Anda di halaman 1dari 12

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Oleh : Hutri Agustino., S.Sos. M.Si.

Visi
Mahasiswa selaku individu dan
makhluk sosial yang beradab memiliki
landasan pengetahuan, wawasan,
serta keyakinan untuk bersikap kritis,
peka, dan arif dalam menghadapi
persoalan sosial dan budaya yang
berkembang di masyarakat.

Misi

1. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang

keragaman, kesetaraan dan martabat manusia


sebagai individu dan makhluk sosial dalam
kehidupan masyarakat.
2. Memberikan dasar-dasar nilai estetika, etika,
moral, hukum dan budaya sebagai landasan
untuk menghormati dan menghargai antara
sesama manusia sehingga akan terwujud
masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera.
3. Memberikan dasar-dasar untuk memahami
masalah sosial dan budaya serta mampu bersikap
kritis, analitis dan responsif untuk memecahkan
masalah tersebut secara arif di masyarakat.

Tujuan
1. Mengembangkan kesadaran mahasiswa untuk

menguasai pengetahuan tentang keragaman dan


kesetaraan manusia sebagai individu dan makhluk
sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif pada
mahasiswa dalam memahami dan memecahkan
masalah sosial-budaya dengan landasan nilai estetika,
etika, moral, hukum dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang
luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal
hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk
sosial yang beradab dalam mempraktikkan
pengetahuan akademis dan keahliannya.

Manusia sebagai Makhluk


Individu
Istilah Individu berasal dari bahasa Latin,

yakni Individuum yang berarti tak terbagi;


manusia perseorangan; orang-seorang. Dalam
Bahasa Inggris, berasal dari kata in (tidak)
dan divided (terbagi).
G.P. Murdock dalam Social Structure
(1949)-> Keluarga sebagai satu kelompok
sosial yang mempunyai sifat-sifat: tempat
tinggal bersama, kerjasama ekonomi, dan
reproduksi -> social needs.
Q.S. An-Nisa Ayat 1-> Keluarga terbentuk dari
Perkawinan

Manusia sebagai Makhluk Sosial


Ralp Linton dalam The Study of Man (1936)->

setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup


dan bekerja sama sehingga mereka dapat
mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
Herskovits dalam Man and his Works (1952)->
kelompok individu yang diorganisasikan yang
mengikuti sati cara hidup tertentu.
J.L Gillin dan J.P Gillin dalam Cultural Sociology
(1948)-> kelompok manusia yang terbesar dengan
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang
sama.

S.R. Steinmentz dalam Inleiding tot de

Sociologie (1952)-> kelompok manusia


terbesar yang meliputi pengelompokan
manusia yang lebih kecil yang mempunyai
hubungan erat dan teratur.
Mac Iver dalam An Introductory
Analysis (1955) -> Masyarakat adalah
satu sistem dari cara kerja dan prosedur,
dari otoritas dan saling bantu-membantu
yang meliputi kelompok-kelompok dan
pembagian sosial lain, sistem dari
pengawasan tingkah laku manusia dan
kekebasan.

TIPE SOLIDARITAS VERSI EMILE


DURKHEIM:
SOLIDARITAS MEKANIK
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Pembagian kerja rendah


Kesadaran kolektif tinggi
Hukum represif dominan
Individualitas rendah
Konsensus akan pola
normatif penting
Penyimpangan dihukum
oleh masyarakat
Kesalingtergantungan
rendah
Bersifat tradisional
pedesaan

SOLIDARITAS ORGANIK
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Pembagian kerja tinggi


Kesadaran kolektif rendah
Hukum restitutif dominan
Individualitas tinggi
Konsensus akan nilai
abstrak & umum penting
Penyimpangan dihukum
badan kontrol sosial
Kesalingtergantungan
tinggi
Bersifat industrial
perkotaan

Manusia dan Kebudayaan


1. A.L Kroeber dan C. Kluckhohn dalam Culture, A Critical

Review of Concepts and Definitions (1952)-> analisis


terhadap 160 definisi kebudayaan.
2. E. B. Taylor dalam Primitive Culture -> keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
3. Ralp Linton dalam The Cultural Background of
Personality-> konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan
hasil tingkah laku, yang unsur pembentukannya didukung
dan diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
4. B. Malinowski dalam A Scientific Theory of Culture and
other Essay (1944)-> Kebudayaan adalah respon dari
kebutuhan dasar biologis manusia (basic needs)-> Struggle
and survival for life and existence.

Kebudayaan Universal
Kluckhohn dalam Universal Categories of

Culture (1953), menulis 7 unsur kebudayaan


yang terdiri dari:
1. Peralatan dan Perlengkapan Hidup Manusia;
2. Mata Pencaharian Hidup dan Sistem
Ekonomi;
3. Sistem Kemasyarakatan;
4. Bahasa;
5. Kesenian;
6. Sistem Pengetahuan; dan
7. Religi.

Tiga Wujud Budaya


J.J. Honigman dalam The
World of Man (1959),
membagi budaya kedalam
tiga wujud, yakni: Ideas,
Activities, and Artifact.

Anda mungkin juga menyukai