HACCP
HACCP
Kelompok 8
VIGA DWI ANDRIAN
RAVINA FATMA N
MUKHYIDIN
IRNA SUGIARTI
MOCH. MIFTACHUL RIZA
SITI MAISYAROH
(135100301111083)
(135100301111085)
(135100301111086)
(135100301111089)
(135100301111095)
(135100301111099)
Nestl Indonesia
Pembahasan : a. Definisi Supplier dan Customers
b. Definisi Link Supplier- Customers
c. Penyebab timbulnya Link Supplier- Customers
d. Dampak adanya Link Supplier- Customers
e. Nestl Indonesia
f. Implementasi Link Supplier- Customers
berbahaya dan
tidak
memungkinkan
diinginkan.
Pemasok
sangat
penting
dalam
e. Nestl Indonesia
Nestl Indonesia adalah anak perusahaan
Nestl SA, perusahaan yang terdepan dalam
bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang
berkantor pusat di Vevey, Swiss.
Nestl telah beroperasi di Indonesia sejak
tahun 1971, dan pada saat ini telah
mempekerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk
menghasilkan beragam produk Nestl.
Mengingat bahwa lampung merupakan daerah penghasil terbesar biji kopi di Indonesia.
Sehingga, pada tahun 1994 Nestle Indonesia memutuskan untuk bekerja sama dengan
para petani di Lampung, untuk mendapatkan cita rasa yang tepat langsung dari sumberny.
Karena perusahaan menganggap, mutu biji kopi di daerah tersebut memiliki kualitas dan
potensi yang sangat baik untuk dikembangkan.
Tugas 2
flowchart
Flowchart
Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-simbol
tertentu yang menggambarkan urutan proses secara
mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi)
dengan proses lainnya dalam suatu program.
Simbol simbol
Inspeksi
Operasi
Storage
Decision
Flowchart Milo
Tugas 3
Pembahasan
Pengertian GKM
Problem di perusahaan terkait dengan GKM
Pemecahan masalah
Menyusun rensacana pemecahan masalah
Rencana dan pelaksanaan penyajian rekomendasi
kepada pimpinan perusahaan
Kepala pelaksanaan dan implementasi rekomendasi
yang diterima oleh Pimpinan
Monitoring hasil pelaksanaan
Kesimpulan
Pengertian GKM
GKM merupakan singkatan dari
Gugus
Kendali
Mutu
yang
diartikan sebagai sekelompok
karyawan dari unit kerja yang
sama bertemu secara berkala
untuk
mengupayakan
pengendalian mutu dengan cara
identifikasi.
Problem di Perusahaan
Berdasarkan sumber yang telah kami baca, salah satu
contoh perusahaan yang pernah melakukan kesalahan
dalam proses kerja yang memberikan dampak pada
keselamatan dan kenyamanan konsumen adalah
perusahaan Nestle.
Kesalahan terjadi ketika industri susu tersebut (Nestle)
memproduksi susu bubuk untuk bayi yang di pasarkan
ke negara Afrika dengan takaran nutrisi yang rendah
(malnutrisi), sehingga mengakibatkan kematian bayi-bayi
di afrika yang mengonsumsi susu bubuk tersebut.
Dari
hasil
perencanaan
kegiatan
pemecahan masalah di dapatkan hasil
berupa produk susu bubuk yang diperbaiki
dan telah lulus uji standarisasi . Kemudian
mengajukan
rekomendasi
kepada
pimpinan perusahaan untuk melakukan
produksi dan pemasaran ke konsumen.
Kesimpulan
Untuk menghasilkan suatu produk yang bermutu
dibutuhkan kerja sama yang baik antar divisi dalam
perusahaan/organisasi
Beberapa prinsip dalam jaminan mutu yang harus
diikuti adalah: fokus pada pelanggan, perbaikan
yang berkesinambungan dan pemanfaatan tim
dalam pengambilan keputusan.
Gkm diperusahaan-perusahaan industri guna
meningkatkan mutu, produktivitas dan daya saing.
THANK YOU
TUGAS 5
HACCP
Disusun oleh
Kelompok 8
VIGA DWI ANDRIAN
RAVINA FATMA N
MUKHYIDIN
IRNA SUGIARTI
MOCH. MIFTACHUL RIZA
SITI MAISYAROH
(135100301111083)
(135100301111085)
(135100301111086)
(135100301111089)
(135100301111095)
(135100301111099)
Pembahasan
Pengeritian HACCP
Tujuan dan manfaat HACCP
Flowchart pembuatan susu bubuk
Bagian proses dari flowchart yang masuk dalam CCP
Penjelasan bagian CCP
Pengertian HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah suatu sistem
kontrol
dalam
didasarkan
upaya
atas
pencegahan
identifikasi
terjadinya
titik-titik
kritis
di
masalah
yang
dalam
tahap
Standarisasi
Pasteurisasi
dan
separasi
Evaporasi
Pencampur
an
Homogenis
asi
Pengeringa
n
pengemasa
n
Standarisasi
Dalam proses standarisai, pengamatan difokuskan pada proses pemerahan susu. Dalam
proses pengamatan hanya ada satu bahan baku yang dianalisis bahayanya, yaitu sapi perah.
Sapi perah mungkin mengandung bahaya fisik yang terlihat oleh mata yaitu debu atau tanah
yang menempel pada permukaan tubuh sapi, dan bahaya mikrobiologi dari bakteri patogen atau
pembusuk pada kotoran-kotoran tersebut.
Oleh karena itu pada sapi perah yang pertama kali masuk ke peternakan atau yang akan
diperlah, wajib untuk dilakukan pengecekan kondisi kesehatan dan kebersihan sapi yang
bersangkutan dan diperiksa pula dokumen pendukung tentang asal-usul sapi, penyakit yang
mungkin pernah diderita serta pakan yang biasa diberikan, apakah tercemar atau tidak, dan
sebagainya
Pemerahan
Menyaring susu
Susu bebas dari kontaminan
Pendinginan
Susu bebas dari patogen
Pasteurisasi
Susu hasil pemerahan dimasukkan secepatnya kedalam tangki yang telah tersedia
dengan ukuran tertentu, kemudian tangki yang telah berisi air susu tadi ditutup.
Tangki yang telah berisi air susu dipanaskan hingga mencapai suhu dibawah 100 0C.
Setelah mencapai suhu yang ditentukan, maka susu dibiarkan pada suhu tersebut
selama 6 menit. Dinginkan susu perlahan-lahan. Suhu
saat pasteurisasi
harus
sesuai karena jika tidak sesuai maka mikroorganisme yang merugikan tidak mati dan
dapat meracuni konsumen.
Evaporasi
Evaporasi merupakan CCP. Bahaya yang mungkin timbul pada proses ini adalah
mikroba pathogen, bila suhu evaporasi tidak tercapai dan kerusakan bahan pangan
(susu) karena Ada beberapa perubahan yang terjadi selama pross evaporasi antara
lain, peningkatan viskositas, kehilangan aroma dan warna, kerusakan beberapa
komponen gizi dan pencoklatan.
Tindakan koreksi yang dapat dilakukan adalah menghentikan proses produksi jika
suhu evaporasi tidak tercapai atau melebihi suhu optimal/maksimal.
Penyaringan
Penyaringan berfungsi untuk menghilangkan kotoran-kotoran dari air susu.
Penyaringan berdampak positif terhadap kemurnian produk akhir. Titik kritis pada
penyaringan adalah adanya kontaminasi mikroba, karena penyaringan hanya bisa
menyaring benda-benda asing yang memiliki ukuran besar.
Homogenisasi
Homogenisasi adalah proses pemecahan butir lemak menjadi butiran yang lebih
kecil, sehingga dapat dihindari terbentuknya lapisan kulit lemak di atas susu yang
umumnya tidak disukai konsumen. Pengendalian bahaya yang perlu diawasi pada
proses homogenisasi adalah pada saat bahan tambahan. Bahan tambahan berupa
gula atau perasa dapat tercemar mikroba patogen, pestisida, logam dan cemaran
kimia lainnya.
Pengeringan
pengeringan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengurangi air yang ada dalam
bahan pangan sampai kadar air seimbang dengan kelembaban relatif sekitarnya.
Pengeringan ini bertujuan untuk menurunkan aktivitas air (aw) sehingga menekan
pertumbuhan mikroba. Bakteri dan khamir terhambat petumbuhannnya pada kadar
aw 0,65, sedangkan bakteri pertumbuhannya terhambat pada aw 0,75.
Pengeringan merupakan CCP. Bahaya yang mungkin timbul secara biologis yaitu
kontaminasi mikroorganisme pathogen. Dan secara fisik yaitu adanya benda asing,
logam dan serangga.
Pengemasan
Pengemasan merupakan suatu cara atau perlakuan pengamanan terhadap
makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan pangan baik yang belum
diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat sampai ke tangan
konsumen dengan selamat, secara kuantitas maupun kualitas.
Titik kritis pada pengemasan adalah kemungkinan terjadinya kontaminasi
bakteri patogen, benda asing, logam, serangga, terjadinya oksidasi.
Pengedaliannya dengan melakukan kontrol pada sanitasi alat, ruangan,
personal higinie, pest control, penggunaan metal detector, pemeriksaan oleh QC
sebelum produk dikemas.