Tahun
Peristiwa
1896
1898
1898
1899
1904
Tidak ada badan Pusat yang dapat menunjukkan cara-cara bekerja keperluan
koperasi.
1913
1915
1920
1924
1927
1928
I.S.C berhasil dalam usahanya merubah 9 bank desa dalam daerah kotapraja
Surabaya dijadikan badan-badan Koperasi dan dimulainya pengenalan azaazas Koperasi kepada yang bersangkutan.
1928
1929
1930
1939
Diumumkan Undang-undang untuk perkumpulan Bumi Putera dan UndangUndang untuk perkumpulan Dagang Indonesia memakai andil dan berlaku
sementara di pulau Jawa.
1942
1945
1945
1946
sebagai
Dirjen
1947
1947
1948
1949
1950
1951
1951
1951
1953
B. Keluar
Mendesak pemerintah Republik Indonesia supaya:
1. Melaksanakan perubahan dasar ekonomi dengan menggunakan
koperasi sebagai sistem dan alat utama untuk mencapai kemakmuran
rakyat bersama, sesuai dengan maksud pasal 38 UUD Sementara RI.
2. Koperasi dijadikan mata pelajaran pada sekolah lanjutan, dan
menanamkan benih perkoperasian pada sekolah rakyat.
3. Segera mengadakan undang-undang koperasi yang berdasarkan pada
pasal 38UUDS RI.
4. Menambah anggaran dan belanja negara bagi kemakmuran rakyat
terutama di luar pulau Jawa / Madura.
5. Menyempurnakan susunan jawatan koperasi.
6. Merencanakan pembangunan rumah rakyat diundangkan serta
menunjuk gerakan koperasi sebagai penyelenggara pembangunan
rumah-rumah rakyat.
7. Penyelenggaraan pembelian padi hanya diselenggarakan kepada
organisasi koperasi
1957
Atas desakan hasil Kongres II maka pada bulan Mei 1958 diadakan rapatrapat tokoh-tokoh koperasi di Lembang yang dihadiri oleh Hatta hasilnya
disampaikan ke Parlemen, kemudian lahirlah serta disahkannya undangundang No. 79/58 tentang perkumpulan Koperasi.
1958
tahun 1950.
Undang-undang tahun 1958 turun karena :
1. UU No. 179 Tahun 1949 tidak sesuai dengan asas kekeluargaan dan
gotong royong.
2. UU No. 179 Tahun 1949 hanya mengatur cara pendirian pengesahan
dan cara kerja koperasi.
3. Pemerintah hanya bersifat pasif, menjadi pendaftar dan penasihat saja.
1959
1959
1960
1960
1961
keputusannya:
1965
1965
1965
G 30 S/PKI berakhir, berakhir pula Orde Lama dan awal kehidupan Orde
Baru
1966
1966
1966
1966
1967
1967
1967
Pemerintah
mendirikan
PUSDIKOP
di
Jakarta
disusul
berdirinya
1967
1968
1968
Munas ke II Gerkopin
Hasilnya ; Keputusan Mentranskop No. 64/Kpts/Mentranskop/69 tentang
Perorganisasian dan Tata Cara Pemberian Pengesahan Badan Hukum
terhadap Badan Kesatuan Gerakan Koperasi Indonesia.
1970
1971
1971
1973
1973-1974
1978
1978
Menmud.
1984
1988
1988-1993
1992
1993
(1993-1998)
1988
1993
1993
1995
1997
1997
1999
Secara demokrasi, Drs. H.M. Nurdin Halid terpilih sebagai Ketua Dekopin
untuk periode 1999 2004.
1993-2000
Terjadi upaya untuk merevisi UU no. 25 / 1992, dan terdapat dua draf
usulan, versi DEKOPIN mewakili gerakan dan Versi LSP2I mewakili
Pemerintah. Diskusi dan dialog dilakukan untuk mencapai kompromi dan
kesepakatan. Kedua belah pihak mempercayakan DR. Muslimin Nasution
sebagai penyelaras kedua draf untuk diajukan ke DPR.