Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROYEK PEMBANGUNAN
HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS
BOGOR
DISUSUN OLEH

: Aji Wahyu

Kolyadi
053108010
Muhammad Solihin
053108020
PEMBIMBING

: Ir, Puji Wiranto,

MT

LOKASI :

Jl. Padjajaran No.37

LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Keberadaaan
Hotel
Holiday
Inn
Express, yang lengkap dengan sarananya
sangat
membantu
masyarakat
dan
menunjang lajunya pertumbuhan ekonomi
masyarakat yang sedang berkembang, maka
keberadaan Hotel Holiday Inn Express
sangat sesuai dengan kebutuhan dan
perencanaan pembangunan daerah kota
Bogor, yang diharapkan mampu memberikan
kesejahteraan dan kontribusi yang maksimal
bagi penduduk yang berada di daerah Jalan
Pajajaran dan sekitarnya.

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek


-

Maksud Kerja Praktek

Maksud diadakannya kerja praktek adalah


untuk
mendapatkan
pengetahuan
dan
memperoleh gambaran kegiatan proyek di
lapangan baik secara teknis maupun non teknis.
-

Tujuan Kerja Praktek

Mengetahui
proses
pelaksanaan
proyek
konstruksi dan melihat langsung kegiatan
pembangunan yang terjadi di lapangan.
Memahami
struktur
organisasi
proyek
konstruksi secara langsung.
Mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat
di perkuliahan ke dalam dunia kerja yang
sebenarnya.
Mengamati lebih jauh tugas dan wewenang
pihak-pihak yang terkait di proyek baik dari
pemilik (owner), kontraktor maupun pihakpihak lain yang terlibat pada proyek ini.

MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK


1.3 Maksud dan tujuan dari proyek ini adalah :

Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah.


Merupakan sarana penginapan para wisatawan asing maupun domestik yang
datang ke Bogor.
Meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian daerah kota Bogor.
Memberikan kesejahteraan dan konstribusi yang maksimal bagi masyarakat yang
ada di daerah Jalan Pajajaran dan daerah sekitarnya.
Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana, yang dibangun untuk
pembangunan daerah kota Bogor serta peningkatan sumber pendapatan
masyarakat di daerah Jalan Pajajaran dan sekitarnya.

1.4 Batasan Masalah Kerja Praktek

Meliputi :
Pekerjaan Pemasangan Bekisting.
Penulangan Balok dan Kolom.
Penulangan Pelat Lantai.
Penulangan Tangga.
Pekerjaan Pengecoran.

1.5
Metodologi Kerja Praktek
pengumpulan data untuk penulisan
laporan ini, menggunakan beberapa
metode sebagai berikut :
a. Library Research
( studi pustaka )
b. Field Research
( studi Lapangan )
Interview
Observasi
Mempelajari data proyek
Hasil Uji Laboratorium

1.6 Sistematika Penulisan


Bagian awal terdiri dari :
a.

Halaman Judul

b.

Halaman Kata Pengantar dan Terima Kasih

c.

Halaman Daftar Isi


Pada bagian tengah terdiri :

d.

BAB I.

Pendahuluan

e.

BAB II.

Ruang Lingkup Proyek

f.

BAB III.

Pelaksanaan Teknis Dan Non Teknis

g.

BAB IV.

Kesimpulan Dan Saran

Pada bagian akhir terdiri dari


h.

Daftar Pustaka

i.

Lampiran - lampiran

BAB II. RUANG LINGKUP PROYEK


2.1 Perencanaan Proyek
Suatu
proses
kegiatan
disebutproyek, jika :

baru

1.

Mempunyai kualitas mutu dari hasil yang


sudah ditentukan.

2.

Memiliki jadwal waktu yang jelas, kapan


dimulai dan kapan berakhirnya.

3.

Menggunakan metode yang tepat.

4.

Besar biaya yang jelas.

1.

Sehingga
suatu
proyek
dikatakan
berhasil bila memenuhi hal - hal sebagai
berikut :
5.

Mutu dan kualitas pekerjaan sesuai dengan


persyaratan yang telah ditentukan.

6.

Jadwal waktu terpenuhi sesuai dengan


perencanaan.

7.

Metode
yang
digunakan
menghasilkan hasil yang baik.

8.

Biaya yang dikeluarkan


rencana anggaran biaya

sesuai

2.1.1Timbulnya Suatu Proyek


Pada umumnya, timbulnya suatu
proyek adalah untuk
memenuhi kebutuhan.
Secara umum proses timbulnya
suatu proyek dapat dikerjakan

dapat
dengan

2.
3.
4.
5.
6.
7.

melalui 7 (tujuh) tahapan, yaitu :


Tahapan Penetapan Ide, Gagasan
atau Formulasi Proyek (Project
Formulation)
Tahapan Penyusunan TOR (Term
Of Reffrence)
Tahapan Pra-Perencanaan
(Preliminary Design)
Tahapan Studi Kelayakan
(Feasibility Study)
Tahapan Perencanaan Final / rinci
(Detail Design)
Tahapan Pelaksanan (Construction)
Tahapan Pemeliharaan
(Maintenance)

2.2

PENYELENGGARAAN PROYEK

Data Umum Proyek


Nama Proyek

: Hotel Holiday Inn Express

Lokasi

: Jl. Padjajaran no. 37 Bogor

Pemilik Proyek

Konsultan Perencana Struktur

Kontraktor

: PT. Bintang Sewu Sejahtera

Konsultan Pengawas

: PT. Ketira Enggineering Consultant

Fungsi Proyek

: Hotel

Jenis Tender

: Lelang

Sifat Kontrak

: kontrak harga tetap (lump-sum)

: PT. Dwi Putri Selaras


: PT.Artitekton Limatama

BAB III

PELAKSANAAN TEKNIS DAN NON TEKNIS DI


LAPANGAN
3.1 Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan penulangan adalah
pekerjaan
untuk
mempersiapkan
tulangan baja mulai dari pemotongan
tulangan hingga pemasangan tulangan.
Mutu baja yang digunakan adalah U-40
untuk baja tulangan deform/ulir
(BJTD) dan U-24 untuk baja tulangan
polos (BJTP) . Pekerjaan penulangan
ini
memerlukan
keahlian
dalam
membaca gambar rencana

Pemotongan Tulangan Menggunakan Bar Cutter

3.1.1

Pembengkokan
&
Pemotongan
Tulangan
Pemotongan dan pembengkokan
tulangan pada proyek Hotel Holiday Inn
Express ini dilakukan dengan cara membuat
daftar potong dan bengkok (cutting list) yang
didalamnya tercantum panjang, diameter,
jumlah yang diperlukan dan letak tulangan.
Pemotongan
dan
pembengkokan
tulangan dilakukan di lokasi pembesian
dengan menggunakan alat Bar Cutter dan
Bar Bender.

Pembengkokan Tulangan menggunakan Bar Bender

3.1.2 Pemasangan Tulangan


Pada pekerjaan pemasangan tulangan balok dan pelat
dipakai penahan jarak guna mendapatkan selimut beton berupa
beton decking. Pada proyek yang kami amati ada satu macam beton
decking yang digunakan, yaitu berbentuk lingkaran dengan
diameter 70 mm tebal 25 mm untuk balok, kolom dan plat lantai.
Beton decking ini harus mempunyai mutu yang sama dengan beton
yang akan dicor.

Beton
Decking

Beton Decking

Pemasangan Beton Decking

3.1.2.1 Penulangan kolom


Pada proyek Hotel Holiday
Inn Express ini tulangan kolom dirakit
dibengkel kerja (los kerja).
Untuk
tulangan utama dipakai baja tulangan
ulir D19 dan D22, Sedangkan Untuk
tulangan geser/sengkang juga dipakai
baja tulangan D10.
Setelah dirakit tulangan diangkut
dengan menggunakan Tower Crane
dengan cara menarik ke lokasi
pekerjaan, lalu dipasang pada as kolom
sesuai gambar rencana.
Terakhir
dipasang panel bekisting kolom
3.1.2.2 Penulangan Balok
Tulangan balok pada proyek
Hotel Holiday Inn Express
sudah
dirakit dilokasi penulangan sehingga
ketika dilokasi balok yang telah
ditentukan
hanya
pekerjaan
pemasangan.
Posisi tulangan balok
ditunjang
oleh
tulangan
kolom,
penghentian tulangan balok harus
berada didaerah dimana tidak terjadi
momen. Pada proyek ini penghentian
tulangan balok atas berada didaerah
sekitar 1/4 dari panjang bentang balok
dan penghentian ini diteruskan hingga
ke dalam tumpuan.

3.1.2.3 Penulangan Pelat lantai


Pada perencanaan tulangan pelat
lantai pada proyek ini menggunakan
tulangan pelat dua arah untuk pelat beton
bertulang, Tulangan yang digunakan adalah
tulangan polos (BJTP) sebagai berikut:
Pada daerah tumpuan atas bentang
sampai dengan panjang bentang
10 - 150.
Pada daerah lapangan bentang
L kanan s/d L kiri 10 - 200.
Antara tulangan pelat atas dan bawah pada
daerah tertentu diberi penahan jarak
berupa cakar ayam 10 - 100 mm yang
dipasang tersebar merata pada konstruksi
tulangan pelat untuk pelat lantai yang
menggunakan bekisting papan multipleks

3.2.2 Pekerjaan Bekisting kolom, Balok dan Pelat Lantai


3.2.2.1 Umum
Bekisting
pada
umumnya
membantu
untuk
mendapatkan
bentuk, ukuran, dan model dari
suatu bagian konstruksi beton
sesuai dengan perencanaan. Selain
berfungsi sebagai cetakan dan
acuan, bekisting dituntut untuk
mampu
menjadi
konstruksi
sementara
yang
harus
dapat
menahan beban
berat baja
tulangan.
Syarat-syarat pekerjaan bekisting :
1. Mempunyai kualitas yang baik.
2.Terbuat dari bahan yang baik,
tidak mudah meresap air dan
kokoh.
3. Tidak mudah berubah bentuk
selama pengecoran sampai
mengerasnya beton.
4. Cukup kuat menahan beban.
5. Memiliki nilai ekonomis

3.2.2.2 Pemasangan Bekisting Kolom


Tata cara pelaksanaan
bekisting kolom:
1.
Menentukan as, elevasi
dan kedudukan kolom sesuai gambar
kerja.
2.
Panel bekisting kolom
dibuat/dirakit sesuai gambar kerja.
3.
Membersihkan lokasi
yang akan dipasang panel bekisting.
4.
Bekisting kolom dipasang
di lokasi setelah tulangan kolom
terpasang.
5.
Panel bekisting yang
terpasang
dikontrol
lagi
kedudukannya. Untuk meyakinkan
kedudukan panel bekisting telah
betul-betul vertikal.
6.
Mengencangkan setelan panel,
mengatur
mengencangkan
pipa
support, mengencangkan setelan
pertemuan sisi panel sampai benarbenar rapat.
7.
Mengontrol kedudukan
dan elevasi kolom setelah bekisting
terpasang
untuk
persiapan

3.2.2.3 Pemasangan Bekisting Balok dan Pelat


Lantai
Tata cara pelaksanaan bekisting balok
dan pelat lantai :
1.
Menentukan
As,
elevasidan
kedudukan balok sesuai gambar kerja.
2.
Memasang
T-frame
berjajar
disepanjang bentang balok yang akan dibuat.
3.
Membuat panel bekisting untuk
dinding balok dan bagian bawah bekisting balok
dari bahan multiplek 12 mm.
4.
Membuat pasangan dinding balok
pada dua sisinya. Sambungan antar panel harus
serapat mungkin..
5.
Membuat panel bekisting pelat,
bahan terdiri dari multipleks 12 mm.
6.
Mengontrol kerapatan sambungan
antar multipleks maupun dinding balok.
7.
Mengontrol kelurusan panel dinding
balok dengan tarikan benang.
8.
Membersihkan yang telah dipasang
bekisting dari kotoran-kotoran.

3.2.3 Persiapa Pengecoran


Pengecoran beton dilakukan
apabila telah disetujui oleh pihak
kontraktor
yang
berkewajiban
memeriksanya adalah bagian Quality
Control, setelah itu baru diserahkan
kepada
pengawas
proyek
untuk
memeriksa bekisting, tulangan dan
segala sesuatu yang berhubungan
dengan pengecoran beton.
Pekerjaan beton merupakan
pekerjaan yang paling mendapat
perhatian di dalam proyek ini karena
struktur
bangunan
menggunakan
bahan beton, maka mutu beton yang
digunakan
harus
sesuai
dengan
spesifikasi teknis.yaitu beton K-300
untuk balok,tangga dan plat lantai
sedangkan
beton
K-400
untuk
pengecoran kolom struktur.

3.2.4 Pekerjaan Pengecoran


3.2.4.1 Pengecoran Kolom
Pengecoran kolom pada proyek
ini dilakukan dengan cara mekanik,
dimana adukan yang berasal dari truck
molen ditampung lebih dahulu di
dalam placing boom. Untuk selanjutnya
dimasukkan kedalam cetakan/bekisting
kolom. Untuk mencegah terjadinya
rongga-rongga kosong antara agregat
maka adukan beton harus dipadatkan
selama pengecoran menggunakan alat
penggetar (vibrator).
3.2.4.2 Pengecoran Balok &
Pelat
Lantai
Pelaksanaan pengecoran pada proyek ini
menggukan metode cor
monolit,
yaitu balok dan pelat di cor secara
bersamaan sehingga menghasilkan
ikatan yang lebih baik antara balok
dan pelat. Beton harus dicor sedekatdekatnya ke tujuan terakhir untuk
mencegah pemisahan bahan-bahan
agregat kasar dari adukan beton
(segregasi) akibat pemindahan adukan
di dalam cetakan.

3.2.5 Perawatan Beton


Perawatan beton dilakukan pada
saat umur beton masih muda yaitu
setelah pengecoran dilakukan, dimana
terjadi pengikatan dan pengerasan
pada adukan beton yang dituang pada
cetakan.
Perawatan beton pada proyek ini
meliputi :
1.
Menggenangi beton dengan air
untuk menjaga agar tidak terjadi
keretakan beton akibat
pengeringan yang tidak merata.
2.
Penyiraman air dilakukan secara
teratur.
3.
Jika terjadi hujan maka tidak
perlu diadakan penyiraman
beton.

3.2.6 Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekisting
dimulai setelah beton mencapai
kekuatan cukup untuk memikul
berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaan yang bekerja sesuai
dengan spesifikasi teknis yang telah
ditentukan.
Urut-urutan
pembongkaran bekisting sebaiknya
dimulai pada bagian bekisting yang
tidak mendukung seperti : bidang sisi
kolom, dinding balok dan lantai.
Panel bekisting harus sedapat
mungkin dijaga sesuai dengan bentuk
asalnya untuk keperluan pemakaian
ulang bekisting.

Bagian Struktur

Lama
Pembongkaran

1. Kolom
2. Penyangga Pelat

4 hari
14 hari

3. Penyangga Balok, dinding

14 hari

dan sisi balok

3.3. Pelaksanaan non teknis di


lapangan

Meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti


di bawah ini :
Pengendalian waktu
Pengendalian Mutu
Pengendalian biaya

3.4. Bahan dan Alat

3.4.1Bahan Bangunan
1. Air
2. Semen
3. Agregat
4. Beton Cor
5. Baja Tulangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

3.4.2 Peralatan
Tower Crane
Concrete Vibrator
Alat ukur
Air Compressor
Perancah
Concrete Pump
Truck Mixer
Lori

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1.
Metode pemasangan kolom, balok, tangga dan pelat lantai pada pembangunan proyek ini
sudah sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
2.
Pekerjaan pembesian kolom, balok, tangga dan pelat lantai sudah sesuai dengan gambar
perencanaan.
3.
Perawatan beton kurang diperhatikan.
4.
Kontraktor pelaksana kurang memperhatikan masalah pemeliharaan bahan (besi
tulangan).
5.
Mutu beton yang digunakan pada kolom lebih besar dibandingkan dengan mutu beton
pada balok, tangga dan plat lantai pada pembangunan proyek Hotel Holiday Inn Express,
dan sudah sesuai dengan Spesifikasi Teknis.
4.2 Saran
1. Masih ada pekerja yang tidak memakai helm dan safety shoes di lapangan. Hal ini di
karenakan tidak adanya safety patrol di lapangan. Pihak K3 hendaknya mengontrol secara
ketat seluruh pekerja yang ada di lapangan dengan memastikan seluruh perlengkapan
safety sudah dipakai.
2. Keamanan harus ditingkatkan di lokasi sekitar proyek, mengingat banyak sekali orang yang
melakukan aktifitas di sekitar proyek.
3. Penyimpanan material hendaknya dilakukan terhadap semua material yang belum
digunakan. Hal ini untuk menghindari kemungkinan hilangnya atau rusaknya material.
4. Kebersihan lingkungan proyek setiap hari perlu dijaga lebih baik lagi.
5. Diharapkan bekas potongan besi tidak dibuang sembarangan, sebaiknya dikumpulkan di
tempat yang disediakan.
6. Potongan-potongan kawat dan bekas gergajian di atas bekisting pelat lantai agar
dibersihkan, sehingga hasil pengecoran akan sesuai dengan mutu dan kualiatas yang telah
ditentukan.
7. Bekisting-bekisting bekas pemakaian, sebaiknya dirapikan di tempat yang aman sehingga
tidak terkena air hujan.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai