Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal
care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal
care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah
satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tandatanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering
memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat
inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan
obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil
memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk

menyelesaikan

tugas

makalah

yang

diberikan

dan

untuk

melaksanakan asuhan kebidanan langsung kepada pasien secara optimal dan


mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, sehingga didapat ibu
dan anak yang sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses
asuhan kebidanan serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan
kebidanan penulis diharapkan mampu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Melaksanakan pengkajian data.


Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
Menentukan antisispasi masalah potensial.
Mengidentifikasi kebutuhan segera
Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.

1.3 Manfaat Penulisan


1.3.1 Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada
ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis didalam melaksanakan
tugas sebagai bidan.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kebidanan pada ibu hamil fisiologis.
1.3.3 Bagi Klien dan Keluarga
Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi
pada kehamilan secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada

kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk memperhatikan


kehamilannya.
1.3.4 Bagi lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu
menjaga mutu pelayanan.
1.3.5 Bagi Masyarakat
Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang
terjadi pada kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah
pada kehamilan.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kehamilan Pada TM II
2.1.1 Definisi
Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan mengshasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini tidak sesuai
dengan yang diinginkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan
menjadi masalah, oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara penting untuk
memperhatikan ibu dan kehamilannya.
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
patologis. Tetapi kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal. Masa hamil
berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Setiap perempuan berkepribadian unik dan
kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio, Psikologis, Social, yang berbeda
pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu dengan yang lainnya juga
berbeda dan tidak boleh disamakan.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa
kehamilan dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur,
pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh tubuh
janin sehingga saatnya melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya,
rahim membesar karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding

perut semakin melebah mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan


tenggang karena produksi ASI. Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi
yang sehat, dan ibu melahirkan selamat.
2.1.2 Diagnosa Kehamilan
Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang
diperoleh melalui riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil
laboratorium.
2.1.2.1 Tanda Dugaan Hamil
a) Amenorea (tidak datang haid).
b) Payudara tegang
c) Mengidam (ingin makanan khusus)
d) Mual muntah pagi hari (morning sickness)
e) Hipersalivasi
f) Konstipasi
g) Pigmentasi kulit
2.1.2.2 Tanda Kemungkinan Hamil
a) Pembesaran rahim dan perut
b) Pada pemeriksaan dijumpai
1) Tanda hegar
2) Tanda chadwik
3) Tanda discasek
4) Teraba ballotement
c) Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
2.1.2.3 Tanda Pasti Hamil
a) Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.
b) Pemeriksaan USG
c) Terdenagr denyut jantung janin.
2.1.2.4 Tanda Bahaya Kehamilan Trimester II (12 28 minggu)
a) Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab
kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain
dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249).

Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu


masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejalagejala penyakit.
Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.
Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas
(Pusdiknakes, 2003).
b) Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika
bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal
Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam
kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal.
Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika
ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
c) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah <10,5 gr%
pada trimester II. Anemia pada trimester II disebabkan oleh hemodilusi
atau pengenceran darah. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi (Saifuddin,2002, p.281).
2.1.3 Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin
2.1.3.1 Perubahan dan Perkembangan Janin
1. 12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat
didengarkan melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat
menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata.

Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka


mulut. Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
2. 16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah
muncul dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang
disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara
ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa
membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
3. 20-24 Minggu
Pada saat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya.
Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan
mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai
mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk
tidur.
4. 24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit
kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan
otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun
dari luar (lingkungan). Janin dapat mengenali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan
pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan diri
menghadapi hari kelahirannya.
2.1.4 Perubahan Psikologis ibu hamil pada TM II
1. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak
nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu

mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa


kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama.
2.1.5 Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian
susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang
berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan
sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karna dianggap untuk 2
orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi
seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya. Anjurkan
wanita tersebut makan seccukupnya saja. Bahan makanan tak perlu
mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun
nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehaminan
meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan
plasenta,

perumbuhan

voluma

darah,

mamae

membesar

dan

metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan akan


kecukupan gizi ini dapat dicapai kenaikan berat badan wanita himil
tersebut. Kenaiksn berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg sampai b16
kg.
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat
hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara katif maupun pasif.
Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok
melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan

partus prematurus. Maka dari itu, sbeiknya wanita hamil dilarang


merokok.
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada
trimester pertama dan kedua kehamilan. Ada obat yang teratogenik
sehingga dapat menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya
thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.
4. Kebersihan dan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi
diperlukan untuk kebersihan atau hygiene terutama perawatan kulit,
karena

fungsi

ekskresi

dan

keringat

bertambah.

Dianjurkan

menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam tidak


dianjurkan. Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu
atau alas kaki lain dengan tumit tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh
karena itu tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah
tergelincir dan terjatuh.
5. Koitus
Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum kehamilan yang
sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada
waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi
lebih kecil. Pada umumnya koitus memang diperbolehkan pada
kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika
kepala sudah masuk PAP, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat
menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
6. Perawatan Gigi
Pada trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak

diperhatikan dengan baik, sehingga tumbuh karies, ginggivitis, dan


sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal
itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga
mulut. Misalnya, pulpitis, yang telah menahun, dapat menjadi sarang
infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan
memungkinkan, tiap hamil harus memeriksakan gignya secara teratur
7.

sewaktu hamil.
Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian keluar negeri dan di dalam
negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, colera
dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan,
maka untuk wanita hamil open cacaran merupakan pencacaran ulang
yang tidak membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran
walaupun untuk pertama kali tetap dilkukan untuk melindungi ibu dan
janin. Virus vaksin dapat melewati plasenta dan dapat menyebabkan
kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya
infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama
kali dicacar. Maka dari itu dianjurkan untuk pencacaran pertama
sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatorium dewas ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada

ibu hamil.
8. Perawatan Payudara
Perawatan payudara merupakan sumber air susu yang akan
menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus
sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan besarnya
payudara, yang sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan

10

menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum


dikeluarkan untuk mencegah putingg susu kering dan mudah pecah,
maka putting susu dab aerola payudara dirawat baik-baik dengan cara
dibersihkan menggunakan air sabun atau biocream bila putingg sus
masuk kedalam perbaiki dengan cara menarik-narik keluar.
2.1.6 Pemeriksaan Kehamilan (ANC)
ANC adalah pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan
kehamilan untuk

mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil,

sehingga, mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapkan pemberian ASI, dan


kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.
Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan
kematian maternal dan perinatal.
Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial
ibu
3. Mengenal secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan,
dan pembedahan.
4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma semenimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan yaitu :
11

1. Satu kali pada trimester 1


2. Satu kali pada trimester II
3. Dua kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid,
Kunjungan ANC yang saint adalah:
1.
2.
3.
4.

Setiap bulan sampai kehamilan 28 minggu


Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
Setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu

Pelayanan Asuhan Standar Minimal 7T


1. Timbang berat badan
2. Tekanan darah
3. Tinggu fundus uteri (TFU)
4. TT lengkap imunisasi
5. Tablet Fe minimal 90 paper selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
2.1.6.1 Penatalaksanaa Ante Natal Care (ANC)
1. Timbang berat badan
Ukuran berat badan kg tanpa sepatu dan memakai yang seringanringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan
ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah. Ukur tekanan darah.
2. Ukur (Tinggi) Fundus Uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin
kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan
rujukan tepat waktu.
Pemberian imunisasi TT lengkap untuk mencegah tetanus neonatorum,
2.1.6.2 Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan 4 kali selama kehamilan
(Saifuddin,2006) yaitu:

12

1. Satu kali trimester pertama


2. Satu kali trimester kedua
3. Dua kali trimester ke tiga
2.1.6.3 Kriteria Keteraturan ANC
a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Pemeriksaan pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid
nya terlambat satu bulan
b) Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan
c) Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan
d) Pemeriksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
e) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan
b. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil
secara ideal melaksanakan perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali.
Dan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada trimester
II dan dua kali pada trimester III, Namun jika terdapatt kelainana
dalam kehamilannya, maka frekuensi pemeriksaan di sesuaikan
menurut kebutuhan masing-masing sehingga dapat di simpulkan
bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan >4 kali kunjungan, kurang teratur : pemeriksaan kehamilan
2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan
pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.
2.1.6.4 Dampak Ibu Hamil Tidak ANC
1. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
2. Meningkatkan angka mortalitas dan mortabilitas ibu
3. kelaianan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi
secara dini
2.1.7 Ibu Hamil Trimester II : Keluhan dan Cara Mengatasi:
1. Kram otot
Penyebab :
1) Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh uterus yang besar
2) Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer kurang

13

3) Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan kebutuhan


pertumbuhan tulang dan gigi
2. Anemia
Penyebab :
kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati.
Penanganan :
1) Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C
2) Konsul tentang pemberian diet
3) Beri nutrisi yang adekuat
4) Istirahat yang cukup
3. Perubahan Libido
Penyebab :
pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi
Penanganan :
1) Anjurkan klien dan pasangannya
2) Komunikasi yang baik dengan pasangannya
3) Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis.
4. Pruritus
Penyebab :
belum diketahui secara pasti
Penanganan :
o Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk
meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru
o Oleskan air hangat atau lotion

14

2.1.8 Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester II


Kehamilan merupakan proses alamiah pada wanita yang akan menimbulkan
berbagai perubahan dan menyebabkan rasa tidak nyaman, hal ini merupaka
kondisi yang normal pada wanita hamil. Beberapa ibu biasanya mengeluh hal-hal
yang membuat kehamilannya tidak nyaman dan kadang menyulitkan ibu. Artikel
ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya, nach di artikel ini saya akan
menuliskan beberapa ketidaknyamanan kehamilan pada trimester II
2.1.9 Gatal-gatal
Gatal-gatal terjadi pada perut paha payudara maupun pada bagian lain
terutama pada lipatan-lipatan
Penyebab
1. Perenggang kulit
2. Peningkatan pengeluaran keringat
Cara mengatasi
1. Potong dan bersihkan kku agar jika tergaruk tidak menimbulkan bekas
2. Jaga kebersihkan kulit
3. Mandi guyur minimal 2x sehari
4. Kurangi pemakaian sabun
2.1.10 Pusing, dapat pingsan, mual, keringat dingin, pucat dalam posisi
terlentang
Penyebab
Rahim menekan pembuluh darah
Cara mengatasi
Ambil posisi iring ke kiri atau setengah duduk dengan lutut agak ditekuk
hingga gejala hilang
2.1.11 Ulu hati terasa panas
Penyebab

15

1. Kelambatan pengosongan lambung


2. Lambung terdesak oleh rahim
Cara mengatasi
1. jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti kubis,
nangka, sawi dan durian
2. Hindari mengkonsumsi makanan yang berleak dan posrdi besar misalnya
daging
3. Minum sedikit susu atau teh hangat
4. Jika gejalan semakin perah, hubungi tenaga kesehatan
2.1.12 Sembelit atau susah buang air besar (BAB)
Penyebab
1. Peningkatan penyerapan air oleh usus
2. Konsumsi tablet zat besi
3. Kurang minum
4. Kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan
5. kurang gerak badan
6. Penekanan usus oleh pembesaran rahim
2.1.13 Perut Kembung
Penyebab
1. Pengaruh hormonal
2. banyak menelan udara
Cara mengatasi
1. Kunyak makanan perlahan sampai halus
2. Hindari makanan yang memproduksi gas, makanan berlemak dan porsi
besar misalnya daging

16

3. Buang air besar secara teratur


2.1.14 Keputihan
Penyebab
1. Pengaruh horonal
2. Peningkatan produksi lendir
Cara mengatasi
1. Jangan membilas bagian dalam liang senggama
2. Kenakan pembalut wanita dan segera ganti jika sudah basah
3. Jaga kebersihan alat kelamin ( bersihkan dari arah depan ke belakang)
4. Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna segera laporkan
dan konsultasikan pada tenaga kesehatan
2.1.15 Varises
Pada kaki dan daerah kemaluan
Penyebab
1. Keturunan
2. Pengaruh hormon kehamilan
3. Pembesaran rahim yang menghabat aliran darah
4. mengejang saat buang air besar
Cara mengatasi
1. Jangan terlalu lama berdiri atau duduk
2. Hindari pakaian ketat
3. Cukup bergerak
4. Berbaring dengan kedua kaki ditinggikan misalnya dengan di ganjal
bantal
5. Jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar

17

2.1.16 Sakit Kepala


Penyebab
1. Ketegangan emosional
2. Ketegangan pada mata (gangguan atau masalah pada mata)
Cara mengatasi
1. santai dan istirahat
2. Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika berlangssung terus menerus
2.1.17 Nyeri pada lipatan paha
Penyebab
Penarikan otot paha akibat pembesaran rahim
Cara mengatasi
1. Istirahat
2. Posisi jongkok dengan kedua paha membuka atau tekuk lutut ke arah
dada
3. Pakai penahan perut tetapi jangan yang menekan perut
4. Kompres hangat pada daerah yang nyeri
2.1.18 Nyeri Sendi
Pada punggung dan tekanan pada panggul
Penyebab
Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran perut
Cara mengatasi
1. Santai dan istirahat
2. Pakai sepatu berhak rendah
3. Latihan menggoyangkan panggul
2.1.19 Mual/muntah
Penyebab pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:

18

1. Perubahan

hormonal

(peningkatan

kadar

hcG,

estrogen/

progesterone, gula darah rendah)


2. Kelebihan asam gastric/asam klorida
3. Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone
meningkat)
4. Perubahan dalam metabolisme
5. Pembesaran uterus
6. Faktor emosional yang labil
7. Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, keracunan
histamin)
Cara meringankan/mencegah
1. Hindari bau atau faktor penyebab
2. Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam
3. Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi
4. Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah)
sebelum tidur malam dan sesudah bangun pagi
5. Duduk tegak setiap kali selesai makan
6. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang
7. Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan
8. Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan
secara tiba-tiba
9. Hindari menggosok gigi setelah makan
10. Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan
kepala agak ditinggikan

19

11. Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah


2.1.20 Terapi
Gunakan obat-obatan hanya bila tindakan secara non farmakologis gagal dan
hanya untuk jangka pendek, misalnya:
1.
2.
3.
4.
5.

Antihistamine : dimenhydrinate, doxylamine succinate


Metoclorpramide hydrochloride
Hindari buclizine. Meclizine (bersifat teratogenik)
Jika berat : terapi vitamin B6
Keterangan lebih lanjut hubungi dokter n_n

Tanda-tanda bahaya
1. Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai
2. Kehilangan BB yang sidnifikan
3. Malnutrisi
4. Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama
kehamilan)
5. Dehidrasi
6. Ketidakseimbangan elektrolit
7. Pastikan tidak ada appendicitis dan pancreatitis
2.1.21 Ptyalism (Salivasi/ kelenjar liur yang berlebihan)
1. Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat
persalinan
2. Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :
1) Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya
menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi
2) Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering
menghindari makan.

20

Pengobatan
Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet, permen yang keras.
2.2 Manajemen Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran serta tindakan berdasarkan teori
yang

ilmiah,

penemuan-penemuan,

ketrampilan

dalam

rangkaian

untuk

mengambil keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 1997).


2.2.1 Langkah 1: Pengumpulan Data Dasar
Dalam memberikan Asuhan Kebidanan pada klien, Bidan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah yang disebut manajemen kebidanan. Tahap-tahap
manajemen kebidanan :
1. Data Subyektif
a) Identitas Klien
a. Nama

: Untuk dapat mengenal atau memanggil nama


ibu dan untuk mencegah kekeliruan bila ada

b. Umur

nama yang sama


: Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal
bahwa

c. Agama

usia

aman

untuk

kehamilan

dan

persalinan adalah 20-30 tahun


: Perlu dicatat, karena hal ini sangat berpengaruh
di dalam kehidupan, termasuk kesehatan dan
akan

d. Alamat

mudah

dalam

mengatasi

masalah

kesehatan pasien
: Untuk mengetahui dimana tempat tinggal ibu,
menjaga kemungkinan bila ada nama ibu yang
sama,

untuk

memudahkan

menghubungi

keluarganya, untuk dijadikan petunjuk saat


e. Paritas

kunjungan rumah.
: Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman

f. Pendidikan

ditinjau dari sudut kematian maternal


: Makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi
makin tinggi sehingga perlu diberi penyuluhan

21

g. Pekerjaan

: Ditanyakan baik pada klien maupun suaminya.


Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial
ekonomi agar nasehat kita sesuai serta untuk
mengetahui apakah ada pengaruh pekerjaan ibu
pada

b)

kehamilan Perkawinan : Ditanyakan berapa kali dan berapa lama


untuk

menentukan

keadaan

alat

reproduksi dalam dan psikologis klien


terutama riwayat hamil di luar nikah
c)

Keluhan utama
Pada trimester II biasanya jarang ditemukan keluhan-keluhan.

d)

Riwayat menstruasi
Hal yang perlu ditanyakan sehubungan dengan riwayat menstruasi :
Tanggal haid normal yang terakhir, sebagai dasar untuk perhitungan
tanggal kehamilan. Uraian mengenai haid terakhir dan pengalaman
haid terakhir, variasi banyak, lama atau gejala yang menyertai haid
dapat memberikan hasil perhitungan tanggal kehamilan yang keliru,
hal ini dapat menunjukkan adanya kelainan ginekologi.

e)

Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu


a. Kehamilan
Tanda dan gejala yang ditemukan ibu hamil, dapat memberikan
petunjuk dini adanya respon wanita terhadap kehamilannya.
Apakah ibu hamil menggunakan obat atau dalam pengobatan,
menghilangkan semua bahaya yang mengancam perkembangan
janin.
b. Riwayat persalinan
Jarak antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lama melahirkan,
cara melahirkan .Masalah dan gangguan kesehatan yang timbul
sewaktu hamil dan melahirkan seperti perdarahan, letak sungsang,
letak lintang, infeksi, dll.
c. Riwayat Nifas
Untuk
mengetahui

apakah

pernah

mengalami

perdarahan,infeksi,bagaimana proses laktasi dan apakah ada


jahitan pada perineum.
22

f)

Riwayat kehamilan anak


Riwayat anak yang dilahirkan mencakup :

g)

a. Berat bayi sewaktu lahir.


b. Kelainan bawaan bayi.
c. Jenis kelamin bayi.
d. Status bayi yang dilahirkan.
Riwayat kontrasepsi
Ditanyakan jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, lama memakai
alat kontrasepsi, alasan pemakaian, adakah keluhan selama memakai
alat kontrasepsi.

h)

Riwayat kesehatan
a. Ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung baik sejak masa
sebelum hamil maupun hamil sebaiknya dilakukan kerjasama

i)

b.

dengan ahli penyakit dalam.


Ibu hamil dengan riwayat hipertensi mempunyai pengaruh bagi

c.

kehamilan.
Anemia dalam kehamilan paling sering terjadi karena kekurangan

d.

zat besi.
Ibu dengan riwayat diabetes millitus mempunyai pengaruh

terhadap persalinan.
Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga terutama :
a. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu, terutama

j)

penyakit menular (TBC, hepatitis).


b. Penyakit keluarga yang dapat diturunkan (jantung, asthma).
c. Keturunan kembar.
Pola kebiasaan
a. Nutrisi
Selama hamil ibu mengalami perubahan pemenuhan nutrisi yaitu
makan 4-5x/hari sebanyak 1 piring, makan selingan seperti buah,
biscuit, minum air putih 8-9 gelas/hari.
b. Eliminasi
Selama kehamilan akan mengalami perubahan frekuensi kencing
karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang semakin
membesar. Gejala ini akan menghilang pada trimester II dan akan
kembali pada trimester III karena terjadi penekanan pada kandung
kemih.
c. Istirahat

23

Selama kehamilan kebutuhan istirahat sangat penting untuk


meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani guna perkembangan
dan pertumbuhan janin.
d. Untuk istirahat malam 10-11 jam, untuk siang hari 1-2 jam.
Jadi jumlah istirahat tidur ibu hamil dalam 1 hari 10-13 jam.
e. Personal hygiene
Sebaiknya ibu hamil menjaga kebersihan tubuh terutama jalan
lahir dan mengganti celana dalam tiap kali kotor atau basah.
f. Aktivitas
Anjurkan ibu tidak terlalu capek dan tidak boleh melakukan
pekerjaan terlalu berat (IBG Manuaba, 1998 : 141).
g. Seksualitas
Hubungan seksual pada trimester II boleh dilakukan, tetapi harus
k)

berhati-hati terkadang dapat menimbulkan infeksi.


Keadaan sosial budaya
Untuk mengetahui keadaan psikososial pasien, klien perlu ditanyakan
antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.

Jumlah anggota keluarga.


Dukungan materiil dan moril yang didapat dari keluarga.
Pandangan dan penerimaan keluarga terhadap kehamilan.
Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan.
Pandangan terhadap kehamilan, persalinan dan anak baru lahir.

2. Data Obyektif
Data obyektif dari klien dapat dikumpulkan melalui beberapa cara.
2.2.1.1 Pemeriksaan fisik
Dilakukan dengan cara memeriksa keadaan umum ibu Meliputi :
1. Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, sedang atau
buruk. Keadaan umum pada ibu nifas dengan perdarahan post partum
adalah sedang.
2. Kesadaran
Untuk mengetahi tingkat kesadaran ibu apakah compos menthis,
somnolen atau koma. Tingkat kesadaran pada ibu nifas dengan
perdarahan post partum adalah compos mentis.
3. Tekanan darah

24

Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi dengan di nilai


hipertensi dengan satuan mmHg. Batas normalnya tensi untuk ibu nifas
normal adalah 90/60 130/90mmHg. Pada kasus tekanan darah
110/70mmHg.
4. Suhu
Suhu badan waktu inpartu tidak melebihi dari 37,20C, sesudah
partus dapat naik 0,50C dari keadaan normal tetapi tidak melebihi
380C. Normalnya 36,60C 37,60C. Pada kasus suhu ibu 360C .
5. Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi pasien dengan menghitung
dalam 1 menit, sedangkan normalnya denyut nadi dalam 1 menit
adalah 60-100 x/menit. Pada kasus nadi ibu 80 x/menit.
6. Respirasi
Untuk mengetahui pernafasan pasien dalam waktu 1 menit.
Sedangkan normalnya pernafasan dalam 1 menit adalah 16-20x/menit.
Pada kasus respirasi 22x/menit.
7. Berat badan
Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama hamil,
penambahan badan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu, tetapi nilai normal
untuk penambahan berat badan selama kehamilan 9-12 kg.
8. Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan klien kurang dari 145 cm atau
tidak, termasuk resiko tinggi atau tidak.
9. Lila
Untuk mengetahui lingkar lengan ibu 23,5 cm atau tidak,
termasuk resiko tinggi atau tidak.
2.2.1.2 Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Adalah pemeriksaan dengan melihat pasien dari ujung rambut
sampai ujung kaki (Nursalam, 2004).
1) Kepala, meliputi :
a. Rambut

25

Untuk

menilai

warna,

kelebatan,

distribusi

dan

karakteristik lainnya.

b. Muka
Keadaan muka pucat atau tidak, apakah terdapat
kelainan atau oedema.
c. Mata
Conjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterik atau tidak.
d. Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung ada polip atau tidak .
e. Telinga
Untuk mengetahui bagaimana keadaan dau telinga, liang
telinga dan timpani serta ketajaman pendengaran.
f. Mulut dan gigi
Untuk mengetahui keadaan mulut apakah bersih atau
ada caries dan ada karang gigi atau tidak.
2) Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar thyroid atau kelenjar getah
bening.
3) Dada dan Axilla
a. Mammae
Simetris atau tidak, konstitensi, ada pembengkakan atau tidak,
putting menonjol atau tidak, lecet atau tidak .
b. Axilla
Adakah benjolan atau tidak, adakah nyeri saat ditekan
4) Genetalia dan perineum
Pengeluaran

lochea

(jenis,

warna,

jumlah,

bau),

oedema,peradangan, keadaan jahitan, nanah, tanda-tanda infeksi


pada luka jahitan dan kebersihan perineum.
5) Anus
Adanya haemoroid atau tidak dan adanya varices atau tidak.
6) Eksteremitas
26

Untuk

mengetahui

ada

tidaknya

oedema,

varices

dan

reflekpatella.
2. Palpasi
Yaitu suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangan dan jari.
a. Leher
Apakah ada pembesaran kelenjar thyroid atau kelenjar getah
bening.
b. Dada Untuk mengetahui adanya benjolan pada payudara, nyeri
tekan ada atau tidak, ada kelainan bentuk atau tidak, bengkak ada
atau tidak, terdapat nyeri tekan.
c. Perut
Untuk mengetahui adanya sub involusio, kontraksi uterus keras.
3. Perkusi
Adalah

suatu

pemeriksaan

dengan

jalan

mengetuk

atau

membandingkan kanan atau kiri pada daerah permukaan tubuh.


Pada kasus ibu nifas dengan perdarahan postpartum pemeriksaan
perkusi digunakan untuk mengetahui reflek patella.
4. Auskultasi
Adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan
oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop (Nursalam, 2004). Pada
kasus ibu nifas dengan perdarahan postpartum pemeriksaan auskultasi
digunakan untuk mendengarkan denyut jantung pasien dan tekanan
darah.
2.2.1.3 pemeriksaan penunjang
Laboratorium.
a) Pemeriksaan Hb untuk menentukan kadar Hb dan derajat anemi. Kadar
Hb normalnya untuk ibu hamil 11 gr%.
b) Pemeriksaan urine untuk mengetahui adanya protein dalam urine dan
glukose dalam urine.
2.2.2

Langkah II : Interprestasi Data

27

Pada langkah ini bidan menganlisa data dasar yang diperoleh pada langkah
pertama, menginterpretasikan secara logis sehingga dapat merumuskan diagnosa
dan masalah pada kehamilan trimester II diagnosa yang biasa muncul adalah :
GIP0A0H0 hamil 20-21 minggu
Data dasar
DS

: - Klien mengatakan hamil ke-I


- Klien mengatakan tidak mendapatkan haid selama 5 bulan 1 minggu
- Hari pertama haid terakhir tanggal 19-4-2014
- Keluhan-keluhan yang dialami

DO

: - Tanda-tanda vital dalam batas normal


- Tinggi fundus uteri
- Hasil auskultasi

2.2.3

Langkah II : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial dan


Mengantisipasi Penanganannya
Langkah ini sangat penting dalam melakukan asuhan yang aman. Masalah-

masalah yang muncul dalam trimester II :


a. Perubahan warna areola
Antisipasi :
1) Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan.
2) Gunakan bahan pelindung non-alergis.
b. Edema
Antisipasi :
1) Masa istirahat dalam posisi terlentang samping kiri dengan kaki agak
diangkat.
2) Sering melatih kaki untuk ditekuk ketika duduk atau berdiri.
3) Hindari posisi berbaring.
c. Konstipasi atau sembelit
Antisipasi :
1) Istirahat cukup.
2) Senam
3) Banyak minum air putih dan makanan yang berserat.
d. Mati rasa dan rasa geli pada jari tangan dan kaki
Antisipasi :
1) Merebahkan diri.
2) Istirahat cukup.
e. Nyeri ligamentum
Antisipasi :

28

1) Mandi air hangat.


2) Tekuk lutut kea rah abdomen.
3) Pakai bantalan pemanas di daerah-daerah yang terasa sakit.
f. Potensial terjadinya anemi
Antisipasi:
1) Minum tablet besi secara teratur.
2) Banyak makan sayuran hijau.
2.2.4 Langkah IV : Menentapkan Kebutuhan atau Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlu tindakan segera oleh Bidan, Dokter dan
dikonsultasikan dan ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien.
2.2.5

Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan Secara Menyeluruh


Rencana asuhan yang dibuat berdasarkan masalah yang timbul pada

kehamilan trimester II.


Pada diagnosa : GIP0A0H0, kehamilan intrauterine, janin tunggal, hidup
Intervensi
a. Pendekatan therapeutik
Dapat terjadi hubungan timbal balik antara ibu dengan petugas kesehatan
b. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
Ibu dapat mengerti tentang kondisi kehamilannya.
c. Beri penyuluhan pada ibu tentang kebutuhan masa hamil trimester II :
- Gizi, personal hygiene, aktivitas dsb.
- Menambah pengetahuan ibu dan ibu semakin mengerti tentang
kehamilannya.
d. Jelaskan tentang tanda bahaya kehamilanm antara lain :
- perdarahan, tensi tinggi, infeksi, pertumbuhan dan perkembangan
-

janin yang abnormal.


Antisipasi atau deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi yang
mungkin timbul.

e. Anjurkan pada ibu untuk rutin control


Deteksi dini komplikasi atau kelainan kehamilan yang mungkin terjadi.
f. Beri therapy vitamin
Suplemen gizi selain nutrisi.
2.2.6 Langkah VI : Melaksanakan Tindakan Sesuai dengan Rencana
Setelah rencana asuhan tersusun, melaksanakan tindakan Asuhan
Kebidanan sesuai rencana secara komprehensif.
2.2.7

Langkah VII : Mengevaluasi


Menilai hasil dari asuhan yang diberikan kepada klien

29

Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang

diberikan oleh petugas


Ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan Bidan

secara sederhana
GIP0A0H0 hamil 20-21 minggu,L1:TFU setinggi pusat,L2:

PU-KA,L3:bokong janin, keadaan umum ibu bai


- Kontrol 1 bulan lagi atau sewaktu-waktu ada keluhan
-

Vitamin diminum secara rutin dan sesuai dengan dosis


yang diberikan

30

BAB III
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY R TRIMESTER II
DI RUMAH SAKIT BERSALIN PERMATA HATI PAINAN
TANGGAL 11-9-2014
No. Reg : 16/11
Ruangan :KB
3.1 Pengumpulan Data
A. Identitas/ Biodata
Nama pasien : Ny.R
Nama suami : Tn.H
Umur
: 23 Thn
Umur
: 25Th
Suku/ bangsa : Minang/ Indonesia Suku/bangsa : Minang/ Indonesia
Agama
:Islam
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Koto panai Air haji Alamat
: koto panai Air haji
B. Anamnesa (Data Subjektif)
Pada tanggal : 11-09-2014 Pukul : 09.40 wib
Oleh : mahasiswa
kebidanan
1. Alasan kunjungan ini
2. Keluhan-keluhan

: Memeriksakan kehamilannya
: Ibu cepat merasa lelah

meskipun

melakukan aktivitas ringan dan merasa


cemas

dengan

kehamilannya

karena

merupakan kehamilan yang pertama kali.


3. Riwayat menstruasi
1) Haid pertama
: 13 tahun
2) Siklus
: 28 hari
3) Banyaknya
: 3 kali ganti pembalut
4) Dismenorrhoe
: Tidak ada
5) Teratur/tidak teratur : Teratur
6) Lamanya
: 3-5 hari
7) Sifat darah
: Merah encer
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu ini:
5. Riwayat kehamilan ini :
2) HPHT
: 19-4-2014
3) TP
: 26-1-2015
4) Umur kehamilan
: 20-21 minggu
5) Keluhan-keluhan :
Trimester I
: Mual, muntah
Trimester II
31

: Tidak ada

Trimester III
- Pergerakan anak pertama kali

:: Umur

kehamilan

16

minggu di rasakan oleh


ibu.
- Keluhan yang dirasakan oleh Ibu
1) Rasa lelah
: ada
2) Mual muntah yang lama
: tidak ada
3) Panas menggigil
: tidak ada
4) Penglihatan kabur
: tidak ada
5) Sakit kepala berat/ terus menerus
: tidak ada
6) Rasa nyeri pada waktu BAK
: tidak ada
7) Rasa gatal pada vulva/vagina dan sekitarnya
: tidak ada
8) Pengeluaran cairan per vaginam
: tidak ada
9) Nyeri kemerahan tegang pada tungkai
: tidak ada
10) Oedema
: tidak ada
- Diet makan
1) Makan : 3x sehari : nasi, ikan, sayur, dan buah pisang
kadang- kadang
2) Minum : Air putih 5-7 gelas sehari
3) Pola eliminasi
- BAB
Frekuensi

: 1 x sehari

Warna

: kecoklatan

Konsistensi

: lunak

- BAK
Frekuensi

: 4-5 x sehari

Warna

: kuning

Bau

: khas

6. Pola istirahat dan Tidur


Tidur Siang
: 2 jam
Tidur Malam
: 6-7 jam
7. Seksualitas
:1 x seminggu

32

Pekerjaan

: Melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari


(menyapu, memasak, mencuci pakaian)

Imunisasi
TTI : 19-09-2013
TTII :
- Kontrasepsi yang pernah digunakan : belum pernah
8. Riwayat penyakit sistimatik yang pernah diderita :
- Jantung
: tidak ada
- Ginjal
: tidak ada
- Asma/TBC paru
: tidak ada
- Hepatitis
: tidak ada
- Hipertensi
: tidak ada
- Epilepsi
: tidak ada
9. Riwayat penyakit keluarga
- Jantung
: tidak ada
- Hipertensi
: tidak ada
- DM
: tidak ada
- Gemeli
: tidak ada
10. Personal Hyegiene
- Mandi
: 2x sehari
- Gosok gigi
: 2x sehari
- Keramas
: 3x seminggu
- Perawatan payudara
: tidak dilakukan
- Perawatan vulva
: dilakukan
11. Riwayat Sosial
Kehamilan ini
: diterima dan di rencanakan
Perasaan tentang kehamilan : Senang
Status Perkawinan
: kawin
Kawin umur
: 22 tahun
Kawin
: 1x
Lamanya perkawinan
: 5 bulan
Anak
:C. Pemeriksaan fisik ( Data Objektif)
1. Status emosional
: Stabil
2. Kesadaran
: CMC
3. Tanda-tanda vital
- TD
: 120/80 mmHg
- Nadi
: 80 x/i
- Respirasi
: 20 x/i
- Suhu
: 36,50 C
- Lila
: 26 cm
- TB
: 155 cm
- BB
: 63 kg
- BB sebelum hamil :59 kg
- Ketambahan BB
: 4 kg

33

4. Muka
- Oedema

: Tidak ada (diperiksa dengan meraba dan

Konjungtiva

menekan wajah ibu)


: Tidak pucat (diperiksa dengan cara inspeksi

Sklera

konjungtiva ibu)
: Tidak kuning (diperiksa dengan melihat sklera

Hidung
Mulut

ibu)
: Tidak ada polip (diperiksa dengan cara inspeksi)
: Bersih, tidak ada caries (diperiksa dengan cara

Telinga

inspeksi)
: Tidak ada secret, simetris kiri dan kanan

(diperiksa dengan cara inspeksi)


5. Dada
- Mamae
-

: Simetris kiri/kanan (diperiksa dengan cara

inspeksi dan palpasi )


Benjolan
: Tidak ada (diperiksa dengan cara palpasi)
Puting susu
: Menonjol (diperiksa dengan cara inspeksi)
Pengeluaran colostrums: ada (diperiksa dengan cara menekan puting )
Aerola
: coklat kehitaman (diperiksa dengan cara

inspeksi)
6. Ekstremitas
- Oedema tangan dan jari
: Tidak ada (diperiksa dengan cara
menekan tangan dan jari)
Tidak ada (diperiksa dengan cara

Oedema tibia kaki

Verices pada tungkai

menekan pada kaki)


: Tidak ada (diperiksa dengan cara

Nyeri pada tungkai

inspeksi)
Tidak ada (diperiksa dengan cara

Refleks patella

menekan pada daerah tungkai )


kiri (+) / kanan (+) (diperiksa dengan
cara perkusi)

7. Abdomen
1. Inspeksi
34

Bekas luka
: Tidak ada
Pembesaran Perut
: Ada
Bentuk Perut
: sesuai usia kehamilan
Linea
: Ada
Striae
: Livide
2. Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi Uterus
Leopold I
: TFU setinggi pusat, teraba lunak, tidak keras
Leopold II

dan tidak bulat kemungkinan bokong janin


: Bagian kanan teraba,keras,panjang,memapan
kemungkinan punggung janin, bagian kiri
teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan

Leopold III

ekstremitas janin
: Bagian terendah teraba keras, bundar dan
melenting kemungkinan kepala janin dan

Leopold IV
Auskultasi

masih bisa digoyangkan.


: Bagian bawah belum masuk PAP
: Teratur

Frekuensi

: teratur

DJJ

: 136x/menit

D. Uji Diagnostik
Laboratorium
Hb : 12gr
Protein urine : (-)

35

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny R G1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 20 21MINGGU
DI RUMAH SAKIT BERSALIN PERMATA HATI PESISIR SELATAN TANGGAL 11 SEPTEMBER 2014

Data Dasar

Interpretasi data

Tanggal : 11 09 Diagnosa :
2014
Jam

Ibu hamil G1P0A0H0


: 09.40 wib Usia kehamilan 20-

DS :

21 minggu, janin

Ibu mengatakan hidup, tunggal, intra


mual muntah

Masalah Tindakan
potensial segera

intervensi

Tidak ada Tidak ada 1. Informasikan pada

Implementasi
1. Menginformasikan

Evaluasi
1. Ibu tampak

ibu tentang

kepada ibu dan

senang dengan

keadaanya dan hasil

keluarga tentang hasil

informasi yang

pemeriksaan yang

pemeriksaan yang

telah diberikan

telah dilakukan

telah dilakukan: yaitu

uterin, presentasi

kehamilan ibu sudah

kepala pu-ka, KU
dipagi hari
Ibu mengatakan
ibu dan janin baik.
tidak haid sejak 5Dasar :

berusia 5 bulan,

bulan yang lalu Ibu mengatakan


Ibu mengatakan
ini kehamilan
susah BAB
pertama
Ibu mengatakan
HPHT tanggal
ini kehamilan
19-04-2014
pertama

janin dan ibu dalam

tanda-tanda vital ibu


dalam batas normal,
keadaan baik yaitu;
TD : 120/80

36

mmHg
N : 80 xl i
S : 360 C

Ibu mengatakan
sudah

DJJ : +
Frekuensi

135x/i
Irama teratur
Intensitas kuat
Pada saat

mendapatkan
imunisasi TT

palpasi teraba
DO :

dua bagian

a. TP : 26 01

2015
b. TTV :
TD : 120/80
mmHg
N : 80 x/i
S : 360 C
P : 26 x/i
Lila : 24 cm
Inspeksi :
Konjungtiva
tidak anemis
selera tidak

P : 26 x/i
2. Menjelaskan pada ibu
tanda-tanda bahaya
2. Ingatkan ibu tanda-

tanda bahaya
kehamilan
trimester II

besar
Saat palpasi

trimester II yaitu :
Pendarahan yang
hebat
Nyeri perut yang
hebat
Sakit kepala yang

tentang
informasi yang
dijelaskan

hebat

Demam tinggi
3. Menjelaskan pada ibu

ibu tidak terasa


nyeri
1. Palpasi
L I : setinggi

tentang susahnya ibu

pusat
L II : Puka
L III : Let-kep
L IV :

kurang makan

1. TTV
TD : 120/80

2. Ibu mengerti

BAB dikarenakan ibu

3. Jelaskan pada ibu

sayur,buah dan minum 3. Ibu mengerti dan

tentang susahnya

senang dengan

BAB

apa yang
disampaikan dan

37

ikterik
1. Palpasi
L I : setinggi
pusat
L II : Puka
L III : Let-

mmHg
N : 80 x/i
S : 360C
P : 26 x/i
Masalah : tidak ada

4. Memberikan ibu tablet

Fe Ixl dengan dosis


500 mg, untuk
4. Berikan ibu terapi

penambahan darah.
Vitamin C 3xl dengan

kep
L IV :
Mc Donald :
TBBJ :
DJJ : +
Frek/irama :

dosis 25mg, untuk

135 x/I teratur


6. Reflek patella

untuk menambah

2.
3.
4.
5.

membantu penyerapan
zat besi. Licokalk 1x1
dengan dosis 500 mg,
asupan kalsium ibu dan

kanan

janin. Dan menjelaskan

pada ibu bahwa dengan

7. Reflek patella

mengkonsumsi tablet

kiri +
8. Labor
Hb 12 gr %

Fe maka BAB ibu


berwarna kehitaman
dan keras, oleh sebab
itu ibu harus banyak
38

mau
meningkatkan
asupan gizi nya
4. Ibu mau minum
obat secara
teratur dan
sesuai dengan
penjelasan yang
diberikan

mengkonsumsi sayursayuran yang berserat,


buah-buahan, dan air
putih. Tablet Fe juga
dapat mengakibatkan
mual
5. Menganjurkan ibu
untuk kunjungan ulang
1bulan lagi atau jika
ada keluhan
5. Anjurkan ibu untuk

5. Ibu janji akan

kunjungan ulang 1

kunjungan ulang

bulan lagi atau jika

1 bulan lagi

ada keluhan

ataupun bila ada


keluhan

39

BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Pada Bab ini penulis mencoba menyajikan pembahasan dengan


membandingkan antara teori dengan manajemen asuhan kebidanan ibu hamil yang
diterapkan pada Ny. R pada pemeriksaan kehamilannya.
Ny.R umur 23 tahun G1P0A0 HPHT 19-04-2014, lamanya 7 hari,
banyaknya 3x ganti pembalut dan taksiran persalinan tanggal 26-01-2015. penulis
melakukan pemeriksaan kehamilan pada Ny R usia kehamilan 20-21 minggu.
Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk 10 T pada saat kontak
pertama kali dilakukan pemeriksaan kehamilan. Timbang berat badan, ukur
(Tekanan) darah, nilai status lingkar lengan (LILA), ukur (Tinggi) fundus uteri,
Tentukan presentasi janin dan DJJ, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT),
pemberian Tablet zat besi minimum 90 tablet selama kehamilan, Tes laboratorium,
Tes terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS) dan Temu wicara atau konseling
termasuk

perencanaan persalinan

dan

pencegahan

komplikasi

serta

KB

pasca persalinan (Depkes RI, 2009).


Dan pada saat melakukan asuhan antenatal care terhadap NyR,
mahasiswa telah melakukan asuhan standar minimal tersebut. Pemeriksaan yang
tidak dilakukan adalah tes penyakit menular seksual, hal ini dikarenakan klien
tidak ada indikasi untuk pemeriksaan Tes PMS dan keterbatasan alat laboratorium.
Pemeriksaan antenatal care dilakukan minimal sebanyak 4 kali selama kehamilan
yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, 2 kali pada
triwulan ketiga (Saifuddin, 2009: 90).

40

Kunjungan dianjurkan tiap 4 minggu sampai usia kehamilan 28 minggu,


tiap 2 minggu sampai usia 36 minggu, dan tiap 1 minggu setelah kehamilan 36
minggu (Saifuddin, 2008).
Pada kontak pertama antara penulis dengan Ny. R tanggal 11-09-2014,
Ny.R mengatakan sudah melakukan kunjungan ANC sebanyak 4 kali yaitu 3
kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua termasuk saat itu,
Kemudian jadwal kunjungan ulang yang dianjurkan adalah 2 minggu kemudian
tanggal 25-09-2014 melihat usia kehamilan ibu adalah 20-21 minggu. Hal ini
sesuai dengan teori.
Menurut Saifuddin (2009), bertambahnya berat badan minimal 8 kg
selama kehamilan. Sedangkan menurut Manuaba (2010), berat badan ibu hamil
akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan
berat badan sekitar 0,5 kg/minggu.
16-20 minggu ibu merasakan gerakan janin (Quickening) (Fraser, 2009:
148). Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama pada primigravida
minggu ke-36 (Manuaba, 2010: 167). Batas normal denyut jantung janin antara
120 dan 160 x/menit(Manuaba, 2010: 159).
Hal tersebut sejalan dengan hasil anamnesa terhadap pergerakan janin
yang dirasakan pertama kali adalah saat usia kehamilan 16 minggu. Lalu saat
melakukan Leopold 1 bagian fundus teraba bagian lunak, bulat, tidak melenting
yaitu bokong. Leopold II Bagian kanan teraba datar, panjang memapan yaitu
punggung. Bagian kiri teraba tonjolan-tonjolan kecil

yaitu ekstermitas janin.

Leopold III teraba bagian bulat, keras, melenting yaitu kepala dan masih bisa di
goyangkan. Leopold IV : tidak dilakukan.

41

Leopold III kepala janin memang belum masuk pintu atas panggul. Dan
pemeriksaan DJJ adalah 132x/menit dengan Punctum Maksimum setinggi pusat
yang artinya DJJ dalam batasan normal. Berarti tidak ada masalah dalam hal ini.
Selama kehamilan peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, di
mana sekresi akan berwarna keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6 yang
merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan
oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus (Saifuddin, 2008:
178)
Ny. R memang mengalami sekresi berwarna keputihan pada vulva nya
saat dilakukan pemeriksaan anogenitalia ekterna. Dan hal tersebut sudah
diinformasikan kepada Ny. R bahwa hal demikian adalah dalam batas normal
selama tidak berbau, gatal, dan berlebihan.
Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin
dibawah 11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 g% pada trimester 2
(Saifuddin, 2009: 281).
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
(Manuaba, 2010: 239)
b.
c.
d.
e.

Hb 11 g% disebut tidak anemia


Hb 9-10 g% disebut anemia ringan
Hb 7- 8 g% disebut anemia sedang
Hb 7 g% disebut anemia berat.

Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang, pemeriksaan laboratorium


terhadap klien yaitu pemeriksaan kadar Hb dengan sahli, protein urine dengan
hasil kadar Hb ibu adalah 12 gr%, protein urine negatif (-).

42

Sejak tahun 1972, WHO merekomendasikan agar suplementasi zat besi


sebanyak 30-60 mg diberikan kepada ibu yang memiliki cadangan zat besi di
dalam tubuhnya, dan 120-240 mg per hari untuk ibu yang tidak memiliki
cadangan zat besi (Fraser, 2009: 190).
Penulis melakukan asuhan-asuhan kepada ibu, diantaranya memberitahu
ibu untuk mengkonsumsi nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin,
tanda-tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan, anjurkan untuk istirahat
yang cukup, memberikan tablet Fe, menganjurkan ibu untuk melakukan
pemeriksaan hamil ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendeteksi ada
tidaknya komplikasi-komplikasi selama kehamilan.

BAB V
PENUTUP

43

5.1 Simpulan
Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pentingnya asuhan yang diberikan bidan terhadap ibu pada
masa kehamilan sehingga deteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
dapat dihindari atau ditanggulangi.
Pada pemeriksaan kehamilan Ny.R umur 23 tahun G1P0A0 usia
kehamilan 20-21 minggu. Ny R telah melakukan kunjungan ANC sebanyak 4
kali. Asuhan yang diberikan terhadap Ny R untuk supaya meningkatkan asupan
gizi dan tidak adanya masalah pada kehamilan ibu pada TM II. Namun asuhan
yang sesuai prosedur telah dilakukan oleh penulis berupa anjuran makanan yang
bergizi seimbang dan asupan tablet Fe 2x1 diminum dengan air putih dan istirahat
yang cukup. Hal ini berarti penulis telah berusaha menerapkan pengkajian dan
pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan pola pikir
Manajemen Kebidanan Varney dan melakukan pendokumentasian.
Pada pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan pada Ny. R sebagian
telah dilakukan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan berdasarkan teori
yang ada dengan praktek yang nyata.

5.2 Saran-saran
5.2.1 Bagi Penulis
Agar penulis dapat meningkatkan keterampilan yang dimiliki untuk
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai standar profesi kebidanan dan

44

dapat mengatasi kesenjangan yang terkadang timbul antara teori yang di dapat
diperkuliahan dengan praktik yang nyata di lahan serta dapat mengaplikasikan
teori yang didapat dengan perkembangan ilmu kebidanan terbaru.
5.2.2 Bagi Lahan Praktek
Untuk bidan maupun tenaga kesehatan lainnya diharapkan dapat
memberikan asuhan yang menyeluruh serta mendeteksi kelainan secara dini dan
mencegah terjadinya komplikasi dalam masa kehamilan.
5.2.3 Bagi Institusi pendidikan
Agar institusi dapat menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam
menerapkan pengetahuan yang telah didapat dengan mempraktekkan dan
menerapkannya pada pasien / klien secara langsung.
5.2.4 Bagi pasien
Agar ibu hamil dapat menambah informasi seputar kehamilannya khususnya
anemia dalam kehamilan yang ibu alami, kemudian suami dan keluarga dapat
memberikan dukungan dan semangat kepada ibu sehingga ibu dapat menjalani
kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir dengan baik dan aman.

DAFTAR PUSTAKA

Alipoetry.
2010.
Anemia
pada
Ibu
Hamil.
http://
aliranim.
blogspot.com/2010/12/anemia-pada-ibu-hamil.html. diakses tanggal 09
Februari 2012.

45

Badan Pusat Statistik. 2008. Survei Demogra dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
2007.
Bappenas. 2010. Peta Jalan Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Milenium di Indonesia. http://www.scribd.com/doc/52729162/25/DaftarPustaka. diakses tanggal 03 Februari 2012
Departemen Kesehatan. 2008. Profil Kesehatan Indonesia
http://www.depkes.go.id. diakses tanggal 01 Februari 2012

2007.

Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter
%20II.pdf. diakses tanggal 04 Februari 2012

2009.

Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika


Fraser, D.M dkk. 2009. Buku Ajar Bidan Myles edisi 14. Jakarta: EGC
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis
dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan edisi 2. Jakarta: EGC
Mulyani, Ani. 2010. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. R Di Kp.
Tunagan RT 01 RW 07 Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Kota
Tasikmalaya
Tahun
2010.
http://www.scribd.com/doc/60926279/31/Tujuan-pemeriksaan-fisik,
diakses tanggal 18 Januari 2012
Saifuddin, A.B dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : BP-SP
Saifuddin, A.B dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : BP-SP
Saifuddin, A.B dkk. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: BP-SP
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Simanjuntak, Nelly Agustini. 2009. Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Badan Pengelola Rumah Sakit
Umum Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2008.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14666/1/09E01606.pdf,
diakses tanggal 23 Januari 2012
Syafrudin, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

46

WHO, 2008. Maternal Mortality In 1990-2008 WHO, UNICEF, UNFPA, and The
World Bank Maternal Mortality Estimation Inter-Agency Group
Indonesia.http://www.who.int/gho/mdg/maternal_health/situation_trends_
maternal_mortality, diakses tanggal 23 Januari 2012

47

Anda mungkin juga menyukai