Anda di halaman 1dari 5

PITIROSPORUM FOLIKULITIS

PENDAHULUAN
Pitirosporus folikulitis (malasezia folikulitis) merupakan penyakit yang sudah cukup
lama dikenal di dunia kedokteran, khususnya di kalangan para ahli kulit, oleh karena klinis mirip
akne vulgaris. Di daerah tropis penyakit ini menarik perhatian para dokter kulit setelah
dipublikasikan di Korea, Filipina, dan Indonesia. D Indonesia telah diteliti oleh Harjandi dkk
(2000) dan Indrarini (2001).
DEFINIS
Pitirosporum folikulitis adalah penyakit kronis pada folikel pitosebasea yang disebabkan
oleh spesies Pitirosporum, berupa papul dan postul folikular, yang biasanya gatal dan terutama
berlokasi di batang tubuh, leher dan lengan bagian atas.
SINONIM
Malasezia folikulitis
ETIOLOGI
Jamur penyebab adalah spesies Pitysporum yang identik dengan Malassezia furtur,
penyebab peteriasisversikolor. Spesies ini sekarang disebut kembali sebagai Malassezia setelah
ditemukan 7 spesies, sehingga penyakit yang disebabkan oleh jamur ini atau dihubungkannya
yang dahulu dinamai pitirosporosis sekarang disebut malaseziosis.
PATOGENESIS
Spesies Malassezia pitirosporum folikulitis dengan sifat dimorfik, lipofilik dan komensal.
Bila pada hospes terdapat factor predisposisi spesies Malassezia yang tumbuh berlebihan dalam
folikel sehingga folikel dapat pecah. Dalam hal ini reaksi peradangan terhadap produk,
tercampur dengan lemak bebas yang dihasilkan melalui aktivitas lipase.
Factor predisposisi antara lain adalah suhu dan kelembaban udara yang tinggi,
penggunaan bahan-bahan berlemak untuk pelembab badan yang berlebihan, antibiotic
kortikosteroid local/sistemik, sitostati dan penyakit tertentu, misalnya diabetes mellitus,
keganasan, keadaan imunokompremais dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
GEJALA KLINIS
Malassezia folikulitis memberikan keluhan gatal pada tempat predileksi. Klinis morfologi
terlihat papul dan pustule perifolikular, berukuran 2-3 mm diameter, dengan peradangan
minimal. Tempat predileksi adalah dada, punggung dan lengan atas. Kadang-kadang dapat di
leher dan jarang di muka.

DIAGNOSIS BANDING
-

Akne vulgaris

Folikulitis bacterial

Erupsi akneformis

PENGOBATAN
-

Antimikotik oral
Misalnya

1. Ketokonazol 200 mg selama 2-4 minggu


2. Itrakonazol 200 mg sehari selama 2 minggu
3. Flukonazol 150 mg seminggu selama 2-4 minggu
-

Antimikotik topical biasanya kurang efektif, walaupun dapat menolong

Prognosis : baik
PIEDRA
DEFINISI
Piedra adalah infeksi jamur pada rambut, ditandai dengan benjolan (nodus) sepanjang
rambut, dan disebabkan oleh piedraia hortai (black piedra) atau Trichosporon beigelii (white
piedra). Di Indonesia hingga sekarang hanya dilihat piedra hitam.
SINONIM
Black piedra, white piedra, tinea nodosa, piedra nostros, trikomikosis nodularis,
trikomikosis nodosa, chiqnon disease, beigel disease.
GEJALA KLINIS
Piedra hanya menyerang rambut kepala, janggut, dan kumis tanpa memberikan keluhan
pada keluhan. Krusta melekat erat sekali pada rambut yang terserang dan dapat sangat kecil
sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Benjolan yang besar mudah dilihat, diraba,
dan teraba kasar bila rambut diraba dengan jari-jari. Bila rambut disisir terdengar suara metal
(klik).

Piedra hitam, yang hanya ditemukan di daerah tropis tertentu, merupakan penyakit
endemis di tempat tertentu, terutama yang banyak hujan. Piedra hortai hanya menyerang
rambut kepala. Jamur ini menyerang rambut di bawah kutikel, kemudian membengkak dan
pecah untuk menyebar di sekitar rambut (shaft) dan membentuk benjolan tengguli dan hitam.
Piedra putih, yang lebih jarang ditemukan, terdapat di daerah beriklim sedang, hanya
sekali-sekali ditemukan di daerah tropis. Infeksi ini menyerang janggut dan kumis. Benjolan
berwarna coklat muda dan tidak begitu melekat pada rambut. Diperkirakan bahwa
Trichosporon beigelii hanya dapat menyerang rambut yang telah rusak.
DIAGNOSIS
Diagnosis piedra berdasarkan atas gambaran klinik sesuai yang dilukiskan pada judul
Gejala klinis dan disokong oleh pemeriksaan sediaan langsung dan biakan.
Pada sediaan langsung dengan larutan KOH 10%, rambut yang sakit dan telah dipotong
akan terlihat sebagai berikut. Benjolan yang disebabkan P.hortai berukuran bermacammacam dan terpisah satu dengan yang lain. Benjolan berwarna tengguli hitam ini terdiri atas
hifa berseptum, teranyam padat dan di antaranya terdapat askus-askus. Di dalam askus
terdapat 4-8 askospora.
Diagnosis piedra putih yang disebabkan Trichosporon beigelii juga dibuat berdasarkan
gambaran klinis, pemeriksaan sediaan langsung, dan biakan. Benjolan-benjolan tidak begitu
terpisah satu dengan yang lain seperti pada piedra hitam. Anyaman hifa terlihat mengelilingi
rambut sebagai selubung. Benjolan lebih mudah dilepas dari rambut dan berwarna kehijauhijauan yang transparan. Rambut yang terserang mungkin terlihat sebagai kutikel yang
terangkat, akan tetapi biasanya terlihat kerusakan yang lebih berat sampai menghasilkan
trikoreksis atau trikoptilosis. Sekeliling rambut terlihat anyaman hifa.
PENGOBATAN
Memotong rambut yang terkena infeksi atau mencuci rambut dengan larutan sublimat
1/2000 setiap hari. Obat anti jamur konvensional dan yang baru pun berguna.

TINEA NIGRA PALMARIS


DEFINISI
Tinea nigra yang disebabkan cladosporium wermeckii adalah infeksi jamur superficial
yang asimtomatik pada stratum korneum. Kelainan kulit berupa macula tengguli sampai
hitam. Telapak tangan yang biasanya terserang, walaupun telapak kaki dan permukaan kulit
lain dapat terkena.

SINONIM
Keratomikosis nigrikans Palmaris,
mikrosporosis nigra, tinea nigra.

pitiriasis

nigra,

kladosporiosis

epidemika,

EPIDEMIOLOGI
Penyakit terutama terdapat di amerika selatan dan tengah, kadang-kadang ditemukan
diamerika serikat dan Eropa. Di asia penyakit ini juga ditemukan; di Indonesia penyakit ini
sangat jarang dilihat.
ETIOLOGI
Penyebab penyakit adalah Cladosporium wermeckii di Amerika utara dan selatan,
sedangkan di asia dan afrika organism ini disebut cladosporium mansonii.
GEJALA KLINIS
Kelainan kulit telapak tangan berupa bercak-bercak tengguli hitam dan sekali-sekali
bersisik. Penderita umumnya berusia muda dibawah 19 tahun dan penyakitnya berlangsung
kronik sehingga dapat dilihat pada orang dewasa diatas umur 19 tahun. Perbandingan
penderita wanita 8x lebih banyak daripada pria. Faktor-faktor predisposisi penyakit belum
diketahui kecuali hiperhidrosis. Kekurangan respon imun penderita rupanya tidak
berpengaruh.
DIAGNOSIS
Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan kerokan kulit dan biakan. Pada pemeriksaan
sediaan langsung dalam larutan KOH 10% jamur terlihat sebagai hifa bercabang, bersekat
ukuran 1,5-3, berwarna coklat muda sampai hijau tua. Biakan pada agar Sabouraud (suhu
kamar) menghasilkan koloni yang tampak sebagai koloni menyerupai ragi dan koloni
filament berwarna hijau tua dan hitam.
DIAGNOSIS BANDING
Tinea nigra dapat menyerupai dermatitis kontak, tinea versikolor, hiperkromia, nevus
pigmentosus, dan kulit yang terkena zat kimia, misalnya perak nitrat.
PENGOBATAN
Tinea nigra dapat diobati dengan obat-obat jamur konvensional, misalnya salap salisil
sulfur, whitfield dan tincture jodii. Obat anti jamur baru juga berkhasiat.
PROGNOSIS

Tinea nigra oleh karena asimptomatik tidak memberi keluhan pada penderita kecuali
keluhan estetik, kalau tidak diobati penyakit akan menjadi kronik.

Anda mungkin juga menyukai