Anda di halaman 1dari 3

1.

Analisis Masalah
Pak budi
a) Tidak toleran
Humanis merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin terkait
dengan cara dia untuk peduli terhadap sesama dan bawahannya. Sifat humanis dalam diri
seorang pemimpin seringkali membuatnya menjadi lebih fleksibel. Ketika seorang pemimpin
tidak lagi memiliki sifat humanis, yang terjadi adalah ia tidak akan bisa bersikap toleran.
Akibatnya ketika suatu saat bawahannya melanggar suatu aturan dengan sangat terpaksa
karena ada suatu masalah, tanpa terlebih dahulu mendengar penjelasan bawahannya terkait
dengan kesalahan yang telah dia buat, pemimpin tersebut akan langsung memberi sanksi
yang setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukan oleh bawahannya. Dampaknya
bukannya penghormatan yang didapat oleh pemimpin itu, namun justru kata-kata negatif
yang akan terlontar dari para bawahannyanya.
b) Bawahan bukan segan tapi takut
Dengan dipaksakannya kehendak dari pimpinan maka bawahan jadi takut apabila tidak bisa
memenuhi kehendak pemimpinnya. Sehingga bawahan pun memaksakan diri untuk
memenuhi hal tersebut daripada dengan sukarela melakukannya. Karena pemaksaan
kehendak yang ada maka pada akhirnya hal tersebut mengakibatkan bawahan menjadi tidak
respect dan segan tetapi cenderung takut.
c) Strict
Gaya kepemimpinan pak budi yang cenderung strict atau kaku memang memiliki sisi positif,
yaitu menyebabkan para karyawan takut berbuat salah dan berusaha sebisa mungkin untuk
bekerja sesuai peraturan. Namun, kondisi tersebut juga menyebabkan para karyawan dan
dosen menjadi lebih tertekan dalam bekerja. Meskipun akhirnya kinerja mereka baik, tapi
mereka tidak memiliki rasa segan kepada pimpinan, melainkan rasa takut yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja.
Bu Astrid
a. Terlalu mengikuti kemauan dosen dan karyawan, akibatnya dosen dan karyawan
menjadi tidak disiplin
Disini Bu Astrid ingin menghilangkan budaya kepemimpinan yang menakutkan bagi Dosen
dan Karyawan oleh Pak Budi. Dalam kepemimpinan Bu Astrid, kebijakan yang diterapkan
yaitu semua pihak turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, apapun kemauan para
Dosen dan Karyawan walaupun secara logika dan nurani Bu Nurani merupakan keputusan
yang belum benar. Selain itu, Bu Astrid juga lebih humanis dengan lebih toleran dan mau

memahami masalah yang menimpa bawahannya. Tidak peduli kalau para bawahan tersebut
patuh atau tidak, asalkan mereka mempunyai komitmen yang tinggi dalam bekerja. Padahal
kalau ditelaah lebih lanjut, ketidakpatuhan itulah nanti yang menjadi akar dari munculnya
ketidakdisiplinan seperti yang Pak Budi terapkan.
b. Banyak dosen dan karyawan kurang respect terhadap atasan
Pada masa kepemimpinan Bu Astrid, para dosen dan karyawan kurang respek terhadap Bu
Astrid. Hal ini bisa ditunjukkan dengan sikap mereka yang kurang disiplin, semakin sering
menuntut, dan bertindak semaunya sendiri. Para dosen dan karyawan memanfaatkan dengan
buruk kelonggaran serta gaya kepemimpinan Bu Astrid yang toleran. Kalau dibiarkan lebih
lama, perilaku kurang respek ini bisa menjadi kerugian bagi Fakultas Bisnis Universitas
Rakyat. Setiap keputusan yang telah dibuat dan disepakati bersama bisa jadi tidak ditaati oleh
para dosen dan karyawan.
2. Gaya kepemimpinan yang lebih baik untuk diterapkan di Fakultas Bisnis Universitas
Suara Rakyat yaitu menurut kami gaya kepemimpinan Bu Astrid yan lebih baik
daripada gaya kepemimpinan Pak Budi. Namun dalam penerapannya harus ada
beberapa hal yang perlu dibenahi dari gaya kepemimpinan Bu Astrid.
3. Gaya kepemimpinan yang akan saya adopsi apabila saya ditunjuk sebagai Dekan
Fakultas Bisnis Universitas Rakyat yaitu menerapkan kombinasi dari gaya
kepemimpinan Pak Budi dan Bu Astrid dengan cara yaitu menerapkan kedisiplinan
yang tinggi namun dengan tetap memberi batas toleransi tertentu dan megikutsertakan
dosen dan karyawan dalam pengambilan keputusan yang penting dalam Fakultas
Bisnis Universitas Rakyat serta menampung aspirasi dari para bawahan.
Kebijakan yang akan saya laksanakan yaitu :

Mengutamakan pelayanan kepada mahasiswa


Ketika ada Mahasiswa yang membutuhkan pelayanan dari karyawan, karyawan harus
stand by pada pusat pelayanan untuk melaksanakan tugasnya untuk melayani
permasalahan mahasiswa.

Para dosen dan karyawan harus taat terhadap peraturan-peraturan yang telah dibuat
Peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh para dosen dan/atau karyawan seperti
tidak pergi ke kantin saat jam efektif kerja di kantor, datang dan pulang sesuai jadwal,
dll

Menampung setiap aspirasi dari warga kampus


Membuat sms center untuk menampung aspirasi mahasiswa

Kebebasan dalam berpendapat


Membolehkan mahasiswa untuk membuat semacam forum untuk membahas
penyelesaian masalah atau isu-siu dengan pihak lembaga fakultas

Menciptakan suasana kekeluargaan antara pimpinan dan bawahan


Tidak menggunakan sekat untuk memisahkan ruangan yang ada didalam kantor

4. Solusi atas gaya kepemimpinan Bu Astrid yaitu


o Bu Astrid harus tegas namun dalam kodisi tertentu harus tetap memiliki
fleksibilitas dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi para staf atau
karyawanya

Pemberian sanksi keterlambatan. Namun dalam kondisi tertentu misalnya


keterlambatan itu jelas-jelas disebabkan oleh hal-hal yang berada di luar
dugaan, seperti terlambat dikarenakan kecelakaan, maka sebagai seorang
pemimpin harus bisa memutuskan pengambilan solusi melalui dengan
menitikberatkan kepada sisi kemanusiaan.

Bu Astrid secara perlahan harus mengubah sikapnya yang selama ini


toleran menjadi pribadi yang lebih tegas terhadap pelanggaran

o Agar tetap dihormati dan dihargai oleh para bawahannya, kadang pemimpin
juga harus menunjukkan jiwa kepemimpinan, ketegasan, dan kekuasaannya
tanpa menunujukkan sifat otoriter kepada para bawahan.

Menindak tegas karyawan yang terlambat dengan mengakumulasi


keterlambatan selama satu bulan dengan pemberian sanksi pemotongan
gaji

Anda mungkin juga menyukai