Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan

internasional

menjadi

salah

satu

faktor

utama

untuk

meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama


ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik
baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk
menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material tingkat rendah.
Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara
internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di dalam negara
berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup
rata-rata yang tinggi. Berikut terdapat delapan alasan Indonesia disebut negara
berkembang,

yaitu

tingkat

pertumbuhan

penduduk

tinggi,

tingkat

pengangguran tinggi, tingkat produktivitas rendah, kualitas hidup rendah,


ketergantungan pada sektor pertanian atau primer, pasar dan informasi tidak
sempurna, tingkat ketergantungan pada angkatan kerja tinggi, serta
ketergantungan tinggi pada perekonomian eksternal (Asiyah, 2012).
Oleh karena Indonesia termasuk dalam daftar negara berkembang, maka
Indonesia salah satunya dapat dikatakan melimpah tenaga kerjanya atau padat
karya. Dalam paper ini akan disajikan apa saja produk-produk padat karya
yang diekspor oleh Indonesia.
B. Permasalahan
1. Apakah yang dimaksud negara berkembang?

2. Apa saja yang menjadi produk ekspor Indonesia sebagai negara berkembang
di Asia?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi dari negara berkembang
2. Mengetahui produk ekspor Indonesia sebagai negara berkembang
3. Memenuhi tugas paper mata kuliah Ekonomi Internasional 6A

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. NEGARA BERKEMBANG
Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup
relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks
Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada
tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. ciri- ciri
negara

berkembang

antara

lain,

yaitu

memiliki

berbagai

masalah

kependudukan (laju pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi,


persebaran penduduk tidak merata, tingginya angka beban tanggungan, kualitas
penduduk relatif rendah sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas
penduduk juga rendah, angka kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi,
rendahnya pendapatan perkapita), tingkat pendidikan masih rendah, tingkat
pendapatan masih rendah, tingkat kesehatan, produktivitas masyarakat
didominasi barang-barang primer, pemanfaatan sumber daya alam belum
optimal, ketergantungan terhadap negara maju, kesadaran hukum, kesetaraan
gender, dan penghormatan terhadap ham relatif rendah (Ilham, 2008).
B. PRODUK EKSPOR INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG
Produk ekspor Indonesia meliputi hasil pertanian (karet, kopi kelapa
sawit, cengkeh, teh, lada, kina, tembakau dan cokelat), hasil hutan (kayu dan
rotan dimana ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu
gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi
maupun barang jadi, seperti mebel), hasil perikanan (hasil perikanan yang
banyak di ekspor merupakan hasil dari laut, antara lain ikan tuna, cakalang,
udang dan bandeng), hasil pertambangan (timah, alumunium, batu bara,
tembaga dan emas), hasil industri (semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi), dan
jasa (mengirim tenaga kerja antara lain ke malaysia dan negara-negara timur
tengah) (Halim, 2014).

Daftar 10 Produk Utama Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:


1. Udang
Negara tujuan ekspor : Japan, Hong Kong, China, Singapore, Malaysia,
Australia, Taiwan, Thailand, South Korea, Vietnam, USA, Belgium,
England, Spain, French, Canada, Dutch, Italy, German.Japan, Hongkong,
Cina, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan,
Vietnam, USA, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Itali,
Jerman
2. Kopi
Negara tujuan ekspor : Brazil, Spain, Italy, Turk, Argentina, USA,
England, India, China, Thailand, Japan, Vietnam, Pakistan, Malaysia,
Hong Kong, Sri Lanka, Bangladesh, I gypt, Iran.
3. Minyak Kelapa Sawit
Negara tujuan ekspor : India, China, Malaysia, Pakistan, Singapore,
Banglades, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran,
Mozambik, Jerman, Spanyol, Itali, Turki, Rusia, USA.
4. Kakao
Negara tujuan ekspor : Malaysia, Singapore, Thailand, China, India, Japan,
Philippine, Taiwan, Sri Lanka, USA, Brazil, Canada, German, Dutch,
Russia, Swiss, Belgium, England, Moli.Malaysia.
5. Karet dan Produk Karet
Negara tujuan ekspor : Japan, Malaysia, Philippine, Australia, Thailand,
Singapore, Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, South Korea, USA, England,
German, Belgium, Italy, Dutch, Canada, PCA, Saudi Arabia, Egypt.
6. TPT
Negara tujuan ekspor : USA, England, German, Panama, Italy, Canada,
Mexico, Dutch, Spain, French, Japan, Australia, Singapore, Hong Kong,
Sri Lanka, South Korea, PCA, Saudi Arabia, Ethiopia, Nigeria, Kenya,
Tunisia, Sudan.

7. Alas Kaki
Negara tujuan ekspor : USA, Belgium, England, French, Italy, German,
Mexico, Spain, Canada, Chili, Panama, Turk, Japan, Malaysia, Thailand,
South Korea, Australia, China, Hong Kong.
8. Elektronika
Negara tujuan ekspor : Japan, Taiwan, South Korea, China, Malaysia,
Hong Kong, Australia, Singapore, Thailand, Vietnam, German, Dutch,
Italy, Belgium, Poland, USA, England, Denmark, French, Yunani.
9. Komponen Kendaraan Bermotor
Negara tujuan ekspor : USA, French, England, German, China, Malaysia,
Vietnam, Australia, Hong Kong, Japan, Singapore, Thailand, Sri Lanka,
India, Pakistan, Philippine, USA, Canada, Belgium, Turk, PEA, South
Africa, Iran, Saudi Arabia.
10. Furniture
Negara tujuan ekspor : USA, French, England, Dutch, Belgium, Spain,
German, Italy, Canada, Denmark, Sweden, Japan, Australia, Malaysia,
Singapore, South Korean, Taiwan, China, PPCA, South Africa.
Daftar 10 Produk Potensial Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
1. Handicraft
Negara tujuan ekspor : Australia, Japan, Singapore, Hong Kong, South
Korea, PCA, Nigeria, South Africa, Saudi Arabia, USA, England, German,
French, Italy, Spain, Dutch, Canada, Belgium.
2. Fish and Fish Product
Negara tujuan ekspor : Australia, Japan, Singapore, China, Malaysia,
Taiwan, Hong Kong, Thailand, South Korea.
3. Medical Herbs
Negara tujuan ekspor : Australia, Taiwan, Singapore, India, Hong Kong,
Japan, Malaysia, China, South Korea, Saudi Arabia, PCA, French,
German, USA, Russia, Dutch.

4. Leather and Leather Product


Negara tujuan ekspor : Hong Kong, Vietnam, Singapore, China, Thailand,
India, Japan, South Korea, Malaysia, Taiwan, South Africa, I gypt, United
of I mirate Arabs, Italy, USA, German, Norway, Spain, England, Brazil.
5. Processed Food
Negara tujuan ekspor : Singapore, Japan, Malaysia, Philippine, Hong
Kong, India, Cambodia, Thailand, Taiwan, Australia, Vietnam, South
Korea.
6. Jewellery
Negara tujuan ekspor : Singapore, Hong Kong, Australia, Japan, PCA,
USA, German, England, Italy, Spain.
7. Essential Oils
Negara tujuan ekspor : Singapore, Malaysia, Thailand, Philippine, Japan,
Vietnam, China, Hong Kong, Taiwan, India, Pakistan, PCA, Saudi Arabia,
Yemen, Nigeria, Kenya, USA, French, England, Swiss, Spain, Dutch.
8. Spices
Negara tujuan ekspor : Singapore, United of I mirate Arabs, Morocco,
Algeria, Tunisia, USA, Dutch, Brazil, German, Belgium.
9. Stationary non Paper
Negara tujuan ekspor : Singapore, Australia, Malaysia, Thailand, Hong
Kong, Japan, New Zealand, Saudi Arabia, Iran, United of I mirate Arabs,
USA, German, Belgium, England Mexico, Colombia, Sweden.
10. Medical Instrument and Appliances
Negara tujuan ekspor : Japan, China, Singapore, Pakistan, Malaysia, Hong
Kong, Samoa, Maldives, India, Saudi Arabia, United of I mirate Arabs,
Kuwait, Qatar, German, USA, Swiss, Dutch, Andorna.
Sedangkan Daftar 3 Produk Jasa antara lain adalah sebagai berikut:
1. IT (Information Technology): Web Design, Animasi,Graphic, Design, MIS,
dan lain-lain.
2. Labour: Skills Labour, Tourism, Tradisional Spa, Cultural (franchise).

3. Design: Creatif Design, Art, Arsitek, Konstruksi, Design Interior.


(Kemendagri, 2010)
III.

PEMBAHASAN

A. NEGARA BERKEMBANG (INDONESIA)


Indonesia dikatakan sebagai negara berkembang dalam Asiyah (2008)
karena delapan alasan, yaitu sebagai berikut:
1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih
tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh
tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan
di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa
depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan
lain sebagainya.
2. Tingkat Pengangguran Tinggi
Hal

ini

diakibatkan

dari

tingginya

pertumbuhan

penduduk

mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi.


Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang
tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu
ke waktu.
3. Tingkat Produktivitas Rendah
Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan
jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor
usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya.
4. Kualitas Hidup Rendah
Kualitas hidup yang rendah akibat rendahnya tingkat penghasilan,
masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok,
pendidikan, kesehatan dan sebagainya. Banyak yang kekurangan gizi, tidak
bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya.
5. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / Primer

Umumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan


ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian.
6. Pasar dan Informasi Tidak Sempurna
Kondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi
sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan
oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja.
7. Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi
Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan
kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang
nilainya berbeda dengan dengan di negara maju. Dengan demikian di negara
maju penduduk yang berada dalam usia nonproduktif lebih banyak
bergantung pada yang masuk angkatan kerja.
8. Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan
Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada
perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan
ekspor komoditas primer yang tidak menentu.
B. PRODUK EKSPOR INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memilik hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan anatar bangsa dan antar manusia
diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular,
dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara
menjadi semakin sempit. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak
karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini
sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi
yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Globalisasi merupakan hal yang sangat mengerikan jika merubah semua
tatanan kehidupan dengan meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa. Bangsa
indonesiaa sebagai bagian dari masyarakat internasional tidak akan terlepas
dari pengaruh globalisasi. Namun, dari perubahan itu justru globalisasi juga
memiliki dampak dan manfaat yang positif bagi bangsa Indonesia. Oleh karena
8

itu, bansa Indonesia harus memiliki filter untuk menangkal dampak negatif dari
globalisasi. Dalam hal ini sebagai filter adalah dasar negara kita, yaitu
Pancasila. Respon bangsa Indonesia sendiri terhadap globalisasi itu adalah
sebagai peluang dan tantangan. Peluang berarti setiap orang mempunyai
kesempatan yang sama untuk memanfaatkan situasi ini dalam menghidupi
kehidupannya dengan baik, sedngkan tantangan berarti setiap orang diberi
kesempatan untuk berkompetisi dan menunjukkan kemampuannya. Sebagai
contoh keduanya adalah pasar bebas, perkembangan IPTEK, wawasan budaya
semakin luas, terbukanya lapangan kerja.
Secara garis besar, ada manfaat yang berguna bagi bangsa Indonesia
akibat dari globalisasi ini terjadi di berbagai bidang diantaranya:
1. Teknologi dan Transportasi
Dalam bidang teknologi, globalisasi telah banyak membawa
perubahan yang begitu besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Kemajuan
zaman

menyebabkan

terjadinya

perkembangan

terhadap

teknologi

informasi. Dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat memperoleh


manfaat yang sangat banyak. Contoh, dengan adanya internet kita bisa
mengetahui tentang apa saja yang belum kita ketahui. Selain itu
perkembangan dan perubahan juga terjadi dibidang teknologi transportasi.
Contoh, dengan adanya transportasi melalui udara kita bisa mencapai suatu
tujuan dengan cepat.
2. Ekonomi
Globalisasi juga membawa dampak terhadap kehidupan bangsa
Indonesia dalm bidang ekonomi seperti, globalisasi mampu meningkatkan
kemampuan berkompetisi dan meningkatkan kualitas produksi dalam negeri
untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat.
3. Politik
Di Indonesia, politik juga mengalami perkembangan akibaat dari
globalisasi. Seperti, Indonesia mampu menegakkan nilai-nilai demokrasi,
mempererat hubungan dan meningkatkan keaktifan dalam hubungan
internasional demi menuju perdamaian dunia.

4. Hukum
Dalam bidang hokum, Indonesia turut serta dalam organisasi
internasional dan turut meratifikasi perjanjian hokum internasional dalam
berbagai masalah.
5. Lingkungan Hidup
Dalam rangka keikut sertaanya Indonesia dalam menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup, Indonesia juga turut menentang pemakaian
senjata nuklir baik untuk perang maupun penelitian yang dapat merusak
lingkungan hidup.
6. Sosial budaya
Dari sudut kebudayaan, globalisasi dapat memperluas wawasan
budaya, meningkatakan kemampuan bahasa asing, meningkatkan ilmu
pengetahuan, mngubah sikap mental kearah yang lebih baik, meningkatkan
produktivitas kerja dan memberikan arah dalam perilaku.
Di era globalisasi yang membawa dampak terhadap kehidupan bangsa
Indonesia salah satunya dalam bidang ekonomi, yaitu mampu meningkatkan
kemampuan berkompetisi dan meningkatkan kualitas produksi dalam negeri
untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat salah satunya dengan
melakukan perdagangan internasional

(ekspor). Alasan negara melakukan

perdagangan internasional didasari oleh teori keuntungan komparatif


(comparative advantage) yang dikembangkan oleh David Ricardo, menurutnya
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Dalam hal ini Indonesia memiliki keunggulan komparatif
sumberdaya manusia yang melimpah, sehingga Indonesia mengekspor
beberapa produk-produk hasil padat karya atau produk yang membutuhkan
banyak tenaga kerja dalam pengerjaannya, diantaranya:
1. Perhiasan
Tren ekspor perhiasan asal Indonesia dalam kurun waktu satu tahun
terakhir mengalami kenaikan sebesar 73,4 persen, dengan nilai mencapai
948,6 juta dolar AS. Hong Kong, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), salah
satu pasar utama perhiasan kita. Nilai sebesar 948,6 juta dolar AS tersebut

10

salah satunya dipicu peningkatan permintaan perhiasan yang terbuat dari


logam mulia lainnya sebesar 2.166,46 persen dengan nilai sebesar 323,3 juta
dolar AS. Perhiasan yang terbuat dari logam mulia lainnya menyumbang
39,48 persen dari total ekspor perhiasan Indonesia ke dunia dengan nilai
1,83 miliar dolar AS. Tren ekspor perhiasan Indonesia itu mengalami
pertumbuhan drastis sebesar 70,12 persen dalam lima tahun terakhir.
Menurut

Nus

Direktur

Jenderal

Pengembangan

Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan, perhiasan telah menjadi komoditas potensial


Indonesia dan pihaknya mempromosikan produk perhiasan dengan
berpartisipasi dalam Pameran "Hong Kong International Jewellery Fair
2015" yang diselenggarakan pada 4-8 Maret 2015 di Hong Kong
Convention and Exhibition Centre (HKCEC).
Posisi Hong Kong sebagai "hub" yang menjadi transit beberapa
penerbangan internasional menjadi pasar yang sangat potensial dan juga
salah satu pusat mode Asia dengan gaya hidup glamor yang telah diakui
dunia. Pebisnis internasional tak segan melakukan transaksi di Hong Kong.
Kondisi ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menarik perhatian
buyer yang datang tidak hanya dari Hong Kong, tapi juga dari seluruh
dunia. Untuk menarik minat pengunjung, Indonesia membangun paviliun
Indonesia dalam lahan seluas 90 meter persegi dengan desain khusus yang
mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia".
Pameran Hong Kong International Jewellery Fair merupakan
pameran perhiasan internasional terbesar di dunia yang diikuti lebih dari
3.850 peserta dari 53 negara dan dikunjungi oleh lebih dari 74 ribu buyer
dari 153 negara dalam area seluas 78.786 meter persegi. Partisipasi ini
diharapkan dapat menggenjot nilai ekspor, khususnya produk perhiasan,
serta memperluas penetrasi pasar ke tingkat global (Febrianto, 2015).
2. Furniture
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian
Perdagangan (Kemendag) Nus Nuzulia Ishak mengatakan, tren perdagangan
produk furniture ke Jerman positif hingga meningkat 17,14% atau senilai

11

USD32,09 juta. Peningkatan ini menggembirakan setelah periode


sebelumnya, perdagangan furniture sempat mengalami tren negatif sekitar
14,24%," jelasnya seperti dikutip dari situs resmi Kemendag, Minggu
(31/8/2014).
Jerman merupakan salah satu tujuan utama ekspor produk furniture RI
dengan nilai USD67,5 juta untuk 2013. Jerman menempati urutan ketiga
tujuan ekspor furniture Indonesia dan posisi pertama untuk wilayah Eropa.
Untuk terus meningkatkan daya saing produk furniture Indonesia di Jerman
dan Eropa, Ditjen PEN Kemendag menggenjot promosi. Direktorat akan
berpartisipasi pada Spoga Fair pada 31 Agustus sampai 2 September 2014 di
Koln, Jerman. Spoga Fair merupakan salah satu pameran internasional
terkemuka untuk produk furniture outdoor. Dalam pameran ini Kemendag
menempati paviliun seluas 238 m2 pada Indonesian Country Pavillion, kerja
sama Ditjen PEN dan Swiss Import Promotion Program (SIPPO).
Peserta pameran adalah perusahaan-perusahaan yang telah lulus
seleksi audit dan mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan SIPPO.
Dalam program ini, setiap perusahaan dipersyaratkan mengikuti pelatihan
selama tiga tahun berturut-turut dan hanya diberi kesempatan mengikuti
pameran sebanyak tiga kali. Tujuannya, untuk menciptakan kemandirian
dalam persaingan global. Ada 10 perusahaan yang terpilih sebagai peserta
pameran, yaitu PT Casa Java Furniture, Semarang; PT Evoline Furniture
Industry, Sidoarjo; CV Debough Indonesia-Mbiyen, Sidoarjo. Selain itu, UD
Permata Furni, Semarang; CV Ergo Furniture Indonesia, Jakarta; PT Tunas
Sinergi Persadatama, Yogyakarta; CV Sunteak Alliance, Jepara; CV Jawa
Corner, Kudus; PT Amangriya, Sidoarjo; dan Queen Furniture, Jepara. Atase
Perdagangan RI di Berlin juga terlibat dengan menempati area 55 m 2.
Terdapat beberapa perusahaan dari program pelatihan sebelumnya yang
diajak serta yakni PT Elmas Natura, Jakarta dan PT Khavindo Mebel
Indonesia, Cirebon.
Nus menyatakan, kegiatan promosi yang pesertanya telah disiapkan
seperti ini sangat penting guna mendukung pencapaian target ekspor.

12

Menurutnya, pameran yang kepesertaannya disiapkan melalui program


pelatihan ekspor merupakan kegiatan yang dapat mendukung tercapainya
target ekspor menurut produk ke negara tujuan ekspor yaitu Jerman. Jerman
merupakan salah satu pasar utama yang ditargetkan tumbuh sebesar USD2,9
miliar (realisasi 2014-2015) dengan target pertumbuhan ekspor produk hasil
hutan pada 2014 senilai USD117,8 juta.
Seiring membaiknya permintaan pasar furnitur dunia, Indonesia
menargetkan peningkatan ekspor furniture sebesar 20% tahun ini dari total
ekspor furniture tahun lalu senilai USD1,7 miliar. Partisipasi dalam berbagai
pameran

berskala

internasional

diharapkan

mampu

mendongkrak

pertumbuhan ekspor furnitur ini. Berdasar data Centre For Industrial


Studies (CSIL) yang berbasis di Milan, Italia tahun lalu perdagangan
furnitur di dunia mencapai USD122 miliar. Dari jumlah tersebut, China
cukup mendominasi yaitu sekitar USD45 miliar, bahkan Vietnam sudah
meraup USD4 miliar. Sementara porsi ekspor Indonesia baru USD1,7 miliar
atau kurang dari 2% total perdagangan furnitur global. "Ini memalukan.
Padahal kita punya bahan baku melimpah dan sumber daya manusia yang
besar," ujar Ketua Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI)
Soenoto saat peluncuran Indonesia International Furniture Expo (IFEX)
yang akan diselenggarakan padaMaret 2014 di Jakarta.
Soenoto mengungkapkan, ekspor furnitur Indonesia diharapkan bisa
tumbuh rata-rata 20% per tahun sehingga tahun 2013 diperkirakan akan
mencapai angka USD2 miliar dan USD2,5 miliar pada 2014. Terkait
rencana pemerintah meningkatkan target pertumbuhan ekspor produk mebel
dan kerajinan nasional mencapai USD5 miliar pada lima tahun ke depan,
kalangan pengusaha optimistis dengan syarat pemerintah memberikan
dukungan, baik melalui regulasi yang tepat maupun komponen lain seperti
infrastruktur dan memfasilitasi pameran. "Kami optimistis dalam lima tahun
ke depan nilai ekspor industri ini bisa menjadi barometer, khususnya di
kawasan ASEAN,"katanya.

13

Menurut Soenoto, industri furniture harus mendapat perhatian karena


mampu menyerap banyak tenaga kerja dan penghasil devisa yang bisa
diandalkan. Untuk mengangkat citra furniture Indonesia di mata
internasional, sinergi antarkementerian/lembaga sangat diperlukan, misalnya
dalam hal pengembangan sumber daya manusia dan teknologi tepat guna.
Dalam waktu dekat, kalangan asosiasi juga akan merampungkan road map
dan rencana aksi industri furnitur.
Saat ini produk furnitur asal Indonesia telah diekspor ke sejumlah
negara dikawasan Eropa, Amerika, Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
Beberapa negara yang terbilang pasar baru bagi ekspor furnitur Indonesia, di
antaranya Rusia, India, serta seluruh Amerika Latin, kecuali Argentina yang
masih sangat kecil porsinya. Di lain pihak, investasi asing di sektor furnitur
atau mebel yang masuk ke Indonesia sejauh ini adalah dari Jerman, Jepang,
Finlandia, Taiwan, dan yang terbaru adalah Filipina yang tengah melirik
Cirebon sebagai basis industri rotan.
Direktur

Jenderal

Peningkatan

Ekspor

Nasional

Kementerian

Perdagangan (Kemendag) Gusmardi Bustami mengatakan ekspor produk


furnitur Indonesia selama empat bulan pertama 2013 telah mencapai
USD637 juta, menurun sekitar 1,2% dibanding periode yang sama tahun
2012. Namun, dia mengamini target peningkatan 20% ekspor furnitur pada
tahun 2014. "Saya kira tahun ini realisasinya bisa mencapai USD2 miliar.
Berbagai promosi dan pameran di luar negeri yang gencar kita lakukan
dalam dua tahun terakhir diharapkan bisa mendorong penerimaan ekspor
kita," paparnya.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi
menambahkan, daya saing furnitur Indonesia terletak pada sumber bahan
baku alami yang melimpah dan berkelanjutan, keragaman corak desain yang
berciri khas lokal, serta didukung sumber daya manusia yang melimpah.
Seiring pergeseran gaya hidup masyarakat global yang cenderung memilih
produk ramah lingkungan, momentum ini merupakan kesempatan besar bagi
Indonesia (Koran Sindo 2014).

14

Tabel Ekspor Indonesia


No
Nama Negara
1
Inggris
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Barang Ekspor
Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi
Kopra, kopi, rempah-rempah, dan hasil
Belanda
perkebunan
Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu
Belgia dan Luxemburg
gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis
Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu, bahan
Jepang
makanan
Amerika
Minyak bumi dan elpiji
Perancis
Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit
Jerman
Karet, tembaga, timah, minyak bumi
Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja,
Thailand
pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu lapis,
tembakau, besi
Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis,
Singapura
kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis
Semen dan barang bangunan, pakaian jadi, mineral
Brunei Darussalam
hasil olahan, tepung, rokok
Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu,
Australia
kayu lapis, teh,
Malaysia
Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau
Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu
Selandia Baru
lapis, teh
Saudi Arabia
Kayu lapis, teh
RRC
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
Mesir
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga
Madagaskar
Kayu, teh, kopi, karet, kertas
Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil,
Afrika Selatan
pakaian jadi,
Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi,
India
alkohol, minyak bumi
Philipina
Minyak bumi, bahan pupuk, semen

15

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan paper di atas dapat dituliskan beberapa kesimpulan, antara
lain sebagai berikut:
1. Indonesia dikatakan sebagai negara berkembang karena delapan alasan,
yaitu Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi, Tingkat Pengangguran
Tinggi,

Tingkat

Produktivitas

Rendah,

Kualitas

Hidup

Rendah,

Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / Primer, Pasar dan Informasi Tidak


Sempurna, Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi, dan
Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan.
2. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memilik hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan anatar bangsa dan antar
manusia diseluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas
suatu negara menjadi semakin sempit.
3. Secara garis besar, ada manfaat yang berguna bagi bangsa Indonesia akibat
dari globalisasi ini terjadi di berbagai bidang diantaranya, yaitu Teknologi
dan Transportasi, Ekonomi, Politik, Hukum, Lingkungan Hidup, dan Sosial
Budaya
4. Di era globalisasi yang membawa dampak terhadap kehidupan bangsa
Indonesia

salah

satunya

dalam

bidang

ekonomi,

yaitu

mampu

meningkatkan kemampuan berkompetisi dan meningkatkan kualitas


produksi dalam negeri untuk meningkatkan pendapatan perkapita
masyarakat salah satunya dengan melakukan perdagangan internasional
(ekspor) dengan produk komparatif perhiasan dan furniture.

16

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dituliskan saran, yaitu sebaiknya
dalam melakukan perdagangan interasional di era global ini Indonesia dapat
mempertahankan dan terus melakukan peningkatan ekspor dengan menetapkan
target-target pertumbuhan ekspor dari produk-produk unggulan yang dimiliki.

17

Anda mungkin juga menyukai