Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ISBN:XXXX
1. PENDAHULUAN
D. S. Elizabeth,
dkk[3]
4. PEMBAHASAN
Tahap untuk mendeteksi kanker paru-paru
diawali dengan proses ekstraksi area paru-paru
untuk mendapatkan ROI dari citra paru-paru,
proses segmentasi dan klasifikasi. Ketiga tahap
tersebut disajikan dengan berbagai metode
dengan tujuan untuk mendapatkan akurasi yang
lebih tinggi. Rangkuman metode-metode tersebut
ditampilkan dalam tabel berikut.
M. Gomathi dan
Dr.
P.
Thangaraj[5]
Author
Ekstraksi
Gergely
Orban
dan
Gabor
Horvath[8]
Nima
Torbati,
dkk[22]
Ryoichi Nagata,
dkk[13]
Antonio
Oseas,
dkk[9]
Stelmo Magalhaes
Barros
Netto,
dkk[7]
Eva M. Rikxoort,
dkk[23]
D. S. Elizabeth,
dkk[3]
Hamada R. H. AlAbsi, dkk[10]
Sheng Chen dan
Kenji Suzuki[25]
Kesav Kancherla
dan
Srinivas
Mukkamala[21]
S. Sivakumar
dan
C.
Chandrasekar[4
]
Fuzzy
Clustering
dan Support
Vector
Machine
Jiantao
dkk[17]
Pu,
Thresholding
dan
Geometric
Modelling,
Shape Breakand-Repair
M. Gomathi dan
Dr.
P.
Thangaraj[6]
Fuzzy
Possibilistic
C-Means dan
Support
Vector
Machine
Stelmo
Magalhaes
Barros
Netto,
dkk[7]
Growing
Neural Gas
dan Support
Vector
Machine
Eva
Rikxoort,
dkk[23]
Region
Growing dan
Voxel
Classificatio
n
Author
Shanhui
dkk[19]
Sun,
Thresholding
,
Greedy
Snake
Algorithm,
dan Radial
Basis
Function
Neural
Network
Fuzzy
Possibilistic
C-Mean dan
Extreme
Learning
Machine
Segmentasi
dan
Klasifikasi
Hasil
Robust
Active Shape
Model
M.
Akurasi
yang
dicapai 94,44%.
Tetapi
belum
menampilkan
sensitivitas
dan
spesifisitas.
Sistem
mampu
mendeteksi
FP
dengan benar dan
meningkatkan
akurasi
(belum
dijelaskan tingkat
akurasi,sensitivitas
dan
spesifisitas
yang dicapai)
Klasifikasi dibagi
dalam tiga kernel
yaitu
Linear,
Polynomial
dan
RBF. Kernel RBF
mencapai akurasi
tertinggi 80,36%,
sensitivitas
82,05%
dan
spesifisitas
76,47%
Hasil
penilaian
awal menunjukkan
kelayakan
dan
ketahanan metode.
Belum dijelaskan
akurasi,
sensitivitas
dan
spesifisitas.
Sistem
mampu
mendeteksi
FP
dengan benar dan
meningkatkan
akurasi
(belum
dijelaskan tingkat
akurasi,sensitivitas
dan
spesifisitas
yang dicapai)
Akurasi
yang
dicapai
91%,
sensitivitas 86%,
spesifisitas 91%.
Untuk
10
pelatihan
dan
pengujian. FP per
pengujian 0,138.
Akurasi
yang
dicapai
77%,
dibandingkan
dengan
interobserver dan
S. Chen dan K.
Suzuki[25]
A. A. Abdullah
dan Hasdiana
M[24]
Virtual Dual
Energy,
Support
Vector
Classifier
Cellular
Neural
Network
H. R. H. AlAbsi, dkk[10]
Clustering KNearest
Neighbor
G. Orbn dan G.
Horvth[8]
Support
Vector
Machine
K.
Kancherla
dan
S.
Mukkamala[21]
Seeded
Region
Growing,
Machine
Learning
Threshold,
Support
Vector
Machine
Yang
dkk[11]
Liu,
A.
O.
De
Carvalho Filho,
dkk[9]
Quality
Threshold
dan Region
Growing,
Support
Vector
Machine
Thresholding
,
Genetic
Programmin
g
Nima Torbati,
dkk[22]
Neural
network
intraobserver
(74% dan 80%)
Sensitivitas yang
dicapai 85% dan 5
FP per citra.
Sistem
hanya
dapat mendeteksi
batas dan area
kanker.
Akurasi
yang
dicapai
96,58%
dan
dapat
mendeteksi FP dan
FN
Mampu
mengurangi
tingkat FP tetapi
belum dijelaskan
secara rinci tingkat
akurasi,
sensitivitas
dan
spesifisitas.
Akurasi
yang
dicapai 87%.
Sensitivitas
93,75%, akurasi
87,82%,
dan
spesifisitas
87,66%. Tingkat
false
positive
dikurangi 4,6 per
kejadian
Sensitivitas
85,91%,
spesifisitas
97,70%
dan
akurasi
97,55%
dengan tingkat FP
1,82 per pengujian
dan 0,008 per
irisan.
Dapat mengurangi
jumlah
false
positive
secara
signifikan
pada
kandidat
nodul,
sensitivitas 94,1%
pada 5,45 false
positive per citra.
Mampu
mendeteksi rasio
false positive 0,8%
untuk
semua
bagian dan rasio
J. R. F. da Silva
Sousa dkk[12]
Support
Vector
Machine
Maxine
dkk[18]
Fixedtopology
Artificial
Neural
Network
classifier
Template
matching
Tan,
R.
Nagata,
dkk[13]
5. KESIMPULAN
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
memberikan hasil klasifikasi yang berbeda-beda.
Hal ini disebabkan karena perbedaan metode
yang digunakan oleh masing-masing peneliti.
Namun, proses dan algoritme dari beberapa
penelitian
dapat
digabungkan
untuk
menghasilkan sistem yang dapat mendeteksi
kanker paru-paru dengan efektif, efisien dan
memiliki
tingkat
akurasi
yang
tinggi.
Berdasarkan kajian diatas, Klasifikasi yang
memiliki tingkat akurasi yang tinggi mencapai
97,55%, sensitivitas 85,91% dan spesifisitas
97,70% [22]. Salah satu metode yang diusulkan
[9] [12], setelah melakukan praproses seperti BitPlane Slicing, Erosion, Median Filter, Dilation,
Outlining, Lung Border Extraction dan algoritme
Flood-Fill, maka tahap selanjutnya adalah
segmentasi dan klasifikasi. Namun, tingkat
akurasi, sensitivitas dan spesifisitas tidak
dijelaskan dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
[19]
[20]
[21]
[22]
[23]
[24]
[25]