Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Di lndonesia
ISPA
Puskesmas Jogonalan I Kab. Klaten mempunyai angka pneumonia yang semakin meningkat dan
menjadi tertinggi pada bulan Juni 2001 di Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan tentang ISPA pada balita dan sikap tentang pencarian pengobatan di wilayah
g5
o/o
serta pengetahuan (Korelasi parsial= 0,276) lebih mempengaruhi perilaku daripada sikap
(Korelasi parsial= 0,206). Hasil uji statistic diatas menunjukkan ada hubungan bermakna antara
pengetahuan dengan perilaku, ada hubungan bermakan antara sikap dan perilaku, dan ada
hubungan bermakana antara pengetahuan
Pe
No. 1
Oktober 2007 i 68
-72
PENDAHULUAN
mengakibatkan sekitar 4 iuta kematian
lnfeksi Saluran Pernafasan Akut atau ISPA
natita dinegara berkembang. Tiga luta dari 4 juta kematian ISPA tersebut teriadi
karena pneumonia. Di lndonesia kematian akibat pneumonia pada Balita juga
TINGMT PENGETAHUAN TENTANG ISPA PADA BALITA DAN SIKAPTENTANG PENCARIAN PENGOBATAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN I KABUPATEN KLATEN
Tri
ilur HHayati
Kategori
Prosentase
Pendidikan:
Tidak sekolah
4Yo
SD
24Yo
SMP
18
Yo
SMA
Umur:
54
Yo
1s-24
25-30
32Yo
>30
60%
8Yo
Pekerjaan:
56Yo
Buruh
20
o/o
Wiraswasta
16
o/o
PNS
4%
Perangkat Desa
Jenis Kelamin:
Laki-laki
Wanita
4Yo
12
o/o
88%
(42'/,)
berusia lebih dari 30 tahun (60 %), sehingga mempunyai pengalaman hidup sehari-hari pada
umumnya, atau pengalaman merawat anak yang mengalami ISPA.
Sikap responden kurang mendukung pencarian pengobatan (24%). Hal ini dapat dipahami
lika sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menuniang yaitu komponen kognitif, afektif, dan
konatif. Sikap didukung usia lebih dari 30 tahun memungkinkan mendapatkan informasi dan
pengalaman pribadi dalam merawat ISPA. Dengan pengalaman pribadi yang melibatkan emosi
akan meninggalkan kesan yang kuat dan biasanya tidak melepaskan pengalaman yang sedang
dialami.
Perilaku pencarian Pengobatan diadapatkan hasil sebesar 26 % membeli obat diwarung.
Dimana warung merupakhn sumber terbanyak dari oabt-obat yang digunakan, karena mudah
dicapai, jarak dan biaya rnurah,
Untuk menolak atau menerima hipotesa nihil yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
positif antara pengetahuan dan perilaku pencarian pengobatan diuji dengan analisa statistic Chi
No. 1
Oktober2007 i 68 -72
Square program SPSS 10.0 pada tingkat kepercayaan 95 %. Hasil perhitungan chi square
'16'655, df=3, P=0,001, dimana X2 tabel= 7,81 Sehingga
didapatkan harga x2 hitung =
didapatkan ada hubungan Pengetahuan orangtua tentang ISPA dengan Perilaku Pencarian
Pengobatan.
Hal ini sesuai bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
penelitian ternyata
terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour), karena pengalaman dan
perilaku yang didasari pengetahuan lebih langgeng
Hubungan sikap dan Perilaku didapatkan x2 hitung=$'655' dl=3' P=0'034' dimana X2
Sehingga didapatkan ada hubungan sikap dengan perilaku. Sikap seseorang sangat
mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan. Sikap yang positif timbul dari suatu pengetahuan
akan membuat individu memiliki niat untuk melakukan suatu perilaku.
tabet
=7,8].
Untuk mengetahui kontribusi sikap dan Pengetahuan maka digunakan analisa regresi
didapatkan R square = 0,149. Sumbangan Pengetahuan (Corelational Partial=0,276) labib
besar daripada sumbangan sikap (Corelational partial=0,206) dengan perilaku.
perilaku
Hal ini sesuai dengan teori multitactor pembentukan perilaku, yang menyatakan
dipengaruhi 3 faktor predisposisi, factor pendukung, dan factor pendorong. Pengetahuan termasuk
factor predisposisi, sedangkan sikap termasuk factor pendorong.
SIMPULAN
Berdarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
pengetahuan responden cukup baik , Sikap kurang mendukung pencarian pengobatan ke
1.
fasilitas kesehatan, Perilaku reponden untuk pencarian pengobatan sebagian besar ke fasilitas
kesehatan.
2.
pencarian
Ada hubungan pengetahuan orangtua tentang ISPA pada balita dengan perilaku
pengobatan
3. Ada hubungan antara sikap pencarian pengobatan dengan perilaku pencarian pengobatan
4. Ada hubungan antara pengetahuan tentang ISPA pada balita dan sikap tentang pencarian
pengobatan dengan perilaku pencarian pengobatan
PENGOEATAN
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ISPA PADA BALITA DAN SIKAP TENTANG PENCARIAN
OI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN I KAEUPATEN KLATEN
Tri Nw Hklayati
DAFTAR PUSTAKA
Essentia Medica dan
Andre, MG, 1gg4, Penerapan PsikologiDalam Keperawafan, Yayasan Media
Penerbit Andi, YogYakarta
Jakarta
Arikunto, S,1990Prose dur Penetitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta,
Yogyakarta
Azwar, S,2000, Slkap Manusia, Teori dan Pengukuranny4 Pustaka Pelaiar,
Masyarakat, Direktorat
Depkes Rl, 1ggg, Buku Pedoman Puskesmas, Dirien Pembinaan Kesehatan
Kesehatan Keluarga, Jakarta
Demam
Dfaia,S, 1gg}, Buletin Penelitian Kesehatan Vol 26 No 4 : Prevalensi Pneumonia dan
pada Bayi dan Anak Ballfa SDKI 91,94,97, Jakarta
Dinkes, 2000, Profil Kesehatan Kabupaten Klaten 2001, Dinkes Klaten, Klaten
Pola Pencarian
Mujadad, A, dan Soemantri, S, 1998, Jurnal Epidemiologi lndonesia Vol 2 Ed 1:
Pengobatan (Suatu Analrsis Pada balita yang meninggal), Jakarla
purianto, 1gg5,Majatah Kesehatan Masyuakat No 51: Masalah Diare Ditiniau Dai Aspek Sosiologi
Kesehatan, DePkes Rl, Jakrta
Tantoro,l,1gg7, MajatahKesehatanMasyarakatNoST:TinjauanRingkastentangAspekKomunilasi
Depkes
dan penyebaran dan informasi dalam Pemberantasan /SPA Di lndonesia,Jakarta:
RI.
No. 1
Oktober2}OT i 68 -72