Anda di halaman 1dari 97

MANAJEMEN

KEFARMASIAN

Marketing Theory and Application

Kelompok 1
90714011 - Elfita Rosa
90714001 - Agus Suwarno
90714012 - Ellis Siti Zahidah
90714002 - Agustian Surya
90714013 - Fajar Maulana Yudha
90714003 - Arida Iqmarizki
Perwira
90714004 - Arief Kurniawan
90714014 - Fatya Alty Amalia
90714005 - Astrid Alvina
90714015 - Festy Prahastya
Damayanty
Devitama
90714006 - Brilianita Aprilia
90714016 - Frikson Hutasoit
90714007 - Desti Nur Aini
90714008 - Devi Faridah Alawiyah90714017 - Gina Alfa Damaiyanti
90714018 - Hadiastri
90714009 - Dwi Joko Susilo
Kusumawardhani
90714010 - Dwi Puspita Sari
90714019 - Isra Muzaqiyah

Marketing Theory

Definisi Marketing
American Marketing Association
sebuah fungsi yang berhubungan dengan
organisasi dan sekumpulan proses untuk
membuat, berkomunikasi, dan menyampaikan
nilai untuk pelanggan dan untuk mengatur
hubungan dengan pelanggan dengan tujuan
untuk memberi keuntungan bagi
organisasi dan pemegang saham

Kotler dan Keller

proses sosial yang dimana individu dan


kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan

Kontribusi Marketing dalam


Masyarakat

Marketing

Produksi Barang/ Jasa


Menawarkan Produk
Transaksi
Memenuhi kebutuhan
pelanggan

Meningkatkan Kualitas
Hidup Masyarakat

Tujuan Marketing dalam


Bisnis
Mempertahankan kelangsungan suatu
perusahaan
Mengembangkan perusahaan
Memperoleh keuntungan
bukan sekedar menjual produk, namun
diperlukan konsep marketing yang
melibatkan produk, harga, tempat, dan
bisnis yang berfokus pada menciptakan,
menginformasikan, dan memberikan nilai
dengan memahami kebutuhan dan
penggunaan konsumen.

Tujuan Marketing dalam


Farmasi
melayani sekelompok orang atau target
pasar dengan menghasilkan produk yang
tepat kemudian dijual dengan jumlah,
tempat, dan pada waktu yang tepat,

melalui pharmaceutical care untuk


meningkatkan kualitas kehidupan pasien.

6 Konsep yang Digunakan untuk


Mengarahkan Usaha Marketing Suatu
Perusahaan

Konsep

Penekanan

Asumsi

Konsep
produksi

efisieni produksi &


distribusi barang atau
jasa

konsumen terutama tertarik dalam


ketersediaan produk dengan harga yang
rendah

Konsep
produk

membuat produk yang


baik dan memperbaiki
mutunya sepanjang
waktu

Konsep
marketing

kebutuhan konsumen
lebih penting
dibandingkan dengan
hal lain.

Konsumen menghargai produk yang


dibuat dengan baik sehingga mereka
dapat mengevaluasi kualitas produk
tersebut.
Perusahaan berfokus merancang produk
atau jasa yang baik dan sering kali
sedikit atau tidak menerima masukan
dari konsumen atau pihak lain yang akan
memberi manfaat untuk produk
tersebut.

untuk mencapai target organisasi berupa


upaya organisasi yang lebih efektif
dibandingkan dengan pesaing dalam hal
menciptakan, memberikan, dan
mengkomunikasikan nilai konsumen yang
unggul terhadap target pasar yang telah
dipilih.

Konsep

Penekanan

Konsep penjualan

menarik perhatian konsumen melalui


penjualan yang agresif dan usaha
promosi.

Konsep pelanggan

Konsep pemasaran sosial

perusahaan langsung memisahkan


penawaran, pelayanan, dan informasi
ke pelanggan
berfokus pada kebutuhan individual
konsumen

tugas organisasi adalah menentukan


kebutuhan, keinginan, dan minat target
pasar dan memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien
dibanding pesaing

Konsep Need, Want, dan


Demand

Negative Demand
Negative Demand terjadi ketika sebagian
besar pasar tidak menyukai produk dan
menolak pembayaran suatu harga.

Salah satu cara untuk mengatur


Negative Demand adalah mengerti
alasan orang-orang membeli suatu
produk.

Konsep Pemasaran

Pertukaran (exchange) adalah tindakan untuk


memperoleh sesuatu yang diinginkan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai gantinya.
Pertukaran adalah suatu proses ketika kedua
belah pihak mencapai persetujuan, transaksi
dapat terjadi.
Transaksi adalah jual beli nilai antara dua
pihak atau lebih.

Dalam sebuah transfer, salah satu pihak


memberikan item of value kepada pihak lainnya
dan tidak menerima sesuatu yang berwujud
sebagai gantinya.

Item of value dapat berupa apapun selama


mereka memiliki nilai oleh pihak lainnya.
Co. Pelayanan, ide, pengalaman, materi,
tempat, organisasi, usaha, dan informasi

Memberi dalam suatu kontribusi amal adalah


suatu contoh transfer.

Marketing Mix
Sekumpulan cara yang digunakan oleh suatu organisasi
untuk mencapai tujuannya sesuai dengan target pasar.(AMA,
1985)

Kotler and Keller(5 kategori komponen


pelayanan yang merupakan bagian dari
suatu penawaran)
Pure Tangible Good
Penawaran tersebut terutama terdiri dari Tangible good
(barang nyata)
Tangible Good With Accompanying Service
Penawaran tersebut terdiri dari tangible good yang disertai
dengan pelayanan lainnya
Hybrid
Penawaran terdiri dari bagian yang setara /sama dari barang
dan jasa
Major Service With Accompanying Minor Goods And
Services
Penawaran yang terdiri atas pelayanan utama yang
disertakan dengan pelayanan lain dan barang-barang atau
produk pendukung
Pure Service
Pure Service
Utamanya penawaran terdiri atas satu bentuk pelayanan

Perbedaan antara jasa


(pelayanan) dengan barang:

Konsumen tidak mempunyai kepemilikan atas jasa (pelayanan)

Produk jasa merupakan produk tidak nyata

Terdapat keterlibatan konsumen dalam proses menghasilkan


jasa

Masyarakat dapat terlibat dalam pembentukan bagian dari


produk jasa, termasuk pelanggan lainnya

Terdapat keragaman yang lebih besar dalam input dan output


operasional yang menyebabkan sulitnya standardisasi dan
pengontrolan

Kebanyakan jasa (pelayanan) sulit dievaluasi oleh pelanggan

Tidak terdapat inventory seperti pada produk barang nyata

Faktor waktu relatif lebih penting pada jasa (pelayanan)

Sistem pemberian jasa dapat melibatkan baik saluran


elektronik maupun fisik

Konsep Ekspektasi, Kepuasan, Kualitas,


dan Nilai

Ekspektasi merupakan standar internal yang


digunakan oleh konsumen ketika mengevaluasi
suatu produk atau jasa

Ekspektasi berperan penting dalam penilaian


konsumen terhadap kualitas dan kepuasan jasa.

Kepuasan merupakan perasaan individu terhadap


kesenangan dan kekecewaan sebagai akibat dari
membandingkan kinerja produk terhadap
ekspektasi individu tersebut.

Konsep Ekspektasi, Kepuasan, Kualitas,


dan Nilai

Kualitas merujuk pada keunggulan. Kualitas


pelayanan merupakan evaluasi jangka panjang
konsumen terhadap pelayanan yang diberikan. Baik
kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen
berdasarkan pada perbandingan ekspektasi dan
kinerja. Dengan demikian, peningkatan kepuasan
konsumen dan kualitas pelayanan dapat memberikan
hasil yang positif terhadap organisasi dan konsumen.

Nilai (value) merupakan perbandingan (Kotler,


2003) atau perbedaan (Lovelock and Wright, 2002)
antara manfaat dan biaya yang dirasakan.

Loyalitas merupakan efek atau hasil dari kepuasan.

Hubungan Ekspektasi, Kepuasan, Kualitas,


dan Nilai dalam Marketing

Dengan adanya ekspektasi maka pelanggan


memiliki
standarnya
masing-masing
untuk
mendapatkan
apa
yang
diinginkannya,
dan
perusahaan berusaha sebisa mungkin untuk
memenuhi
ekspektasi
tersebut,
untuk
menimbulkan kepuasan bagi pelanggan dengan
menciptakan suatu pelayanan yang berkualitas
serta juga dapat meningkatkan nilai yang dirasakan,
yang mungkin berkontribusi untuk meningkatkan
perhatian dan perilaku konsumen dan pastinya untuk
menambah keuntungan. Wujud dari kepuasan
pelanggan dinyatakan dalam kesetiaan (loyalty)
sebagai mitra utama suatu bisnis organisasi.

Relationship Marketing
aktivitas yang bertujuan
mengembangkan hubungan jangka
panjang dan efektifitas biaya antara
organisasi dan pelanggannya untuk
manfaat yang saling menguntungkan
kedua pihak
(Lovelock and Wright, 2002).

Faktor yang menyebabkan


berkembangnya relationship
marketing

Konsekuensi Relationship Marketing

Keuntungan Perusahaan
Peningkatan produktivitas marketing dengan membuat fungsi
marketing yang lebih efektif dan efisien loyalitas
pelanggan, keuntungan lebih besar
Fokus kepada pelanggan secara individu mewujudkan
keinginan dan kebutuhan pelanggan
Fokus mempertahankan pelanggan yang telah ada lebih
memerlukan sedikit biaya dibandingkan mencari pelanggan
baru.

Keuntungan Pelanggan
Pelanggan memperoleh keuntungan ekonomi
Menurunkan keinginan untuk berubah (perusahaan)
Menghemat waktu dan usaha untuk mencari informasi lain

Chapter Question

1
.

Definisi Marketing

Tujuan Marketing

Tujuan dari marketing adalah untuk


mengidentifikasi, mengantisipasi dan
memuaskan apa yang di inginkan oleh
konsumennya. Sedangkan marketing
dibidang farmasi terdiri dari proses
menyediakan obat untuk publik dan
keahlian profesional
petugas
yang
diperlukan untuk meningkatkan serta
menjaga kualitas hidup dari masyarakat.

Marketing tidak hanya berfungsi untuk organisasi


besar, korporasi multinasional. Marketing juga dapat
diaplikasikan oleh seorang apoteker.
Alat pemasaran telah digunakan untuk membantu
apoteker mengatasi banyak masalah dalam berbagai
praktek, seperti penanganan obat resep, apakah
perlu
menambahkan
layanan
monitoring
farmakokinetik, mengenai dispensing disebuah
rumah sakit, mengenai pengadaan OTC apakah
melakukan pengadaan melalui wholesaler
atau
Konsep
langsung pada PBF dan manufaktur.

Marketing yang
Matang

Filosofi yang digunakan dalam


2
Menuntun Usaha Marketing Perusahaan

6 Konsep Perusahaan dalam


Aktivitas Marketing (Kotler,
2003)

Aturan Konsep Pemasaran


menurut Kotler dan Keller, 2006

3. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan

Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan


dalam Farmasi

4. Marketing Mix

Seperangkat peralatan yang digunakan


organisasi untuk mengejar tujuan sesuai
pangsa pasar
Komponen Marketing mix(5P)

Product
Price
Place
Promotion
Positioning

Marketing Mix - Product

Penawaran organisasi terdahap kebutuhan,


bukan hanya barang tangible tapi juga service
Apotek dan apoteker perlu mendefiniskan alasan
penggunaan produk dan layanan
Disamping perlu punya pengetahuan klinis dan
kemampuan pelayanan, apoteker perlu mengerti
bahwa layanan tersebut mewakili penawaran
dengan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan
pasien
Farmasis harus bisa menciptakan, membawakan
dan mengkomunikasikan nilai pekerjaan mereka.

Marketing Mix - Harga

Menurut konsumen adalah sesuatu yang


dikorbankan untuk mendapatkan produk
Harga dipengaruhi ongkos produksi,
harga kompetitor, dan permintaan pasar
Sulitnya menetukan harga produk obat
karena harga layanan tidak ditetapkan
Adanya suatu harga tambahan untuk
layanan yang menyertai produk

Marketing mix - Tempat

Setiak aktivitas didesain untuk


menciptakan keperluan ketersediaan
produk dan dimana konsumen hendak
melakukan pembelian
Untuk Farmasis, tempat merujuk pada
penyediaan tempat yang pribadi untuk
konseling dan layanan profesi lain
Evaluasi apakah layanan menungkinkan
diberikan pada tempat kerja farmasis

Marketing Mix - Promotion

Kegiatan memberitahukan, mengingatkan, dan


membujuk target pasar tentang organisasi dan
penawaran
Aktivitas promosi mendorng target pasar bertindak
pada saat tertentu
Media promosi Farmasis dapat berupa media massa,
buku telepon, kupon newsletter, brosur, skrining
kesehatan, event kesehatan
Promosi berperan dalam mengubah kebutuhan
menjadi keinginan
Tiap elemen promosi berperan mengkomunikasikan
nilia layanan kefarmasian

Marketing Mix - Positioning

Tindakan merancang penawaran dan citra


perusahaan untuk menduduki tempat
khusus di persepsi target pasar
Berfokus pada persepsi target bukan produk
Farmasis berkesempatan untuk melakukan
positioning layanan pada persepsi
pelanggan
Farmasis dapat positioning sebagai inovator,
ahli pengobatan, praktisi yang peduli atau
mitra dalam kebutuhan terkait kesehatan

Faktor yang Mengkarakteristik Perbedaan


5. Jenis Penawaran yang dibuat Perusahaan
Farmasi
Pharmaceutical products require a service component.
(Shepherd, 1995)

Reexamining The First P:


Product
9 perbedaan mendasar antara produk fisik (physical
goods) dan jasa (service) (Lovelock dan Weight, 2002):

Konsumen tidak mendapatkan hak kepemilikan jasa


Produk jasa bersifat tidak berwujud/ tidak nyata
Ada keterlibatan yang lebih besar dari konsumen dalam
proses produksi
Orang dapat menjadi bagian dari produk
Ada variabilitas yang lebih besar dalam input dan output
operasional, sehingga lebih sulit untuk menstandardisasi
dan mengendalikannya
Banyak jasa yang sulit dievaluasi oleh konsumen
Biasanya tidak ada persediaan
Faktor waktu relatif lebih penting
Sistem penghantaran dapat melibatkan saluran elektronik
maupun fisik.

Hubungan
Konsep
Ekspektasi,
6.
Kepuasan, Kualitas, Nilai, dan Loyalitas

Pemasaran bukan hanya sekedar memberitahu dan menjual


(telling and selling) tetapi juga harus memuaskan konsumen

Kepuasan merupakan suatu fungsi dari hasil yang dirasakan


dan harapan. Jika hasil yang didapatkan dibawah harapan
yang diinginkan, maka pelanggan tidak puas. Jika hasil
yang didapatkan memenuhi harapan, maka konsumen
puas).

Keberhasilan pemasaran yang terpenting adalah apakah


penyediaan produk tersebut sudah sesuai dengan keinginan
dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah sehingga dapat
meningkatkan nilai nasabah (customer value). Konsumen
hanya memikirkan apa yang akan dibelinya untuk
memuaskan kebutuhannya atas dasar pertimbangan nilai.

Sedangkan kualitas layanan sebagai derajat ketidakcocokan


antara harapan normatif pelanggan pada jasa dan persepsi
pelanggan pada kinerja layanan yang diterima.

Nasabah yang puas dan loyal (setia) merupakan


peluang untuk mendapatkan nasabah baru.
Mempertahankan semua nasabah yang ada
umumnya
akan
lebih
menguntungkan
dibandingkan dengan pergantian nasabah karena
biaya untuk menarik nasabah baru bisa lima kali
lipat dari biaya mempertahankan seorang
nasabah yang sudah ada, Kotler (2002, hal. 60).
Jadi mempertahankan nasabah sama dengan
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan, hal ini disebabkan karena dengan
mempertahankan
nasabah,
berarti
dapat
meningkatkan penerimaan atau pendapatan
perusahaan dalam penjualan produk.

7. Definisi Relationship Marketing

Konsekuensi Relationship Marketing

Aplikasi Relationship Marketing dalam


Praktik Farmasi

Konsep
Pharmaceutic
al Care

Relationship Marketing dalam


Praktik Farmasi

Marketing Application

Proses Manajemen Marketing

Cara Mengevaluasi
Pasar

Analisis SWOT

Bagaimana Bagaimana Bagaimana


kekuatan
cara
kekuatan
(strengths)
mengatasi
(strengths)
mampu
kelemahan
mampu
mengambil (weaknesse menghadap
keuntungan
s) yang
i ancaman
dari
mencegah
(threats)
peluang
keuntungan yang ada?
(opportuniti
dari
es) yang
peluang
ada
(opportuniti

Bagimana
cara
mengatasi
kelemahan
(weaknesse
s) yang
mampu
membuat
ancaman
(threats)
menjadi

Peran Analisis
SWOT

membantu dan
meningkatkan proses
manajemen pemasaran
secara keseluruhan
mempermudah membuat
planning suatu usaha

Target Pasar
Marketing

Membantu pihak/
kelompok lain untuk
mengetahui dan
memperoleh manfaat
dari produkyang
dipasarkan

upaya pemasaran langsung


terhadap kelompok masyarakat
yang diharapkan dapat
memperoleh manfaat dari suatu
produk.

Target Pasar

segmentasi pasar
proses
pengelompokkan
konsumen yang
memiliki keinginan/
kebutuhan sama

Karakteristik Target Pasar


yang Menarik
o
o

o
o

Dapat diidentifikasi mudah dikenali


Dapat diakses mudah dijangkau oleh
semua orang sesuai dengan segmentasi pasar
Dapat menghasilkan keuntungan
Compactible Target pasar harus sesuai
dengan kelompok-kelompok lain yang dilayani

Marketing Mix dalam


Pelayanan Farmasi

4P
Product
Place
Price
Promotion
Barang

8P
Product
Place
Price
Promotion
Process
Personnel
Physical Facility
Productivity &
Quality
Service

Metode Promosi

Iklan

Sales
Promotion

Publisitas

Personal
Selling

Dapat mengontrol pesan yang


disampaikan
Pilihan media banyak
Media yang digunakan dapat
ditentukan berdasarkan isi pesan,
target pasar, dan budget farmasis.
Dapat digunakan untuk
memperkenalkan informasi
mengenai barang atau jasa
pelayanan yang baru
Pasien dapat mencoba sampel dari
barang atau mencoba jasa
pelayanan tertentu
Dapat mengontrol pesan yang
disampaikan
Biaya yang diperlukan tidak
dikeluarkan oleh organisasi atau
farmasis
Pesan yang disampaikan lebih
dapat dipercaya dibandingkan
iklan
Dapat mengontrol pesan yang
disampaikan dengan baik
Farmasis dan pasien dapat
berdialog secara langsung
(penyampaian informasi langsung)

Biaya tinggi

Memerlukan biaya yang cukup


tinggi untuk memicu
pembelian barang atau jasa
pelayanan
Customer hanya ingin
membeli produk ketika ada
diskon

Pesan yang disampaikan tidak


dapat dikontrol dengan baik
(dapat berupa informasi
positif/ negatif)

Farmasis harus mampu


meminta pasien berkomitmen
untuk menggunakan barang
atau jasa

Evaluasi dan
Kontrol Aktivitas marketing

1) Kepuasan pasien (kualitas pelayanan)

Dilihat dari kartu laporan yang diisi oleh pasien.


Survey kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
yang diberikan.
Jika survey ini terus dilakukan setiap tahunnya, maka
monitoring kualitas pelayanan dapat dilakukan baik
dari segi pelayanan yang diberikan maupun outcome
yang diterima pasien.

2) Kondisi keuangan

Ditinjau dari pemasukan yang


diperoleh apotek.

upah pelayanan kefarmasian


net-profit lainnya.

3) Perkembangan pelayanan

Pertumbuhan program pelayanan dapat


dilihat
dengan :
menghitung jumlah pasien yang
diberikan pelayanan
jumlah episode pelayanan tiap
bulannya.

Chapter Question

Cara Mengevaluasi Pasar di


1
bidang Farmasi
.

2.

Proses Manajemen Pemasaran dan Pengaruhnya


dalam Pengambilan Keputusan di Praktik
Kefarmasian

Bila sebuah proses manajemen pemasaran telah


ditetapkan, selanjutnya dilakukan diskusi mengenai
evaluasi pasar.
Dari hasil evaluasi tersebut akan dibuat persiapan
rencana pemasaran, termasuk teknik untuk promosi
produk farmasi dan pelayanan farmasi.
Dengan demikian untuk setiap langkah-langkah
yang akan diambil dalam praktik kefarmasian
selanjutnya, selalu didasari oleh proses manajemen
pemasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

3 Tahapan Penting dalam Proses


Manajemen Pemasaran

3. Analisis SWOT

Analisis SWOT meliputi:

Kemampuan internal (strength, weakness)


Dugaan external (opportunities, threat)

Dapat meningkatkan proses manajemen,


terutama pada perencanaan

Contoh : identifikasi peluang

memilih target marketing

4. Karakteristik Target Pemasaran


1. Dapat diidentifikasi
Profil
kelompok (usia, gender, ukuran
keluarga,dll)
Kelompok yang menjadi target pemasaran
harus dapat diakses oleh pemasaran apotek.
Kelompok yang menjadi target pemasaran
harus dapat menguntungkan apotek
keinginan dan kemampuan membeli
4.
Sesuai dengan kelompok target
pemasaran lain dan citra apotek

Marketing Mix
Seperangkat
pertimbangan
yang
dilakukan oleh apotek untuk memasarkan
barang dan/atau jasa yang ditawarkannya

Key decision to creating Marketing Mix for


a pharmacy service

Marketing mix adalah usaha untuk


5.
memasarkan barang dan service.

Kelebihan dan Kekurangan Metode


6
Promosi
.

1. Advertising

2. Sales Promotion

3.Publikasi

4. Personal selling

3 cara pemantauan kinerja


7. kegiatan pemasaran apotek
Kontrol proses memungkinkan penilaian kinerja
kegiatan pemasaran terhadap tujuan yang ingin
dicapai.
Ketika
pemantauan
tersebut
dikombinasikan dengan umpan balik dan
penyesuaian,
maka
keberhasilan
upaya
pemasaran apotek akan meningkat. Pendekatan
ini dapat dilihat sebagai proses peningkatan
kualitas yang terkait dengan tujuan pemasaran.
Lingkup proses tersebut dapat mencakup kualitas
pelayanan, keuangan, dan kepuasan pasien.

1. Kepuasan Pasien
Kontrol proses akan lebih mungkin untuk
menjadi sukses jika itu adalah bagian dari
rutinitas
operasional
di
apotek,
yaitu
pengumpulan dan pelaporan kinerja reguler.
Informasi tersebut akan membantu dalam
identifikasi awal dari masalah kinerja dan dapat
membantu untuk meningkatkan implementasi
solusi. Untuk meningkatkan kemungkinan bahwa
data kinerja merupakan sebaran yang teratur,
seperangkat indikator harus dikembangkan.
Misalnya, survei kepuasan tahunan pasien.

2. Keuangan

Anggaran
pemasaran
adalah
alat
peningkatan
kinerja.
Membandingkan
pengeluaran biaya
pelayanan dengan
angka yang dianggarkan secara teratur,
memungkinkan dibuatnya penyesuaian
anggaran di masa depan.
Laporan laba rugi apotek berguna untuk
memantau
keuangan,
mencakup
pendapatan
layanan,
biaya,
dan
keuntungan bersih.

3. Kualitas Pelayanan

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan,


rapor (kartu laporan) dapat digunakan
untuk menilai kualitas pelayanan seperti
catatan data pasien dan mengevaluasi
kualitas obat.

Meminta
Farmasis/Apoteker
untuk
8.
menjual jasanya kepada pasien

Jasa kefarmasian pelayanan kefarmasian

Pelayanan atas resep dokter


Pemberian informasi obat

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian


dari pekerjaan kefarmasian, diatur PP
51/2009
Pelayanan kefarmasian pekerjaan
keprofesian pembayaran merupakan hak
dari pekerjaan keprofesian
Tantangan?

Tantangan Jasa Kefarmasian

Kebutuhan Jasa
Kefarmasian

Profesi pelayanan kesehatan lain juga


memerlukan jasa kefarmasian (mis. dokter)

Kompetensi utk menjelaskan ttg obat


Terbatasnya waktu dokter
Banyaknya jenis obat yang beredar
Efek merugikan obat (ADR, SE, Interaksi Obat)
Jaminan obat aman & bermanfaat pada
pasien
Melengkapi data yang tidak tergali dokter

Kompetensi yg Diperlukan untuk


Memberikan Jasa yg Layak Jual

Kesimpulan

Pelayanan kefarmasian layak jual


Feel Great Pharmacy (Debbie Butler, Pharm.D.)

Pelayanan sebagai strategi marketing & bentuk


diferensiasi

Respon masyarakat (Ilman, 2011)

Dari 96 responden, 70% bersedia membayar


Kesiapan membayar rata-rata Rp. 11.786,00
Peningkatan pelayanan siap membayar Rp.
15.357,00
Pasien belum mengetahui info ttg obat : 73%
Informasi obat didapat dari dokter : 83%

Tantangan Terbesar dalam


9
Marketing Pharmacy
.

32 % responden mengatakan bahwa tantangan terbesar


bagi seorang farmasi untuk mempraktekan keilmuannya
adalah PERSEPSI MASAYARAKAT (Kanada, 2012)

(Community Pharmacy Marketing: Strategies for Success,


2011)

Tantangan terbesar yang harus dihadapi


apoteker dalam marketing pelayanan
farmasi adalah:

Ketidaktahuan pasien
akan peran apoteker
sebagai tim pelayanan
kesehatan

Sebuah studi tahun 2005 dilakukan


untuk mengevaluasi penerimaan pasien
terhadap peran apoteker di farmasi
komunitas
Kurang dari 50
Hanya 20 % pasien yang
% pasien yang
percaya bahwa apoteker
percaya bahwa
mampu bekerjasama
apoteker
mampu
dengan tenaga kesehatan
meberikan
lainnya untuk memberikan
pelayanan
pelayanan dan pengobatan
kesehatan
yang tepat untuk pasien
dasar

Tantangan Lainnya

Keyakinan pasien bahwa dirinya tidak


membutuhkan pelayanan klinis, misalnya
MTM (Medication Therapy Management)
Ketidakmauan pasien untuk membayar
jasa apoteker
Orientasi terhadap produk
Adanya intervensi dari non-farmasis pada
praktek kefarmasian
Service bersifat invisible

- TERIMA KASIH
-

Anda mungkin juga menyukai