Komponen Katalis
Jenis-jenis Katalis
kamponen aktif
penyangga
aditif
Kondisi Reaksi
temperatur
tekanan, p
kecepatan linier
Tahap Lambat
difusi internal
reaksi kimia (adsorpsidesorpsi
dan reaksi di permukaan)
Deaktivasi
mekanik
termal/hidrotermal
peracunan
1.
2.
presipitasi/kopresipitasi
Untuk pembuatan:
katalis berfasa aktif tunggal atau penyangga
contoh: Cr2O3, Al2O3 (presipitasi)
katalis berfasa aktif campuran/berpenyangga
contoh: Fe2O3-Cr2O3, CuO-ZnO/Al2O3
(kopresipitasi)
kelarutan
zat pengotor
keberadaan
harga
kemudahan menyingkirkan anion
SO4-2
: murah tetapi sukar disingkirkan, S dapat menjadi racun
Cl- : meningkatkan keasaman
NO3: kelarutan tinggi, tetapi menghasilkan gas beracun pada
saat
dikalsinasi
Oksalat: sangat baik, tetapi sukar diperoleh dan mahal
Pembentukan struktur
berpori
Tahap:
supersaturasi, sehingga terjadi
nukleasi berlanjut dengan
pertumbuhan partikel
Kurva Kelarutan
dipengaruhi:
temperatur
pH
penguapan pelarut (A C)
penurunan T (A B)
peningkatan pH (kurva D)
Konsentrasi garam yang tinggi menghasilkan partikel yang kecil dan luas
permukaan yg besar
presipitasi dapat dipercepat dengan penambahan inti
Makin banyak inti presipitasi makin kecil partikel
19
20
Tujuan:
1. menyingkirkan moisture
2. kristalisasi logam garam pada
permukaan penyangga
Pengaturan laju pengeringan harus
tepat:
-. laju yang cepat menimbulkan
Peningkatan laju
pengeringan
pori/
permukaan luar katalis
Profil pori dan partikel setelah pengeringan
21
22
B. Kalsinasi
Tujuan:
mengkonversi logam garam menjadi fasa oksida atau logam
contoh:
-. Katalis Fe2O3/Al2O3
-. Katalis CuO-ZnO/Al2O3
Temperatur kalsinasi ditentukan oleh kondisi dimana dekomposisi
terjadi,tidak terbentuk fasa yang sukar untuk diaktifasi dan
menguapkan komponen aktif
T kal =
contoh:
o
300
C
-. Ni(OH)2 /Al2O3
-. T kalsinasi CoMo/Al2O3 > 500oC
NiO/ Al2O3
CoMoO4 (sukar diaktifasi)
23
IV. Aktifasi/reduksi
Tujuan: untuk membentuk fasa aktif, dapat berupa dalam
keadaan oksida, logam atau sulfida (katalis hydrotreating)
Tahap ini tidak diperlukan jika fasa oksida atau logam
merupakan fasa aktif
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini:
agent aktifasi (fasa oksida atau logam) : H2; CO; N2H4 (hidrazin)
agent aktifasi(sulfida) : H2S; CS2
temperatur aktifasi
kemurnian agent aktifasi
Ni2+ - O2- + 2H+ Nio + H2O
kehadiran uap air dalam H2 meskipun dalam jumlah sedikit,
mempengaruhi laju dan derajat aktivasi
Laju alir agent aktifasi
jika penyingkiran air sangat penting, laju alir H 2 menjadi sangat
signifikan
24