T 1, V 1(gas)
T 1, V 2
P >>
gas
T 1, V 3,
P etetap
kondensasi
Temperatur Kritis
Garis mendatar yang dijumpai pada isoterm gas
nyata temperatur rendah semakin menyempit
pada temperatur tinggi
Pada temperatur tertentu, daerah datar
mengerucut membentuk satu belokan di titik
yang disebut sebagai temperatur kritis
Diatas temperatur kritis, gas nyata menunjukkan
pola isoterm yang sama dengan gas ideal
Keadaan Kontinyu
Pada gambar 3.6 berikut adalah modifikasi gb 3.5 namun
dengan daerah datar yang dihubungkan dengan garis
putus2
Titik A pada gb tsb mewakili fasa liquid sedangkan titik C
merepresentasikan fasa gas
Titik-titik dibawah kubah yang dibentuk oleh garis putus2
mewakili sistem dimana liquid dan vapor berada dalam
kesetimbangan
Selalu dimungkinkan bagi kita membedakan sistem
dimana terdiri dari satu fasa dengan sistem terdiri dari 2
fasa dalam kesetimbangan
Namun kita tidak akan menemukan garis pembatas
antara fasa liquid dan gas, fakta ini yang dikenal sebagai
prinsip keadaan kontinyu
Gas Supercooled
`Daerah AB dan DC pada isoterm van der waals
dapat ditelusuri secara eksperimen
Jika volume gas pada T2 diturunkan secara
perlahan tekanan akan naik hingga ke D dimana
tekanan pe tercapai. Dititik ini seharusnya mulai
terjadi kondensasi namun dimungkinkan
kondensasi tidak terjadi sehingga penurunan
volume lebih lanjut hanya meningkatkan tekanan
dari D ke C
Di daerah DC ini tekanan gas melampaui
tekanan kesetimbangan uap liquid pe pada T2,
titik2 didaerah ini disebut keadaan uap
superjenuh atau supercooled
Liquid Superheated
Begitupun dari titik A jika volume dinaikkan
pada T2 hingga tekanan turun dan mencapai pe,
pada titik ini uap seharusnya terbentuk
Namun dimungkinkan saat volume dinaikkan,
tekanan terus turun dari A ke B dan pada titik ini
terbentuk liquid dibawah tekanan
kesetimbangan uap cairnya dan disebut liquid
superheated
Kedua keadaan ini adalah keadaan metastabil
dan bersifat tidak stabil, sedikit gangguan saja
akan mengubah sistem ke keadaan
kesetimbangan uap-cair
Keadaan Kritis
Jika persamaan van der waals dimodifikasi menjadi
persamaan kubus (pangkat 3) maka akan diperoleh
RT 2 a
ab
3
V V
V b
0
p
p
p
V V V V V V 0
Pada titik kritis V V V Vc
RTc
V b
pc
a
ab
V V
0 sehingga
pc
pc
a
8a
Vc 3b, pc
, Tc
2
27 Rb
27b
3