Anda di halaman 1dari 15

Pengantar, Sejarah, serta Konsep

Dasar k3 di Aceh, Indonesia dan


Dunia
Kelompok 1
Eka Yulianti
Muhammad Iqbal
Zati Hulwani
Zamdi Rahman
Noviya Zaini
Titah Yaumil Rizki
Rizqa Lailatul Adha

1204108010013
1204108010022
1204108010045
1204108010066
1204108010077
1204108010089
1304108010042

PENGERTIAN K3
K3 memiliki beberapa pengertian baik dari segi filosofi, keilmuan,
maupun pengertian secara praktis. Berikut pengertian K3:
Secara filosofi: suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan

dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rokhaniah tenaga kerja


pada khususnya manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat adil dan makmur.
Secara keilmuan: Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
Secara praktis: Upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam
keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat
kerja, serta melakukan pekerjaan di tempat kerja maupun sumber dan
proses produksi dapat secara aman dan efisien dalam pemakaiannya.

K3 bertujuan untuk menjamin kesempurnaan jasmaniah dan


rohaniah tenaga kerja serta hasil karya dan budayanya. Oleh
karena itu keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk
mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, dan menjamin:
Bahwa setiap tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja

dalam keadaan selamat dan sehat.


Bahwa setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan
efesien.
Bahwa proses produksi dapat berjalan lancar.

SEJARAH
Di Aceh
Kegiatan usaha pertambangan umum di Aceh telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan
Republik Indonesia. Sejak tahun 1900 orang-orang Portugis dan India telah melakukan
pendulangan emas di sungai-sungai utama pada Cekungan Meulaboh, pendulangan emas
secara tradisional di Aceh Barat. Pemerintah Belanda telah menerbitkan pula hasil
penyelidikan emas di daerah ini dalam bentuk buku laporan tahunan 1919.
Adapun daerah-daerah di Aceh yang telah memiliki kegiatan penambangan, yaitu: Aceh
Barat, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Nagan Raya, Pidie, Aceh Tengah, Aceh Besar, dan
sebagainya. Akan tetapi sebagian besar dari kegiatan penambangan itu, khususnya
tambang emas masih dilakukan dengan cara tradisional sehingga sangat rentan terjadinya
kecelakaan dan kerusakan lingkungan, karena mereka tidak memperhatikan K3 untuk diri
mereka sendiri. Oleh karena itu, dengan banyaknya potensi mineral maupun batubara yang
ada di Aceh dapat membawa kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat serta dapat
dikelola dengan baik dengan batuan pemerintah yaitu dengan cara memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

g.
na
m
pue
G id 3K iakm
a
m
e kadi t gnay gnam
b
at aj rekeP.1 ra
m
b
a
G

Di Indonesia
Setelah Belanda datang ke Indonesia abad 17 18, saat itu antara lain diberlakukan :
UU tentang ketel uap muncul tahun 1853.
Tahun 1890 dikeluarkan ketentuan tentang pemasangan dan pemakaian jaringan listrik kemudian menyusul

tahun 1907 keluar peraturan pengangkutan obat, senjata, petasan, peluru dan bahan bahan yang mudah
meledak.
Tahun 1905 dikeluarkan Veiligheids reglement dan peraturan kusus sebagai pelengkap peraturan

pelaksanaanya direvisi tahun 1910.


Tahun 1916 dikeluarkan UU pengawasan tambang yang memuat kesehatan dan keselamatan tambang.

Sejak zaman kemerdekaan, keselamatan kerja berkembang sesuai dengan dinamika bangsa
Indonesia, beberapa tahun setelah proklamasi UU kerja dan UU kecelakaan (Kompensasi) di undangkan :
Pada Tahun 1957 didirikan lembaga kesehatan dan keselamatan kerja .
Tahun 1970 UU No. 1 ttg keselamatan kerja di Undangkan, UU ini sebagai pengganti Veillgheids

reglement tahun 1910.


Tahun 1969 berdiri Ikatan Hiegene Perusahaan kesehatan dan keselamatamn kerja tahun 1969 di bangun

laboratorium keselamatan kerja.


Pada Tahun 1975 diadakan seminar Nasional Hiegene perusahaan dan keselamatan kerja dengan tema

penerapan keselamatan kerja demi pembangunan.

Di Dunia
Sudah ada sejak dahulu, sejak manusia bekerja seperti :
Raja Babilonia abad 17 SM, mengatur dalam UU di negaranya

tentang
hukuman
bagi
ahli
bangunan
yang
hasilnyamendatangkan bencana.
Revolusi Industri di Inggris, timbul gerakan pencegahan
kecelakaan ketika terjadi kecelakaan akibat kerja dalam
industrisekitar 150 tahun yang lalu.
Tahun 1802 lahir UU yang melindungi kesehatan dan moral
tenaga kerja, diubah tahun 1833 dan menciptakan
InspektoratPengawasan dalam aparat pemerintah selanjutnya
tahun 1844 UU ditambah kewajiban pengawasan mesin,
penyediaanpengamanan dan wajib lapor kecelakaan.
Di Amerika, Negara Bagian Massuchussets adalah negara
bagian pertama yang memiliki UU pencegahan kecelakaan
yaitupada tahun 1877.

Sejarah perkembangan K3 mulai dari zaman pra sejarah sampai dengan


zaman modern sekarang adalah sebagai berikut:
Zaman pra sejarah

Pada zaman batu dan goa dimana manusia yang hidup pada zaman ini telah
mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak
membahayakan bagi mereka saat digunakan.
Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak
Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar aman
dan tidakmembahayakan bagi orang yang membawanya
Zaman Mesir Kuno
Pada masa ini terutama pada masa berkuasanya Firaun banyak sekali
dilakukanpekerjaan-pekerjaan raksasa yang melibatkan banyak orang
sebagai tenaga kerja
Zaman Yunani Kuno
Pada zaman romawi kuno tokoh yang paling terkenal Hippocrates, berhasil
menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.

Zaman Romawi

Mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan


karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti
timbal dan sulfur
Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan sudah diberlakukan pembayaran terhadap
pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau
meninggal
Abad ke-16
Mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang
dialami oleh pekerja tambang
Abad ke-18
Adanya faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja,yaitu
bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan
adanyagerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika
bekerja (ergonomic factors).

Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization)

Pada era ini hal-hal yang turut mempengaruhi perkembangan K3


adalah : Penggantian tenaga hewan dengan mesin-mesin seperti mesin
uap yang baruditemukan sebagai sumber energi
Era Industrialisasi (Modern Industrialization)
Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices. dan
interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang
Era Manajemen dan Manjemen K3
Pada era ini berkembang system automasi pada pekerjaan untuk
mengatasi masalah sulitnya melakukan perbaikan terhadap faktor
manusia.
Era Mendatang
PerkembanganK3 mulai menyentuh aspek-aspek yang sifatnya publik.
Aspek-aspek K3 mulai menyentuh segala sektor aktifitas kehidupan dan
lebih bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat manusia serta
penerapan hak azasi manusia demi terwujudnya kualitas hidup yang
tinggi.

Konsep Dasar K3
1. Kerangka Dasar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Manajemen
Kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat
disusun sebagai berikut :
. Fungsi utama manajemen yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
. Kegiatan utama manajemen yang meliputi pembiayaan dan pelaporannya,
pengoperasian, produk pemasaran dan penjualan serta sistem komunikasi
dan informasi.
. Sumber daya dan pembatas yang meliputi manusia, materialisme dan
peralatan, kebutuhan konsumen, kondisi ekonomi, masyarakat dan
lingkungan kerja serta peraturan pemerintah dapat merupakan masukan
kegiatan manajemen dan fungsi manajemen.

2.

Konsep Sebab Kecelakaan


Sebab kecelakaan dapat bersumber dari empat kelompok besar, yaitu :

. Faktor Lingkungan, faktor ini berkaitan dengan kondisi fisik ditempat

kerja.
. Faktor alat kerja, dimana bahaya yang ada dapat bersumber dari
peralatan dan bangunan tempat kerja yang salah dirancang atau salah
pada saat pembuatan serta terjadinya kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan oleh salah rancang.
. Faktor manusia, faktor ini berkaitan dengan perilaku dan tindakan
manusia didalam melakukan pekerjaan.
. Kelemahan sistem manajemen, faktor ini berkaitan dengan kurang
adanya kesadaran dan pengetahuan dari pucuk pimpinan untuk
menyadari peran pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

3.

Konsep Akibat Kecelakaan


Pengertian terjadinya kecelakaan sering dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan, untuk memahami dengan baik tentang
kecelakaan maka hal yang harus dipertimbangkan adalah konsepsi
akibat yang ditimbulkan. kecelakaan tidak harus selalu dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan atau kerugian yang dialami.
Maksud pengertian ini menekankan bahwa suatu kejadian baru
dikatakan kecelakaan apabila mengakibatkan cedera, korban jiwa,
penyakit akibat kerja atau kerugian-kerugian lainnya.

4.

Prinsip Pencegahan Kecelakaan


Pencegahan kecelakaan dalam kaitannya dengan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus mengacu dan bertitik
tolak pada konsep sebab akibat kecelakaan, yaitu dengan
mengendalikan sebab, dan mengurangi akibat kecelakaan.

5.

Program Keselamatan
Pertambangan

dan

Kesehatan

Kerja

Di

industri

sistem keselamatan kerja yang efektif harus memenuhi prinsipprinsip sebagai berikut :
. Identifikasi Bahaya (Identification Hazzard)
. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standart
.
.
.
.

of Performance and Measurement)


Menyusun Standart Pertangunggugatan (Set Standard of
Accountability)
Mengukur Kinerja Terhadap Standar yang Ditentukan (Measure
Performance against Standard)
Mengevaluasi Hasil yang dicapai (Evaluate Outcome)
Melakukan Koreksi Terhadap Penyimpangan yang Ada (Correct
Deviations and Deficiencies )

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai