A. PENGERTIAN
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem
sirkulasi darah yang terdiri dari jantung
peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang
berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah
mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri,
arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Obat kardiovaskuler adalah obat yang digunakan untuk kelainan jantung dan pembuluh
darah. Obat kardiovaskuler dibedakan menjadi beberapa bagian, diantaranya ;
1.
Obat antihipertensi
2.
3.
Obat antiaritmia
4.
Obat antiangina
Barorefleks Postural : berperan untuk penyesuaian tekanan darah cepat, sewaktuwaktu, seperti perubahan dari posisi berbaring ke posisi tegak.
Metildopa
Obat ini bermanfaat dalam pengobatan hipertensi ringan sampai sedang.
Metildopa menurunkan tekanan darah terutama dengan mengurangi tahanan
pembuluh darah tepi, dengan suatu frekuensi pengurangan denyut jantung dan
curah jantung yang bervariasi. Suatu keuntungan dengan metildopa adalah karena
metildopa menyebabkan penurunan resistensi vaskular ginjal.
Dosis : dosis terepeutik biasa adalah lebih kurang 1-2 gram per hari per oral.
Efek samping : Dengan pengobatan jangka panjang, penderita dapat mengalami
kelemahan mental dan kerusakan konsentrasi mental. Mimpi buruk, depresi
mental, vertigo, dan tanda-tanda ekstrapiramidal bisa terjadi tetapi jarang.
b. Klonidin
Penelitian hemodinamik menunjukkan bahwa penurunan tekanan darah oleh
klonidin dihasilkan oleh pengurangan curah jantung yang disebabkan oleh
penurunan frekuensi jantung dan relaksasi vena-vena kapasitan, dengan suatu
penurunan resistensi vaskular perifer, khususnya ketika penderita dalam posisi
berdiri. Klonidin mengurangi tekanan darah dalam posisi terlentang dan jarang
sekali menyebabkan hipotensi postural.
Dosis : dosis terepeutik klonidin biasanya antara 0,2-1,2 mg/hari. Dosis
maksimal yang dianjurkan adalah 1,2 mg/hari. Efek samping : Mulut kering,
penghentian klonidin setelah penggunaan yang lama, terutama dengan dosis tinggi
(lebih besar dari 1 gram/hari) dapat menyebabkan krisis hipertensi yang sangat
2
Cl
H
N
H
N
N
Cl
clonidine
b.
c.
Hipertensi
d.
Katup terganggu
e.
f.
Cara kerja terhadap gagal jantung dengan jalan mengurangi retensi garam dan
air. Pengurangan tahanan vena mempunyai dua efek yang berguna mengurangi
tanda dan gejala, (edema) juga ukuran jantung yang berperan penting dalam
memperbaiki fungsi secara efisien.
Contoh obat : Fursomide (paling umum dan paling efektif, kerjanya kuat),
Bumetanide (belum mudah ditemukan di pasaran), Thiazides (digunakan pada
gagal jantung yang ringan, dapat menyebabkan vasodilatasi)
Fungsi obat diuretika :
o
Vasodilator
6
-blocker
3) Obat Antiaritmia
Yang dimaksud dengan aritmia adalah kelainan dalam kecepatan, irama, tempat asal
dari impuls, atau gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan dalam urutan normal
aktivasi atrium dan ventrikel.
intravena jangan melebihi 10 mg/kg dalam bentuk kuinidin glukonat dan jangan
diberikan dengan kecepatan lebih dari 0,5 mg/kg/menit.
Efek samping :
o mempunyai efek muskarinik yang menghambat efek vagus
o menyebabkan denyut ventrikel meningkat secara hebat
o blokade AV derajat tinggi
o pada pasien dengan penyakit sindrom sinus kuinidin dapat menekan aktivitas
pacu nodus sinoatrial
o diare
o mual dan muntah
o tuli
o penglihatan kabur
o sakit kepala
o tinnitus
b. Prokainamid
Prokainamid adalah obat pilihan kedua pada kebanyakan unit perawatan
jantung untuk pengobatan aritmia ventrikuler yang terus-menerus berkaitan
dengan infark miokardium akut.
Dosis : Prokainamid hidroklorida (Pronestyl) tersedia dalam bentuk tablet dan
kapsul (250-500 mg) dan sebagai tablet lepas lambat (250-1000 mg). Suntikan
prokainakid hidroklorida berisi 100-500 mg/mL dan digunakan untuk suntikan
intramuskular dan intravena.
8
Efek samping
o
Pleuritis
Perikarditis
Mual
Diare
Ruam kulit
Demam
c. Disopiramid
Dosis : tersedia dalam bentuk tablet 100 atau 150 mg basa. Dosis total harian
adalah 400-800 mg yang pemberiannya terbagi atas 4 dosis.
Efek samping :
o
Mulut kering
Konstipasi
Penglihatan kabur
Hambatan miksi
Retensi urin
Efek samping
o
Menyebabkan hipotensi
Parestesia
Tremor
Kejang
Kelainan pendengaran
Konvulsi (terjadi pada orang tua atau pada pasien yang peka dan berhubungan
dengan dosis).
10
b. Fenitoin
Fenitoin adalah obat antikonvulasi dengan sifat antiaritmia. Dosis :
Rancangan waktu untuk suntikan intravena intermiten adalah 100 mg fenitoin
yang diberikan tiap 5 menit sampai aritmia terkendali. Kecepatan suntikan tak
boleh melebihi 50 mg per menit. Biasanya diperlukan dosis sebesar 700 mg, dan
jarang melebihi 1000 mg. Pengobatan dengan fenitoin dimulai dengan dosis
tinggi. Hari pertama 15 mg/kg BB, hari kedua 7,5 mg/kg BB dan selanjutnya
diberi 4-6 mg/kg BB (umumnya antara 300-400 mg/hari).
Efek samping :
o
Mengantuk
Nistagmus
Vertigo
Ataksia
Mual
Fenitoin hanya digunakan untuk pengobatan aritmia ventrikel dan atrium
Pusing
Tremor
Mual
11
Muntah
Anoreksia
Disfungsi sinus
Gagal jantung
Ekserbasi aritmia
b. Enkainid
Dosis : tersedia dalam bentuk kapsul 25,35, dan 50 mg. Dosis awal adalah 25
mg, diberikan 3 kali sehari, dosis ini dapat dinaikkan tiap 3-5 hari sampai
mencapai 4 kali 50 mg/hari.
Efek samping :
o
Disfungsi sinus
Gagal jantung
c. Propafenon
Dosis : dosis biasa harian adalah 450-900 mg dalam tiga dosis.
Efek samping :
o
Rasa logam
Konstipasi
12
d. Morisizin
Morisizin adalah obat antiaritmia derivat fenotiazin yang digunakan untuk
pengobatan aritmia ventrikuler. Dosis : dosis biasa morisizin adalah 200-300 mg
melalui oral 3 kali sehari.
Efek samping :
Kepala pusing
Mual
Mengeksaserbasi aritmia
N
H
OH
propanolol
b. Asebutolol
Diberikan per oral untuk pengobatan aritmia jantung. Dosis : dosis awal
adalah dua kali 200 mg dinaikkan secara perlahan sampai mencapai 600-1.200 mg
yang terbagi dalam dua dosis. Efek samping :
13
c. Esmolol
Diberikan secara intravena untuk pengobatan jangka pendek atau sebagai
pengobatan kagawatan pada takikardia supraventrikel.
Hipotensi
b. Amiodaron
Dosis : tersedia sebagai tablet 200 mg, karena memerlukan waktu beberapa
bulan untuk mencapai efek penuh, diperlukan dosis muat 600-800 mg/hari
(selama 4 minggu), sebelum dosis pemeliharaan dimulai dengan 400-800 mg/hari.
Efek samping :
o
Gejala hipotiroid
14
Mengalami hipertiroid
c. Sotalol
Sotalol adalah penghambat beta nonselektif yang juga memperpanjang masa
kerja potensial dam merupakan obat antiaritmia yang efektif. Dosis : untuk
pengobatan aritmia ventrikel dosisnya adalah 2 kali 80-320 mg. Dosis awal adalah
2 kali 80 mg/hari dan bila perlu dosis ditambah tiap 3-4 hari. Efek samping :
Gagal jantung
Proaritmia
Bradikardia
Hipotensi berat
Bradikardia sinus
Gagal jantung
Bloker AV
15
verapamil
O
O
diltiazem
memperlihatkan
khasiat
vagotonik,
yang
menyebabkan
Efek magnesium terhadap jantung dapt langsung dan tak lamgsung melalui
efeknya terhadap homeostatus kalium dan kalsium. Magnesium memperpanjang
siklus sinus, memperlambat konduksi AV, dan memperlambat konduksi intraatrial
dan intravena
4) Obat Antiangina
dasarnya
adalah
ateroskleorosis
koroner, nyeri
angina
tidak
berhubungan dengan luas atau beratnya ateoskleorosis. Jenis angina ini yang
paling umum ditemukan dan terjadi setelah kerja fisik, emosi atau makan.
b. Angina tidak stabil ditandai oleh serangan angina berulang dengan frekuensi dan
lama serangan angina yang progresif, serangan infark jantung akut dan kematian
mendadak. Serangan angina terjadi baik sewaktu istirahat ataupun kerja fisik.
c. Angina varian dikemukakan pertama kali oleh M. Prinzmetal (1959) sebagai
suatu serangan angina yang terjadi saat istrahat yang diikuti oleh elevasi segmen
ST pada EKG karena vasospasme koroner.
menguap,
yang
merangsang guanylate
mengurangi
cyclase
dan
angina
pectoris
merendahkan
dengan
kalsium
cara
sitosolik.
2. Isosorbit Dinitrat
Efek utamanya menyebabkan relaksasi otot polos vaskular sehingga
menghasilkan efek vasodilatasi pada arteri dan vena perifer, dengan efek yang
lebih dominan pada sistem vena. Dalam dosis terapi akan menurunkan tekanan
sistolik, diastolik dan tekanan darah arteri rata rata, terutama pada posisi
tegak.
b. Beta Blocker
Asebutolol,Atenolol,Metroprolol,Bisoprolol.
c. Antagonis Kalsium
1. Dihidropiridin
Nifedipin
Merupakan antagonis kalsium yang bekerja utama dengan menghambat
masuknya ion kalsium ke dalam sel. Nifedipin adalah antagonis kalsium
yang paling kuat dalam menimbulkan vasodilatasi arteriol perifer sehingga
menyebabkan penurunan tekanan darah dan resistensi perifer. Nifedipin
digunakan sebagai obat pilihan pertama untuk pengobatan jangka panjang
pada angina stabil kronik.
Nifedipin menjadi obat pilihan bila:
18
dengan
gangguan
fungsi
jantung,
nodus
SA.
19
DAFTAR PUSTAKA
20