Anda di halaman 1dari 21

Paper, Contoh Paper, Membuat Paper

1.

Pengertian Paper

Pengertian Paper atau Definisi Paper sebenarnya merupakan makalah. Hal


yang membedakannya adalah unsur dan tujuannya. Unsur paper lebih
banyak dibandingkan makalah. Orang membuat paper biasanya untuk
memenuhi tugas dari dosen dalam rangka mengetahui tingkat pengetahuan
yang diperoleh mahasiswa pada mata kuliah tententu.
2.

Unsur Paper

a. Halaman sampul
Halaman sampul paper bertuliskan judul, tujuan pembuatan, nama penulis,
nama lembaga, kota tempat membuat paper, dan tahun pembuatan paper.
PERANAN BAHASA DALAM HIDUP MANUSIA
PAPER
diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah.. .yang dibina oleh
Bapak/Ibu....
NIM..............................
Fakultas... Jurusan....
Logo (kalau ada)
UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA Th. Masehi/Hijriah
b. KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala. Salawat dan
salam kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Sallallahualaihiwasallam, karena atas hidayah-Nyalah paper ini dapat diselesaikan.
Paper ini penulis sampaikan kepada pembina mata kuliah... Bapak/Ibu...
sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa Penulis
ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah berjasa mencurahkan
ilmu kepada penulis mengajar....
Penulis memohon kepada Bapak/Ibu dosen khususnya, umumnya para
pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis
ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun kepada semua pembaca demi lebih baiknya
karya-karya tulis yang akan datang.

Bandung, 25 Mei 2006


Penulis
c. Daftar isi
Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan, yaitu memuat bagianbagian yang dibahas. Hanya saja dalam daftar isi ada nomor halamannya.
Maksudnya untuk mempermudah pembaca mengecek atau mencari bagianbagian tertentu. Dalam daftar isi, dari hal-hal yang dinomori ke nomor
halaman tidak boleh memakai titik-titik.
d.

Bab I Pendahuluan

e.

Bab II Pembahasan

f.

Bab III Simpulan

Simpulan merupakan jawaban atas masalah-masalah pada bab kesatu, baik


yang tersurat maupun tersirat di akhir latar belakang masalah.
3.

Daftar Pustaka

Contoh daftar pustaka:


DAFTAR PUSTAKA
Jauhari, Heri dkk.2005. Kaidah dan Latihan Bahasa Indonesia.Bandung:
Pusbinsa UIN Sunan Gunung Djati.
Sukma, Fitri. Menyikapi Rancangan Undang-Undang Pornografi Pomoaksi.
Pikiran Rakyat. Him. 15. Tgl. 25 Mei 2006.
Tarigan, Djago.1996. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa
4.

Langkah-langkah membuat paper

a.

Menentukan ide

b.

Menentukan topik karangan

c.

Membuat tesis

d.

Membuat judul

e.

Membuat pendahuluan pada bab ke-1

f.

Membahas masalah pada bab ke-2

g.

Membuat simpulan pada bab ke-3

h.

Membuat daftar pustaka

i.

Membuat daftar isi

j.

Membuat kata pengantar

k.

Membuat halaman sampul

FORMAT PEMBUATAN PAPER


Dalam pembuatan Karya Tulis (Paper) sebagai salah satu syarat mengikuti UAN dan UAS di
tingkat SMA/SMK/MA dan sederajat, berikut adalah contoh pola (format umum) yang dapat
digunakan:
1. COVER
Pada bagian cover atau sampul perlu ditampilkan judul, kemudian jenis karya tulis, tujuan
pembuatan karya tulisnya, identitas penulis, lambang sekolah atau institusi, dan nama sekolah atau
lembaga, serta tahun pembuatan.
2. PENGESAHAN
Berisi tentang judul yang telah disahkan sebagai sebuah karya tulis yang telah memenuhi sebagai
syarat untuk mengikuti UAN UAS. Didalamnya tercantum judul, identitas penulis, pembimbing
karya tulis, penguji karya tulis, kepala sekolah, dan kepala yayasan atau lembaga atau yang
mengesahkan karya tulis, serta nilai dari sebuah karya tulis itu sendiri.
3. MOTTO
Berisi Motto yang dipilih oleh penulis. Biasanya bersumber dari kata-kata bijak, hadits, atau alquran.
4. KATA PENGANTAR
Dalam bagian ini pada dasarnya berisi ungkapan terimakasih kepada berbagai pihak yang ada
sagkut pautnya dalam penyusunan karya tulis itu sendiri, seperti: pembimbing, narasumber, kepala
sekolah, dan sebagainya.
5. DAFTAR ISI
Daftar isi merupakan susunan/ daftar/ urutan dari isi karya tulis itu sendiri, mulai dari cover sampai
daftar pustaka.

6. BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari Latar belakang masalah penulisan karya tulis, batasan dan rumusan masalah dalam
penulisan karya tulis, serta sistematika/ cara pembahasan atau penulisan yang dipakai dalam
menyusun karya tulis itu sendiri.
7. BAB II PEMBAHASAN
Dalam bagian ini berisi penjelasan-penjelasan tentang keadaan lokasi, hasil pengamatan, serta
uraian dan pembahasan dari hasil penelitian itu sendiri.
8. BAB III KESIMPULAN, SARAN, DAN PENUTUP
Bagian ini berisi hasil/ kesimpulan dari penjelasan di bab sebelumnya sesuai dengan hasil
penelitian yang ada. Selain itu berisi saran yang diberikan kepada pengelola tempat penelitian/
observasi, khalayak umum, ataupun penulis sendiri dan pembaca.
9. DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini tentu menampilkan semua rujukan dan referensi yang dipakai oleh penulis untuk
menyusun karya tulisnya.
10. LAMPIRAN
Berisi Lampiran-lampiran yang dibuat untuk membuktikan bahwa penelitian benar-benar dilakukan
dan aktua, seperti surat keterangan penelitian, hasil wawancara, bukti penelitian, dan lain-lain.
11. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Berisi tentang riwayat hidup penulis.

Contoh Tugas Pembuatan Paper PLH


BAB I
PENDAHULUAN
BIOGAS LIMBAH PETERNAKAN SAPI SUMBER ENERGI
ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin majunya peradaban manusia akan menuntut
semakin banyak aktifitas manusia yang akan dilakukan di muka bumi
demi tujuan pemenuhan kebutuhan hidup. Hampir semua aktifitas
tersebut menyebabkan pengakumulasian emisi 6 gas rumah kaca yang
menjadi penyebab pemanasan global (global warming) yaitu
karbondioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksa fluorida, HFC dan
PFC Salah satu penyumbang terbesar karbondioksida adalah

pembakaran bahan bakar fosil (fosil fuel) seperti batu bara, minyak
bumi dan gas alam yang juga merupakan sumber daya yang tidak
dapat diperbaharui.Pemasanan global yang terjadi saat ini telah
banyak membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti
menyebabkan iklim tidak stabil, peningkatan suhu permukaan laut,
suhu global akan cenderung meningkat, gangguan ekologis serta
berdampak pada kehidupan sosial dan politik. karena hal tersebut,
sangatlah penting adanya usaha-usaha untuk mengurangi emisi gas
efek rumah kaca. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
menghambat pemanasan global yang telah diikrarkan dalam Protokol
Kyoto tahun 1997 adalah mengurangi emisi gas efek rumah kaca.
Bioenergi menjadi salah satu hal yang dapat dikembangkan sebagai
sumber energi alternatif ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar minyak yang mahal dan
terbatas.Bioenergi selain dapat dihasilkan dari tanaman yang memang
sengaja dibudidayakan untuk produksi bioenergi juga dapat
diusahakan dari pengolahan limbah yang dihasilkan dari aktifitas
kehidupan manusia. Sehingga, diharapkan selain dapat mengurangi
emisi gas efek rumah kaca juga mengurangi masalah lingkungan dan
meningkatkan nilai dari limbah itu sendiri. Dan salah satu limbah yang
dihasilkan dari aktifitas kehidupan manusia adalah limbah dari usaha
peternakan sapi yang terdiri dari feses, urin, gas dan sisa makanan
ternak. Limbah peternakan khususnya ternak sapi merupakan bahan
buangan dari usaha peternakan sapi yang selama ini juga menjadi
salah satu sumber masalah dalam kehidupan manusia sebagai
penyebab menurunnya mutu lingkungan melalui pencemaran
lingkungan, menggangu kesehatan manusia dan juga sebagai salah
satu penyumbang emisi gas efek rumah kaca. Pada umumnya limbah
peternakan hanya digunakan untuk pembuatan pupuk organik. Untuk
itu sudah selayaknya perlu adanya usaha pengolahan limbah
peternakan menjadi suatu produk yang bisa dimanfaatkan manusia
dan bersifat ramah lingkungan
B.

MASALAH
Semakin hari kebutuhan manusia terhadap energy terutama gas
semakin meningkat sehingga hasil kekayaan alam semakin menipis
dan produksi bahan gas semakin sedikit.bagaimana cara alternative
untuk membuat sumber energy baru pengganti gas bumi yang ramah
lingkungan.
Bagaimana kah cara membuat kompos yang baik yang
sederhana dan mempunyai manfaat yang sama seperti energi lainnya.
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang
krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh
pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan
minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil
memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi
dan menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga

gas hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius
yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia,sebagai
pengganti gas bumi biogas mempunyai keuntungan dan kelebihan.
C. Tujuan Penullisan Karya Ilmiah
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini selain sebagai
pemenuhan tugas dari Mata Kuliah PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP ,
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan tentang limbah dari
usaha peternakan sapi berupa kotoran sapi yang merupakan campuran
feses dan urin ternak sapi serta sisa pakan karena yang sebelumnya
kurang dipandang ada manfaatnya menjadi suatu yang bermanfaat
dalam mengurangi ketergantungan pada penggunaan sumber energi
fosil.
Mengetahui bagaimana proses terjadinya biogas yang dioleh
dari limbah kotoran sapi,dan mengetahui kelebihan serta ke unggulan
dari biogas itu sendiri.

BAB II
LITERATUR
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material
organik dengan bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa
melibatkan oksigen disebut anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian
besar (lebih 50 % ) berupa metana. material organik yang terkumpul pada
digester (reaktor) akan diuraiakan menjadi dua tahap dengan bantuan dua
jenis bakteri. Tahap pertama material orgranik akan didegradasi menjadi asam
asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan
menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu
penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak,
protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asifdifikasi
yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.
A. Bioenergi sebagai Energi Alternatif
Sumber daya energi mempunyai peran penting dalam semua aspek
pembangunan ekonomi nasional. Energi diperlukan untuk pertumbuhan
kegiatan industri, jasa, perhubungan dan rumah tangga. Dalam jangka
panjang, peran energi akan lebih berkembang untuk mendukung
pertumbuhan sektor industri dan kegiatan lain yang terkait. Meskipun
Indonesia adalah salah satu negara penghasil batu bara, minyak bumi dan
gas, namun dengan berkurangnya cadangan minyak dan penghapusan subsidi
menyebabkan harga minyak naik dan kualitas lingkungan yang menurun
akibat penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan.
Sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar minyak dengan mengembangkan sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan dan terbarukan (renewable). Salah satu jenis bahan bakar
alternatif yang dimaksud adalah bioenergi. Menurut Hambali, dkk., 2007
bahwa ada beberapa jenis energi yang bias dijadikan pengganti bahan bakar
fosil seperti tenaga baterai (fuel cells), panas bumi (geo-thermal), tenaga laut

(ocean power), tenaga matahari (solar power), tenaga angin (wind power),
nuklir dan bioenergi, dan di antara jenis energi alternatif tersebut, bioenergi
cocok untuk mengatasi masalah energi karena beberapa kelebihannya.

Akibat penggunaan bahan bakar fosil (fuel fosil) dalam jangka


panjang ternyata telah memberikan implikasi negatif terhadap
kehidupan di dunia. Hasil penelitian dari sekelompok peneliti di bawah
naungan Badan Peserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Panel
Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim atau disebut International
Panel on Climate Change (IPCC), menyebutkan penggunaan bahan
bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam telah
menyumbangkan cukup besar emisi gas efek rumah kaca yaitu karbon
dioksida ke atmosfer bumi yang ikut andil dalam proses pemanasan
global (global warming).
Pemanasan global memberikan dampak sangat negatif pada
stabilitas kehidupan manusia antara lain menyebabkan iklim tidak
stabil, peningkatan suhu permukaan laut, suhu global dunia akan
cenderung meningkat, gangguan ekologis serta berdampak pada
kehidupan sosial dan politik.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, ketergantungan terhadap
sumber energi tidak dapat dihindarkan, dengan semakin majunya
peradaban manusia maka kebutuhan akan sumber energi dalam setiap
sektor kehidupan sangatlah besar. Ketergantungan masyarakat
Indonesia terhadap bahan bakar minyak sangatlah besar. Berdasarkan
data ESDM (2006), minyak bumi mendominasi 52,5% pemakaian
energi di Indonesia, gas bumi sebesar 19%, batu bara 21,5%, air 3,7%,
panas bumi 3% dan energi terbarukan (renewable) hanya sekitar 0,2%
daro total penggunaan energi.
Tabel 1. Ketersediaan energi fosil di Indonesia

Energi Fosil

Minyak Bumi

Sumber daya
Cadangan
(proven+posibble)
Produksi per tahun
Ketersediaan(tanpa
eksplorasi)
Cadangan/Produksi
Tahun)

B.

Gas

Batu Bara

86,9 miliar barel 384,7 TSCF 57 miliar ton


9 miliar barel
182 TSCF 19,3 miliar ton
500 juta barel
23

Biogas dari Limbah Peternakan Sapi

3,0 TSCF
62

130 juta ton


146

Limbah peternakan seperti feses, urin beserta sisa pakan ternak sapi
merupakan salah satu sumber bahan yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan biogas. Namun di sisi lain perkembangan atau pertumbuhan
industri peternakan menimbulkan masalah bagi lingkungan seperti
menumpuknya limbah peternakan termasuknya didalamnya limbah
peternakan sapi. Limbah ini menjadi polutan karena dekomposisi kotoran
ternak berupa BOD dan COD (Biological/Chemical Oxygen Demand), bakteri
patogen sehingga menyebabkan polusi air (terkontaminasinya air bawah
tanah, air permukaan), polusi udara dengan debu dan bau yang
ditimbulkannya.
Biogas sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui
dapat menjawab kebutuhan akan energi sekaligus menyediakan kebutuhan
hara tanah dari pupuk cair dan padat yang merupakan hasil sampingannya
serta mengurangi efek rumah kaca. Pemanfaatan biogas sebagai sumber
energi alternatif dapat mengurangi penggunaan kayu bakar. Dengan demikian
dapat mengurangi usaha penebangan hutan, sehingga ekosistem hutan
terjaga. Biogas menghasilkan api biru yang bersih dan tidak menghasilkan
asap.

. Tabel 2. Komponen penyusun biogas


Jenis Gas
Persentase
Metan (CH4)
50-70%
Karbondioksida
30-40%
(CO2)
0,3%
Air (H2O)
Sedikit sekali
Hidrogen sulfide
1- 2%
(H2S)
5-10%
Nitrogen (N2)
Hidrogen
Sumber : Bacracharya, dkk., 1985
Sebagai pembangkit tenaga listrik, energi yang dihasilkan oleh
biogas setara dengan 60 100 watt lampu selama 6 jam penerangan.
Kesetaraan biogas dibandingkan dengan bahan bakar lain dapat dilihat
pada Tabel 3.
Tabel 3. Nilai kesetaraan biogas dan energi yang dihasilkan
Aplikasi
1m3 Biogas setara dengan
Elpiji 0,46 kg
Minyak tanah 0,62 liter
3
1 m biogas
Minyak solar 0,52 liter
Kayu bakar 3,50 kg
Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan kerena
produksi biogas peternakan ditunjang oleh kondisi yang kondusif dari
perkembangkan dunia peternakan sapi di Indonesia saat ini. Disamping
itu, kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG (Liquefied Petroleum Gas),
premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar

1.
2.

3.

4.

5.

C.

telah mendorong pengembangan sumber energi elternatif yang murah,


berkelanjutan dan ramah lingkungan (Nurhasanah dkk., 2006).
Peningkatan kebutuhan susu dan pencanangan swasembada daging
tahun 2010 di Indonesia telah merubah pola pengembangan agribisnis
peternakan dari skala kecil menjadi skala menengah/besar. Di
beberapa daerah telah berkembang koperasi susu, peternakan sapi
pedaging melalui kemitraan dengan perkebunaan kelapa sawit dan
sebagainya. Kondisi ini mendukung ketersediaan bahan baku biogas
secara kontinyu dalam jumlah yang cukup untuk memproduksi biogas.
Pemanfaatan limbah peternakan khususnya kotoran ternak sapi
menjadi biogas mendukung konsep zero waste sehingga sistem
pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat dicapai.
Menurut Santi (2006), beberapa keuntungan penggunaan kotoran
ternak sebagai penghasil biogas sebagai berikut :
Mengurangi pencemaran lingkungan terhadap air dan tanah,
pencemaran udara (bau).
Memanfaatkan limbah ternak tersebut sebagai bahan bakar biogas
yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk keperluan rumah
tangga.
Mengurangi biaya pengeluaran peternak untuk kebutuhan energi bagi
kegiatan rumah tangga yang berarti dapat meningkatkan
kesejahteraan peternak.
Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya
biogas untuk menjadi energi listrik untuk diterapkan di lokasi yang
masih belum memiliki akses listrik.
Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya
kegiatan ini sebagai usulan untuk mekanisme pembangunan bersih
(Clean Development Mechanism).
Pengolahan Limbah Peternakan Sapi Menjadi Biogas
Pengolahan limbah peternakan sapi menjadi biogas pada prinsipnya
menggunakan metode dan peralatan yang sama dengan pengolahan biogas
dari biomassa yang lain. Adapun alat penghasil biogas secara anaerobik
pertama dibangun pada tahun 1900. Pada akhir abad ke-19, riset untuk
menjadikan gas metan sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis
pada masa antara dua Perang Dunia. Selama Perang Dunia II, banyak petani di
Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat penghasil biogas kecil yang
digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat kemudahan dalam
memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun 1950-an, proses
pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara
berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia
selalu ada. Oleh karena itu, di India kegiatan produksi biogas terus dilakukan
semenjak abad ke-19. Saat ini, negara berkembang lainnya, seperti China,
Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini telah melakukan berbagai riset dan
pengembangan alat penghasil biogas. Selain di negara berkembang, teknologi
biogas juga telah dikembangkan di negara maju seperti Jerman.

Pada prinsipnya teknologi biogas adalah teknologi yang


memanfaatkan proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik
secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri metan sehingga dihasilkan
gas metan (Nandiyanto, 2007). Menurut Haryati (2006), proses
pencernaan anaerobik merupakan dasar dari reaktor biogas yaitu
proses pemecahan bahanorganik oleh aktivitas bakteri metanogenik
dan bakteri asidogenik pada kondisi tanpa udara, bakteri ini secara
alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan organik, seperti
kotoran binatang, manusia, dan sampah organik rumah tangga. Gas
metan adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang
memiliki sifat mudah terbakar. Gas metan yang dihasilkan kemudian
dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas. Bahan organik yang
bisa digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah sampah organik,
limbah yang sebagian besar terdiri dari kotoran dan potonganpotongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya serta
air yang cukup banyak.
Proses fermentasi memerlukan kondisi tertentu seperti rasio C :
N, temperatur, keasaman juga jenis digester yang dipergunakan.
Kondisi optimum yaitu pada temperatur sekitar 32 35C atau 50
55C dan pH antara 6,8 8 . Pada kondisi ini proses pencernaan
mengubah bahan organik dengan adanya air menjadi energi gas.
Jika dilihat dari segi pengolahan limbah, proses anaerobik juga
memberikan beberapa keuntungan lain yaitu menurunkan nilai COD
dan BOD, total solid, volatile solid, nitrogen nitrat dan nitrogen organic,
bakteri coliform dan patogen lainnya, telur insek, parasit, dan bau.
Proses pencernaan anaerobik, yang merupakan dasar dari reaktor
biogas yaitu proses pemecahan bahan organik oleh aktifitas bakteri
metanogenik dan bakteri asidogenik pada kondisi tanpa udara. Bakteri
ini secara alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan
organik, seperti kotoran binatang, manusia, dan sampah organik
rumah tangga.
Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu:
1. Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-bahan organik mudah
larut dan pemecahan bahan organik yang komplek menjadi sederhana dengan
bantuan air (perubahan struktur bentuk polimer menjadi bentuk monomer).
2. Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen monomer (gula sederhana)
yang terbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi
bakteri pembentuk asam. Produk akhir dari perombakan gula-gula sederhana
tadi yaitu asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat,
gas karbondioksida, hidrogen dan ammonia.
3. Metanogenik, pada tahap metanogenik terjadi proses pembentukan gas
metan. Bakteri pereduksi sulfat juga terdapat dalam proses ini yang akan
mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya menjadi hydrogen sulfida.

1.

Cara Pengolahan Biogas seperti berikut ini:


Buat campuran kotoran ternak dan air dengan perbandingan 1 : 2 (bahan
biogas).

2.

Masukkan bahan biogas ke dalam digester melalui lubang pengisian (inlet)


hingga bahan yang dimasukkan ke digester ada sedikit yang keluar melalui
lubang pengeluaran (outlet), selanjutnya akan berlangsung proses produksi
biogas di dalam digester.
3.
Setelah kurang lebih 8 hari biogas yang terbentuk di dalam digester sudah
cukup banyak. Pada sistem pengolahan biogas yang menggunakan bahan
plastik, penampung biogas akan terlihat mengembung dan mengeras karena
adanya biogas yang dihasilkan. Biogas sudah dapat digunakan sebagai bahan
bakar, kompor biogas dapat dioperasikan. Pengisian bahan biogas selanjutnya
dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak kira-kira 10% dari volume
digester. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge secara otomatis akan
keluar dari lubang pengeluaran (outlet) setiap kali dilakukan pengisian bahan
biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan sebagai
pupuk kandang/pupuk organic baik dalam keadaan basah maupun kering

Menurut Sulaeman (2008), terdapat sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi


optimasi pemanfaatan kotoran ternak sapi menjadi biogas yaitu:
1. Ketersediaan ternak
2. Kepemilikan Ternak
3. Pola Pemeliharaan Ternak
4. Ketersediaan Lahan
5. Tenaga Kerja
6. Manajemen Limbah/Kotoran
7. Kebutuhan Energi
8. Jarak (kandang-reaktor biogas-rumah)
9. Pengelolaan Hasil Samping Biogas
10. Sarana Pendukung

BAB III
PEMECAHAN MASALAH
A. Pengertian limbah
Limbah adalah bahan atau sisa dari suatu proses produksi atau
aktivitas manusia yang sudah tidak di manfaatkan lagi jika limbah tidak
di kelola dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah dalam
kehidupan manusia sebagai penyebab menurunnya mutu lingkungan
melalui pencemaran lingkungan, menggangu kesehatan manusia dan
juga sebagai salah satu penyumbang emisi gas efek rumah kaca.
Teknologi biogas adalah suatu teknologi yang dapat digunakan
dimana saja selama tersedia limbah yang akan diolah dan cukup air. Di
negara maju perkembangan teknologi biogas sejalan dengan
perkembangan teknologi lainnya. Untuk kondisi di Indonesia, teknologi
biogas dapat dibangun dengan kepemilikan kolektif dan dipelihara
secara bersama. Seperti yang dicanangkan oleh Direktorat Budidaya
Ternak Ruminansia Direktorat Jenderal Peternakan Departemen

B.

1.
2.
3.

Pertanian Republik Indonesia melalui program Pengembangan Biogas


Ternak bersama Masyarakat (BATAMAS) yang dimulai pada tahun 2006.
Pemecahan Masalah
Pada umumnya pada jenis bahan organic bias diproses untuk
menghasilkan biogas,namun demikian hanya bahan organik
( padat,cair )homogeny seperti kotoran dan urine hewan ternak yang
cocok untuk system biogas ,disamping itu juga sangat mungkin
menyatukan saluran pembuangan di kamr mandi/ wc ke dalam system
biogas.
Di daerah yang banayak industri pemprosesan makanan seperti
tahu,tempe,ikan pindang bias menyatukan saluran limbanhnya
kedalam system biogas sehingga limbah industry tidak mencemari
lingkungan sekitar.
Biogas dapat di pergunakan dengan cara yang sama seperti gas
yang mudah terbakar , pembakaran biogas dilakukan dengan proses
pencampuran dengan sebagaian oksigen o2 oleh Karen itu sangat
cocok digunakan sebagai pengganti minyak tanah,LPG butana,batu
bara, bahan-bahan lain yang berasal dari fosil namun untuk
mendapatkan hasil pembakaran yang pertama perlu dilakukan pra
kondisi sebelum di bakar melalui proses pemurnian/ penyaringan
karena biogas mengandung beberapa gas yang tidak menguntungkan.
Ada beberapa alasan mengapa biogas belum popular
penggunaannya di kalangan peternak atau kalaupun sudah ada :
banyak yang tidak lagi beroperasi,
yaitu kurang sosialisasi,
teknologi yang diterapkan kurang praktis dan perlu pemeliharaan
yang seksama .
pemecahaan masalah dari 3 point tersebut menurut saya digalakan
sosialisasi terhadap peternak sapi agar memenfaat kan limbahnya
dengan cara membuat biogas yang ramah lingkungan,serta
memberikan simulasi bagaimana cara mengolah biogas yang
praktis.dan memberikan harga murah terhadap peralatan yang
menunjang proses pembuatan biogas

Menurut Santi (2006) ada beberapa Keuntungan penggunaan kotoran ternak


sebagai penghasil biogas. Dari poit ke
4. Melaksanakan pengkajian terhadap kemungkinan dimanfaatkannya biogas
untuk menjadi energi listrik untuk diterapkan di lokasi yang masih belum
memiliki akses listrik.
Menurut saya pengkajian terhadap kemungkinan itu cukup memakan
waktu yang lumayan lama karna mungkin saat ini blom adanya penerapan
tindak lanjut dari biogas menjadi enargi listrik.maka dari itu di harapkan
adanya realisasi terhadap perusahaan ternak hewan khusus nya sapi agar
limbah sapi menjadi banyak manfaat dan kegunaan nya yang benilai tinggi
dan ramah lingkungan.
Pencemaran umum yang ada di peternakan sapi adalah bau nya yang
sangat menyengat ada cara untuk mengurangi bau tersebut:

Membersihkan kandang secara teratur 2x sehari menggunakan semprotan air


mandikan sapi 2x sehari mencampurkan probiotik pada makanan dan
minuman sapi untuk mengoptimalkan fungsi perncernaan dan
metabolismelimbah sehingga kotoran/faces yang dihasilkan tidak berbau
menyengat atau dapat juga langsung disiramkan pada kotoran tersebut.

Menurut Nurhasanah dkk., 2006 Energi biogas sangat potensial


untuk dikembangkan kerena produksi biogas peternakan ditunjang oleh
kondisi yang kondusif dari perkembangkan dunia peternakan sapi di
Indonesia saat ini.
Iya,saya sangat setuju dengan dikembangkan nya energi biogas,
karena semakin menipis nya hasil kekayaan bumi terutama gas.minyak
bumi, batu bara dan lainya.disamping itu penggunaan biogas
mempunyai ke unggulan yaitu ramah lingkungan dan mudah untuk
membuatnya.
Menurut Sulaeman (2008),point yang ke 10 yaitu tentang sarana
pendukung disini yaitu meliputi air dan peralatan kerja.yang menjadi masalah
nya yaitu pengusaha ternak yang belum memiliki peralatan yang cukup
canggih diberikan kemudahan untuk mendapatkan nya dengan harga yang
murah untuk mempermudah meringkankan pekerjaan. masih jauh dari apa
yang diharapkan.peran pemerintah sangat di butuhkan untuk memajukan
hasil pengolahan biogas karena mempunyai keuntungan memanimalisir nya
kekeurangan energi bumi.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

salah satu cara untuk mengatasi nya yaitu memanfaatkan


limbah sapi.pada umumnya limbah peternakan hanya digunakan untuk
pembuatan pupuk organik. untuk itu sudah selayaknya perlu adanya
usaha pengolahan limbah peternakan menjadi suatu produk yang bisa
dimanfaatkan manusia dan bersifat ramah lingkungan. Pengolahan
limbah peternakan melalui proses anaerob atau fermentasi perlu
digalakkan karena dapat menghasilkan biogas yang menjadi salah satu
jenis bioenergi. Pengolahan limbah peternakan menjadi biogas ini
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar
minyak yang mahal dan terbatas, mengurangi pencemaran lingkungan
dan menjadikan peluang usaha bagi peternak karena produknya
terutama pupuk kandang banyak dibutuhkan masyarakat.
B.

SARAN
Dalam penulisan PAPER ini, kita sebagai manusia biasa masih banyak
mempunyai kekurangan sehingga kami selaku penulis makalah ini meminta
saran dan kritik yang membangun pagar bisa melengkapi kekurangan dalam
penulisan makalah ini dan yang akan datang

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Bacracharya, dkk., 1985


Menurut Santi (2006) (Nurhasanah dkk., 2006).
Nurhasanah 2006. Perkembangan Digester Biogas di Indonesia.
http://www.mekanisasi.litbang.go.id. (10 Agustus 2009).
Sulaeman, D. 2008. Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas
Kotoran Ternak. http://www.agribisnis.deptan.gp.id/layanan.inf. (10
Agustus 2009).

Contoh Proposal Penelitian Ilmiah


PEMBUATAN DATABASE SISWA
PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI CERIA KOTA SUKASUKA
1. Latar Belakang
Perkembangan bidang sistem informasi saat ini memungkinkan semua bidang
kehidupan manusia dapat semakin ringan dikerjakan dengan bantuan komputer.
Demikian halnya dengan pengelolaan data siswa di sebuah sekolah. Dengan
menggunakan perangkat lunak data base, data siswa dapat diakses dengan cepat oleh
kepala sekolah, guru BP, atau orang tua siswa dengan bantuan komputer.
Untuk dapat menyelesaikan belajar pada Universitas IT Depok, Mahasiswa
diharuskan membuat tugas akhir berupa suatu produk yang layak jual atau layak pakai.
Kegiatan ini dipakai sebagai ujian kompetensi. Sehingga profil kompetensi lulusan
Universitas Gunadarma dapat dilihat secara langsung pada bentuk tugas akhir yang
dikerjakannya.
Dari kedua hal diatas, kami sebagai Mahasiswa Universitas IT Depok semester 6,
diharuskan membuat Penelitian Ilmiah dengan judul Pembuatan Database Siswa Pada
Sekolah Menengah Atas Negeri Ceria Kota Suka-suka
2. Alasan Pemilihan Judul
Kami memilih judul tersebut karena beberapa alasan, antara lain :
a. Kompetensi Pembuatan Data Base merupakan salah satu kompetensi yang
dipelajari di jurusan Sistem Informasi Universitas IT Depok.
b. Program Data Base Siswa sangat diperlukan di Sekolah yang dapat digunakan untuk

mengetahui secara cepat data-data tentang siswa.

3. Tujuan Pembuatan Tugas Akhir.


a. Memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat menyelesaikan Penelitian Ilmiah.
b. Mengaktualisasikan diri sebagai tenaga teknik informatika tingkat menengah.
4. Jenis Kegiatan.
a. Proyek, menghasilkan suatu produk data base siswa.
b. Perseorangan, dikerjakan sendiri dengan bimbingan Dosen Pembimbing Sistem
Informasi Ibu..............
5. Strategi Pelaksanaan.
Pelaksanaan ini melalui strategi atau tahapan sebagai beikut :
a. Mengadakan pendekatan ke pihak sekolah.
b. Meminta ijin ke sekolah.
c. Pengumpulan data.
d. Pembuatan design data base dan tampilan.
e. Memasukkan data (data entry).
f. Uji coba.
g. Perbaikan.
h. Pemasangan program pada komputer sekolah.
i. Pelatihan bagi operator data base di sekolah.
j. Pembuatan buku penelitian ilmiah.
k. Presentasi di muka penguji.
6. Waktu dan tempat.
a. Waktu : 25 Juli 2011 s/d 17 Oktober 2011.
b. Tempat : SMAN Ceria Kota Suka-suka.
7. Pelaksanaan Kegiatan.

Juli Agustus September Oktober Keterangan


No

Kegiatan
2 3 4 1 2 3 4

1.

Pemilihan Judul

2.

Konsultasi dengan pembimbing

3.

Pendekatan ke sekolah

1 2 3 4

4.

Meminta ijin ke sekolah

5.

Pengumpulan Data

6.

Pembuatan Design Data Base dan Tampilan

7.

Memasukkan data (Data Entry)

8.

Uji Coba

9.

Perbaikan

10

Pemasangan Program pada Komputer Sekolah

11. Pelatihan bagi operator di sekolah

12. Pembuatan Buku Penelitian Ilmiah

13. Presentasi di muka penguji

14. Revisi Buku Tugas Akhir

8. Pendanaan
N
o

Kegiatan / Barang

1. Pembuatan Proposal

2.

Pembelian Buku Microsoft


Acces 2010

3. Transport

Jumla
h

3 buah

1buah

Biaya satuan

Rp
5.000,00

Rp
30.000,00

16 kali Rp

Total Biaya

Rp

15.000,00

Rp

30.000,00

Rp

64.000,00

Keterangan

4.000,00

4.

Pembuatan Buku Penelitian


Ilmiah

3 buah

5. CD-R

2 buah

6. Sewa Komputer

60 jam

7.

Perlengkapan presentasi
Penelitian Ilmiah

8. Lain-lain

Jumlah

1 unit

Rp
20.000,00

Rp
4.000,00

Rp
1.000,00

Rp
25.000,00

Rp

60.000,00

Rp

8.000,00

Rp

60.000,00

Rp

25.000,00

Rp

28.000,00

Rp

290 .000,00

(dua ratus sembilan puluh ribu


rupiah)

Dana berasal dari :


a. Orang tua
: Rp 100.000,00 (seratus ribu
rupiah)
b. Diharapkan partisipasi dari SMAN Ceria Kota Suka-suka : Rp 190.000,00 (seratus
sembilan puluh ribu rupiah)
9. Pelaporan
Semua kegiatan yang mendukung Tugas Akhir ditulis dalam Buku Proyek Akhir yang
sistimatikanya sebagai berikut :
Halaman Judul
Pengesahan
Abstrak
Kata pengantar
Ucapan Terima Kasih
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Permasalahan
1.4 Batasan Masalah
1.5 Sistimatika Pembahasan
BAB II Teori Penunjang
2.1 Data Base
2.2 Microsoft Acces 2010
2.3 Jaringan Komputer
2.4 Intranet
2.5 HTML
2.6 PHP
BAB III Perencanaan dan Pembuatan
3.1 Blok Diagram program
3.2 Instalasi Operating System Windows 7
3.3 Instalasi Microsoft Office
3.4 Instalasi PHP Triad
3.5 Pemasangan Driver ODBC Microsoft Acces
3.6 Pembuatan Design Data Base
3.7 Pembuatan Design Tampilan menggunakan HTML dan PHP
BAB IV Pengujian dan Analisa
4.1 Pengujian tampilan halaman depan
4.2 Pengujian program pencarian nama siswa
4.3 Pengujian program data seorang siswa
4.4 Pengujian program penampilan nilai siswa
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran-saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Mengetahui
Pembimbing

Dr. Xavi Hernandez

Depok, 7 Juli 2011


Penyusun

Haikal Rifki

Cara Membuat Halaman Buku


Bolak-balik pada Mocrosoft Word
Tips kali ini yang saya bagikan adalah bagaimana cara membuat
halaman buku (halaman buku bolak-balik), sudah lama aku mencari
tips ini dan akhirnya berhasil aku praktekkan. yang diperlukan hanya
Microsoft Office Word dan sedikit kecerdasan anda, karena pertama kali
aku bener-bener puyeng mempraktekkan cara ini.
Kenapa perlu bikin halaman buku bolak-balik? Hal ini dikarenakan supaya
buku praktis dan tidak terlalu tebal.
Kenapa kebanyakan orang sekarang kok bikin bukunya tidak bolak-balik
alias pake kertas polio panjang dan halaman belakangnya kosong ?
jawabannya sangat simple, karena tidak semua orang bisa membuat buku
bolak-balik.
Berikut adalah bagaimana cara membuat halaman buku dengan
menggunakan microsoft Word

Jika anda menggunakan Microsoft Word 1997 -2003 : File Page


Setup Margin : pada pilihan multiple pages, pilih bookfold.

Jika anda menggunakan Microsoft 2007 pilih Page Layout


Margin -Custom margin : pada pilihan multiple pages, pilihbookfold.
Setelah hal tersebut kita lakukan, tampilan di layar sudah sama dengan
tampilan pada buku. Ketika kita mencetak, dengan jumlah halaman 16
misalnya, no hal 1 akan berpasangan dengan no halaman 16, 2 dengan
15 dst.
Yang perlu anda Ingat :
Usahakan halamannya merupakan kelipatan 4, agar tidak ada
halaman kosong.
Pada waktu mencetaknya/memprint, agar halaman tercetak pada
kertas bolak-balik, gunakan pilihan manual duplex. Caranya: tekan
tombol Ctrl+P, lalu centang Manual Duplex (Yang dilingkari merah di
bawah ini).
Semoga tips ini bisa bermanfaat.
Penomoran Halaman Buku

Memberi nomor halaman merupakan hal yang sangat mudah


dilakukan, tinggal cari saja perintah Page Number selesai sudah,
namun jika format antara halaman ganjil dan genap tidak sama??
Format penomoran halaman secara default akan menghasilkan satu
perataan (align) dalam satu dokumen utuh. Misalnya mulai dari
halaman pertama hingga halaman terakhir hanya bisa dibuat rata
kanan, tengah atau kiri. Namun jika kita memperhatikan model
penomoran sebuah buku, kita akan menemukan model penomoran
yang sedikit berbeda, dimana biasanya untuk nomor ganjil dan
nomor genap berada pada posisi perataan (align) yang berbeda.
Dalam percobaan membuat format penomoran halaman seperti
yang digunakan pada pemformatan buku kali ini menggunakan
software gratisan dari OpenOffice.Org yang Writer. Dengan software
gratisan ini ternyata proses pembuatan penomoran dengan model
seperti buku menjadi hal yang sangat mudah dilakukan. Untuk
prosesnya kita membutuhkan beberapa langkah.
Pertama, kita harus menentukan style halaman yang akan
digunakan, karena kita akan menggunakan dua format yang
berbeda maka kita menggunakan dua format yang berbeda juga
yaitu right page dan left page. Untuk memulainya pilih Format >
Styles and Formating.
1.
Pada kotak dialog yang muncul, klik kanan Right Page pilih
Modify. Lakukan format sesuai dengan keinginan.
2.
Pada kotak dialog yang muncul lakukan setting sesuai
keinginan, untuk membuat header dan footer, pilih tab header dan

footer pilih checklist untuk mengaktifkan. Kemudian pada tab Page,


pilih margin dan berikan ukuran margin yang diinginkan, misal left 3
cm dan yang lain 2 cm.
3.
Setelah seting halaman selanjutnya memberikan seting pada
perpindahan halaman, maksudnya adalah untuk memberikan format
yang berbeda antara halaman ganjil dan halaman genap. Dari kotak
dialog yang ada pilih Organizer dan pada pilihan next style pilih Left
Page.
4.
Setelah selesai format Right Page, lakukan format yang sama
pada style Left Page. Lakukan seperti langkah 1 hingga selesai.
Namun untuk margin yang dibuat lebih lebar pada posisi right (right
3 cm, yang lain 2 cm). Dan pada setingan organizer pada pilihan
next style, pilih yang Right Page.
5.
Untuk mengaktifkan setingan, pilih halaman pertama dan pada
kotak dialog style, double click pada pilihan Right Page. Jika
berhasil, tampilan akan seperti ini.
Kedua, tahapan kali ini digunakan untuk memberikan format
halaman sesuai yang kita inginkan. Masuk pada footer halaman
pertama dan beri Right Align dan beri nomor halaman dari Insert >
Field > Page Number.
Untuk pemformatan model ini, antara Right Page dan Left Page
memiliki format sendiri-sendiri yang terpisah, jadi ketika footer atau
header diisikan pada salah satu halaman, maka halaman yang lain
tidak terisi dengan style halaman yang lain.
Tips:
1.
Untuk mencetak dalam bentuk buku dengan lipatan ditengah,
gunakan format kertas A4 baik pada ukuran dalam seting format
halaman maupun kertas yang digunakan untuk mencetak.
2.
Untuk pencetakan pada semua komputer dan dengan setup
yang tidak berubah, simpan dokumen dalam bentuk pdf, File >
Export as PDF.
3.
Untuk mencetak bentuk buku lipatan tengah (satu lembar
dengan 4 halaman buku) seting pada properties print Page Setup >
Paper Size > A4 dan Page Setup > Page LayOut > Booklet Printing.

Anda mungkin juga menyukai