1204108010013
1204108010022
1204108010045
1204108010066
1204108010077
1204108010089
1304108010042
PENGERTIAN K3
K3 memiliki beberapa pengertian baik dari segi filosofi, keilmuan,
maupun pengertian secara praktis. Berikut pengertian K3:
Secara filosofi: suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
SEJARAH
Di Aceh
Kegiatan usaha pertambangan umum di Aceh telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia. Sejak tahun 1900 orang-orang Portugis dan India telah melakukan
pendulangan emas di sungai-sungai utama pada Cekungan Meulaboh, pendulangan emas
secara tradisional di Aceh Barat. Pemerintah Belanda telah menerbitkan pula hasil
penyelidikan emas di daerah ini dalam bentuk buku laporan tahunan 1919.
Adapun daerah-daerah di Aceh yang telah memiliki kegiatan penambangan, yaitu: Aceh
Barat, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Nagan Raya, Pidie, Aceh Tengah, Aceh Besar, dan
sebagainya. Akan tetapi sebagian besar dari kegiatan penambangan itu, khususnya
tambang emas masih dilakukan dengan cara tradisional sehingga sangat rentan terjadinya
kecelakaan dan kerusakan lingkungan, karena mereka tidak memperhatikan K3 untuk diri
mereka sendiri. Oleh karena itu, dengan banyaknya potensi mineral maupun batubara yang
ada di Aceh dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat serta dapat
dikelola dengan baik dengan batuan pemerintah yaitu dengan cara memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
g.
na
m
pue
G id 3K iakm
a
m
e kadi t gnay gnam
b
at aj rekeP.1 ra
m
b
a
G
Di Indonesia
Setelah Belanda datang ke Indonesia abad 17 18, saat itu antara lain diberlakukan :
UU tentang ketel uap muncul tahun 1853.
Tahun 1890 dikeluarkan ketentuan tentang pemasangan dan pemakaian jaringan listrik kemudian menyusul
tahun 1907 keluar peraturan pengangkutan obat, senjata, petasan, peluru dan bahan bahan yang mudah
meledak.
Tahun 1905 dikeluarkan Veiligheids reglement dan peraturan kusus sebagai pelengkap peraturan
Sejak zaman kemerdekaan, keselamatan kerja berkembang sesuai dengan dinamika bangsa
Indonesia, beberapa tahun setelah proklamasi UU kerja dan UU kecelakaan (Kompensasi) di undangkan :
Pada Tahun 1957 didirikan lembaga kesehatan dan keselamatan kerja .
Tahun 1970 UU No. 1 ttg keselamatan kerja di Undangkan, UU ini sebagai pengganti Veillgheids
Di Dunia
Sudah ada sejak dahulu, sejak manusia bekerja seperti :
Raja Babilonia abad 17 SM, mengatur dalam UU di negaranya
tentang
hukuman
bagi
ahli
bangunan
yang
hasilnyamendatangkan bencana.
Revolusi Industri di Inggris, timbul gerakan pencegahan
kecelakaan ketika terjadi kecelakaan akibat kerja dalam
industrisekitar 150 tahun yang lalu.
Tahun 1802 lahir UU yang melindungi kesehatan dan moral
tenaga kerja, diubah tahun 1833 dan menciptakan
InspektoratPengawasan dalam aparat pemerintah selanjutnya
tahun 1844 UU ditambah kewajiban pengawasan mesin,
penyediaanpengamanan dan wajib lapor kecelakaan.
Di Amerika, Negara Bagian Massuchussets adalah negara
bagian pertama yang memiliki UU pencegahan kecelakaan
yaitupada tahun 1877.
Pada zaman batu dan goa dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah
mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak
membahayakan bagi mereka saat digunakan.
Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak
Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman
dan tidakmembahayakan bagi orang yang membawanya
Zaman Mesir Kuno
Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Firaun banyak sekali
dilakukanpekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang
sebagai tenaga kerja
Zaman Yunani Kuno
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal Hippocrates, berhasil
menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.
Zaman Romawi
Konsep Dasar K3
1. Kerangka Dasar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Manajemen
Kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
disusun sebagai berikut :
. Fungsi utama manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
. Kegiatan utama manajemen yang meliputi pembiayaan dan pelaporannya,
pengoperasian, produk pemasaran dan penjualan serta sistem komunikasi
dan informasi.
. Sumber daya dan pembatas yang meliputi manusia, materialisme dan
peralatan, kebutuhan konsumen, kondisi ekonomi, masyarakat dan
lingkungan kerja serta peraturan pemerintah dapat merupakan masukan
kegiatan manajemen dan fungsi manajemen.
2.
kerja.
. Faktor alat kerja, dimana bahaya yang ada dapat bersumber dari
peralatan dan bangunan tempat kerja yang salah dirancang atau salah
pada saat pembuatan serta terjadinya kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh salah rancang.
. Faktor manusia, faktor ini berkaitan dengan perilaku dan tindakan
manusia didalam melakukan pekerjaan.
. Kelemahan sistem manajemen, faktor ini berkaitan dengan kurang
adanya kesadaran dan pengetahuan dari pucuk pimpinan untuk
menyadari peran pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
3.
4.
5.
Program Keselamatan
Pertambangan
dan
Kesehatan
Kerja
Di
industri
sistem keselamatan kerja yang efektif harus memenuhi prinsipprinsip sebagai berikut :
. Identifikasi Bahaya (Identification Hazzard)
. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standart
.
.
.
.
TERIMA KASIH