Anda di halaman 1dari 27

Sistem Aqidah Islam

Punya Aji Ga bisa kebaca datanya. Dia udh ngirim ke lu


juga fif coba lu kebaca ga datanya ?

Implementasi Aqidah dalam


Aspek Kehidupan

Aqidah itu sangat penting karena aqidah adalah dasar


keteguhan iman seseorang.
Aqidah juga merupakan kunci diterimanya amal
perbuatan.
Kita sebagai makhluk sosial sekaligus seorang muslim
harus dapat mengimplementasikan akidah yang kita
pahami ke dalam interaksi kita dengan masyarakat. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan aktivitas saling
membantu sesama manusia, saling mengajak dalam hal
kebaikan serta mengingatkan saudara kita yang lupa,
dan lain sebagainya.

Implementasi :
1) Aqidah dalam individu
Implementasi aqidah dalam individu adalah berupa perwujudan enam
rukun iman dalam kehidupan manusia. Contohnya antara lain
merenungkan kekuasaan Allah swt, berbuat kebaikan karena tiap gerakan
kita diawasi Allah dan malaikat, mengamalkan ayat- ayat Al Quran,
menjalani risalah nabi, bertindak penuh perhitungan agar tidak terjadi
kesalahan, dan berikhtiar sebelum bertawakal.

2) Aqidah dalam kehidupan keluarga

Contoh implementasi aqidah dalam keluarga adalah shalat berjamaah


yang dipimpin oleh ayah, dan berdoa sebelum melakukan sesuatu.

3) Aqidah dalam kehidupan bermasyarakat


Contoh implementasi aqidah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
tolong menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari bahwa
derajat manusia itu sama di depan Allah swt dan pembedanya adalah nilai
ketakwaannya.

4) Aqidah dalam kehidupan bernegara


Contoh implementasi aqidah dalam penanaman aqidah yang
ditanamkan ke rakyat suatu negara. Jika hal itu dilaksanakan, negara
tersebut memperoleh kehidupan yang baik.
5) Aqidah dalam pemerintahan
Contoh implementasi aqidah dalam pemerintahan adalah itjihad. Itjihad
dilakukan dengan berasaskan Al Quran. Itjihad dilakukan utntuk mendapat
penyelesaian masalah yang tidak terdapat dalam Al-Quran.

Syariah Islam

Pengertian sistem syariah


Secara etimologi syariah berarti aturan atau ketetapan yang Allah
perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti puasa, shalat, haji, zakat
dan seluruh kebajikan. Kata syariat berasal dari kata syara al-syaiu yang
berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata
syirah dan syariah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk
mengambil air secara langsung sehingga orang yang mengambilnya tidak
memerlukan bantuan alat lain.
Syariat dalam istilah syari hukum-hukum Allah yang disyariatkan kepada
hamba-hamba-Nya, baik hukum-hukum dalam Al-Quran dan sunnah nabi
Saw dari perkataan, perbuatan dan penetapan. Syariat dalam penjelasan
Qardhawi adalah hukum-hukum Allah yang ditetapkan berdasarkan dalildalil Al-Quran dan sunnah serta dalil-dalil yang berkaitan dengan keduanya
seperti ijma dan qiyas.

Pengertian Syariah
Secara Etimologi
Kata Syariah berasal dari bahasa Arab, dari kata Syaraa yang
berarti jalan.
Syariah Islam berarti jalan dalam agama Islam atau peraturan
dalam Islam.
Secara Terminologi
Syariah adalah suatu sistem norma Ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia
dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan seluruh
ciptaan Tuhan di alam semesta.

Perbedaan Syariah dan Fiqh


Perbedaan keduanya disimpulkan oleh pernyataan A. A Fyzee yaitu
Bahwa syariah mencakup hukum-hukum dan prinsip-prinsip ajaran Islam, sementara
fiqh hanya berkaitan dengan aturan-aturan hukum saja.
Abu Ameenah menambahkan tiga perbedaan lain antara syariah dan fiqh, yaitu :
1. Syariah merupakan hukum yang diwahyukan Allah yang terdapat dalam Al-Quran
dan sunnah, sementara fiqh adalah hukum yang disimpulkan dari syariah yang
merespon situasi-situasi tertentu yang tidak secara langsung dibahas dalam hukum
syariah
2. Syariah adalah pasti dan tidak berubah, sementara fiqh berubah sesuai dengan
situasi dan kondisi dimana diterapkan
3. Hukum syariah besar bersifat umum yaitu meletakkan prinsip-prinsip dasar,
sebaliknya hukum fiqh cenderung spesifik yaitu menunjukkan bagaimana prinsipprinsip dasar syariah bisa diaplikasikan sesuai dengan keadaaan.
.Akan tetapi, walaupun sesungguhnya makna syariah dan fiqh memiliki perbedaan,
namun kemudian diterjemahkan secara longgar sebagai hukum Islam.

RUANG LINGKUP SYARIAH ISLAM


1. Ibadah Khusus ( Ibadah Makhdah ) yaitu peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, meliputi Rukun Islam.
2. Ibadah Umum ( Muamalah dalam arti luas ) yaitu peraturanperaturan yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan
hubungan manusia dengan alam lainnya, meliputi muamalah dalam
arti khusus, munakahat, jinayat, siyasah dan peraturan-peraturan lain
yang seperti makanan, minuman, berburu dan lain-lain.
Ruang lingkup hukum islamsebagaimana disebutkan diatas, ranahnya
sangat luas. Syariah islam mencakup segala hal yang bersumber dari
Al-Quran dan Sunnah Rasul. Adapun fiqih, juga bersumber dari AlQuran dan Sunnah Rasul yang dirumuskan berdasarkan ijtihad para
ahli hukum islam.

TUJUAN SYARIAH ISLAM


Tujuan Syariah Islam yang : paling utama adalah untuk membangun kehidupan
manusia atas dasar marufat ( kebaikan-kebaikan ) dan membersihkannya dari
munkarat ( keburukan-keburukan ).
1. Marufat adalah nama untuk semua kebajikan atau sifat-sifat yang baik, yang
sepanjang masa telah diterima sebagai sesuatu yang baik oleh hati nurani manusia.
Syariah Islam membagi maruf itu dalam 3 kategori, yaitu :
a. Fardhu : wajib.
b. Sunah : anjuran.
c. Mubah : boleh.
2. Munkarat adalah nama untuk segala dosa dan kejahatan yang sepanjang masa
telah dikutuk oleh watak manusia sebagai sesuatu yang jahat.
Syariah Islam membagi munkarat itu dalam 2 kategori, yaitu :
a. Haram.
b. Makruh.

IBADAH DAN MUAMALAH

A. Penerapan Ibadah dan Muamalah dalam Kehidupan


Sehari-hari
Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk.
Sedangkan menurut syara (terminologi), ibadah mempunyai banyak
definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:
[1]. Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya
melalui lisan para Rasul-Nya.
[2]. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu
tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah
(kecintaan) yang paling tinggi.
[3]. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan
diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang
zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling
lengkap.

Secara istilah, muamalah adalah kegiatan-kegiatan


manusia yang secara langsung ataupun tidak langsung
akan melibatkan manusia lainnya, singkatnya,
hubungan antar manusia.
Contoh-contoh dari kegiatan itu dapat kita saksikan
dalam kehidupan sehari-hari, antara lain adalah
kegiatan jual beli, pinjam meminjam, perserikatan, dan
sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak akan bisa
berjalan dengan lancar atau baik tanpa berbagai
himpunan aturan sebagai pegangan

Prinsip Prinsip Ibadah dan


Muamalah

Dalam hal ini, Dr. Kaelany juga menjelaskan adanya dua prinsip yang
perlu kita perhatikan, yaitu:
Pertama: Manusia dilarang menciptakan agama, termasuk system
ibadah dan tata caranya, karena masalah agama dan ibadah adalah
hak mutlak Allah dan para Rasul-Nya yang ditugasi menyampaikan
agama itu kepada masyarakat. Maka menciptakan agama dan ibadah
adalah bidah. Sedang setiap bidah adalah sesat.
Kedua: Adanya kebebasan dasar dalam menempuh hidup ini, yaitu halhal yang berkaitan dengan masalah muamalah, seperti pergaulan
hidup dan kehidupan dalam masyarakat dan lingkungan, yang
dikaruniakan Allah kepada umat manusia (Bani Adam) dengan batasan
atau larangan tertentu yang harus dijaga. Sebaliknya melarang
sesuatu yang tidak dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya adalah bidah.

Hikmah Ibadah
Memiliki ketakwaan
Hai manusia, sembahlah Allah SWT mu yang telah menjadikan
kamu dan juga orang-orang sebelummu supaya kamu bertakwa
(QS. Al-Baqarah 2:22)
Terhindar dari kemaksiatan
Sesungguhnya shalat mencegah orang dari kekejian dan
kejahatan yang nyata (QS: Al-Ankabut 29:46)
Berjiwa sosial
Merasakan keberadaan Allah SWT
Terkabul doa-doanya
Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia mendoa
kepada Ku. Maka hendaklah mereka menyambut seruan Ku dan
beriman kepada Ku supaya mereka mengikuti jalan yang benar

Akhlak

Pengertian Akhlak dan Hakikat


Akhlak
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu,
ikhlaqan, jamanya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat
kebiasaan (aladat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (aththabiah), perbedaan yang baik (al-maruah), dan agama (ad-din).
Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan
manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah
suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk
memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara
berbuat kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat
dikemukakan contohnya:
1. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau
kriteria suatu perbuatan.
2. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk
ilmunya, karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia
untuk melakukan suatu perbuatan.

Akhlak merupakan bentuk gambaran batin manusia. Karena pada


manusia ada dua bentuk yaitu bentuk dzahirah dan bathinah.
1. Bentuk dzahirah (eksternal), yaitu bentuk penciptaan yang Allah
jadikan pada tubuh. Sebagaimana yang telah diketahui bersama,
bahwa diantara bentuk dzahir ada yang indah dan baik, ada yang
jelek lagi buruk, dan ada pula bentuk dzahir yang tengah-tengah
atau biasa-biasa saja.
2. Bentuk bathinah(internal), bentuk gambaran ini pun sama ada
yang baik dan ada yang buruk. Yang dimaksud adalah gambaran
yang melekat kokoh dalam jiwa, yang keluar darinya perbuatanperbuatan, baik yang terpuji ataupun tercela yang dapat dilakukan
tanpa berfikir atau kerja otak. Dan inilah hal yang biasa disebut
sebagai akhlak. Dengan demikian akhlak adalah gambaran bathin
manusia yang manusia diciptakan atasnya.

Jadi, pada hakikatnya khuluk (budi pekerti) atau akhlak


ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam
jiwa dan telah menjadi kepribadian sehingga dari situ
timbullah beberapa macam perbuatan dengan cara
spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa
memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul
kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan
syariat dan akal pikiran, maka ini dinamakan budi
pekerti yang mulia dan sebaliknya yang lahir dari
kelakuan yang buruk, maka di sebutlah budi pekerti
yang tercela.

Ruang lingkup Akhlak


1. Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan larangan merusak,
membinasakan dan menganiyaya diri baik secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara
rohani (membirkan larut dalam kesedihan).
2. Akhlak dalam keluarga meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya berbakti pada orang tua,
menghormati orang tua dantidakberkata-kata yang menyakitkanmereka.
3. Akhlakdalammasyarakatmeliputisikapkitadalammenjalanikehidupansoaial, menolongsesama, menciptaka
nmasyarakat yang adil yang berlandaskan Al-Quran dan hadist.
4. AkhlakdalambernegarameliputikepatuhanterhadapUlilAmriselamatidakbermaksiatkepada agama,
ikutsertadalammembangun Negara dalambentuklisanmaupunfikiran.
5. Akhlakterhadap agama meliputiberimnkepada Allah, tidakmenyekutukan-Nya, beribadahkepada Allah. Taat
kepada Rosul serta meniru segala tingkah lakunya.
Prinsip akhlak dalam Islam yang paling menonjol adalah bahwa manusia dalam melakukan tindakan-tindakannya,
ia mempunyai kehendak-kehendak dan tidka melakukan sesuatu.
Iaharusbertanggungjawabatassemuadilakukannyadanharusmenjagaperintahdanlaranganakhlak.
Tanggungjawabitumerupakantanggungjawabpribadimuslim, begitupundalamkehidupanseharihariharusselalumenampakkansikapperbuatanberakhlak. Akan tetapiakhlakbukalahsematamatahanyaperbuatanakantetapilebihkepadagambaranjiwa yang tersembunyi.

Penerapan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, dan


toleransi
Jujur, adalah perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Dapat dilakukan dengan:
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
Mengungkapkan perasaan apa adanya
Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Disiplin, adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan. Dan nilai ini dapat dilakukan dengan:
Datang tepat waktu
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar

Toleransi, adalah sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman


latar belakang, pandangan, dan keyakinan. Dan nilai ini dapat
dilakukan dengan:
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
Dapat menerima kekurangan orang lain
Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki
keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain
(Terdapat pada surah al-kafirun ayat 6)
Kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan
gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik
Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru

Peningkatan kualitas akhlak


Beberapa cara berikut merupaan cara peningkatan akhlak melalui cara-cara
penjagaan diri:
I. Musahabah diri
Melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas kebaikan dan keburukan
yang telah ia kerjakan, meneliti kebaikan dan keburukan yang ia miliki, agar ia
tidak terperanjat kaget dengan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan
sebelumnya pada hari kiamat.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). (QS.
Al-Hasyr : 18)

II. Taubat dari segala dosa


III. Mencari ilmu dan memperluas wawasan
Seseorang dapat menjaga dirinya dengan mencari ilmu agama. Dengan ilmu
agama ia akan tahu perbuatan apa saja yang seharusnya ia lakukan dan yang
seharusnya tidak ia lakukan sebagai seorang muslim.

IV. Mengerjakan amalan-amalan iman


- Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin
- Meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah
- Peduli dengan ibadah dzikir seperti membaca al-quran dan
berdzikir
V. Bergaul dengan orang-orang shaleh
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap pribadi seseorang. Maka
untuk menjaga akhlak, kita harus bergaul dengan orang-orang
shaleh. Tidak hanya kita yang terjaga tetapi kita juga dapat saling
mengingatkan satu sama lainnnya.
VI. Berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh
Dengan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah, insya Allah
kita dapat terhindar dari perbuatan yang tidak bermanfaat.

Integrasi aqidah syariah dan


akhlak

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu


kesatuan dalam ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat
dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Aqidah sebagai sistem
kepercayaan yg bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan,
menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama.
Sementara syariah sebagai sistem nilai berisi peraturan yang
menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlaksebagai
sistematika menggambarkan arah dan tujuan yg hendak dicapai
agama.

Muslim yg baik adalah orang yg memiliki aqidah yg lurus dan


kuat yg mendorongnya untuk melaksanakan syariah yg hanya
ditujukan pada Allah sehinggatergambar akhlak yg terpuji pada
dirinya.


Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yg
melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi
oleh aqidah atau keimanan, maka orang itu termasuk
kedalam kategori kafir. Seseorang yg mengaku
beraqidah atau beriman, tetapi tidakmau melaksanakan
syariah maka orang itu disebut fasik. Sedangkan orang
ygmengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi
dengan landasan aqidah yg tidaklurus disebut
munafik.Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Quran
disebut iman dan amal saleh. Iman menunjukkan
makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan
pengertian syariahdan akhlak.

Anda mungkin juga menyukai