Anda di halaman 1dari 17

RAHASIA MEDIS DAN

PASIEN HIV DI RUMAH


SAKIT
WAHYU AGUSTRIANI
25010114410029

PENDAHULUAN
Dalam Praktik Kedokteran timbul hub dokter

pasien
DOKTER

PASIEN

Fiduciary
relationship
Paternalistic
Rahasia medis

Perkembangan zaman semakin modern

perubahan konsep hubungan dokter


pasien.
Perubahan konsep juga terjadi juga dalam
pemberlakuan rahasia medis

Permasalahan :

> apakah rahasia medis ?


> Bagaimana pemberlakuan rahasia medis?
> Bagaimana pemberlakuan rahasia medis
pada
pasien HIV-AIDS?

TINJAUAN PUSTAKA
Rahasia medis adalah segala sesuatu yang di

anggap rahasia oleh pasien yang terungkap


dalam hubungan medis dokter-pasien baik yang
diungkapkan secara langsung oleh pasien
(subyektif) ataupun yang diketahui dokter saat
pemeriksaan fisik dan penunjang (obyektif)
Rahasia medis merupakan hak pasien yang
harus dilindungi dan dijunjung tinggi oleh setiap
penyelenggara pelayanan kesehatan.

ASPEK ETIKA rahasia


medis
SUMPAH HIPOKRATES

..Apapun, dalam hubungan dengan jasa


professional saya atau tidak dalam hubungan
dengan jasa tersebut, yang saya lihat atau dengar,
tentang kehidupan manusia yang tidak harus dibuka
ke pihak luar, saya tidak akan berkhianat, sebagai
pengakuan bahwa semua itu harus di jaga
kerahasiannya.
DEKLARASI GENEWA
I will respect the secrets which are confided in me,
even after the patient has died.

SUMPAH DOKTER INDONESIA

Demi Allah saya bersumpah/berjanji bahwa saya


akan merahasiakan segala sesuatu yang saya
ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya
sebagai dokter.
KODEKI TH 2012

Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu
yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia.

ASPEK HUKUM rahasia


medis
RAHASIA MEDIS

TRILOGI
RAHASIA
MEDIS
INFORMED
CONSENT

REKAM MEDIS

Ketiga hal di atas saling terkait dan saling

membutuhkan

Informed consent
Permenkes no 585 tahun 1989
Permenkes no 290/Menkes/Per/III/ 2008
UU no 29 tahun 2004 pasal 45
Informasi harus diberikan dengan tujuan baik,

secara jujur, dan tidak bersifat menakut-nakuti,


atau memberi paksaan atau tekanan.
Pemberian informasi harus diberikan oleh dokter itu
sendiri dan tidak boleh diwakilkan kepada perawat
IC dilakukan oleh pasien sendiri/keluarga terdekat.
Gawat darurat, pasien tidak sadar,tidak ada
keluarga dekat, life saving tidak perlu IC

Rekam Medis (medical


records)
Permenkes 749a/menkes/per/xii/1989 ,

diperbaharui dengan Permenkes


269/Menkes/Per/III/2008
Rekam medis wajib dibuat oleh semua pemberi
pelayanan kesehatan, dokter perseorangan,
klinik, dan rumah sakit, baik bersifat rawat jalan
ataupun rawat inap.
Untuk kepemilikian rekam medis, berkas rekam
medis merupakan milik sarana pelayanan
kesehatan, isi rekam medis milik pasien yang
wajib dijaga kerahasiaannya.
Berkas RM tidak boleh dibawa keluar dari sarana

Rahasia Medis (medical secrecy)


Yurisprudensi Belanda berdasarkan sifat dari :

1. Hoge Raad 21 April 1913


2. Arrondissementsrechtbank Haarlem 11 Desember
1984 tentang larangan mengungkapkan rahasia
medis
Hukum Perdata Indonesia pasal 1909 (hak tolak
ungkap), pasal 1365 (perbuatan melawan hukum)
Hukum Pidana pasal 322 (wajib menyimpan rahasia)
Hukum Acara Pidana Pasal 170 tentang wajib
menyimpan rahasia
Peraturan pemerintah no 10 tahun 1966 wajib simpan
rahasia medis tidak hanya dokter tapi juga oleh tenaga
kesehatan lain
PMK no 36 tahun 2012 tentang rahasia kedokteran

Permasalahan
Penerapan penyimpanan rahasia medis di

Negara kita saat ini mungkin sedikit sulit


Faktor sosial budaya sangat memperngaruhi.
Contoh : Di rumah sakit seringkali kita melihat
antara pasien dan para pengunjungnya saling
bercerita mengenai penyakitnya masing masing
tanpa merasa bahwa hak tersebut merupakan
rahasia pribadi yang dilindungi undang undang

Perkembangan IPTEK dan gaya hidup

merubah pola penyakit. Beberapa penyakit yang


dulu tidak ada sekarang ada. Contoh kanker,
penyakit kelamin, HIV-AIDS
AIDS HIV adalah penyakit yang di sebabkan virus
yang menyerang daya tahan tubuh, yang di
tularkan lewat produk darah, hubungan seksual.
Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV-AIDS tidak dapat dipisahkan dari aspek
hukum dan HAM (hak asasi manusia)

ASPEK HUKUM

ASPEK HAM

UU kesehatan no 36 tahun
2009
Hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
Hak atas informasi
informed consent
Hak atas kerahasiaan
keseimbangan
Hak untuk bebas dari
perlindungan kepentingan
diskriminasi
masyarakat dan
kepentingan individu
pengidap HIV-AIDS

Instruksi Menteri kesehatan RI no

72/Menkes/Instll/1988 tentang kewajiban untuk


melaporkan penderita dengan gejala AIDS
Surat Keputusan Menko Kesra No.9 tahun 1994
tentang Strategi Nasional Penanggulangan
HIV/AIDS pemeriksaan didahului dengan
pemberian informasi, dilakukan secara sukarela.

Permenkes 585 tahun 1989, dokter wajib

memberikan informasi kepada pasien tentang


penyakitnya.
Sebaliknya ODHA juga seharusnya wajib
memberitahu status ODHA-nya kepa NaKes .
Penanganan kasus HIV-AIDS merupakan
tantangan berat bagi bidang medis.
Kepentinga
n personal

VS

Kepentinga
n
masyarakat

SIMPULAN DAN SARAN


Dalam membahas rahasia medis akan

melibatkan informed consent dan medical


records.
Rahasia medis bersifat pribadi, dan tidak
boleh diungkapkan pada orang lain, kecuali
untuk kepentingan peradilan.
Untuk kasus HIV-AIDS seorang dokter
dihadapkan pada dilema. Disatu sisi harus
menjaga rahasia medis pasien di lain pihak
memiliki kewajiban untuk melaporkan kepada
dinas kesehatan dalam upaya pencegahan
penularan HIV-AIDS.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai