan situasi keos,
keserba tidak beraturan, atau situasi yang tidak sistematis. Yang mana semuanya itu adalah
gambaran dinamika masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Teori Hukum dalam Model Hukum Menurut Black dan Dragan
Milovanovich.
Donal Black menjelaskan ada dua model hukum, meskipun hal ini bukan berarti seolah-olah
hukum dipilih sedemikian rupa sehingga akan menjadi reduksionis, akan tetapi hal ini bertujuan
agar dapat mempertajam wilayah analisis terhadap keragaman teori yang sering kali dipahami
secara campur aduk, sehingga dengan demikan wilayah itu menjadi jelas ada pada posisi mana
apabila seseorang menjelaskan tentang hukum atau teori hukum. Dua model menurut Donal
Black yang senada dengan pendapat Dragan Milovanovick, yaitu :

kaidah hukum dengan kenyataan pada masyarakat. Sosiologi hukum terdiri


dari sosiologi hukum empirik dan sosiologi hukum kontempelatif.
2. Dogmatik Hukum
Menurut Bruggink dogmatika hukum adalah ilmu hukum (dalam arti sempt) yang merupakan bagian utama
dalam pengajaran pada fakultas-fakultas hukum. Objek dogmatika hukum terutama adalah hukum positif yaitu
sistem konseptual atran hukum dan putusan hukum, yang bagian intinya ditetapkan (dipositifkan) oleh para
pengemban kewenangan hukum dalam suatu masyarakat tertentu. Perumusan aturan hukum disebut
pembentukan hukum, sedangkan pengambilan keputusan hukum disebut penemuan hukum.
3. Teori Hukum dalam Arti Sempit.
Tentang kajian ini nampak belum begitu jelas, karena kajian (studinya) berada pada wilayah dogmatika hukum
dan filsfat hukum. Filsafat hukum memang adalah meta-teori untuk teori hukum dan mengingat teori hukum
adalah meta-teori untuk dogmatika hukum. Jadi pada dasarnya adalah antara teori yang lebih tinggi dan yang
paling rendah pada intinya pengaruh satu sama lainnya.
4. Filsafat Hukum.
Filsafat hukum adalah induk dari semua disiplin yuridik, karena filsafat hukum membahas masalah-masalah
yang paling fundamental yang timbul dalam hukum, juga saking fundamentalnya sehingga bagi manusia tidak
terpecahkan karena masalahnya melampaui kemampuan berpikir manusia.

Bruggink memberikan ikhtisar filsafat hukum objeknya adalah landasan dan batas-batas kaedah hukum,
tujuannya adalah teoretikal, perspektifnya internal, teori kebenarannya adalah teori pragmatik dan proposisinya
yaitu informatif tetapi terutama normatif dan evaluatif.

Anda mungkin juga menyukai