30101206585
JIWA III
Taki kardi
1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi
emosi melibatkan struktur anatomi di dalam
otak (Fortinash, 2006). Aspek biologis yang
menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya
pengaruh neurotransmiter. Tiga
neurotransmiter utama yang berhubungan
dengan ansietas adalah norepineprin, serotonin
dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
2. Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek
psikologis memandang ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
superego.
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas
individu, tipe kepribadian dan pendidikan juga
mempengaruhi tingkat ansietas seseorang.
Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan
dalam kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas
diantaranya adalah peristiwa traumatik individu baik
krisis perkembangan maupun situasional seperti
peristiwa bencana, konflik emosional individu yang tidak
terselesaikan dengan baik, konsep diri terganggu.
PREDISPOSISI
3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa
riwayat gangguan ansietas dalam keluarga akan
mempengaruhi respon individu dalam berespon
terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas.
Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika
sosial budaya, potensi stres serta lingkungan
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil
perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn
perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan
persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi
kepribadian
Contoh :
. Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
4.
Terapi
Farmakoterapi
- Benzodiazepin
Merupakan pilihan obat pertama. Pemberian
benzodiazepine dimulai dengan dosis terendah dan
ditingkatkan sampai mencapai respons terapi.
Pengguanaan sediaan dengan waktu paruh menengah dan
dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek yang tidak
diinginkan. Lama pengobatan rata-rata 2-6 minggu,
dilanjutkan dengan masa tapering off selama 1-2 minggu.
Spektrum klinis Benzodiazepin meliputi efek anti-anxietas,
antikonvulsan, anti-insomnia, dan premedikasi tindakan
operatif. Adapun obat-obat yang termasuk dalam golongan
Benzodiazepin antara lain : [10]
- Non-benzodoazepin (Buspiron)
Buspiron efektif pada 60-80% penderita GAD.
Buspiron lebih efektif dalam memperbaiki gejala
kognitif disbanding gejala somatik. Tidak
menyebabkan withdrawal. Dosis anjuran 2-3x 10
mg/hari. Kekurangannya adalah, efek klinisnya
baru terasa setelah 2-3 minggu. Terdapat bukti
bahwa penderita GAD yang sudah menggunakan
Benzodiazepin tidak akan memberikan respon
yang baik dengan Buspiron. Dapat dilakukan
penggunaan bersama antara Benzodiazepin
dengan Buspiron kemudian dilakukan tapering
Benzodiazepin setelah 2-3 minggu, disaat efek
terapi Buspiron sudah mencapai maksimal.