Anda di halaman 1dari 2

EKSPERIMEN LAB

Jika hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan terikat ingin dibuktikan dengan jelas, maka
semua variabel lain yang mungkin mencemari atau mengacaukan hubungan tersebut harus dikontrol
dengan ketat. Dengan kata lain, kemungkinan pengaruh variabel lain pada variabel terikat harus
diperhitungkan sehingga pengaruh kasual yang sebenarnya dari variabel bebas harus diteliti tehadap
variabel terikat dapat ditentukan. Kontrol dan manipulasi paling baik dapat dilakukan dalam situasi
buatan(laboratorium), dimana pengaruh kasual dapat diuji.
KONTROL
Saat kita merumuskan suatu hubungan sebab-akibat antara dua variabel X dan Y, adalah mungkin
bahwa suatu faktor, katakanlah A, juga mempengaruhi variabel terikat Y. Dalam hal ini, mustahil
untuk menentukan tingkat di mana Y hanya terjadi karena X, karena kita mengetahui seberapa besar
total variasi Y disebabkan oleh kehadiran faktor A. Maka kita harus mengontrol faktor
pencemar(contaminating factor).
MANIPULASI VAIRABEL BEBAS
Dalam rangka menguji pengaruh kausal dari variabel bebas terhadap variabel terikat, diperlukan
manipulasi tertentu. Manipulasi sederhana berarti kita membuat tingkat yang berbeda pada variabel
bebas untuk menilai dampak pada variabel terikat.
MENGONTROL VARIABEL PENGGANGU YANG MENCEMARI
Memadankan Kelompok
Satu cara untuk mengontrol variabel pengganggu (nuisance) atau yang mencemari adalah dengan
memadamkan atau menjodohkan (matching) berbagai kelompok dengan memilih karakteristik yang
mengacaukan dan secara sengaja menyebarkannya ke semua kelompok. Namun, dalam hal ini, kita
tidak yakin bahwa kita telah mengontrol semua faktor penggaggu, karena kita mungkin tidak
menyadari semuanya. Misalnya saja, jika ada 20 wanita di antara 60 anggota, maka setiap
kelompok ditempatkan 5 wanita, sehingga pengaruh gender disebarkan ke empat kelompok.
Demikian pula, faktor usia dan pengalaman bisa disesuaikan ke semua kelompok, sedemikian
hingga tiap kelompok mempunyai campuran orang yang mirip dalam hal gender, usia, dan
pengalaman. Karena faktor yang diduga mencemari disebarkan ke semua kelompok, kita dapat
mengatakan bahwa variabel X sendirian menyebabkan variabel Y.
Randomisasi
Cara lain mengontrol variabel pencemar adalah menempatkan 60 anggota secara acak ke dalam
empat kelompok. Dengan cara ini, setiap anggota akan mempunyai peluang yang sama untuk
ditempatkan pada salah satu dari keempat kelompok tadi. Dengan randomisasi, proses dimana orang
ditarik dan penempatan mereka dalam kelompok mana pun adalah acak. Dengan penempatan secara
acak, kita akan mendistribusikan variabel pengacau diantara kelompok secara sama. Dengan
demikian, randomisasi akan memastikan bahwa jika variabel mempunyai pengaruh yang
mengacaukan, kita telah mengontrol hal tersebut dengan mendistribusikannya di antara kelompok.
Manfaat Randomisasi
Dibandingkan dengan randomisasi, pemadanan mungkin kurang efektif, sebab kita mungkin tidak
mengetahui semua faktor yang mungkin dapat mencemari hubungan sebab-akibat dalam situasi
yang dihadapi. Tetapi, dengan randomisasi akan menyelesaikan masalah tersebut, karena semua
faktor pencemar akan tersebar ke seluruh kelompok.

VALIDITAS INTERNAL
Validitas internal mengacu pada keyakinan kita terhadap hubungan sebab dan akibat. Dalam
eksperimen lab dimana hubungan sebab dan akibat dibuktikan, validitas internal internal bisa
dikatakan tinggi. Pada eksperimen lab, subjek dipilih dan ditempatkan ke dalam kelompok berbeda
melalui pemadanan atau randomisasi; mereka dipindahkan ke situasi lab; mereka diberi beberapa
wawasan rinci dan tugas untuk diselesaikan; dan beberapa jenis kuesioner atau tes lain dilakukan
sebelum dan sesudah tugas diselesaikan. Hasil studi tersebut akan menunjukkan hubungan sebab
dan akibat antara variabel yang diselidiki.
EKSPERIMEN LAPANGAN
Eksperimen lapangan adalah eksperimen yang dilakukan dalam lingkungan alami di mana
pekerjaan dilakukan sehari-hari, namun kepada satu atau lebih kelompok diberikan perlakuan
tertentu. Dengan demikian, dalam eksperimen lapangan, meskipun mungkin mustahil untuk
mengontrol semua variabel pengganggu karena anggota tidak dapat ditempatkan dalam kelompok
secara acak, atau cocok, perlakuan tetap bisa dimanipulasi.
VALIDITAS EKSTERNAL
Validitas eksternal mengacu pada tingkat generalisasi dari hasil studi kausal pada situasi, orang,
atau peristiwa lain, dan validitas internal merujuk pada tingkat keyakinan kita tentang pengaruh
kausal. Eksperimen lapangan mempunyai validitas eksternal yang lebih tinggi namun mempunyai
validitas internal lebih rendah. Tetapi pada eksperimen lab, berlaku sebaliknya. Validitas internal
tinggi, namun validitas eksternal agak rendah.
TRADE-OFF ANTARA VALIDITAS INTERNAL DAN EKSTERNAL
Terdapat trade-off antara validitas internal dan eksternal. Apabila kita menginginkan validitas
internal yang tinggi, kita sebaiknya bersedia menentukan validitas eksternal yang rendah, dan
sebaliknya. Untuk memastikan kedua jenis validitas, penliti biasanya pertama-tama mencoba
menguji hubungan kausal dalam suatu situasi dalam situasi lab atau buatan yang dikontrol secara
ketat, dan setelah hubungan dibuktikan, mereka mencoba menguji hubungan kausal dalam
eksperimen lapangan.

Anda mungkin juga menyukai