R
R aa ii hh aa nn
Divisi
Divisi Infeksi&PediatriTropis
Infeksi&PediatriTropis
Bagian/SMF
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unsyiah/RSUDZA
DEFENISI
EPIDEMIOLOGI
Tetanus anak tersebar di seluruh dunia, insidens
tergantung cakupan imunisasi DTP/DT/TT.
Kekebalan berkaitan dengan usia, dan kejadian
berkaitan dengan risiko trauma pada kelompok umur
tertentu
CFR (Case Fatality Rate) tetanus neonatorum tanpa
terapi 80-100%, dengan terapi konventional sekitar
40%, dengan perawatan intensif di rumah sakit, CFR
menjadi sekitar 6-11.
Bila ditemukan tetanus neonatorum rujuk segera ke
RS !
port dentree
PATOGENESIS
Wound
Anaerobic conditions
Bacteria
Bacterial multiplication
Tetanolysi
n
Tetanospasmi
n
damage viable
tissue
optimize condition
for bacterial
multiplication
EFEK TOKSIN
1. Sinaps ganglion pra sumsum tulang belakang :
memblok sinaps jalur antagonis, mengubah
keseimbangan & koordinasi impuls tonus otot
meningkat dan otot menjadi kaku.
2. Otak: toxin yang menempel pada cerebral
gangliosides diduga menyebabkan kekakuan dan
kejang yang khas pada tetanus.
3. Saraf otonom: terutama mengenai saraf simpatis
dan menimbulkan gejala: keringat berlebihan,
hypertermia, hipotensi, hipertensi, aritmia, cardiac
block atau takikardia,
4. Nervi kranialis: menyebabkan kelumpuhan
GEJALA KLINIK
tetanus sedang
anak kaku, tanpa kejang spontan dan kejang hanya terjadi
bila dirangsang.
tetanus ringan :
kekakuan yang jelas hanya trismus, tanpa kejang
rangsang.
Corpus hippocratum
Kekakuan tetanus sangat khas :
1. flexi kedua lengan
2. extensi pada kedua kaki
3. flexi pada telapak kaki
4. tubuh kaku, melengkung bagai
busur
5. perut papan
Trismus
Kekakuan otot masseter
Tidak bisa buka mulut lebar
Risus sardonicus
spasme otot mimik
Alis terangkat
Sudut bibir tertarik ke bawah
Opisthotonus
Spasme otot penunjang
tubuh/tulang belakang
Otot ini sangat kuat, melebihi
kekuatan otot dinding perut
Extensi leher
Mulut terbuka (karper-mond)
Tak bisa menetek
Badan kaku
Kejang
alvi,
Spatula test
You tube ..
NEONATUS
Penolong persalinan
Cara memotong tali pusat
Perawatan tali pusat
ANAK
adanya luka/benda asing
imunisasi dasar dan booster
period of onset
PEMERIKSAAN FISIK
Status neurologik: kekakuan perifer
Tonus otot: sangat meningkat
Kekakuan mempunyai pola khusus : trismus, risus,
opisthotonus
Refleks fisiologik meningkat
Refleks patologik negatif
Klonus positif
Kejang rangsang atau spontan
Saraf otonom:
Hipertermi
Hiperhidrosis , dsb
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar:
- Anamnesis yang jelas, (diagnostik & prognostik)
- Gejala klinis sangat khas,
- Kesadaran tetap baik
Laboratorium tidak khas :
- liquor normal
- leukosit normal/sedikit meningkat.
-
DIAGNOSIS BANDING
1. Meningitis, meningoensefalitis, ensefalitis gangguan
kesadaran& kelainan LCS.
2. Tetani karena hIpokalsemia carpopedal spasme,
3. Keracunan strychnin minum tonicum terlalu banyak
4. Rabies, sukar menelan disertai hidrofobia anamnesis
gigitan binatang
5.
mastoiditis,
OMP,
PENYULIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
TUJUAN TATALAKSANA
Netralisasi toksin
Pembedahan di lokasi masuk kuman bila
mungkin
Asuhan keperawatan ketat & terus menerus
Pantau cairan, elektrolit&keseimbangan kalori
PENGOBATAN UMUM
1.
2.
3.
Oksigenasi
PENGOBATAN UMUM
4.
Bayi
Inisial 0,1-0,2 mg/kgBB iv
Rumatan infus kontinu 15-40 mg/kgBB/hari
5-7 hari turunkan bertahap 5-10 mg/hari
Tanda klinis perbaikan: Kejang spontan (-)
Badan masih kaku
Kesadaran membaik (tidak koma)
Gangguan pernapasan (-)
PENGOBATAN UMUM
Respon Klinik Terhadap Anti-kejang
Tidak membaik
Dosis maksimal (+) rawat di ICU
pelumpuh otot & bantuan pernafasan mekanik
Membaik
Dosis dipertahankan selama 3-5 hari
Pengurangan dosis bertahap (20% dari dosis
setiap 2 hari)
5. Port d entre
- Rawat luka, bila curiga karies dentis/OMSK
konsul drg/THT
PENGOBATAN KHUSUS
Lini Pertama
Metronidazol
Dosis inisial 15 mg/kgBB lanjutkan dosis 30
mg/kgBB/hari IV/PO
Lini Kedua
Penisilin Prokain 50.000 100.000/kgBB/hari
selama 7-10 hari
Tetrasiklin 50mg/kgBB/hari (>8tahun)
PENGOBATAN KHUSUS
Dosis ATS 100.000 IU 50.000 IU IM dan 50.000 IU IV
Pulang - Imunisasi aktif DT
Rekomendasi
Usia
Minimum
Interval
DT1
2 bulan
6 minggu
2 bulan
DT2
4 bulan
10 minggu
2 bulan
DT3
6 bulan
14 minggu
6 12 bulan
DT4
15 18 bulan
12 bulan
3 tahun
DT5
4-6 tahun
4 tahun
PENCEGAHAN
1.
Rawat Luka
Segera: luka tusuk, luka kotor, luka
diduga tercemar spora tetanus
Jaringan nekrotik&benda asing buang
2. ATS
Profilaksis, efektif hanya pada luka baru (<6jam)
Lanjutkan dengan imunisasi aktif
3. Imunisasi Aktif
- Ibu TT 2-3 dosis proteksi terhadap bayi baru lahir
- DtaP /DTwP tidak diberikan pada usia < 6 minggu
PERAWATAN LUKA
tingkat
kekebalan
A
B
C
D
tindakan
tak perlu diberi
apa apa
toxoid 1 x
toxoid 2 x
toxoid 3 x
tingkat
kekebalan
A
B
C
D
tindakan
tak perlu diberi
apa apa
toksoid 1x
tokosid 2x + ATS
toksoid 3x + ATS
PROGNOSIS
Makin pendek masa inkubasi, makin jelek prognosis
Makin pendek period of onset, makin jelek prognosis
Letak, macam luka dan luasnya kerusakan jaringan.
tetanus neonatorum mempunyai prognosis jelek dan
harus dianggap tetanus berat.
tingkat kekebalan penderita.
TERIMA KASIH