Decomp Cordis
Decomp Cordis
KONSEP DASAR
ASUHAN KEPERAWATAN DEKOMPENSASI KORDIS
I.
Pengertian
Etiologi
sistemik. Kontraktilitas
miokardium dapat menurun pada infark miokard atau kardiomyopati. Faktor lain
yang dapat menyebabkan jantung gagal sebagai pompa adalah gangguan pengisisan
ventrikel ( stenosis katup atrioventrikuler ), gangguan pada pengisian dan ejeksi
ventrikel (perikarditis konstriktif dan temponade jantung). Dari seluruh penyebab
tersebut diduga yang paling mungkin terjadi adalah pada setiap kondisi tersebut
mengakibatkan pada gangguan penghantaran kalsium di dalam sarkomer, atau di
dalam sistesis atau fungsi protein kontraktil ( Price. Sylvia A, 1995).
III.
Patofisiologi
Berdasarkan hubungan antara aktivitas tubuh dengan keluhan dekompensasi
II.
III.
IV.
Konsep terjadinya gagal jantung dan efeknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar
12
Perikarditis. Temponade
Stenosis
Aorta/cacat
dan infark
aorta/hipertensi
septum
Preload
Afterload
Contractcility menurun
meningkat
meningkat
Pemendekan
miokard
1. Pengisian LV
2.Gangguan irama: AF
3. Rsidual
( ! LVEDP)
Turbulensi cairan/darah
( ! LAEDP)
CO !
Trombus
Backward failur
Forward failur
Perfusi
Rangsangan
Perpindahan cairan ke
Parasmpatis
Ggn aktivitas
1. HR !,
Ke otak
Ke ginjal
Jaingan Perifer
2.Takhipnue
3.Peristaltik turun !
Penuruna
Cyanoisi
n GFR
Ggn
A.
G kesadaran
Ggn eliminasi
(Resiko
bak
cedera)
Nafsu
makan
turun
(Ggn
eliminasi
pola makanDiaporesis
)
Resiko defisit cairan
Pe ! CO2 di otak
Konsep
(odemAsuhan
serebri Keperawatan
TIK meningkat)
13
1.
Pengkajian
dispneu.
2. Sirkulasi
Gejala:
Menyatakan memiliki riwayat demam reumatik hipertensi, kongenital:
kerusakan arteial septal, trauma dada, riwayat murmur jantung dan palpitasi,
serak, hemoptisisi, batuk dengan/tanpa sputum, riwayat anemia, riwayat shock
hipovolema.
Tanda:
Getaran sistolik pada apek, bunyi jantung; S1 keras, pembukaan yang
keras, takikardia. Irama tidak teratur; fibrilasi arterial.
3. Integritas Ego
Tanda:
Tanda:
Tanda:
Kelemahan
6. Pernafasan
Gejala:
14
Tanda:
Kelemahan tubuh
8. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala:
Tanda:
B.
Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos dada
- Proyeksi A-P; konus pulmonalis menonjol, pinggang jantung hilang,
cefalisasi arteria pulmonalis.
- Proyeksi RAO; tampak adanya tanda-tanda pembesaran atrium kiri dan
pembesaran ventrikel kanan.
1. EKG
Irama sinus atau atrium fibrilasi, gel. mitral yaitu gelombang P yang melebar
serta berpuncak dua serta tanda RVH, LVH jika lanjut usia cenderung tampak
gambaran atrium fibrilasi.
15
O: Odema.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran arteri vena
dengan keterlibatan katup mitral.
S: Mengeluh lemah, cepat capek.
O: Kulit dingin, cyanosis, kapiler reffil > 3 detik.
4. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan
membram kapiler alveoli dan retensi cairan interstisiil.
S: Mengeluh sesak nafas, batuk kering, tidak produktif dan kelelahan.
O: Oedema pada ektremitas bawah, akral dingin, cyanosis.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay
dan demand oksigen.
S: Mengeluh sesak nafas, dispneu pada saat aktivitas.
O: Keluar keringat dingin, nyeri dada, fibrilasi arterial.
6. Resiko tinggi nyeri berhubungan dengan iskhemi jaringan miokard.
7. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan sirkulasi dan status metabolik.
8. Cemas berhubungan dengan penurunan status kesehatan dan situasi krisis.
S: Mengelah tidak bisa tidur dan istirahat.
O: Wajah nampak tegang, takikardi.
9. Kurang pengetahuan tentang kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurang terpajan informasi tentang penyakit katup jantung.
10. Gangguan pola nafas berhubungan peningkatan tekanan CO2.
S: Mengeluh sesak nafas.
O: Takipneu.
11. Gangguan
berlebihan.
rasa
nyaman
berhubungan
dengan
pengeluaran
keringat
16
Kerusakan
pertukaran
gas
b.d
kongesti
paru
sekunder
1.
Kaji
kerja
RASIONAL
pernafasan
( frekwensi, irama
, bunyi
efektivitas
dan dalamnya )
2.
pertukaran
gas.
Berikan
tambahan O2 6 lt/mnt
Untu
meningkatkan
3.
Pantau
pada
jaringan
dampak
adekuat
sebagai
4.
Koreksi
kesimbangan asam basa
5.
Beri
memperberat
fungsi
pernafasan.
Meningkatkan
ekpansi
paru
Cegah
atelektasis
dengan
melatih
timbulnya hipoksia.
Lakukan
balance cairan
8.
Batasi
intake cairan
9.
Eavluasi
kongesti paru lewat radiografi
10.
Kolabor
asi :
Meningkatkan
kontraktilitas
sehingga
otot
dapat
jantung
meguranngi
ganggunpertukaran
12
gas.Membantu
mencegah
- Digoxin 1-0-0
terjadinya
- Furosemid 2-1-0
retensi
cairan
TINDAKAN
RASIONAL
1.
Pertah
ankan pasien untuk tirah
baring
2.
Ukur
parameter hemodinamik
PCWP,
CVP
Pantau
EKG
terutama
penurunan
kontraktilitas
yang
mempengaruhi
4.
5.
6.
Pertahankan akses IV
curah
jantung.
Untuk
mengetahui
8. Kolaborasi :
terjadi
kegawatan
vaskuler.
- ISDN 3 X1 tab
- Spironelaton 50 0-0
dapat
Mencegah
peningkatan
beban jantung
Meningkatkan perfisu ke
jaringan
dapat
timbulnya
menyebabkan
kontraksi
otot
jantung.
b.
12
curah jantung.
Tujuan: Kulit hangat dan kering klien memperlihatkan perbaikan status mental
HARI/TGL
TINDAKAN
RASIONAL
Senin
28 Agst 2002
teratur
perifer
dan
diaforesis
kualitas
Mengetahui
derajat
secara teratur.
3. Kaji
Mengetahui
hipsemia
dan
pasang sonde
Mengetahui
pengaruh hipoksia terhadap
fungsi saluran cerna. serta
dampak penurunan elektrolit.
Sebagai dampak
gagal jantung, kanan jika berat
akan ditemuka adanya tanda
kongesti
Untuk
mengetahui keadekuatan fungsi
dan
vaskulrasisai
keseluruhan.
dekompensasi
sescara
Jika
terjadi
ditambah
(PCO2
tinggi)
akan
dapat
dimonitir
dari
2.
HARI/TGL
Senin, 28 Jan
TINDAKAN
1. Kaji tekanan darah
RASIOANAL
Sebagai salah
2002
cara
untuk
satu
mengetahui
Peningkatan
dapat
membebani
cairan
fungsi
melalui
jugularis.
Kelebihan BB dapat
diketahui dari peningkatan
BB
akibat
ekstra seluler.
Meningkatkan
return
ekstrim
yang
dan
venus
mendorong
Dampak
dari
terjadi
hemodelusi
3.
TINDAKAN
1.
28 JANUARI
2002
RASIONAL
2.
Untuk
mengurangi beban jantung.
Untuk
klien
3.
4.
Untuk
dikaitkan dengan aktivitas.
Untuk
mendapatkan
cukup
waktu
6.
Pertahankan
penambahan
O2
7.
Selama
EKG,
aktivitas
dispnoe,
meningkatkan
sesuai
pesanan
kaji
serta
subyektif.
8.
Berikan
diet
sesuai
Melihat dampak
dari aktivitas terhadap fungsi
sianosis,
keluhan
oksigenasi
jaringan
jantung.
Untuk
Untuk mencegah
retensi cairan dan odem akibat
penurunan
dan Na ).
jantung.
kontraktilitas
4.
HARI/TGL
Senin, 28
januari
2002
PERENCANAAN
RASIONAL
Jelaskan tentang manfaat - Dengan pemahaman klien
makan bila dikaitkan dengan
akan
lebih
mengikuti aturan.
kooperatif
yang
justeru
RS.
menggaggu
dapat
proses
penyembuhan klien.
- Beri makanan dalam keadaan - Untuk meningkatkan selera
hangat dan porsi kecil serta
dan
diit TKTPRG
mempercepat
kondisi
mencegah
serta
mual,
perbaikan
mengurangi
5.
HARI/TGL
TINDAKAN
RASIONAL
Senin,
28 - Lakukan pendekatan dan - Untuk membina saling percaya
Januari 2002
komunikasi.
- Berikan penjelasan tentang - Untuk memberikan jaminan
penyakit, penyebab serta
kepastian
penanganan
yang
akan
dilakukan.
tentang,
langkah-
Tanyakan
keluhan
keluar
dari
masalah
yang
- Kolaborasi
- Activan 2 X 1
DAFTAR PUSTAKA
Tabrani, (1998), Agenda Gawat Darurat Jilid 2, Penerbit Alumni Bandung
Guyton, (1991), Fisiologi Manusia, EGC, Jakarta
Barbara Engram, (1995), Perawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta
Dongoes M.E, Marry F, Alice G (1997) Nursing Care Plans, F.A davis Company,
Philadelphia.
Carpennito L.J (1997), Nursing Diagnosis, JB. Lippincot, New York
Hudak & Gallo (1997), Keperawatan Kritis Pendekatam Holistik, Penerbit EGC,
Jakarta.
Price Sylvia A ( 1993) , Patofisiologi, Penerbit EGC, Jakarta.