Anda di halaman 1dari 17

UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETIL

ASETAT DAN FRAKSI BUTANOL DAUN SIRIH


MERAH (Piper crocatum Ruis & Pav)
TERHADAP Tricophyton mentagrophytes
SECARA IN VITRO

Verranisa
Setyaninggar
1043050087

Fakultas Farmasi
Universitas 17 Agustus
1945 Jakarta

Latar Belakang
Penggunaan
tanaman
obat telah
lama dikenal
di Indonesia

Daun Sirih
Merah (Piper
crocatum
Ruiz&Pav

Fraksi Etil
Asetat &
Fraksi Butanol
Daun Sirih
Merah (Piper
crocatum
Ruiz&Pav)

Salah satu khasiatnya


sebagai antifungi &
antibakteri

Indonesia
merupaka
n negara
beriklim
tropis

Infeksi oleh
jamur
Dermatofita,
salah
satunya
kurap

Jamur Tricophyton
mentagrophytes

Mencari
alternatif
pengobata
n

Kembali
mengguna
kan
tanaman
obat

Perumusan Masalah
Apakah fraksi etil asetat dan fraksi butanol daun
sirih merah mempunyai aktivitas antifungi
terhadap jamur Tricophyton mentagrophytes
secara in vitro?

Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui
aktivitas fraksi etil asetat dan
fraksi butanol daun sirih merah (Piper crocatum)
terhadap
pertumbuhan
jamur
Tricophyton
mentagrophytes secara in vitro.

Manfaat
Penelitian

Sebagai
informasi
dalam
penggunaan daun sirih merah (Piper
crocatum) yang berkhasiat sebagai
antijamur
Menambah
khasanah
pustaka
tentang tradisional yang berkhasiat
antijamur
Menambah
khasanah
pustaka
tentang tradisional yang berkhasiat
antijamur

Keaslian
Penelitian
Sampai saat ini laporan penelitian fraksi etil asetat dan
fraksi butanol daun sirih merah (Piper crocatum) dalam
menghambat pertumbuhan Tricophyton mentagrophytes
secara in vitro belum pernah dilakukan dalam penelitian.

Hipotesis
Fraksi etil asetat dan fraksi butanol daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mempunyai
aktivitas antifungi terhadap jamur Tricophyton
mentagrophytes.

Tempat
Penelitian

Laboratorium BALITTRO, Laboratorium


Farmasi UNTAG, Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta

Bahan :
Daun Sirih Merah
(Piper crocatum
Ruiz&Pav)
Jamur Tricophyton
mentagrophytes
Media Saboround
Dextrosa Broth
(SDB)
Metanol 80%
Heksan
Etil Asetat

H2SO4
Vanilin
Pereaksi Meyer
Pereaksi Dragendorf
FeCl3
HCl
Pereaksi AlCl3
Serbuk Mg
Butanol
Ketokonazol
DMSO

Alat Alat :
Seperangkat alat gelas
Corong pisah
Oven
Blender
Tabung reaksi
Neraca timbang
Statip
Klem
Penangas Air
Spektrofotometer

Spatel
Lemari Asam
Autoclaf
Inkubator
Ose
Lemari pendingin
Mikro pipet
Botol semprot
Rotary Evaporator

Daun Sirih Merah


(Piper crocatum Ruiz&Pav)

Kingdom
Ordo
Familia
Genus
Species
crocatum
Ruiz & Pav

:
:
:
:
:

Plantae
Piperales
Piperaceae
Piper
Piper

Morfologi : Tumbuhan merambat,


dengan
batang
berwarna
hijau
keunguan, daun berbentuk jantung
berwarna merah di bagian bawah dan
bagian atas berwarna hijau perak, dan
tidak berbunga.
Khasiat
empiris
:
menurunkan
kolesterol, mencegah stroke, asam
urat, hipertensi, radang liver, radang
prostat, radang mata, keputihan,
maag, kelelahan, nyeri sendi, dan
memperhalus kulit.
Khasiat
ilmiah
:
sebagai
antihiperglikemik,
antibakteri
dan
antifungi.

Tricophyton
mentagrophytes

Kingdom
: Fungi
Suku
: Moniliaceae
Genus : Tricophyton
Spesies : Tricophyton
mentagrophytes

Morfologi : biakan Tricophyton


mentagrophytes
membentuk
koloni dan konidia yang khas,
koloninya dapat berbentuk seperti
kapas sampai granular, memiliki
kelompok
mikronidia,
yang
terbentuk sferis menyerupai buah
anggur.
Patogenesis :
Tinea korporis
Tinea imbrikata
Tinea manus dan pedis
Tinea unguinum

Prosedur Kerja
1. Pembuatan fraksi etil asetat dan fraksi butanol daun sirih merah.
Daun sirih merah
Simplisia daun sirih
merah

Determinasi, dicuci, diangin anginkan


hingga kering

Karakterisasi, penapisan fitokimia

Maserasi dengan metanol 80%


selama 3x 24 jam, kemudian
diuapkan dengan rotary evap
Ekstrak metanol kental daun
Karakterisasi, penapisan
sirih merah
fitokimia

Fraksinasi dengan heksan

Fraksi heksan
daun sirih
merah

Fase air
Fraksinasi dengan etil
asetat

Penapisan fitokimia

Penapisan
fitokimia

Fraksi etil
asetat daun
sirih merah

Fraksi butanol daun


sirih merah

Fase air
Fraksinasi dengan
butanol

Fase air

2. Persiapan dosis
Membuat larutan stok dengan melarutkan 3,75 g fraksi etil asetat kental
& fraksi butanol kental dengan DMSO 5% di dalam labu ukur 25 ml.
1. Konsentrasi 10%
6,7 ml larutan stok + DMSO 5% ad 10 ml

2. Konsentrasi 5%

3,3 ml larutan stok + DMSO 5% ad 10 ml

3. Konsentrasi 2,5%

1,7 ml larutan stok + DMSO 5% ad 10 ml

4. Konsentrasi 1,25%

0,825 ml larutan stok + DMSO 5% ad 10 ml

Sebagai kontrol negatif :


Media + Suspensi jamur + DMSO 5%

Sebagai kontrol positif :


Media + suspensi jamur +
ketokonazol 2%

3. Sterilisasi alat dan bahan di autoklaf


selama 15 menit pada suhu 121C.
4. Membuat media SDB
5. Membuat stok jamur Tricophyton
mentagrophytes
6. Membuat suspensi jamur
Tricophyton
mentagrophytes

7. Uji Aktivitas Antifungi


SDB + konsentrasi
10% fraksi etil asetat
daun sirih merah
sebanyak 2 ml
SDB + konsentrasi
5% fraksi etil asetat
daun sirih merah
sebanyak 2 ml

SDB + konsentrasi
2,5% fraksi etil
asetat daun sirih
merah sebanyak 2
ml
SDB + konsentrasi
1,25% fraksi etil
asetat daun sirih
merah sebanyak 2
ml

+ DMSO 5% 2
ml (kontrol
negatif)
+ ketokonazol
2% 2 ml (kontrol
positif)

Tiap tabung
ditanami jamur
Tricophyton
mentagrophytes,
diinkubasi pada
suhu 37C selama
5-7 hari.

Setelah
diinkubasi,
konsentrasi
jamur yang
tumbuh di
identifikasi
dengan metode
turbidimetri
Keterangan :
Tiap-tiap tabung
dilakukan
pengulangan
sebanyak 4 kali, cara
yang sama juga
dilakukan pada fraksi
butanol daun sirih
merah

Pengamatan
Pengamatan terhadap pertumbuhan jamur
dengan cara melihat pertumbuhan jamur
pada kelompok perlakuan dengan
kelompok kontrol.
Pada saat dianalisa dengan metode
turbidimetri absorbansinya diukur pada
panjang gelombang 530 nm.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai