Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :


Nama : Firizki Alfalah
Nrp : 112 12 0007
Prodi : Teknik Mesin
Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia, Program studi Teknik Mesin, telah menyelesaikan
praktikum di laboratorium Pengujian Mesin Modul II ( Pengujian Kompresor Torak ).

Dengan nilai : .. ( dengan angka )

Demikian surat pengesahan ini di buat untuk dapat digunakan seperlunya.

Serpong, 6 Februari 2015

Asisten

Koor. Lab. Pengujian Mesin

(.)

(.........................................)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun dipanjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Adapun laporan ini hasil dari
praktikum Pengujian Mesin Modul II yaitu Pengujian Kompresor Torak.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam penyusunan laporan ini, dengan sesame rekan mahasiswa dan asisten yang
telah membantu penyusun dalam melaksanakan praktikum.
Demikian laporan ini penyusun susun, semoga dapat bermanfaat bagi diri penyusun
dan umumnya bagi pembaca.

Serpong, 6 Februari 2015

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
I.

TUJUAN PENGUJIAN
1. Mencari P-V diagram pada kecepatan putaran poros tertentu
2. Mencari karateristik kompresor pada putaran tertentu:
1. Kurva P vs V.
2. Kurva efisiensi volumetrik vs pressure ratio.
3. Kurva efisiensi isothermal vs pressure ratio.

II.

INSTALASI PENGUJIAN
Kerja kompresor torak (reciprocating air compressor) didasarkan kepada

pengisapan dan penekanan sejumlah udara pada silinder selama langkah kerjanya. Udara
dikompresikan secara politropis untuk menambah tekanan dan temperaturnya. Udara
bertekanan dari silinder akan keluar melalui katup tekan ke dalam sistem yang bertekanan
lebih rendah. Gerak torak maju mundur ini menghasilkan siklus aliran dan berlangsung
secara terus menerus.
Instalasi pengujian seperti terlihat pada gambar menunjukan aliran udara.secara
skematis kompresor torak digerakan oleh motor listrik. Transmisi daya adalah transmisi
sabuk.kerja mekanik yang dilakukan oleh motor dapat dicari dengan mengukur tegangan,
arus, voltmeter, dan ampermeter.
Kondisi-kondisi udara pada stasion-stasion yang penting dapat diketahui
dengan mengukur tekanan dan temperaturnya (temperature bola basah dan temperature
bola kering).
Laju aliran udara diukur dengan menggunakan orifis dan menometer pipa-U.
II. 1. Spesifikasi Kompresor
Diameter piston

: 55,3 mm

Jumlah

:2

Langkah torak

: 34,29 mm

Langkah sisa

: 1,65 mm

n motor

: 2750 mm

n kompresor

: 1250 mm

buah

III. TEORI DASAR


III.1. Uraian Umum
Istilah bolak-balik (torak) digunakan untuk mesin yang pistonnya bergerak
maju-mundur di dalam silinder. Gerakan ini dapat saja dihubungkan dengan gerakan putar
poros atau dapat beraksi langsung dengan cara bolak-balik (resiprokasi) seperti pada mesin
piston bebas. Kompresor dan motor bakar torak adalah salah satu jenis mesin perpindahan
positif (positive displacement). Dengan kata lain, permukaan (biasanya pejal) bergerak
melalui volume yang terukur pada masing-masing siklus. Mesin-mesin aliran tunak
(steady-flow) seperti kompresor dan turbin sentrifugal dan aliran-aksial bukanlah jenis
perpindahan positif.
Mesin aksi-ganda (double-acting) memakai permukaan ujung-kepala (headend) maupun ujung-engkol (crank-end) piston dalam siklus kerja yang terpisah, dan
melakukan satu siklus pada masing-masing ujung dalam setiap perputaran poros engkol.
Mesin aksi-tunggal (single-action) menghasilkan atau menyerap kerja melalui aksi fluida
pada sisi piston ujung-kepala saja. Walaupun pada beberapa motor bakar siklus dualangkah mengisap isian segar ke dalam karter (crankcase) oleh gerakan piston ke atas dan
kemudian sedikit memampatkannya dengan gerakan piston ke bawah untuk penghantaran
berikutnya ke sisi ujung-kepala, motor bakar ini pada dasarnya adalah mesin-mesin aksitunggal. Istilah titik mati dalam (inner dead center) akan dipakai untuk menandakan
kedudukan piston yang menghasilkan volume fluida yang minimum, dan titik mati luar
untuk menandakan volume fluida yang maksimum.
Ada dua metode pengkonversian gerak bolak-balik ke gerak putar atau
sebaliknya. Mekanisme engkol-luncur (slider-crank mechanism) adalah yang sering
digunakan. Mekanisme Yok-Scotch (Scotch-yoke mechanism) memberikan gerakan
harmonik sederhana piston untuk kecepatan sudut engkol yang konstan, dan kadangkadang tidak diinginkan. Kecepatan dan percepatan piston dapat ditentukan dengan
mendiferensialkan pernyataan perpindahan terhadap waktu (diferensial kedua untuk
percepatan).
Beberapa susunan yang mungkin untuk silinder antara lain, susunan tegak dan
bentuk-V adalah susunan yang lazim baik untuk kompresor maupun motor bakar, dan di
mana motor bakar nekasilinder (multicylinder) biasanya mempunyai enam silinder sebaris
(in line) untuk susunan tegak atau empat silinder sebaris pada masing-masing sisi-V motor
bakar delapan silinder. Bentuk-V 900 dengan satu silinder mendatar dan satu lagi vertikal

disebut susunan sudut (angle arrangement) dan susunan ini kadang-kadang dipakai untuk
kompresor dua-tingkat atau untuk gabungan motor bakar/kompresor.
Kompresor torak hampir selalu beroperasi pada siklus dua-langkah (satu kali
perputaran poros engkol). Fluida dimampatkan dan dialirkan pada langkah dari titik matiluar ke titik mati-dalam, dan pada langkah balik, sesudah pengekspansian fluida volume
sisa (clearance volume), isian baru dimasukkan ke dalam silinder begitu piston bergerak ke
arah titik mati-luar.
IV.

PROSEDUR PERCOBAAN

IV.1. Pemeriksaan Sebelum Pengujian


1. Periksalah seluruh peralatan, apakah semua dalam keadaan baik.
2. Periksa volume cairan manometer pipa U.
3. Periksa kondisi air pembasah pada termometer bola basah.
4. Periksa tinggi minyak (oil) pelumas kompresor.
5. Periksa tegangan listrik, apakah sesuai dengan kebutuhan.
6. Masukan stecker listrik kemudian tekan tombol ke posisi ON.
IV.2. Menjalankan dan Mematikan Kompresor
1. Buka katup pengontrol aliran udara pada panel instrumen. Periksa apakah tekanan
udara pada tangki penumpang menunjukkan angka nol.
2. Tekan tombol ON pada panel kontrol.
3. Untuk maksud pemanasan, biarkan kompresor berjalan sekitar 3 menit.
4. Spesifikasi kompresor yang digunakan adalah tekanan maksimum 10 bar dan
putaran kompresor 1250 rpm
5. Untuk menghentikan motor, tekanlah tombol OFF pada panel.
6. Bila pengujian telah selesai, buanglah air kondensat pada tangki penampungan
melalui katup pembuangan.
IV.3. Pengukuran dan Pengamatan
Untuk setiap kondisi pengujian dilakukan pengukuran dan pengamatan:

Temperatur bola basah dan bola kering pada stasion 1, 2, dan 3.

Tekanan udara pada stasion 1, 2, dan 3.

p pada orifis.

Tegangan dan arus motor penggerak dengan voltmeter dan ampermeter.

V.

BEBERAPA PERHITUNGAN

V.1. Rumus-rumus untuk Perhitungan:


1. Kerja politropik.
W pol

n
ma R T1 rp
n 1

n 1
n

1 kW

(4.1)

2. Kerja isothermal.
Wiso = ma T1 ln (rp) (kW)

(4.2)

3. Kerja mekanis.
Wmek = V x A

(4.3)

4. Efisiensi politropik.

pol =

W pol
wmek

x 100 (%)

(4.4)

5. Efisiensi isothermal.

iso =

Wiso
x 100 (%)
Wmek

(4.4)

6. Efisiensi volumetrik.

vol =

ma
x 100 (%)
VxA

(4.6)

7. Laju aliran massa udara.


ma = 4,289 x 10-3

pP3
(kg/det)
T3

(4.7)

8. Laju massa aliran uap air.

mv = 1 ma (kg/det)

(4.8)

massa.uap.air
massa.udara. ker ing

= diperoleh dari diagram psikometrik


dengan:
n = indeks politropik
R = 0,287 (kJ/kgK)
rp =

P2
P1

P1 = Po + 9,678 x 10-5 Pi

(atm abs)

P2 = Po + 9,618 x 10-5 Pi

(atm abs)

P3 = Po + 9,678 x 10-5 Pi

(atm abs)

P = Po + 9,618 x 10-5 Pi
Po

= tekanan atmosfir

Pi

= dari data pengamatan

= dalam mmH2O

Ti

= ti (0C) + 273

ti

= dari data pengamatan

(atm)
i = 1, 2, 3,

i = 1, 2, 3, (K)
(0C)

V.2. Cara Menentukan Nilai Indeks Politropik (n)


Untuk menentukan kompresi politropik berlaku:
n 1
n

T2
P

= 2
T
1
P1

(4.9)

ambil logaritmanya:
T2
n 1 P2
ln

n P!
T!

ln

(4.10)

misalkan,
P
T2
n 1
, dan xi ln 2
yi = ln
,a

n
T1
P!

maka persamaan (10) dapat ditulis sebagai berikut:


yi = a xi
dengan metode least square
a=

N ( x i y i ) ( x i y i )
2

N x i ( x i ) 2

(4.11)

dengan demikian, maka n dapat ditentukan


VI.

TUGAS TUGAS

VI.1. Tugas yang Harus Dibuat dalam Laporan


1. Buktikan rumus 1 dan 2.
2. hitung indeks politropik (n).
3. hitung aliran massa uap air pada saat masuk dan keluar kompresor, m v in, mv out, dan
mv in mv out.
4. Buat diagram ma, wpol, wiso, wmek, pol, iso, vol, mv in mv out Vs rp.

5. buat diagram indikator (diagram P-V).


VI.2. Cara Membuat Diagram P - V.

P2
Pyi

yi

Pxi

xi
4

P1
Vyi

VC

VL
V1

Langkah 1-2 dibuat dengan menggunakan hubungan:


P1V1n = P2V2n = A = Konstan
n dihitung dari hubungan:
T2
P2

T1
P2

n 1
n

P1, P2, T1, dan T2 dari data pengujian


V1

= Vc + VL
1/ n

A
V2

Pxi
V xi

1/ n

Pxi

i 5

Pxi

= dipilih antara P1 dan P2.

P3V3

= P4V4 = PyVy = B = Konstan

P3

= P2, V3 = Vc, P4 = P1

Titik-titik yi ditentukan dari hubungan


V yi

Pyi

Pyi

1/ n

i 5

= dipilih antara P3 dan P4

Vxi

Anda mungkin juga menyukai