Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelabuhan penyeberangan kamal merupakan salah satu akses transportasi jalur
laut yang sangat penting di Madura. Sebelum dioperasikannya jembatan tol suramadu
beberapa waktu lalu jalur ini tidak pernah sepi oleh pengunjung. Salah satu departemen
yang paling penting di pelabuhan adalah bagian loket baik itu yang khusus melayani
pejalan kaki dan loket khusus melayani kendaraan bermotor. Namun jika diamati sering
kali penggunaan tenaga kerja kurang efektif misalnya operator sering menganggur,
merokok, makan dan minum saat masih jam kerja belum istirahat. Untuk itu diperlukan
upaya peningkatan produktifitas operator.
Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengukur produktifitas pekerja
adalah metode work sampling yang merupakan pengukuran yang dilakukan secara
langsung dengan mengunjungi operator dengan mencatat elemen kerja yang dilakukan
operator pada waktu tertentu yang sebelumnya dilakukan perandoman.
Seperti yang dilakukan pada pengambilan data modul 5 ini yang mengambil data
di loket pelabuhan penyeberangan kamal yang melayani penumpang khusus kendaraan
bermotor. Pengambilan data dilakukan sebanyak 2 kali pengamatan. Pengambilan data
pertama pre work sampling sebanyak 39 data untuk menghitung kecukupan data dan
pengambilan data kedua untuk work sampling sebanyak 39 data. Tujuan utama dari
praktikum ini adalah untuk menganalisa produktifitas pekerja melalui metode work
sampling pada operator loket pelabuhan penyeberangan kamal Madura.
1.2 Tujuan Praktikum
1.2.1
Tujuan Umum
Tujuan umum diadakannya praktikum modul 4 tentang work sampling sebagai
berikut ini:
a. Mengetahui dan mampu menghitung waktu standart dan output standart proses
pelayanan loket kapal penyeberangan di pelabuhan kamal Madura.
b. Mengetahui proses proses pelayanan loket kapal penyeberangan di pelabuhan
kamal Madura dan menggambarkan dalam peta kerja.

c. Merancang sistem kerja yang baik dengan memperbaiki keseimbangan lini kerja
dan kerja tangan serta produktivitas kerja operator.
d. Mengetahui kurva pembelajaran operator dari masing-masing operasi.
e. Menentukan waktu standart berdasarkan prosedur pengukuran yang dilakukan
secara acak
1.2.2
Tujuan Khusus
Tujuan khusus diadakannya praktikum modul 4 tentang work sampling
sebagai berikut ini:
a. Melatih praktikan dalam memberikan pengalaman praktis untuk melaksanakan
kegiatan pengukuran kerja dengan pemahaman dan penguasaan materi mengenai
sampling kerja.
b. Memahami dasar-dasar sampling kerja.
c. Mengetahui besarnya waktu baku yang dibutuhkan suatu proses operasi kerja.

1.2.3

Asumsi yang Digunakan


Berikut adalah asusmsi yang digunakan di praktikum modul 4 tentang work

sampling sebagai berikut ini:


a. Asumsi yang digunakan pada praktikum work sampling ini adalah pengujian
data dianggap sudah seragam secara keseluruan.
1.3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Kerja dengan Menggunakan Metode Work Sampling
2.1.1 Metode sampling kerja (work sampling)
Pengukuran kerja work sampling dilakukan dengan mencatat aktifitas dari
operator saat melakukan pekerjaanya dalam kurun waktu yang sudah ditentukan
secara acak. Ini dilakukan untuk mengetahui tingkat produktifitas dan alokasi
pemanfaatan waktu dari pekerja saat melakukan pekerjaanya. Kegiatan ini tidak
mengukur kegiatan pekerja secara terus-menerus namun hanya pada waktu-waktu
tertentu yang diperoleh dari random atau acak. Semakin banyak waktu pengamatan
maka semakin besar juga tingkat kepercayaan terhadap pengambilan kesimpulan
dari metode tersebut (Walangitan, 2012).
Uji petik kerja (Work Sampling Test) adalah pengukuran kerja yang dilakukan
ditempat berjalannya pekerjaan dan pengamatannya dilakukan pada saat tertentu
secara acak merupakan salah satu cara untuk melakukan pengukuran bahan baku
(Sutalaksana , 2006). Metode ini berbeda dengan metode stopwatch time study yang
mengukur secara terus menerus kegiatan operator menggunakan stopwatch. Metode
ini dilakukan hanya pada saat-saat tertentu saja waktunya diperoleh secara random
(Kiayi, 2010).
2.1.2

Tujuan sampling kerja (work sampling)


Sampling kerja (Work Sampling) adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

melakukan suatu pengukuran secara langsung dilapangan dengan waktu-waktu yang


diacak secara random. Menurut Wignjosoebroto, (1998) dalam Kiayi, (2010) tujuan
dari dilakukannya work sampling ialah sebagai berikut ini:
1. Work sampling dapat diuji hipotesis berdasarkan teori yang mendasarinya.
2. Work sampling dapat diolah dengan menggunakan metode statistik yang
nantinya memberikan data yang kuantitatif.
3. Work sampling dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan dari suatu sifat,
nilai, sikap yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok.
2.1.3

Kelebihan dan kekurangan sampling kerja (work sampling)

Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing


begitu juga dengan metode work sampling yang memiliki batasan-batasan tertentu.
Kelbihan dari metode work sampling ialah lebih praktis jika dibandingkan dengan
metode lainnya, karena mencatat waktu saja tanpa harus melakukan pekerjaan
terhadap elemen kerja yang dilakukan operator. Sedangkan kekurangan dari metode
work sampling ini diantaranya membutuhkan waktu lebih lama untuk dapat
memperoleh data, karena sesuai dengan kecukupan data yang digunakan semakin
besar tingkat kepercayaan dari kecukupan data maka data semakin banyak sehingga
otomatis waktu yang dibutuhkan juga semakin lama serta biaya yang dipakai lebih
mahal karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan pengukuran kerja sedang
berlangsung (Kiayi, 2010).
2.2 Penentuan Jumlah Sampel Pengamatan yang Dibutuhkan
Untuk menetukan jumlah sampel yang digunakan sangat tergantung pada 2 faktor
yakni tingkat kepercayaan (confidence level) dan juga tingkat ketelitian (degree of
accuracy). Sampel yang diambil memiliki distribusi probabilistic karena berasal dari
data yang acak. Jika jumlah sampel yang diambil semakin besar maka tingkat
kepercayaan terhadap kondisi realitasnya semakin besar. Begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan aktifitas pekerja yang produktif serta yang non produktif (idle) yang
berdistribusi normal maka jumalh sampel pengamatan dapat dihitung dengan formulasi
berikut ini (Sritomo, 1989):
N '=

K .(1P)
( SP)2

Keterangan:
P = Prosentase kejadian yang diamati (prosentase produktif) dalam angka desimal.
Dalam praktikum kali ini p yang digunakan p produktif.
K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil

S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.


Untuk tingkat kepercayaan 68 % harga k =1
Untuk tingkat kepercayaan 95 % harga k =2
Untuk tingkat kepercayaan 99 % harga k =3

2.3 Aplikasi Work Sampling dalam Industri


Banyak sekali aplikasi work sampling yang dapat diterapkan dalam dunia industri
diantaranya (Sritomo, 1989):
1. Penetapan Waktu Baku
Penetapan waktu baku ini berfungsi untuk mengetahui prosentase antara aktivitas produktif
dan aktifitas non produktif (idle) serta untuk menghitung waktu baku dari aktifitas kerja.
2. Disiplin Kerja
Dengan adanya work sampling akan meningkatkan kedisiplinan dari seorang pekerja karena
metode ini dilakukan secara random.
3. Penetapan Waktu Tunggu
Dengan adanya work sampling diharapkan mampu menekan aktifitas idle. Dengan
memperbaiki metode kerja serta alokasi pembebanan manusia dan mesin (stasiun kerja) yang
sesuai .

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
Prosedur pelaksanaan praktikum modul 5 work sampling ini adalah sebagai
berikut:
1. Menentukan objek pengamatan praktikum dimana untuk kelompok 31 memilih objek
di pelabuhan penyeberangan kamal Madura pada bagian layanan loket kendaraan
bermotor.
2. Membuat check sheet data pre work sampling yang berisi elemen kerja yang sesuai
dengan kegiatan operator loket penumpang kendaraan serta waktu pengamatan dari
hasil random. Elemen kerja meliputi :
a. Mengambil uang pelanggan
b. Menghitung uang
c. Merobek tiket sepeda
d. Merobek tiket pejalan kaki
e. Memberi tiket ke pelanggan
f. Menghitung uang kembalian
g. Mengambil uang kembalian
h. Memberi uang kembalian
3. Melakukan pengukuran kerja langsung pre work sampling kepada operator loket
kendaraan bermotor di pelabuhan kamal sebanyak 30 data dan mencatat elemen kerja
pada check sheet yang sudah disediakan serta didokumentasikan dalam video.
4. Merekap hasil pengukuran lalu dihitung kecukupan datanya berdasarkan idle dengan

menggunakan rumus

N'

K .( 1P)
. Jika data cukup maka tidak usah mengambil
( SP)2

data lagi sedangkan jika data belum cukup maka dilakukan pengukuran kerja lagi
sesuai dengan jumlah N hasil perhitungan kecukupan data.
5. Melakukan pengolahan data meliputi uji keseragaman data tiap elemen kerja, analisa
work sampling dengan elemental ratio studies performance sampling dan time
standard studies yakni meliputi perhitungan faktor penyesuaian, normal time, waktu
standard (WS) dan output standard (OS), performance level study,observasi, ratio
serta efisiensi loss .
6. Melakukan analisa dari setiap perhitungan dan menagbil kesimpulan.
3.2 Flowchart Praktikum

Gambar 5.3.1 Flowchart praktikum

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Data pre work sampling
Berikut adalah foto pre work sampling yang dilakukan di pelayanan jasa
penyebrangan kamal ASDP :

Gambar 5.4.2 Pengambilan data pre work sampling

Berikut adalah data pre work sampling sebanyak 30 data yang dilakukan di
pelayanan jasa penyebrangan kamal ASDP :
Tabel 5.4.1 Data pre work sampling

Note : Penilaian indeks performansi dilakukan dengan subjektif


Berikut adalah perhitungan untuk mendapatkan jumlah data yang memenuhi
syarat untuk pengamatan work sampling, maka sebelumnya telah dilakukan prework sampling :
p=

jumlah nonproduktif
x 100
jumlah total pengamatan

(1)

6
x 100
30

0,2

N '=

k 2 x p x (1 p)
(s x p)2
(2)

1 x 0,2 x (10,2)
0,16
=
2
0,004096
(0,32 x 0,2)

39,06

39

Keterangan :
N

: Jumlah sampel minimum

: Prosentase non produktif

: Selang kepercayaan dimana didapatkan dari 1-68%=32% =0,32

: harga indeks = 1, didapatkan dari tingkat kepercayaan 68% maka nilai k


adalah 1

4.1.2

Data work sampling


Berikut adalah foto pre work sampling yang dilakukan di pelayanan jasa

penyebrangan kamal ASDP :

Gambar 5.4.3 Pengambilan data work sampling

Berikut adalah data pre work sampling sebanyak 30 data yang dilakukan di
pelayanan jasa penyebrangan kamal ASDP :
Tabel 5.4.2 Data work sampling

4.2 Pengolahan Data


4.2.1 Pengujian keseragaman (tiap elemen kerja)
Berikut adalah perhitungan manual %Q, %Q Rata-rata,

, UCL dan LCL

pada elemen kerja 1 :


%Q=

jumlah aktivitas
x 100
N

7
x 100
39

0,179

(3)

%Q Ratarata=

%Q
x 100
Jumlah aktivitas

(4)

0,179
x 100
7

0,026

%Q x (1%Q)
N
(5)

0,179 x (10,179)
39
0,146959
39

0,0037
= 0,0608 0,061
UCL = %Q Rata-rata + (1 x )
(6)
= 0,026 + (1 x 0,061)
= 0,087
LCL = %Q Rata-rata - (1 x )
(7)
= 0,026 - (1 x 0,061)
= -0,036
Berikut adalah tabel rekap perhitungan %Q, %Q Rata-rata,
pada semua elemen kerja :
Tabel 5.4.3 Rekap perhitungan

, UCL dan LCL

Berikut adalah grafik perhitungan %Q, %Q Rata-rata,

, UCL dan LCL

pada semua elemen kerja :

Gambar 5.4.3 Grafik keseragaman

Dikarenakan nilai %Q rata-rata berada pada batas kontrol maka nilai tersebut
dapat digunakan untuk menghitung pengamatan yang diperlukan.
4.3 Hasil Analisa Work Sampling dengan Elemental Ratio Studies Performance
Sampling Studies dan Time Standart Studies
4.3.1 Perhitungan faktor penyesuaian
Berikut adalah tabel penyesuaian menurut tingkat kesulitan menggunakan cara
subjektif :
Tabel 5.4.4 Penyesuaian dengan cara westinghouse (Sumber: Sutalaksana, 2004)

A. Perhitungan PR pada elemen 1


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (excellent b1) + condition (excellenty) +


consistency (excellent)

(8)

= 1,11 + 0,10 + 0,04 + 0,03 = 1,28


B. Perhitungan PR pada elemen 2
PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (excellent b2) + condition (excellenty) +


consistency (good)
= 1,11 + 0,08 + 0,04 + 0,01 = 1,24

C. Perhitungan PR pada elemen 3


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (excellent b2) + condition (good) +


consistency (good)
= 1 + 0,11 + 0,08 + 0,02 + 0,01 = 1,22

D. Perhitungan PR pada elemen 4


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (good c1) + condition (good) + consistency


(excellent)
= 1 + 0,11 + 0,05 + 0,02 + 0,03 = 1,21

E. Perhitungan PR pada elemen 5


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (good c1) + condition (good) + consistency


(good)
= 1 + 0,11 + 0,05 + 0,02 + 0,01 = 1,19

F. Perhitungan PR pada elemen 6


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (good c2) + condition (good) + consistency


(good)
= 1 + 0,11 + 0,02 + 0,02 + 0,01 = 1,16

G. Perhitungan PR pada elemen 7


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (good c2) + condition (average) +


consistency (good)
= 1 + 0,11 + 0,02 + 0 + 0,01 = 1,14

H. Perhitungan PR pada elemen 8


PR

= 1 + skill (excellent b1) + effort (good c2) + condition (average) +


consistency (average)
= 1 + 0,11 + 0,02 + 0 + 0 = 1,13

Berikut adalah tabel besarnya kelonggaran berdasarkan faktor yang


berpengaruh pada operator saat melakukan aktivitas :
Tabel 5.4.5 Besarnya kelonggaran berdasarkan faktor yang berpengaruh (Sumber: Sutalaksana,
2004)

= (tenaga yang dikeluarkan + sikap kerja + gerakan kerja + kelelahan mata +


keadaan temperatur tempat kerja + keadaan atmosfer + keadaan lingkungan yang
baik + hambatan tak terhindarkan)

(9)

= (7,5 + 1 + 0 + 6 + 5 + 5 + 0 + 0)
= 24,5 %
(Untuk perhitungan allowance pada setiap elemen sama, dikarenakan lingkungan
kerja dan aktivitas yang dilakukan oleh operator dalam satu tempat dan tidak
mengalami perubahan)

4.3.2

Normal time (NT)


Berikut adalah perhitungan manual %Delay, %Elemen dan normal time (NT)

pada elemen 1 :
%Delay=

Delay
x 100
observasi

(10)

4
x 100
39

0,103

%Elemen=

Elemen
x 100
observasi

(11)

8
x 100
39

0,179
Waktu pengamatan = Waktu kunjungan terakhir waktu kunjungan awal
= 16:59:32 16:00:16
= 0:59:16 16 + (59 x 60) + (0 x 3600) = 3556
NT =

%Tiap elemen x Waktu pengamatan x Faktor penyesuaian(Pw )


Unit yang dihasilkan
(13)

0,179 x 3556 x 1,28


35

816,968
35

23,342 detik

(12)

Berikut adalah tabel rekap rata-rata persentase dan hasil pembulatan pada tiap
elemen kerja :
Tabel 5.4.6 Rekap rata-rata persentase dan pembulatan pada tiap elemen

Berikut adalah tabel rekap perhitungan %Delay, %Elemen dan rata-rata PR


per-elemen pada tiap elemen kerja :
Tabel 5.4.7 Rekap perhitungan %Delay, %Elemen dan rata-rata PR per-elemen

Berikut adalah tabel rekap perhitungan normal time (NT) pada tiap aktivitas
elemen kerja :
Tabel 5.4.8 Rekap perhitungan NT

Dari tabel rekap perhitungan normal time (NT) pada tiap aktivitas elemen
kerja didapatkan waktu normal terbesar pada elemen 1 sebesar 23,342 detik dan
yang terkecil pada elemen 4 sebesar 6,304 detik.
4.3.3

Waktu standar (Ws) dan Output standar (Os)


Berikut adalah perhitungan manual standart time (Ws) dan output time (Os)

pada elemen 1 :
Ws = NTelemen1 + (%Allowance x NTelemen1)

(14)

= 23,342 + (24,5% x 23,342)


= 29,061 detik/unit
Os=

1
Ws

(15)
=

1
=0,0073
unit/detik
136,774
Berikut adalah tabel rekap perhitungan standart time (Ws) pada tiap aktivitas

elemen kerja :
Tabel 5.4.9 Rekap perhitungan Ws

Dari tabel rekap perhitungan standart time (Ws) pada tiap aktivitas elemen
kerja didapatkan perhitungan standart time (Ws) terbesar pada elemen kerja 1
sebesar 29,061 detik / unit, sedangkan yang terkecil pada elemen kerja 4 sebesar
7,849 detik / unit.
4.3.4

Performance level study


Berikut adalah tabel indeks performansi pada tiap elemen kerja :
Tabel 5.4.10 Performance level study

Total indeks performansi=

Jumlah total performance level study


Jumlah Data

(16)

35
=0,897
39

Dari perhitungan total indeks performansi didapatkan nilai sebesar 0,897, nilai
tersebut didapatkan dari pembagian jumlah total performance level study dengan
jumlah data.
4.3.5

Rekap observasi
Berikut adalah perhitungan manual level observation pada elemen 1 :

Level observation = no observation x PR (90%)


= 3 x 90%
= 2,7
Level observation = no observation x PR (95%)
= 3 x 95%
= 2,85
Level observation = no observation x PR (99%)
= 1 x 99%

(17)

= 0,99

Berikut adalah tabel rekap perhitungan level observation pada tiap aktivitas
elemen kerja :
Tabel 5.4.11 Rekap perhitungan level observation

Dari tabel rekap perhitungan level observation pada tiap aktivitas elemen kerja
didapatkan perhitungan level observation terbesar pada elemen kerja 1 sebesar 6,54,
sedangkan yang terkecil pada elemen kerja 4 sebesar 1,94.
4.3.6

Rekap rasio
Berikut adalah perhitungan manual rasio pada elemen 1 :

Rasio=

Jumlah level observation


Total rekap observasi

(18)
=

6,54
68,01
0,096

Berikut adalah tabel rekap perhitungan rasio pada tiap aktivitas elemen kerja :
Tabel 5.4.12 Rekap perhitungan level observation

Dari tabel rekap perhitungan rasio pada tiap aktivitas elemen kerja didapatkan
perhitungan rasio terbesar pada elemen kerja 1 sebesar 0,096, sedangkan yang
terkecil pada elemen kerja 4 sebesar 0,029.

4.3.7

Efisiensi loss
Berikut adalah perhitungan manual efesiensi loss pada elemen 1 :

Waktu = rasio x 8 (jumlah jam kerja pershift)

(17)

= 0,096 x 8
= 0,769 jam
Berikut adalah tabel rekap perhitungan waktu pada efisiensi loss pada tiap
aktivitas elemen kerja :
Tabel 5.4.13 Rekap perhitungan waktu

Dari tabel rekap perhitungan waktu pada tiap aktivitas elemen kerja
didapatkan perhitungan waktu terbesar pada elemen kerja 1 sebesar 0,769 jam,
sedangkan yang terkecil pada elemen kerja 4 sebesar 0,228 jam.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum Analisis & Perancangan Sistem Kerja modul 5
yaitu work sampling dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam proses pelayanan loket kapal penyeberangan di pelabuhan kamal Madura
terdapat 8 elemen kerja yang digunakan meliputi mengambil uang pelanggan,
menghitung uang, merobek tiket sepeda, merobek tiket pejalan kaki, memberi tiket
ke pelanggan, menghitung uang kembalian, mengambil uang kembalian, dan
memberi uang kembalian.
2. Pada perhitungan normal time (NT) pada tiap aktivitas elemen kerja didapatkan
waktu normal terbesar yaitu pada elemen mengambil uang pelanggan sebesar
23,342 detik dan yang terkecil pada elemen merobek tiket pejalan kaki sebesar
6,304 detik.
3. Pada perhitungan standart time (Ws) pada tiap aktivitas elemen kerja didapatkan
perhitungan standart time terbesar pada elemen kerja mengambil uang pelanggan
sebesar 29,061 detik / unit dan yang terkecil pada elemen merobek tiket pejalan
kaki sebesar 7,849 detik / unit.
4. Pada perhitungan total indeks performansi didapatkan nilai sebesar 0,897, nilai
tersebut didapatkan dari pembagian jumlah total performance level study dengan
jumlah data.
5. Pada perhitungan rasio pada tiap aktivitas elemen kerja didapatkan perhitungan
rasio terbesar pada elemen kerja mengambil uang pelanggan sebesar 0,096,
sedangkan yang terkecil pada elemen kerja merobek tiket pejalan kaki sebesar
0,029. Dan untuk perhitungan waktu pada tiap aktivitas elemen kerja didapatkan
perhitungan waktu terbesar pada elemen kerja mengambil uang pelanggan sebesar
0,769 jam, sedangkan yang terkecil pada elemen kerja merobek tiket pejalan kaki
sebesar 0,228 jam.

5.2 Saran
Setelah melakukan praktikum Analisis & Perancangan Sistem Kerja Kerja modul
5 yaitu work sampling dapat memberi saran sebagai berikut :
1. Untuk menentukan jumlah unit yang dihasilkan atau jumlah pelanggan yang
dilayani masih terdapat kerancuan dan belum memiliki refrensi yang jelas, dimohon
untuk kedepannya bisa jauh lebih baik lagi.

DARTAR PUSTAKA
Kiayi, Syamsir Djafar, 2010. Analisis Perancangan Waktu Kerja Dengan Menggunakan
Metode Work Sampling, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo
Walangitan, Ronny. 2012, Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Metode
Work Sampling Pada Pekerjaan Kolom Dan Balok Mega Trade Center Manado,
TEKNO-SIPIL/Volume 10/No. 57/April 2012
Wignosoebroto, Sritomo. 1989. Ergonomi Teknik Dan Tata Cara Pengukurannya.
Surabaya: Guna Widya

Anda mungkin juga menyukai