Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN DOKTER KELUARGA DI DUNIA

Oleh
KRT.Adi Heru Husodo
Tim Pengembangan Dokter Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

PENGANTAR
Akhir-akhir ini tentang dokter keluarga banyak dibicarakan diberbagai lapisan
masyarakat di Indonesia, misalkan dalam :
-

Kabinet SBY, karena dokter keluarga dimasukkan dalam program 100 hari
Menkes yang baru

Kabupaten Gorontalo, karena disana Dokter Keluarga dibiaya APBD dan tiap DK
memperoleh kira-kira Rp 500 rb/bulan

Kepulauan Tanjung Balai Karimun, disana dokter PTT dilatih untuk jadi DK dan
tiap bulan memperoleh kira-kira Rp 8 juta/bulan

Kabupaten Kediri, karena dokter keluarga diuji coba memakai dana dari Depkes

Kabupaten Bangka Belitung, karena dokter keluarga dijadikan materi promosi


politik untuk mencalonkan bupati

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, pelayanan dokter keluarga diunggulkan


disamping sebagai materi kegiatan pengabdian masyarakat FKUGM

PLN Surabaya, sudah sejak lama PLN ingin mengelola pelayanan kesehatan kerja
untuk para karyawannya secara mandiri

Dokter Keluarga PT ASKES yang kuratif semata-mata

Dokter Keluarga PT JAMSOSTEK yang kuratif semata-mata

Dan sebagainya

Kiranya bertolak dari permasalahan tersebut diatas itulah maka apa dan
bagaimanakah dokter keluarga serta bagaimanakah pendidikan dokter keluarga itu
akan dilaksanakan nampaknya amat layak untuk dibicarakan.

PEMBAHASAN
The World Organization of National Colleges & Academies and Academic of
General Practitioners/Family Physician atau WONCA (1994) menyebutkan :
THE FAMILY PHYSICIAN IS DOCTOR OF FIRST CONTACT WHO PROVIDES PRIMARY
AND PERSONAL HEALTH CARE atau dokter keluarga adalah dokter yang
memberikan pelayanan tingkat pertama dan memberikan pelayanan kesehatan
primer.
PB IDI (1983) menyebutkan bahwa Kedokteran Keluarga adalah Ilmu Kedokteran
yang mencakup seluruh spektrum Ilmu Kedokteran yang orientasinya untuk
memberikan PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA yang berkesinambungan
dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1999) menyatakan bahwa
Kedokteran Keluarga adalah disiplin Ilmu Kedokteran yang mempelajari :
1. Dinamika kehidupan keluarga
2. Pengaruh penyakit dan keturunan terhadap fungsi keluarga
3. Pengaruh fungsi keluarga terhadap timbul dan berkembangnya penyakit serta
permasalahan kesehatan keluarga
4. Cara pendekatan kesehatan untuk mengembalikan fungsi tubuh sekaligus fungsi
keluarga dalam keadaan normal.
Dasar Penyelenggaraan Dokter Keluarga :
1. Undang-Undang Nomer 10 Tahun 1992 tentang pembangunan keluarga
sejahtera
2. Undang-Undang Nomer 23 tahun 1992 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat atau JPKM yang didalamnya disebut adanya Dokter Keluarga
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomer 56/Menkes/SK/1/1996 yang menyebutkan
bahwa Dokter Keluarga adalah dokter yang menyelenggarakan upaya
pemeriksaan kesehatan dasar paripurna
4. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan
(1997) menyebutkan bahwa ciri-ciri pelayanan DK adalah :
a. Pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan paripurna
b. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu sebagai anggota
keluarga dan masyarakat
c. Pelayanan kesehatan kepada keluarga sebagai unit masyarakat

1. Malaysia
Tahun ke
M.Sc)

S.Ked

dr

DK (Spesialis &

I
1

I
5

I
7

10 I

diselenggarakan oleh Family Medicine Department of University Kebangsaan


Malaysia, dibawah Post Graduate Study

Dasar pengembangan DK :
o

PHC buruk

spesialisasi pesat sekali, sehingga biaya pel.kes.tinggi sekali

dokter umum wajib kerja 3 tahun pengabdian

-27% pasien PHC dirujuk kira-kira 2 hari, ternyata 65%-nya tidak perlu
dirawat inap

90% pasien PHC minta dirujuk ke spesialis


maka lahirlah konsep Dokter Keluarga

Rotasi di RS selama 27 bulan a 2 minggu sd 3 bulan

Posting di DK selama 21 bulan

Materi :

Kursus intensif

Kuliah Jarak Jauh

Klinik :
-

IPD

Obsgyn

Pediatri

Bedah Traumatologi

Medical Emergency

Primary Health Care

Metodologi

2. Swedia
S.Ked

dr

Spesialis
I
1
S-3

I
7

10

Dokter under
dengan

I
Dokter

Disertasi
Superviced

licence :
(6 bulan di PHC)
DK,Obsgin,DV,etc

3. Belanda

S.Ked

FM= GP

Punya list of patient

Gate Keeper Doctor = First Contact Doctor

Family Oriented

Lama pendidikan 2 tahun

10

4. Universitas Negeri Surakarta /Universitas Sebelas Maret (2001)

S.Ked

dr

4 I

Magister Dokter Keluarga (S-2)

Dikelola di Pascasarjana UNS

Mahasiswa :

Dokter

Non dokter (Perawat, SE, Psikologi,dsb)

M.Kes.
I
7

10

Kembali ke pekerjaan semula (Puskesmas, BP, RSK Anak 45, dosen,dsb)

5. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta


S.Ked

dokter umum
Berwawasan
Dokter Keluarga
I

I
5

6 I

10

S-1

FKUMY mencanangkan diri sebagai BERWAWASAN DOKTER KELUARGA

Mahasiswa : mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY S-1

Gelar = dokter umum (S-1)

Selanjutnya dibawah ini disajikan bermacam-macam pendidikan di berbagai negara


di dunia, yaitu sebagai berikut :
Pelaksana
Asal

Tahun Metoda
Gelar
mulai

Pendidikan

Diploma

Spesialis/Master

S-1

Akreditasi
Malaysia :
1973
CME
College of
DFM
College of
General
Spec.
General
Practitioners
M.Sc.
Practitioners
Singapura
College of
College of
GP
GP

1971
CME
DFM
1972
Spec

Philipine:
Philipines
College of
Academy of
GP
Physicians

1960
di RS
Fellow of
1972
3 th
Philipine
atau
Academy
CME

DFM

M.Sc.

Dept.Comm,

3 th
Physician
150
(FPAFP)
kredit

Certified
Family
Physician
(CFP) dan

DFM

Sp 2 tahun

Occupational
& FM sejak
1987

of Family

dan

Sp sekaligus

DFP

Spec/fellow
3 tahun

Diploma
In FP
(DFP)
Saudi Arabia
Saudi

Spec

Medical

&

Association

DFM

1982

Course

DFM
23 bl

USA:
American
The
Medical
American
Association
Medical
Association

1969

Course

Spec 45
bl

Spec 3 th

Spec
&
RS

(Spec ke 20)

UK:
Royal College
The Royal
of GP
College of
GP
Australia:
the College
The
of GP
College of
GP

1844

idem

dr.
1952
umum

1958

idem

dr.
1973
umum

Indonesia :
PDKI
Tri Partit

1981

Course &
Sertifikasi &

(Depkes,

PKK
Konversi

PDKI &

DK

FK )
FKUMY
dr.

19---

Course

FK

Umum
FKUNS
S-2

1999

Course

M.Kes

FKUI

19---

FKUGM

19--

Ked.
Komunitas
Tim FM
FKUGM

Sumber : Azwar (19---);Sihombing (2002); IKK-FKUI (dalam Rifki, 2003); Wonodirekso


et al (2001); Mukti (1997)
KESIMPULAN

Pola pendidikan dokter keluarga di berbagai negara di dunia amat bervariasi sekali,
yang tentu saja hal itu tergantung kebutuhan di masing-masing negara. Di
Indonesia hingga kini dokter keluarga belum jelas bentuknya akan kemana, apakah
akan menempuh jalan seperti yang dilakukan PDKI, atau FKUMY, atau FKUNS, entah

References
Azwar, Azrul 19---.PELAYANAN DOKTER KELUARGA, Kolese Dokter Keluarga
Indonesia, Unpublished, Jakarta
Mukti,AG 1997.STUDI KASUS PROGRAM PENDIDIKAN PASCASARJANA DALAM
KEDOKTERAN KELUARGA DI UNIVERSITAS KEBANGSAAN MALAYSIA, Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sihombing,Gotlieb 1998.ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS SEBAGAI SATU CABANG
ILMU DALAM PENDIDIKAN KEDOKTERAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN DENGAN
TINJAUAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN DOKTER, Pidato Pada Upacara Pengukuhan
Jabatan Guru Besar Tetap Dalam Ilmu Kedokteran Komunitas Pada Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Universitas Sebelas Maret 2001.MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA, Program
Pascasarjana Bidang Ilmu Kedokteran Komunitas, Program Studi Kedokteran
Keluarga, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
WONCA 1994/2002.THE EUROPEAN DEFINITION OF GENERAL PRACTICE/FAMILY
MEDICINE, World Family Doctors Caring for People Europe, Wonca Europe.
Rifki,Nitra 2003.PERANAN FAKULTAS KEDOKTERAN DALAM PENGEMBANGAN
KEDOKTERAN KELUARGA, Makalah Pelatihan Dokter Keluarga di Indonesia, Jakarta.
Wonodirekso, S 2001.PERAN IDI DALAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN DOKTER
KELUARGA MENUJU KEMANDIRIAN, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai