Model Basis Data
Model Basis Data
A. Macam entitas
1. Entitas kuat: Mahasiswa, dosen, mata_kuliah,jurusan,pegawai,dsb.
a. Himp entitas kuat.
b. Keberadaan entitas ini tdk tergantung pd entitas lain.
c. Bkn mrupakan sub dr entitas lain
2. Entitas lemah: Orang tua, hobby
a. Nilai entitas tergantung pd entitas lain.
b. Tidak mempunyai atribut key.
3. Subtype entitas: Dosen -> dosen tetap dan dosen tidak
tetap.
a. Merupakan bagian dari entitas yang lebih
utama/superior.
B. Jenis relasi
1. Relasi tunggal: relasi yg terjadi dari sebuah entitas
ke entitas yang sama. (satu entitas)
2. Relasi biner: relasi yg terjadi dari sebuah entitas ke
entitas lain yang berbeda. (dua entitas)
3. Relasi multi-entitas: relasi dari 3 himpunan
entitas/lebih (lebih dari 2 entitas).
4. Relasi ganda: relasi yg terjadi antara dua himp. (lbh
dr satu relasi)
F.
fleksibilitas
1.
2.
3.
4.
Penambahan atribut
Pemilihan domain atribut yang lebih luas
Generalisasi
Perubahan struktur dari yg berorientasi
kolom menjadi berorientasi baris.
DENORMALISASI
Normalisasi: teknik utk memperoleh sebuah basis data dari yang tidak normal
menjadi struktur tabel yang normal.
Tujuan:
Bentuk normal:
1NF: jika dan hanya jika setiap atribut dr relasi tersebut hanya memiliki nilai
tunggal.
2NF:memenuhi 1NF, setiap att yg bukan kunci utama tergantung scra fungsional
trhadap semua att kunci dan hanya sbagian att kunci.
3NF: memenuhi 2NF, setiap att yg bukan kunci tdk tergantung scra transitif trhadap
att bukan kunci yg lain dlm relasi tsb.
Denormalisasi: pelanggaran normalisasi basis data.
Perbedaan: tidak mementingkan menghilangkan kerangkapan data.
Bentuk denormalisasi
1. Atribut turunan: atribut yg nilainya didapat dr atribut yg sudah ada.
2. Atribut yang berlebihan: Att yg tdk memiliki domain nilai unik
Atribut terkodekan (encode att): memiliki kode tambahan
Atribut gabungan (concanatenated att): att dalam domain komposit
Pencurian informasi
Pengubahan dan penghapusan data yang tidak diizinkan
perangkat keras.
jaringan komunikasi.
user.
programmer/operator.
database administrator.
program aplikasi DBMS.
Pertemuan ke 6
Integritas basis data: 1. Berguna utk menjamin validitas data yang terekam ke basis
data.
2. Dapat mengurangi kesalahan yg tdk disengaja (manipulasi
data).
1
2
3
4
5
Integritas entitas (entity): tidak ada baris data yg duplikat dlm satu table.
Integritas jangkauan(domain): tdk ada item data yg melanggar jangkauan
nilai di tiap kolom data.
Integritas acuan(referential): menjaga relasi antar table.
Integritas data antartabel(redundant data): data dlm sbuah table tdk terulang
di table yg lain.
Integritas aturan nyata(business rule): dala dlm satu table memiliki nilai yg
layak dan dpt diterima di tmpt basis data diterapkan.
Pertemuan 8
Manajemen Transaksi
1. a. Transaksi: rangkaian aksi yg dpt melakukan pertukaran/pengubahan
data. Dbms, menjamin stiap transaksi dilakuka scra utuh/tdk sama skali dan
tdk blh dikerjakan sebagian.
b. Sifat transaksi:
Atomic: dpt dikerjakan sluruhnya/ bahkan tdk sama skali.
Konsisten: terjaminnya data ttap konsisten pd saat pengeksekusian
transaksi scr tunggal.
Terisolasi: transaksi yg dilakukan scra bersamaan hrs dpt dimulai dan
bisa berakhir.
Bertahan: jika sistemnya mati perubahan hrs dpt bertahan.
2. status transaksi & peralihan antar status transaksi
P.C
FAILED
COMMITED
ABORTED
Serializability
Cara utk memelihara konsistensi system dan dioperasi scra bergantian.
Read
Write
Ket: Hanya berlangsung dlm memori utama dan tdk merubah isi basis
data
5. Penanganan Deadlock
Deadlock: 1/lebih transaksaksi dlm kondisi mnunggu transaksi yg lain.
Pencegahan Deadlock
Pendeteksian & Pemulihan Deadlock
Skema berbasis timeout
Pertemuan 9.
1. basis data terdistribusi: kumpulan data yg berelasi scra fisik terdistribusi dlm
jaringan computer.
Ex: kantor yg mmiliki kantor pusat dan cabang smua dihub dg jaringan yg
mmbentuki jaringan nasional.
2. struktur basis data terdistribusi:
Topologi jaringan: Star, Ring, dan Bus.
Dipengaruhi oleh biaya instalasi, biaya komunikasi,kehandalan, dan ketersediaan.
Jenis transaksi:
1. Transaksi lokasl: mgakses basis data di server.
2. Transaksi global: mmbutuhkan pengaksesan data dr server yg berbeda.
Keuntungan:
Kelemahan:
Kompleksitas manajemen.
Control integritas lbh sulit.
Biaya pengembangan.
Keamanan.
Sulitnya standarisasi.
Biaya pembangunan perangkat lunak yg lbh besar.
Sumber kesalahan yg lbh besar.
Peningkatan waktu proses.
implementasi data.
Studi kasus:
Rancangan database, atribut, relasi antar tabel.
Langkah merancang basis data
1. perencanaan (entitas, attribute)
2. pendefinisian system
3. Pengumpulan dan analisa data (peninjauan
Perancangan basis data scra konseptual (ERD)
Logic
fisik