Anda di halaman 1dari 3

IMAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh ..


Sebelum kita membahas masalah iman, mari kita lihat apa pendapat Alqur'an tentang iman :
"Orang-orang Badwi itu berkata: Kami telah beriman. Katakanlah (kepada mereka) kamu belum
beriman, tetapi katakanlah kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk kedalam hatimu."
( Al Hujuraat:14 )
Iman yang benar mempunyai ciri tersendiri yang digambarkan oleh Alquran . ia tertegun dan
terharu tatkala nama Allah disebutdan bahkan ia terdorong ingin meluapkan kegembiraan dan
kerinduannya
dengan menjerit seraya bersujud dan menangis. Bergetar hatinya dan bertambahlah imannya
tatkala nama Allah disebut. Ia selalu menjaga hatinya agar tidak lalai akan Allah
(dzikrullah). Ia akan selalu berbisik ke dalam lubuk hatinya tatkala menghadapi persoalan dan
kesulitan di dunia. Karena disitulah Allah meletakkan ilham sebagai pegangan untuk menentukan
sikap. Sehingga kaum yang beriman akan selalu terjaga dalam hidayah dan bimbingan Allah swt.
"Suatu musibah tidak akan menimpa seseorang kecuali atas izin Allah. dan barang siapa yang
beriman kepada Allah, tentu Dia akan menunjuki "hatinya" . dan Tuhan Maha Mengetahui segalagalanya" (At Taghabun: 11)
"Keimanan telah ditetapkan Allah kedalam "hatinya" serta dikokohkan pula Ruh dari diri-Nya."
(Al Mujaadilah:22)
"Dan kami tunjang pula mereka dengan petunjuk , dan Kami teguhkan hati mereka." ( Al
Kahfi:13-14)
"Dialah yang telah menurunkan ketentraman di dalam hati orang-orang yang beriman supaya
bertambah keimanan di samping keimanan yang telah ada." (Al Fath: 4)
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka , dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman
mereka dan kepada tuhannya mereka bertawakkal." (Al Anfaal:2)
" apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah, maka mereka menjerit dengan bersujud
dan menanngis" ( Maryam:58)
Kalau anda perhatikan ungkapan ayat-ayat di atas, tidak ada kalimat yang menunjukkan suatu
bentuk perintah (amar) maupun larangan (nahy). Kemudian pada ayat yang menunjukkan pengakuan
orang Arab Badwi tentang keimanan-nya, Allah membantah pendapat orang Arab Badwi tersebut
dengan menyangkal bahwa: kalian belum bisa dikategorikan beriman, karena iman itu adanya di
dalam hati dan mempunyai ciri-ciri tersendiri, ... tetapi katakan ya Muhammad bahwa kalian
baru bisa dikategorikan orang yang tunduk kepada hukum-hukum islam (quuluu Aslamna
katakanlah kami telah tunduk).
Kemudian Allah melanjutkan pernyataannya kepada orang-orang yang telah merasa berislam,
karena seakan-akan orang-orang Badwi itu merasa telah memberikan kenikmatan atau kesenangan
kepada Nabi Muhammad dengan masuknya kelompok mereka kepada agama Islam mereka telah
merasa bangga, karena telah berislam untuk Muhammad .

"Mereka merasa telah memberi ni'mat kepadamu dengan keislaman mereka. katakanlah; jangan kamu
merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah Dialah yang
melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orangorang yang benar." (Al Hujuraat:: 17)
Kejadian dan pengakuan orang Arab Badwi itu merupakan tamparan buat kita, yang mengaku
beriman ternyata diluar dukaan kita belum di kategorikan beriman oleh Allah. karena tanda
iman itu belum kita rasakan kita belum merasakan bagaimana lezatnya iman itu ... bagaimana
raranya mendapat bimbingan hati kita menuju iman itu, dan banyak lagi tanda-tanda karunia itu
yang belum kita sandang
Selama ini kita disibukkan dengan perdebatan masalah fikih yang tak kunjung selesai, majelismajelis pengajian hanya membicarakan larangan dan perintah Allah , akan tetapi kita tidak
pernah membicarkan bagaimana mendapatkan hal ( keadaan iman ) bukan retorika belaka Rasa
iman adalah pengalaman bathin setiap individu yang seharusnya lebih di prioritaskan, karena
Allah tidak menerima hati orang yang munafik dan tidak ikhlas.
Iman adanya dirasa, bukan pada banyaknya ilmu, banyaknya kitab, dan bukan kepada orang yang
berpakaian seperti orang bertakwa, semua bukan ukuran seorang beriman. Karena iman itu bisa
dirasakan dan di nikmati kelezatannya, ibarat orang yang merasakan percintaan dengan
kekasihnya..rasa cinta itu menyelimuti hatinya dan fikirannya. Iman itu tidak bisa di
nyatakan dalam forum tertentu karena iman itu berkembang dan berkurang . Jika anda
mendapatkan karunia iman itu, maka anda akan merasakan tuntunan berbuat baik, berbuat
ikhlash, berbuat khusyu, berbuat pasrah, berbuat rindu kepada Allah, hati anda akan terpaut
tak bisa dilepassaat shalat maupun diluar shalat.
Iman ini bukan saya yang mengajarkan, akan tetapi datanglah kepada Allah dengan sikap yang
tunduk dan berniat belajar seperti Rasulullah mengajarkan kepada Muaz bin Jabal
Ya Allah ajarilah saya bagaiman ingat kepada Engkau
Ya Allahajarilah saya bagaimana bersyukur kepada Engkau
Ya Allah ajarilah saya bagaimana beribadah yang baik dan khusyu'
Untuk mendapatkan karunia iman, Rasulullah telah menunjukkan jalan termudah bagi ummatnya.
Tiga perkara yang apabila terdapat dalam diri seseorang maka dia akan mendapatkan kelezatan
iman yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari yang lain, dan mencintai seseorang ikhlas
karena Allah, serta benci kembali kepada kekufuran sebagaimana benci kalau ia dicampakkan
kedalam api neraka (Muttafaqun alaihi dari hadist Anas, disepakati oleh Bukari Muslim)
Seperti apa yang telah diajarkan Rasulullah kepada shabat yang sangat dicintai-nya Muaz bin
Jabal beliau hanya berpesan belajarlah kepada Allah !
Mari kita praktekkan sikap hadir ini agar kita mendapatkan iman yang benar
Bismillahirrahmanirrahim
Asy hadu anlaa ilaha illallah wa asy hadu anna Muhammadarrasulullah
Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad
Panggillah nama Allah (tidak perlu dengan hitungan)
Ya Allah ya Allaah ya Allaah kami hadir tuntunlah kami
bimbinglah kami ampunilah kami ya Allah ajarilah kami untuk
selalu hadir kepada Engkau ajarilah kami bermakrifat kepada Engkau
Ya Allah ya Allah (teruskan jangan berhenti ... hubungkan rasa
kesambungan kepada Allah dengan dihantar rasa cinta)
Usahakan sampai anda mendapatkan respons berupa rasa yang merasuk
kedalam jiwa anda, biasanya lembut mengalir sejuk dan menuntun
untuk bersujud berdzikir, dan berserah biarkan tuntunan itu
sampai anda mengerti, jangan anda lawan relakan tubuh dan jiwa
anda hanya kepada Allah Tuhan kita !!
Kalau sampai anda mendapatkan respons insya Allah iman itu akan mengalir dengan

sendirinya tanpa dibebani perasaan capai, rasanya enak dan tenang sekali anda akan sering
menangis tatkala disebut nama Allah ... ketika shalat ... membaca Alquran hati menjadi
lembut dan jiwa anda tidak putus-putusnya selalu hadir kepada Allah seperti mengalirnya
rasa rindu kepada ayah-ayah kalian
Keadaan ini telah dirasakan rekan-rekan yang telah mencoba mempraktekkan bertawajjuh kepada
Allah dengan serius
Demikian mudah-mudahan Allah membukakan hidayah untuk kita Lakukan setiap habis shalat
atau menjelang malam .
Disarankan anda membaca buku Berguru Kepada Allah bab Patrap ( dzikrullah )
Salam
Abu sangkan

Anda mungkin juga menyukai