Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan motor Diesel di kota besar menjadi sangat penting, hal
ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah bus-bus penumpang dan mesin-mesin
industri. Kelebihannya adalah tenaga yang besar dan konsumsi bahan bakar yang
rendah, sedangkan kekurangannya adalah emisi gas buang yang dihasilkan sangat
berbahaya. Penyebab tingginya emisi gas buang dari kendaraan bermotor adalah
kondisi mesin yang tidak terawat dan juga kualitas bahan bakar yang rendah.
Solar merupakan bahan bakar yang digunakan pada motor diesel.
Salah satu sifat yang harus dipunyai dari solar adalah Cetane Number dari bahan
bakar tersebut. Angka setana adalah angka yang menunjukkan berapa besar
tekanan maksimum yang

bisa diberikan di dalam mesin sebelum solar

terbakar secara spontan. Untuk menaikkan Cetane Number dari suatu bahan
bakar biasa diperoleh dengan memberikan Zat aditif (Zat aditif penambah
cetane).
Salah satu cara alternatif yang dapat

dipakai untuk memperoleh

bahan bakar dengan angka setana yang tinggi adalah dengan menggunakan
Zat aditif yang merupakan zat yang dapat meningkatkan Cetane number dari
suatu bahan bakar. Oleh karena itu dilakukan studi untuk mengetahui pengaruh
perubahan konsentrasi Zat aditif untuk mengetahui peningkatan unjuk kerja
motor bakar mesin diesel yang optimum dan kadar polutan dari emisi gas buang
motor yang rendah. Sehingga dari percobaan yang dilakukan dapat diperoleh
data-data yang dapat memberikan kesimpulan mengenai kelebihan dan
kekurangan dari setiap konsentrasi campuran solar dengan Zat aditif.
1.2 Tujuan Pengujian
Adapun tujuan dari pengujian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh perbandingan nilai kalor bahan bakar
campuran solar dengan zat aditif (Total Cetane Plus Diesel) terhadap
solar murni.

Universitas Sumatera Utara

2. Untuk memperoleh perbandingan unjuk kerja motor diesel yang


menggunakan

bahan

bakar campuran solar dengan zat

aditif

(Total Cetane Plus Diesel) terhadap solar murni.


3.

Untuk

memperoleh konsentrasi dari beberapa senyawa gas

(emisi) yang ditemukan dalam gas buang motor diesel berbahan bakar
campuran solar dengan zat aditif (Total Cetane Plus Diesel)
dibandingkan dengan solar murni.
1.3. Manfaat Pengujian
Hasil dari pengujian diharapkan akan memberi manfaat, antara lain:
1. Untuk memperoleh campuran yang paling optimal dari solar dengan
zat aditif yang akan digunakan sebagai bahan bakar motor diesel.
2. Untuk memperoleh kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
bahan bakar yang diuji yaitu campuran bahan bakar solar dengan zat
aditif
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari pencampuran solar dengan zat aditif
yang digunakan ini adalah sebagai berikut:
1.

Zat aditif yang digunakan adalah berupa suplemen bermerk


TOTAL CETANE PLUS DIESEL.

2.

Alat

uji

yang

digunakan

untuk

dan

menghitung

nilai

kalor pembakaran bahan bakar adalah Bom Kalorimeter.


3.

Mesin uji yang digunakan untuk mendapatkan unjuk kerja


motor diesel

adalah motor diesel 4-langkah 4-silinder

TecQuipment type. TD4A 001 ),

pada laboratorium Motor Bakar

Departemen Teknik Mesin USU.


4. Unjuk kerja motor diesel yang dihitung adalah :
-

Torsi (torque)

Daya (Brake Power)

Rasio perbandingan udara-bahan bakar (Air Fuel Ratio)

Konsumsi bahan bakar spesifik (Specific Fuel Consumtion)

Efisiensi Volumetris (Volumetric Efficiency)

Universitas Sumatera Utara

Efisiensi termal brake (Brake Thermal Efficiency)

5. Pada pengujian unjuk kerja motor diesel, selain variasi bahan


bakar juga dilakukan variasi putaran mesin dan beban yang meliputi :
-

Variasi putaran : 1000-rpm, 1400-rpm, 1800-rpm, 2200-rpm,


2600-rpm, dan 2800-rpm

Variasi beban : 10 kg, dan 25 kg.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai