Jurnal Diare Akut
Jurnal Diare Akut
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas tinjauan pustaka dengan judul DIARE AKUT PADA
BAYI DAN ANAK.Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas kepanitraan
klinik PEDIATRI
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak terutama kepada Dr.
Pembimbing kami (Dr. Triastutik. S. SpA yang membantu dalam menyelesaikan
tugas ini dan Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini jauh dari sempurna,
maka saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan penulisan ini di masa yang
akan datang.
Semoga tugas makalah PEDIATRI ini dapat lebih menambah pengetahuan
kita dan bermanfaat demi perkembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................
ii
DAFTAR ISI............................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................
BAB V.KOMPLIKASI............................................................................
10
11
BAB VII.PROGNOSIS...........................................................................
20
21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Diare merupakan penyakit yang lazim ditemukan pada bayi maupun pada
anak-anak. Menurut WHO diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan
lebih dari 3 kali dalam 1 hari, dan biasanya berlangsung selama 2 hari atau lebih.
Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi
ataupun anak di Indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150430/1000 penduduk setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan,
angka kematian di rumah sakit dapat ditekan kurang dari 3%. Penggunaan istilah
diare sebenarnya lebih tepat daripada gastroenteritis karena istilah yang disebut
terakhir ini memberikan kesan seolah-olah penyakit ini hanya disebabkan oleh
infeksi, dan walaupun disebabkan oleh infeksi, lambung jarang mengalami
peradangan. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi air besar sudah lebih dari 4
kali, sedangkan untuk bayi berumur lebih dari satu bulan dan anak bila frekuensi
lebih dari 3 kali. Penyebab dari diare ini dapat dibagi dalam beberapa factor,
yaitu : factor infeksi, factor malabsorpsi karbohidrat, factor makanan, factor
psikologis, yang ditandai dengan gejala klinis mula-mula bayi atau anak menjadi
cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada
kemudian timbul diare. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan pemeriksaan tinja,
pemeriksaan darah, pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin, pemeriksaan
eletkrolit terutama kalium, natrium, dan fosfor, serta pemeriksaan intubasi
duodenum. Pengobatan diare pada anak dapat dilakukan dengan pemberian cairan,
dietik, dan obat-obatan.
BAB II
ISI
1. Definisi
Diare akut adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang
sebelumnya tampak sehat, dengan frekwensi 3 kali atau lebih per hari, disertai
perubahan tinja menjadi cairan dengan atau tanpa lendir dan darah.
2. Etiologi
Ada beberapa faktor yaitu :
1.
Faktor infeksi
a. Infeksi enteral, yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama diare pada anak.
-
b. Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan,
seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia,
Ensefalitis, dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan
anak < 2 tahun.
2.
Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Pada bayi dan anak yang tersering ialah intoleransi laktosa.
b. Malabsorbsi lemak terutama lemak jenuh.
c. Malabsorbsi protein.
3.
Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
4.
Cara Penularan
Pada umumnya adalah orofecal melalui :
1.
2.
5. Cara penyapihan bayi yang tidak baik (terlalu cepat disapih, terlalu cepat
diberi susu botol dan terlalu cepat diberi makanan padat)
6. Beberapa faktor resiko pada pejamu (host) yang dapat meningkatkan
kerentanan pejamu terhadap enteropatogen di antaranya adalah :
a. Malnutrisi
b. BBLR
c. Imunodefisien
d. Imunodepresi
e. Rendahnya kadar asam lambung
f.
g. Faktor genetik
Patogenesis
Mekanisme dasar timbulnya diare ialah :
1.
Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi
pergeseran air dalam elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul
diare.
2.
Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan diare timbul
karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3.
akan
mengakibatkan
berkurangnya
kesempatan
usus
biasanya diare mulai timbul, setelah itu sel retikulum akan melebar dan kemudian
akan terjadi infiltrasi sel limfoid dari lamina propia, untuk mengatasi infeksi
sampai terjadinya penyembuhan.
guanosine monophospate)
yang mempunyai
kemampuan
merangsang sekresi kloride, natrium dan air dalam sel ke lumen usus serta
menghambat absorbsi natrium, kloride dan air dari lumen usus ke dalam sel. Hal
ini
akan
menyebabkan
peninggian
tekanan
osmotik
di
dalam
lumen
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung.
toksin
tersebut
terjadi
hipersekresi
menimbulkan diare.
yang
selanjutnya
akan
BAB III
PATOFISIOLOGI
Sebagai akibat diare, akut maupun kronis akan terjadi :
1. Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya
gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia, dan
sebagainya).
2. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang,
pengeluaran bertambah).
3. Hipoglikemia.
4. Gangguan sirkulasi darah.
Dalam keadaan normal usus besar dapat meningkatkan kemampuan penyerapan
sampai 4400 ml sehari, bila terjadi sekresi cairan yang berlebihan dari usus halus
(ileosekal).
penyerapan usus besar pada keadaan sakit, misalnya karena virus, disentri basiler,
ulcus, tumor dan sebagainya. Setiap perubahan mekanisme normal absorbsi dan
sekresi di dalam lumen usus halus, maupun usus besar (kolon) dapat
menyebabkan diare, kehilangan cairan, elektrolit dan akhirnya terjadi dehidrasi.
Secara garis besar diare dapat disebabkan oleh diare sekretorik, diare osmotik,
peningkatan motilitas usus dan defisiensi umum, terutama IgA.
Diare yan
Peristaltik usus juga dapat meningkat karena adanya zat makanan yang
merangsang misalnya pedas, asam, terlalu banyak lemak, serat dan dapat juga
karena terdapatnya toksin dalam makanan (food poisoning) yang akhirnya
menyebabkan diare pula.
Akhirnya immunodefisiensi baik selular maupun humoral terutama defisiensi IgA
di dalam lumen usus akan menyebabkan diare karena ketidakmampuan usus untuk
menetralisir enteropatogen dalam lumen usus. Bukan saja bakteri tetapi juga
virus, parasit dan jamur dapat menyebabkan diare.
Pengeluaran cairan, selain melalui anus dalam keadaan normal juga melalui ginjal
berupa urin, juga melalui pori kulit berupa keringat dan melalui pernafasan berupa
uap air. Dalam keadaan normal, pengeluaran air dari tubuh anak usia 0 2 tahun
sekitar 100 ml sehari. Bila jumlah cairan yang masuk dan ke luar setiap hari
selalu seimbang, tidak akan terjadi diare atau defisit cairan. Tetapi pengeluaran
cairan melebihi pemasukan, seperti pada diare akan terjadi defisit cairan tubuh
yang lebih dikenal dengan dehidrasi.
Gejala Klinis
Mula mula bayi dan anak menjadi cengeng, suhu tubuh biasanya meningkat,
nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan
mungkin disertai lendir dan atau darah. Pada diare oleh karena intoleransi, anus
dan daerah sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja makin lama makin
asam sebagai akibat banyaknya asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak
dapat diabsorbsi usus selama diare.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum / sesudah diare dan dapat disebabkan oleh
lembung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan
elektrolit. Bila penderita telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka
gejala dehidrasi mulai tampak, berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan
ubun ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit
tampak kering.
Dehidrasi ringan
Dehidrasi sedang
Dehidrasi berat
Dehidrasi hipotonik
Dehidrasi isotonik
Dehidrasi hipertonik
Pada dehidrasi berat, volume darah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan
hipovolemik dengan gejala gejala yaitu denyut jantung menjadi cepat, denyut
nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun, penderita menjadi lemah, kesadaran
menurun (apatis, somnolen sampai soporokomatous). Akibat dehidrasi, diuresis
berkurang (oliguria sampai anuria). Bila sudah ada asidosis metabolik, tampak
pucat dengan pernafasan yang cepat dan dalam (pernafasan Kussmaul).
Asidosis metabolik terjadi karena :
1.
2.
Ketosis kelaparan
BAB IV
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.
Pemeriksaan tinja
a. Makroskopis dan mikroskopis
b. pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet elinitest,
bila diduga intoleransi gula.
c. Bila perlu lakukan pemeriksaan biakan / uji resistensi.
10
BAB V
KOMPLIKASI
1.
2. Renjatan hipovolemik.
3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotonik otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektrokardiogram).
4. Hipoglikemi.
5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktase karena
kerusakan villi mukosa usus halus.
6. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.
7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah penderita juga
mengalami kelaparan.
Penyakit Penyerta pada Diare
1.
Infeksi sistemik
Seperti alat pernafasan, morbili, dan sebagainya. Selain dapat menyebabkan
suhu penderita meningkat juga dapat menyebabkan diare dan dehidrasi.
3.
Kejang
Sebagian penderita diare dapat disertai kejang baik sebelum atau sesudah
dehidrasi terjadi penyebabnya antara lain kejang demam, gangguan elektrolit
(terutama hipernatremi), hipoglikemi dan ensefalitis.
11
BAB VI
PENGOBATAN
Dasar pengobatan diare adalah :
1.
2.
3.
Obat obatan.
Jenis cairan
a. Cairan rehidrasi oral: oralit, larutan gula garam, dan sebagainya.
b. Cairan parenteral: RL, DG aa (1 bagian lar. Darrow 1 bagian larutan
Glukosa 5 %), DG 1 : 2, dan lain lain.
2.
4.
candu
(kodein,
loperamide),
hipokalemia
atau
keduanya.
5.
Malabsorpsi glukosa
Kegagalan penyerapan glukosa yang bermakna secara khas adalah
tidak biasa selama diare akut. Tetapi bila hal ini terjadi penggunaan
oralit dapat menyebabkan bertambahnya diare dengan sejumlah besar
glukosa yang tidak diserap dengan tanda tanda dehidrasi yang
memburuk atau tes menunjukkan terdapat sejumlah besar glukosa
pada tinja.
Cairan IV harus
Jumlah cairan
13
(Terdiri dari urin + jumlah cairan yang hilang melalui penguapan pada kulit dan
pernafasan).
CWL = Concomitant Water Loss (ml / kgBB)
11
(Jumlah cairan yang hilang melalui muntah dan diare, kira kira 25 ml / kgBB /
24 jam).
Derajat
Dehidrasi
PWL
NWL
CWL
Jumlah
Ringan
50
100
25
175
Sedang
75
100
25
200
Berat
125
100
25
250
Oral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas setiap kali
buang air besar.
b.
Dehidrasi ringan
-
Selanjutnya
Dehidrasi sedang
-
Dehidrasi berat
Untuk anak 1 bulan 2 tahun dengan BB 3 10 kg
-
1 jam pertama
7 jam berikutnya
16 jam berikutnya
: 3 tts/kgBB/menit
(dengan infus berukuran 1 ml = 20 tts)
Atau
RL
30cc/kgbb/1jam,..mantenance
70cc/kgbb/5jam
kalau
<
12bulan,...>12bulan 70cc/kgbb/2jam
Cara lain adalah :
- 4 jam I diberikan 1/3 dari kebutuhan cairan yang telah diperhitungkan (6 x BB
tts/mnt).
-
Kekenyalan kulit
Normal
apatis, mengantuk/lunglai
Sedikit kurang
syok
Sangat kurang
Mata
Normal
Sedikit kurang
Sangat kurang
Ubun ubun
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Mulut
Normal
Kering
Denyut nadi
Normal
120 140
> 140
Catatan : Hasil yang didapat pada penderita diberi angka 0, 1, 2 sesuai dengan
tabel kemudian dijumlahkan.
Nilai 0 2 = dehidrasi ringan
Nilai 3 6 = dehidrasi sedang
Nilai 7 12 = dehidrasi berat
15
SEDANG
BERAT
Mengantuk,
lemas,
Haus, gelisah atau
Haus, sadar,
ekstermitas
dingin,
Bayi dan anak kecil
letargi
tapi
gelisah
berkeringat,
sianotik,
iritabel
mungkin koma
Biasanya sadar, gelisah,
Haus,
sadar, ekstremitas
dingin,
Anak lebih besar dan Haus, sadar,
merasa
pusing berkeringat dan sianotik,
dewasa
gelisah
pada perubahan
kulit jari jari tangan
dan kaki keriput
Normal (frek.
Cepat, halus, kadang
2. Nadi radialis
Cepat dan lemah
& isi
kadang tidak teraba
3. Pernafasan
Normal
Dalam
Dalam dan cepat
4. UUB *
Normal
Cekung
Sangat cekung
Lambat
Cekung
Sangat cekung
6. Mata *
Pada
pencubitan
kembali
segera
Normal
7. Air mata
Ada
Kering
Sangat kering
8. Selaput lendir
Lembab
Kering
Sangat kering
9. Pengeluaran
urin*
Normal
Berkurang
10. TD sistolik
Normal
Normal, rendah
5. Elastisitas kulit*
16
* Gelisah, rewel
- Mata
Normal
Cekung
- Air mata
Ada
Tidak ada
Basah
Kering
- Rasa haus
Normal,
haus
C
Lunglai/latergi,
tidak sadar, lesu
Sangat cekung dan
kering
Tidak ada
Sangat kering
* Malas minum,
tidak * Haus, minum
sedikit atau tidak
dengan lahap
bisa minum
Kembali
Kembali
dengan * Kembali dengan
dengan cepat
lambat
lambat
Dehidrasi ringan, Dehidrasi
berat,
Tanpa
jika memiliki 2 / jika memiliki 2 /
dehidrasi
lebih
tanda lebih
tanda
termasuk tanda*
termasuk tanda *
17
untuk anak > 1 tahun dengan berat badan > 7 kg, diberikan makanan padat atau
makanan cair atau susu sesuai dengan kebiasaan makan di rumah.
Buah yang dapat diberikan pada penderita diare adalah pisang, kalori dan pisang
adalah 99 kcal dan kandungan kaliumnya 9,5 mmol/100 gram. Bila ada infeksi
terutama diare maka kebutuhan kalori dan protein bertambah karena
meningkatnya katabolisme protein tubuh. Pertumbuhan kalori dan protein untuk
mengejar laju pertumbuhan (catch up growth) membutuhkan kenaikan kalori
sekitar 30 % dan protein sekitar 100 % dari keadaan basal untuk menggantikan
kehilangan selama diare, sedangkan kalium dibutuhkan untuk mengatasi
hipokalemi.
Pengobatan Medikamentosa
1. Antibiotika
Pada umumnya antibiotika tidak diperlukan pada semua kasus diare akut
karena sebagian besar penyebab diare akut adalah Rotavirus yang sifatnya self
limited dan tidak dapat dibunuh oleh antibiotika. Hanya sebagian kecil saja
(10 20 %) yang disebabkan oleh bakteri patogen seperti Vibrio Cholerae,
Shigella, ETEC (Entero Toksigenic E. coli), Salmonella, Campilobakter dan
sebagainya yang pada umumnya baru diketahui setelah dilakukan biakan,
sedangkan hasil biakan baru datang setelah diare berhenti.
Antibiotika diberikan jika penyebabnya jelas seperti :
-
2. Anti Diare
Obat obat yang berkhasiat menghentikan diare secara cepat seperti
antispasmodik/spasmolitik atau opium (papaverin, ekstrak beladona, codein,
morfin, dsb) justru akan memperburuk keadaan karena akan menyebabkan
terkumpulnya cairan di lumen usus, dilatasi usus, melipatgandakan
pembiakan bakteri (over growth), gangguan digesti dan absorpsi lainnya.
Obat ini hanya berkhasiat menghentikan peristaltik usus saja tetapi justru
akibatnya sangat berbahaya karena baik pemberi obat maupun penderita akan
terkelabui.
kembung dan dehidrasi bertambah berat yang akhirnya dapat fatal untuk
penderita.
3. Absorben
Obat obat absorben (pengental tinja) seperti kaolin, pektin, charcoal (norit,
tabonal), Bismuth Subsalisit, dan sebagainya telah dibuktikan tidak ada
manfaatnya.
sebagainya tidak akan dapat memperbaiki syok atau dehidrasi beratnya karena
penyebabnya adalah kehilangan cairan (syok hipovolemik). Pengobatan yang
paling tepat ialah pemberian cairan secepatnya.
4. Anti Emetik
Obat anti emetik seperti klorpromazin (largaktil) terbukti selain untuk
mencegah muntah dapat mengurangi sekresi dan kehilangan cairan melalui
tinja.
19
Pencegahan :
Pencegahan diare bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih
dan sehat.
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
2. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di
lingkungan tempat tinggal.
3. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak berwarna
dan tidak berasa.
4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
5. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan
tempat. Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
6. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal,
seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.9
7. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya,
jarak antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air
sedikitnya 10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian,
warga bisa menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk
memasak, mandi, dan sebagainya.
20
BAB VII
PROGNOSIS
Secara umum prognosis untuk diare akut pada anak bergantung pada penyakit
penyerta/komplikasi yang terjadi, jika diarenya segera di tangani sesuai dengan
kondisi umum pasien maka kemungkinan pasien dapat sembuh.Yang paling
penting adalah mencegah terjadinya dehidrasi dan syok karena dapat berakibat
fatal. jika terdapat penyakit penyerta yang memberatkan keadaan pasien maka
perlu di lakukan pengobatan terhadap penyakitnya selain penanganan terhadap
diare.10Oleh karna itu perlu di lakukan diagnosa pasti berdasarkan pemeriksaan
penunjang lain yang membantu, sehingga dapat di lakukan penanganan yang tepat
sesuai Penyebab/kausal dari diare yang di alaminya
21
BAB VIII
KESIMPULAN
1.
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3 kali per
hari, disertai dengan perubahan konsitensi tinja menjadi cair dengan atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu
2.
Cara penularan diare umumnya melalui cara fekal oral. Faktor resiko
(Faktor umur, Infeksi asimtomatik, Faktor musim, Epidemi dan pandemik)
3. Sebagian besar penyebab infeksi diare adalah Rotavirus. Etiologi diare dapat
dibagi dalam beberapa faktor, yaitu: Faktor infeksi, Faktor Malabsopsi,
Faktor makanan : makanan, Faktor Psikologis
4.
22
Daftar pustaka
Diare pada Anak. [ update 2011 mar 10, citied 2011 mar 20.00 WIB]
Available From: http://www.docstoc.com/docs/36661392/Diare-pada-anak
23
REFERAT
DIARE AKUT PADA BAYI DAN ANAK
PEMBIMBING
Dr. TRIASTUTIK S. Sp,A
OLEH:
JOSE FELIX CORREIA FREITAS. S. Ked
NPM: 09700314