Anda di halaman 1dari 17

ARIE ERLANGGA H

30101206585
JIWA III

Mengapa pasien merasa berdebar


debar dan disertai keringat dingin
Keringat dingin
keringat adalah respon dari keadaan emosional.
Saat kita grogi atau gugup, ada peningkatan
aktivitas saraf simpatis dalam tubuh yang juga
mengakibatkan kenaikan sekresi ephinerphin dari
kelenjar adrenalin.
Substansi ini bekerja pada kelenjar keringat,
yakni pada telapak tangan dan ketiak,
memproduksi keringat. Hal inilah yang
menyebabkan keringat dingin tersebut.
Semakin grogi seseorang, aktivitas ephinerphin
pun semakin meningkat

Taki kardi

Mengapa pasien cemas tengkuk gemeteran dan


kencang didaerah tengkuk, serta ada ketakutan saat
ada di keramaian

Perbedan dari khawatir, ketakutan


dan cemas

Faktor yang menyebabkan cemas


PREDISPOSISI

1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi
emosi melibatkan struktur anatomi di dalam
otak (Fortinash, 2006). Aspek biologis yang
menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya
pengaruh neurotransmiter. Tiga
neurotransmiter utama yang berhubungan
dengan ansietas adalah norepineprin, serotonin
dan gamma-aminobutyric acid (GABA)

2. Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek
psikologis memandang ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
superego.
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas
individu, tipe kepribadian dan pendidikan juga
mempengaruhi tingkat ansietas seseorang.
Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan
dalam kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas
diantaranya adalah peristiwa traumatik individu baik
krisis perkembangan maupun situasional seperti
peristiwa bencana, konflik emosional individu yang tidak
terselesaikan dengan baik, konsep diri terganggu.

PREDISPOSISI
3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa
riwayat gangguan ansietas dalam keluarga akan
mempengaruhi respon individu dalam berespon
terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas.
Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika
sosial budaya, potensi stres serta lingkungan
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.

Tanda dan gejala dari cemas


Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering,
anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat, tremor, sakit
kepala, sulit tidur
Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang luar,
berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan
tidak aman
Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita
berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri sendiri,
perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir, prihatin

Macam-macam gangguan cemasTINGKAT KECEMASAN


Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang
persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu
memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan &
kreativitas
Contoh :
. Seseorang yg menghadapi ujian akhir
. Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
. Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg
lebih tinggi
. Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
1.

Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)


- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun
dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang
lain)
Contoh :
. Pasangan yg menghadapi kelahiran anak
pertama dgn resiko tinggi
. Keluarga yg menghadapi perpecahan
. Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
2.

Kecemasan berat (Severe Anxiety)


- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt
berpikir ttg halhal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi
ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt
terfokus pd area
lain
Contoh :
. Individu yg mengalami kehilangan harta benda
& orang yg dicintai karena bencana alam,
kebakaran, dll
. Individu dlm penyanderaan
3.

Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil
perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn
perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan
persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi
kepribadian
Contoh :
. Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
4.

Kecemasan yg diekspresikan langsung


melalui perubahan fisiologis & perilaku,

Berdasarkan Diagnostic and Statistical


Manual of Mental Disorders ( DSM-IV),
gangguan cemas terdiri dari :
(1) Serangan panik dengan atau tanpa
agoraphobia;
(2) Agoraphobia dengan atau tanpa
Serangan panik;
(3) Fobia spesifik;
(4) Fobia sosial;
(5) Gangguan Obsesif-Kompulsif;
(6) Post Traumatic Stress Disorder ( PTSD );
(7) Gangguan Stress Akut;

Terapi
Farmakoterapi
- Benzodiazepin
Merupakan pilihan obat pertama. Pemberian
benzodiazepine dimulai dengan dosis terendah dan
ditingkatkan sampai mencapai respons terapi.
Pengguanaan sediaan dengan waktu paruh menengah dan
dosis terbagi dapat mencegah terjadinya efek yang tidak
diinginkan. Lama pengobatan rata-rata 2-6 minggu,
dilanjutkan dengan masa tapering off selama 1-2 minggu.
Spektrum klinis Benzodiazepin meliputi efek anti-anxietas,
antikonvulsan, anti-insomnia, dan premedikasi tindakan
operatif. Adapun obat-obat yang termasuk dalam golongan
Benzodiazepin antara lain : [10]

Diazepam, dosis anjuran oral = 2-3 x 2-5 mg/hari;


injeksi = 5-10 mg 9im/iv), broadspectrum
Chlordiazepoxide, dosis anjuran 2-3x 5-10 mg/hari,
broadspectrum
Lorazepam, dosis anjuran 2-3x 1 mg/hari, dosis antianxietas dan anti-insomnia berjauhan (dose-related),
lebih efektif sebagai anti-anxietas, untuk pasien-pasien
dengan kelainan hati dan ginjal
Clobazam, dosis anjuran 2-3 x 10 mg/hari, , dosis antianxietas dan anti-insomnia berjauhan (dose-related),
lebih efektif sebagai anti-anxietas, psychomotor
performance paling kurang terpengaruh, untuk pasien
dewasa dan usia lanjut yang masih ingin tetap aktif
Bromazepam, dosis anjuran 3x 1,5 mg/hari, , dosis antianxietas dan anti-insomnia berjauhan (dose-related),
lebih efektif sebagai anti-anxietas.

- Non-benzodoazepin (Buspiron)
Buspiron efektif pada 60-80% penderita GAD.
Buspiron lebih efektif dalam memperbaiki gejala
kognitif disbanding gejala somatik. Tidak
menyebabkan withdrawal. Dosis anjuran 2-3x 10
mg/hari. Kekurangannya adalah, efek klinisnya
baru terasa setelah 2-3 minggu. Terdapat bukti
bahwa penderita GAD yang sudah menggunakan
Benzodiazepin tidak akan memberikan respon
yang baik dengan Buspiron. Dapat dilakukan
penggunaan bersama antara Benzodiazepin
dengan Buspiron kemudian dilakukan tapering
Benzodiazepin setelah 2-3 minggu, disaat efek
terapi Buspiron sudah mencapai maksimal.

Anda mungkin juga menyukai